iklan

√ Waspada Modus Penipuan Online Terbaru

Saat ini modus penipuan online banyak mengalami perkembangan dari yang dulunya hanya penip √ Waspada Modus Penipuan Online Terbaru


Saat ini modus penipuan online banyak mengalami perkembangan dari yang dulunya hanya penipuan biasa yaitu penjual online tidak mengirimkan barang yang telah dibeli hingga kini telah berubah ke modus yang lebih kompleks dan mengerikan.


Jika anda membaca artikel yang pernah saya tulis mengenai modus penipuan online maka disana anda akan mendapatkan ratusan pembaca yang meluangkan waktunya untuk sharing pengalaman ditipu oleh penjual dan oknum-oknum yang terlibat dalam proses pengiriman barang. Banyak dari dongeng mereka yang berakhir tragis dan harus merelakan uang jutaaan rupiah melayang dimakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu.


Oleh alasannya ialah itulah saya ingin membantu para pembaca sekalian untuk sanggup mengenali dan mengidentifikasi modus penipuan online terbaru supaya tidak menjadi korban-korban gres berikutnya.


Berikut ini ialah Modus Penipuan Online Terbaru yang didapatkan dari hasil sharing pengalaman pembaca sekalian.


Modus Penipuan Online Terbaru 1 (Pemerasan Dari Oknum Bandara / Bea Cukai)


Kak, mau nanya dong. Aku juga terhasut harga HP murah, jadilah saya pesen dengan harga 1,7 juta, nah pagi tadi ada pihak bandara telepon, katanya barang saya illegal/black market dan tidak ada harga barang resmi jadi sebelum pihak kedua tahu saya disuruh transfer uang 3,2 juta ke pihak bandara kalo gak mau dilaporkan ke polisi. saya hubungin penjual katanya saya suruh transfer dulu lantaran ia lagi rapat nanti sehabis rapat diganti, saya gak mau transfer tapi pihak bandara ngancem terus mau lapor polisi dan tinggal nunggu di jemput saja. Apa bener mas? pihak bandara lapor polisi kalau ada tertangkap tangan 1 barang illegal? Saya aja gak tahu sebelumnya kalo itu ilegal.


Utiwijaya, 10 Agustus 2017



Modus penipuan ini ialah berkedok bahwa barang yang dibeli (biasanya barang elektronik) dibilang barang ilegal atau black market (BM) oleh petugas bandara. Petugas bandara ini pun tidak terang siapa. Nanti oknum bandara ini akan menghubungi pembeli dan mengancam bahwa barang yang dibeli ilegal dan diharuskan membayar sejumlah uang untuk biaya pengurusan dokumen supaya menjadi legal (resmi). Kalau tidak dipenuhi seruan uang tersebut maka pembeli diancam akan dilaporkan ke pihak kepolisian dengan komplemen sudah siap dijemput di alamat.


Penjelasan


Ini ialah murni penipuan online lantaran pihak bandara untuk pengiriman dalam negeri (siapapun dia) tidak akan menyidik legalitas barang yang dikirim apakah legal atau ilegal. Penentuan barang ilegal hanya dilakukan oleh petugas Bea Cukai untuk pengiriman dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.


Yang dilakukan oleh petugas bandara ialah menyidik melalui mesin scan (X-Ray) setiap paket yang dikirim melalui kargo bandara untuk memilih apakah barang tersebut masuk kategori Terlarang/Berbahaya/Dilarang Undang-Undang atau tidak. Makara kalau ada mengirimkan narkoba via JNE (misalkan) ya tentu akan tertangkap tangan dan niscaya akan dilaporkan ke polisi.


Nah, bila anda tidak merasa mengirimkan barang-barang terlarang menyerupai narkoba, senjata api, gas beracun, zat-zat psikotropika, cairan (liquid), barang gampang terbakar (flammable), hewan/organ yang dilindungi, dll, ya tentu tidak akan bermasalah di bandara.


Masalah apakah barang anda (HP) ilegal/BM itu ya tentu diluar juridiksi mereka lantaran tidak akan tertangkap tangan bila dilakukan scanning X-Ray untuk pengiriman dalam negeri.


Modus Penipuan Online Terbaru 2 (Nomor Resi Palsu Dan Pemerasan)


Ternyata sebelumnya sudah banyak korban dan saya juga mengalaminya membeli HP harga 750rb yang sudah di transfer sehabis itu si penjual kirim bukti foto resi tapi sehabis satu hari resi tidak sanggup di temukan. Saya komplain ke si penjual katanya barang di tahan Bea Cukai kalo ingin lolos saya harus bayar tebusan barang sebesar 500rb tapi saya sadar saya sudah kena tipu. Saya pribadi abaikan mungkin lagi sial saja juga untuk pengalaman ke depannya.


Fadil,



Hampir sama dengan modus penipuan yang pertama bahwa barang ditahan bea cukai. Tapi, penjual telah mengirimkan foto nomor resi sehingga seolah-olah paket telah dikirim dan tidak sanggup dilacak nomor resinya karen materi tertahan di bandara yang ujung-ujungnya pembeli harus membayar uang lagi.


Penjelasan


Ini juga penipuan ya masih tetap dengan modus yang hampir sama. Masalah bahwa penjual sudah mengirimkan foto nomor resi itu ialah juga termasuk modus mereka. Nomor resi itu ialah palsu. Jika anda sering mengirimkan paket via JNE tentu tidak absurd lagi dengan slip resi warna putih hasil print itu, bukan. Nah, celah inilah yang sering dipakai penipu untuk menjiplak nomor resi tersebut.


Slip resi warna putih hasil print dari JNE itu sangat gampang sekali dibentuk dan diedit di komputer sehingga hanya mengganti informasi alamat JNE, informasi peserta paket, detail barang dan nomor resi maka seolah-olah terlihat itu ialah slip resi baru. Oleh alasannya ialah itu mau anda cek berapa kali dan sesering apapun tentu nomor resi tersebut tidak akan terdaftar di sistem JNE lantaran hasil editan.


Saat ini, slip resi JNE yang orisinil dan berwarna itu yang masih sulit untuk diedit.


Sebagai informasi tambahan, semua barang/paket yang dikirimkan melalui JNE niscaya sanggup pribadi dicek sesaat sehabis paket diterima dan diinput oleh petugas loket penerimaan barang. Makara tidak harus menunggu proses pengecekan di bandara.


Lain kali kalau anda mendapatkan nomor resi JNE dan tidak sanggup dilacak tapi alasan penjual barang tertahan di bandara ialah kebohongan dan penipuan lantaran memang nomor resinya palsu dari awal.


Modus Penipuan Online Terbaru 3 (Asuransi Dan Transfer Sementara)


Mau tanya nie mas. Saya beli karpet harga 700rb terus 1 hari kemudian pihak JNE nelpon kalau saya harus bayar asuransi 450rb & katanya biaya itu hanya bersifat sementara hanya stelah 10 menit akan dikembalikan. Setelah saya transfer 15 menit kemudian pihak toko nelpon lagi kalau mau transfer pengembalian dana asuransi sehabis itu saya transfer 355rb. Sepertinya nomor asuransi & otomatis akan msuk ke rekening saya. Setelah itu pihak toko nelpon lagi buat saya transfer sesuai harga barang 700rb supaya no AWB (resi) JNE sanggup keluar dengan nomor rekening berbeda. Apakah itu betul?


– Mr. X, 5 Juni 2017



Ini termasuk modus penipuan yang tidak mengecewakan sering terjadi dimana pembeli dipaksa untuk membayar uang asuransi yang sangat mahal bahkan terkadang melebihi harga barangnya itu sendiri. Kemudian penjual juga memaksa untuk membayar uang supaya nomor resi keluar. Alasan semuanya itu nanti uang akan dikembalikan ke rekening pembeli dan hanya sementara saja ditransfer ke oknum tersebut.


Penjelasan


Jika ada penjual yang memaksakan pembeli untuk membayar asuransi barang dengan harga tinggi dan tidak masuk logika sanggup dikatakan itu 100% penipuan. Walaupun dengan iming-iming itu transfer sementara dan nanti akan dikembalikan sehabis beberapa menit atau jam.


Biaya resmi asuransi barang JNE adalah;


0,2% x nilai harga barang + Biaya manajemen (Rp 5000)


Sekarang kita ambil ilustrasi pembelian handphone seharga, misalkan Rp 2.000.000 maka total biaya asuransi yang harus dibayar oleh pembeli adalah;


0,2% x Rp 2.000.000 + Rp 5.000 = Rp 4.000 + Rp 5.000 = Total Rp 9.000


Jadi untuk harga HP 2 juta maka biaya asuransinya hanya 9000 rupiah saja dan tidak akan pernah melebihi harga nilai barang yang diasuransikan itu apalagi hingga ratusan ribu bahkan jutaan.


Biaya asuransi ini harus dibayar lunas oleh pengirim di awal dan tidak dibebankan kepada pembeli ketika paket akan dikirimkan lantaran tentu semua ongkos kirim + asuransi telah dibayar oleh pembeli ketika proses pembayaran transaksi diawal, bukan.


Jangan percaya bila harus ditransfer kalau tidak barang tidak akan dikirimkan apalagi harus membayar lagi untuk mendapatkan nomor resi.


Selain itu, asuransi sifatnya optional alias tidak wajib. Makara bila pembeli merasa tidak memerlukan asuransi ya tentu tidak akan dipaksakan oleh JNE apalagi penjual. Namun memang untuk menghindari resiko, barang elektronik lebih baik diasuransi dengan biaya resmi JNE.


Penting: Yang Harus Anda Ketahui!


Modus penipuan online ini tentu tidak akan sanggup berjalan sendiri tanpa ada persekutuan yang bermain di dalamnya. Perlu pembaca ketahui bahwa 90% modus penipuan diatas ialah hasil kerjasama penjual dan teman-teman satu komplotan.


Peran-peran persekutuan mereka ini terbagai menjadi 2 bab utama;


Peran Penipu Online 1 (Penjual/Seller/Pengirim)


Adalah orang yang bertugas menjalankan kiprah sebagai penjual/seller online dengan banyak sekali toko online memanfaatkan media umum atau marketplace sejenis. Mereka akan menjual produk-produk dengan harga murah atau mengunakan DP (Down Payment) untuk memikat calon korban.


Segala cara dilakukan untuk meyakinkan calon pembeli dengan memperlihatkan foto nomor resi palsu, foto packing barang yang siap dikirim, foto KTP orang lain ataupun cara-cara lainnya. Setelah pembeli termakan dan telah mentransfer sejumlah uang maka mereka berdalih telah mengirimkan paket melalui jasa pengiriman.


Bahkan ada beberapa modus yang sampai-sampai penipu ini foto selfie di depan kantor JNE untuk menyakinkan calon korban kalau paket telah dikirimkan.


Peran Penipu Online 2 (Oknum JNE/Bea Cukai/Asuransi/Polisi/Petugas Bandara,dll)


Adalah sahabat dan persekutuan dari penjual/seller (Penipu 1) yang bertugas meminta dan memeras pembeli dengan alasan paket tertahan di bea cukai, harus asuransi, diancam dilaporkan ke polisi, barang ditahan dibandara lantaran ilegal dan alasan-alasan tidak masuk logika lainnya.


Mereka akan memeras pembeli untuk membayar sejumlah uang yang cukup besar lantaran kalau tidak dituruti maka barang akan ditahan atau dikembalikan dan tidak akan dikirimkan kepada pembeli.


Segala cara dilakukan penipu ini mulai intimidasi via telepon, SMS, BBM, Whatsapp hingga polisi bakalan tiba ke rumah. Biasaya mereka meminta uang ditransfer ke rekening pribadi dan hanya sementara saja lantaran akan dikembalikan nanti.


Yang benar-benar harus diperhatikan oleh pembeli dan calon korban ialah bahwa;



  • Penjual/seller ialah penipu juga dan menjadi bab dari modus persekutuan tersebut.

  • Paket/barang yang dibeli dari awal tidak akan pernah dikirimkan atau memang belum dikirimkan oleh seller/penjual penipu itu.

  • Pembeli/korban jangan beranggapan kalau barang tetap akan dikirimkan walaupun tidak membayar uang pemerasan tersebut.


Dengan kata lain dari awal proses transaksi jual beli barang itu, pembeli sudah tertipu oleh seller/penjualnya dan kemudian di tipu lagi oleh teman-teman persekutuan penjualnya tersebut. Artinya anda tertipu dua kali.


Modus penipuan online terbaru ini memang sudah banyak memakan korban yang masih awam dengan kejahatan dunia maya. Semakin canggih perkembangan teknologi maka akan menciptakan penipu semakin kreatif dalam menjalan kejahatannya.


Oleh alasannya ialah itu, jadilah pembeli yang cerdik dan kritis. Jangan gampang percaya dengan harga murah yang tidak wajar. Teliti sebelum membeli dan selalu waspada.


Jika ada pertanyaan dan sharing pengalaman sanggup berinteraksi melalui kolom komentar dibawah.


Semoga membantu.


 Update 5 Maret 2018 


Bagi Anda Yang Masih Belum Yakin Apakah Sudah Tertipu Belanja Online. Silakan baca artikel terbaru saya berikut ini.


4 Tanda-Tanda Kamu Telah Tertipu Belanja Online




Sumber https://dionbarus.comm

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Waspada Modus Penipuan Online Terbaru"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel