Peranan Marketing Di Dalam Keberhasilan Perusahaan
Peranan marketing di dalam keberhasilan perusahaan. Dewasa ini, perusahaan tidak sanggup bertahan dengan hanya menjalankan tugasnya secara baik. Supaya sukses menghadapi pasar dunia yang kompetitif mereka harus sangat baik. Pembeli konsumen dan pembeli niaga menghadapi banyak pemasok yang ingin memenuhi kebutuhan mereka. Penelitian mutakhir memperlihatkan bahwa kunci keuntungan perusahaan yaitu memahami dan memuaskan pelanggan, target mereka dengan proposal yang unggul. Pemasaran yaitu fungsi perusahaan yang ditugasi menentukan pelanggan target serta cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka secara kompetitif dan menguntungkan.
Pemasaran berasal dari kenyataan bahwa insan mempunyai kebutuhan dan keinginan. Karena banyak produk yang sanggup memenuhi suatu kebutuhan, pemilihan produk ditentukan oleh konsep nilai, biaya dan kepuasan. Produk-produk ini sanggup diperoleh dengan beberapa cara : dihasilkan sendiri, pemaksaan, mengemis dan pertukaran. Kebanyakan masyarakat modern bekerja dengan sistem pertukaran. Orang mengkhususkan diri dalam menghasilakn produk tertentu dan menukarkannnya dengan barang lain yang mereka perlukan. Mereka melaksanakan transaksi dan membangun hubungan. Pasar yaitu kelompok orang yang mempunyai kebutuhan yang sama. Pemasaran mencakup semua kegiatan yang bekerjasama dengan pasar, yaitu mewujudkan pertukaran yang mungkin terjadi.
Manajemen pemasaran yaitu perjuangan yang dilakukan secara sadar untuk mencapai hasil pertukaran yang diinginkan pada pasar sasaran. Keahlian dasar pemasar yaitu menghipnotis tingkat, waktu dan komposisi seruan untuk suatu produk, jasa, organisasi, orang atau gagasan.
Ada lima filosofi yang sanggup dianut organisasi dalam melaksanakan pemasaran. Konsep berwawasan produksi beranggapan bahwa konsumen akan menentukan produk yang harganya terjangkau dan gampang di dapat, sehingga kiprah utama administrasi yaitu meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi serta menurunkan harga. Konsep berwawasan produk beranggapan bahwa konsumen akan menentukan produk bermutu baik dengan harga wajar, sehingga tidak perlu banyak perjuangan promosi. Konsep berwawasan menjual beranggapan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk perusahaan, kecuali mereka dirangsang dengan perjuangan menjual dan promosi yang gencar. Konsep berwawasan pemasaran beranggapan bahwa kiprah utama perusahaan yaitu menghasilkan kepuasan pelanggan dan bahwa kesejahteraan konsumen serta masyarakat dalam jangka panjang yaitu kunci mencapai tujuan serta tanggung jawab perusahaan.
Minat akan pemasaran terus meningkat sebab semakin banyak organisasi di sektor bisnis, sektor nirlaba dan sektor internasional sadar akan sumbangan pemasaran terhadap kinerja yang lebih baik di pasar.
Tugas pokok manajer pemasaran dalam menghadapi tingkat seruan yang beragam
a. Permintaan negatif
Pasar dalam sitausi seruan negatif bila sebagian besar pasar tidak suka produk tertentu dan bahkan mau membayar asal terhindar dari produk itu. Orang mempunyai seruan negatif terhadap vaksinasi, perawatan gigi atau operasi. Pemberi kerja mempunyai seruan negatif terhadap bekas narapidana atau pecandu alkohol selaku pencari kerja.
Tugas pemasaran yaitu menganalisis mengapa pasar tidak menyukai produk itu apakah kegiatan pemasaran yang mencakup rancang ulang produk, harga lebih rendah dan promosi yang lebih baik akan menambah kepercayaan dan perilaku pasar.
b. Tidak ada permintaan
Konsumen yang dituju mungkin tidak tertarik atau tidak mengacuhkan itu. Kaprikornus petani mungkin tidak tertarik terhadap suatu metode pertanian gres dan mahasiswa mungkin tidak tertarik pada mata kuliah bahasa asing.
Tugas pemasaran yaitu mencari jalan menghubungkan keuntungan dari produk dengan kebutuhan dan minat asasi orang itu.
c. Permintaan laten
Banyak konsumen yang mempunyai kebutuhan, namun belum bisa dipenuhi oleh produk yang ada. seruan laten akan rokok yang tidak berbahaya, lingkungan yang kondusif dan kendaraan beroda empat yang lebih irit besar sekali.
Tugas pemasaran yaitu mengukur pasar serta berbagi barang dan jasa yang sempurna untuk memenuhi seruan itu.
d. Permintaan menurun
Setiap organisasi, cepat atau lambat akan mengalami seruan menurun untuk satu atau lebih produknya. Gereja mengalami penurunan umat, universitas mengalami penurunan pendaftar. Pemasar harus menganalisis penyebab penurunan pasar dan tetapkan apakah seruan sanggup dirangsang kembali dengan menemukan pasar target gres mengganti sifat produk atau berbagi komunikasi yang lebih efektif.
Tugas pemasaran yaitu membalikkan seruan menurun dengan pemasaran ulang produk.
e. Permintaan tidak teratur
Banyak organisasi yang permintaannya bervariasi, sehingga menjadikan persoalan kelebihan atau kekurangan kapasitas. Misalnya angkutan umum tidak cukup jumlahnya pada jam sibuk, namun kosong di jam lain. Museum kekurangan pengunjung di hari kerja dan kelebihan pengunjung di selesai minggu. Ruang operasi rumah sakit terlalu penuh di awal ahad dan kosong di selesai minggu.
Tugas pemasaran disebut “Synchromarketing” yaitu mengubah teladan seruan dengan sumbangan harga promosi dan insentif lain yang fleksibel.
f. Permintaan penuh
Organisasi menghadapi seruan penuh, kalau mereka puas dengan volume usahanya.
Tugas pemasaran yaitu mempertahankan tingkat seruan di tengah berubahnya preferensi konsumen dan persaingan yang makin meningkat. Organisasi harus mempertahankan atau meningkatkan mutu dan terus mengukur kepuasan konsumen untuk meyakinkan bahwa segalanya sudah baik.
g. Permintaan berlebih
Beberapa organisasi menghadapi lebih banyak seruan daripada yang mereka mau atau bisa layani. Jalan Thamrin jakarta dilintasi lebih banyak dari pada batas maksimumnya, dan Taman Safari sangat penuh di ekspresi dominan libur.
Tugas pemasaran, disebut demarketing, perlu menemukan cara untuk mengurangi seruan secara sementara atau permanen. Demarketing menyeluruh bertujuan mengurangi seruan secara menyeluruh dengan menaikkan harga dan mengurangi promosi serta pelayanan. Demarketing selektif bertujuan mengurangi seruan dari cuilan pasar yang kurang menguntungkan atau kurang membutuhkan pelayanan. Demarketing tidak bertujuan menghancurkan permintaan, hanya mengurangi tingkatnya secara sementara atau permanen.
h. Permintaan produk tidak bermanfaat
Produk yang tidak berfaedah akan mengundang perjuangan terorganisir untuk mengurangi pemakaiannya. Kampanye menentang penjualan rokok, alkohol, obat bius, senjata, film p0rn* dan banyak anak sering dilakukan.
Tugas pemasaran yaitu membuat orang yang suka produk tersebut tidak lagi memakainya, dengan cara-cara ibarat memberikan ketakutan, menaikkan harga dan mengurangi penyediaan.
Cara mengukur dan mengamati kepuasan pelanggan
a. Sistem keluhan dan saran
Organisasi yang berwawasan pelanggan akan membuat gampang pelangganannya memberikan saran dan keluhan. Banyak restoran dan hotel yang memberikan formulir bagi tamu melaporkan kesukaan dan keluhan mereka. Rumah sakit sanggup menempatkan kotak saran di gang, memberikan kartu komentar pada pasien yang pulang, dan menempatkan staf untuk menangani keluhan pasien. Produsen makanan bagi Nutricia, susu Bendera, bahkan Permen Polo, P&G, mempunyai ‘telpon khusus pelanggan’ dengan nomor gratis 800 untuk memudahkan pelanggan bertanya, memberi saran atau keluhan. Alur warta ini memberikan banyak gagasan baik dan perusahaan sanggup bergerak lebih cepat untuk menuntaskan masalah.
b. Survei kepuasan pelanggan
Perusahaan tidak sanggup beranggapan bahwa sistem keluhan dan saran sanggup menggambarkan secara lengkap kepuasan dan kekecewaan pelanggan. Penelitian memperlihatkan bahwa pelanggan kecewa dalam satu dari empat pembelian dan kurang dari 5 % pelanggan akan mengajukan keluhan. Pelanggan mungkin merasa bahwa keluhan mereka tidak berarti, atau mereka akan dibentuk merasa bodoh, atau tidak akan ada penyelesaian. Kebanyakan pelanggan akan mengurangi pembelian atau berganti pemasok daripada mengajukan keluhan. Akibatnya perusahaan kehilangan pelanggan secara tidak perlu.
Tindakan yang harus ditempuh perusahaan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan
Walaupun perusahaan berwawasan pelanggan ingin mencapai kepuasan pelanggan yang tinggi, namun perusahaan belum tentu ingin memaksimalkan kepuasan pelanggan.
- Perusahaan sanggup meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menurunkan harga atau meningkatkan pelayanan, namun akhirnya keuntungan perusahaan sanggup turun.
- Perusahaan mungkin sanggup meningkatkan keuntungan bagi pelanggan dengan cara lain, contohnya memperbaiki produksinya atau menanam modal lebih banyak di penelitian dan pengembangan.
- Banyak orang punya kepentingan dalam perusahaan termasuk karyawan, penyalur, pemasok dan pemegang saham.
- Mengeluarkan lebih banyak untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sanggup mengambil dana yang seharusnya untuk meningkatkan kepuasan ‘mitranya’. Akhirnya dasar filosofis operasi perusahaan yaitu perusahaan berusaha memberikan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, dan tetap memberikan tingkat kepuasan yang setidak-tidaknya sanggup diterima oleh pihak yang berkepentingan dalam batasan sumber daya perusahaan.
Strategi Membangun Kesetiaan Pelanggan
Jika perusahaan beralih dari pandangan berwawasan transaksi ke pandangan membangun hubungan, mereka akan membuat kegiatan untuk membuat pelanggannya tiba kembali, membeli lebih banyak dan tetap setia. Tantangannya yaitu membuat kekerabatan khusus dengan ‘pelanggan terbaik’ perusahaan di mana pelanggan mencicipi komunikasi dua arah yang baik dan merasa mendapat hak serta hadiah khusus. Program yang menjanjikan antara lain kegiatan pemasaran menurut frekuensi dan kegiatan pemasaran dengan klub.
1. Program Pemasaran Berdasarkan Frekuensi
Program pemasaran menurut frekuensi (Frequency Marketing Program/FMP) dirancang untuk memberi hadiah pada pelanggan yang sering membeli dan atau membeli dalam jumlah besar. Colloquy, majalah triwulanan pemasaran menurut frekuensi sebagai perjuangan ‘mengenali, mempertahankan dan meningkatkan hasil dari pelanggan terbaik, melalui kekerabatan jangka panjang, interaktif serta bernilai tambah’. Pemasaran menurut frekuensi mengakui prinsip Pareto-20% pelanggan perusahaan mungkin menghasilkan 80% bisnis perusahaan.
Umumnya perusahaan yang pertama kali memperkenalkan FMP yang paling untung, terlepas saingannya tidak cepat tanggap. Setelah saingannya ikut, FMP sanggup menjadi beban bagi semua perusahaan yang menawarkannya. Sekarang, kebanyakan pelanggan menjadi anggota FMP dan mengumpulkan angka pada semua daerah belanja. Perusahaan sadar bahwa mereka memberikan gratis banyak penerbangan, kamar dan lain. Perusahaan yang unggul yaitu yang programnya paling efisien, atau yang menarik paling banyak pelanggan lewat keuntungan programnya yang unik, atau yang mempunyai database canggih sehingga sanggup memperlihatkan hal yang relevan untuk pelanggan utamanya.
Satu kritik terhadap FMP yaitu hal ini sanggup mengurangi fokus perusahaan untuk memberikan pelayanan pelanggan yang lebih baik. Program ini mencoba mendapat pembelian ulang menurut insentif ekonomis. Penerbangan Eropa berkata bahwa mereka memperlihatkan pelayanan yang lebih baik untuk menarik pelanggan kembali.
2. Program Pemasaran Dengan Klub
Banyak perusahaan yang membuat konsep klub untuk produknya. Keanggotaan klub ditawarkan kalau orang membeli, atau berjanji membeli sejumlah tertentu atau dengan membayar biaya tertentu. Beberapa klub menjadi sangat sukses.
3. Ghost Shopping (Pembeli Bayangan)
Cara lain untuk mendapat citra wacana kepuasan pelanggan yaitu menyuruh orang berpura-pura menjadi pembeli dan melaporkan titik-titik berpengaruh maupun titik-titik lemah yang mereka alami waktu membeli produk perusahaan dan produk saingan. Pembeli bayangan ini sanggup juga melaporkan suatu persoalan untuk mengetahui apakah wiraniaga perusahaan menanganinya dengan baik. Kaprikornus si pembeli bayangan sanggup mengajukan keluhan wacana makanan restoran untuk mengetahui cara restoran menanganinya.
Perusahaan tidak hanya perlu menyewa pembeli bayangan, tetapi manajer perlu juga sekali-kali keluar kantor, tiba ke daerah penjualan perusahaa atau tentangan di mana tidak dikenal dan mengalami eksklusif perlakuan yang mereka terima sebagai ‘pelanggan’. Cara lain yaitu manajer menelpon perusahaannya sendiri untuk bertanya atau mengajukan keluhan dan mengetahui cara perusahaan menanganinya.
KESIMPULAN
Keberhasilan perusahaan sangat dipengaruhi oleh kiprah marketing, Suatu perusahaan akan berjalan dengan baik kalau semua organisasi-organisasi di dalamnya menjalankan kiprah dengan maksimal. Dalam hal ini manajer pemasaran berperan penting dalam keberhasilan marketing perusahaan.
Kepuasan pelanggan yaitu hasil yang dirasakan pembeli dari kinerja perusahaan yang memenuhi impian mereka, Pelanggan puas bila mereka dilebihi. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif pada harga dan memberi komentar baik wacana perusahaan.
Kepuasan pelanggan sanggup diukur banyak sekali cara. Dapat diukur eksklusif dengan bertanya, responden sanggup ditanyai wacana bagaimana impian mereka akan suatu hal dan bagaimana pengalaman mereka (kekecewaan yang di dapat). Metode lain yaitu meminta responden menuliskan persoalan mereka dengan penawaran tertentu dan perbaikan yang mereka sarankan, penting juga menanyakan planning pembelian kembali pelanggan yang biasanya akan tinggi kalau kepuasan pelanggan tinggi.
Dapat juga diukur kemungkinan atau kemauan pelanggan merekomendasikan perusahaan dan merek kepada orang lain. Komentar ekspresi ke ekspresi yang baik memperlihatkan bahwa perusahaan memuaskan pelanggan.
Satu ancaman yaitu bila pelanggan tahu bahwa perusahaan akan berusaha sekuat tenaga untuk memuaskan pelanggan, pelanggan mungkin menyatakan ketidak puasan (walaupun bahu-membahu puas) untuk mendapat konsesi lebih banyak.
Referensi:
Philip Kotler dan A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Salemba Empat, Jakarta, 1999.
Philip Kotler dan Eduardo Roberto, Social Marketing Strategies for Changing Public Behaviour, Free Press, New York, 1990
Sumber http://makalah-ibnu.blogspot.com
0 Response to "Peranan Marketing Di Dalam Keberhasilan Perusahaan"
Posting Komentar