iklan

6 Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional – Kebutuhan akan perbankan syariah di negara yang secara umum dikuasai berpenduduk Muslim merupakan sesuatu yang penting untuk keberlangsungan muamalah yang sesuai kaidah syariat Islam.


Di Indonesia sendiri sekarang banyak bermunculan bank-bank gres yang menggunakan sistem syariah. Hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi semakin peduli akan kehalalan dalam tiap transaksi perbankan.



Lalu, bagaimana dengan bank konvensional dalam kacamata Islam?


Kemudian, apakah perbedaan yang konkret antara bank syariah dan bank konvensional? Berikut ialah ulasannya.




Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional


Dalam sudut pandang aturan Islam, sistem yang digunakan dalam bank konvensional memanglah tergolong transaksi riba, sebuah sistem transaksi yang diharamkan secara fiqh.


Diterapkannya bunga, orientasi bisnis yang digunakan, serta majemuk hal lainnya pada bank konvensional ialah tak seirama dengan orientasi aturan Islam dalam bidang ekonomi.


Oleh alasannya itu, muncul sistem perbankan gres yang kemudian lebih mengutamakan kaidah syariat Islam dalam semua transaksinya untuk mensiasati keharaman sistem bank konvensional.


Bank tersebut kemudian dikenal dengan nama bank syariah. Terdapat banyak perbedaaan antara keduanya dalam banyak hal pula.


Perbedaan tersebut tak hanya terkait penggunaan pondasi aturan pelaksanaan sistem perbankannya saja, namun juga terdapat pada beberapa aspek contohnya profit, orientasi, investasi, hingga ada tidaknya keberadaan dewan pengawas pada keduannya.


1. Hukum yang Digunakan


indonesiadailynews.com


Sudah dibahas sebelumnya, bahwa perbedaan paling fundamental antara bank konvensional dan bank syariah ialah terletak pada aturan yang diterapkannya masing-masing.


Bank syariah menggunakan sistem yang berdasar pada syariat Islam yang berlandaskan pada Al-Qur’an, Hadits, serta Fatwa Ulama (MUI).


Sementara itu, bank konvensional melandaskan segala kegiatannya pada aturan positif yang berlaku di Indonesia.


Beberapa bentuk transaksi pada bank syariah yang berlandaskan pada aturan Islam menyerupai contohnya musyarakah, mudharabah, murabahah, ijarah, musaqat, wakalah, dan lain sebagainya.


2. Investasi


pixabay.com


Selain pondasinya, perbedaan antar kedua jenis bank tersebut juga terdapat dalam acara investasinya.


Jika pada bank syariah, seseorang hanya akan dibolehkan meminjam modal jikalau perjuangan yang ia jalankan ialah perjuangan yang halal lagi baik menyerupai untuk pertanian, dagang, peternakan, dan lain-lain.


Sementara pada bank konvensional, seseorang boleh mengajukan derma walaupun tidak halal sekalipun selama perjuangan tersebut masih diizinkan atas aturan positif.


3. Orientasi


pixabay.com


Bank konvensional berorientasi hanya semata-mata pada keuntungan atau profit oriented, tak peduli bagaimana cara mendapatkannya asal masih dalam koridor aturan positif.


Namun, pada sistem bank syariah orientasi tidak hanya pada keuntungan namun juga memperhatikan kemakmuran serta kebahagiaan dunia dan alam abadi dalam transaksinya.


4. Pembagian Keuntungan


pixabay.com


Pada bank konvensional, pembagian keuntungan menerapkan sistem bunga tetap atau bunga mengambang dalam tiap transaksi peminjaman pada nasabahnya.


Hal ini dikarenakan, bank konvensional selalu berasumsi bahwa perjuangan yang dijalani oleh nasabah akan selalu mendapat keuntungan.


Berbeda halnya dengan perbankan syariah, keuntungan dari penggunaan modal akan dibagi menurut atas komitmen yang sudah disepakati kedua belah pihak di awal.


Sebab, bank syariah tetap memperhatikan adanya kemungkinan untung atau rugi pada perjuangan yang diinvestasikan kepada nasabah tersebut.


Jika sesudah dianalisis tidak menguntungkan, maka bank syariah akan menolak pengajuan pembiayaan tersebut.


5. Hubungan Nasabah dan Bank


pixabay.com


Dari sisi sosial, antara kedua jenis bank inipun terdapat perbedaan yakni pada hubungan antar bank dengan nasabahnya.


Jika pada bank konvensional, hubungan antara keduanya hanya disebut kreditur dan debitur. Sedangkan pada bank syariah, dalam hubungan tersebut diterapkan sistem kemitraan.


6. Perbedaan Pengawasan


www.dsnmui.or.id


Tiap transaksi pada bank syariah harus dan akan selalu berada dalam pengawasan Dewan Pengawas


Dewan pengawas tersebut beranggotakan sekumpulan ulama serta hebat ekonomi yang faham dalam bidang fiqh muamalah


Sementara pada bank konvensional tiap transaksinya tak diawasi sama sekali oleh forum manapun selain oleh aturan positif.




Demikian pembahasan mengenai perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional. Sebenarnya masih banyak perbedaan antara keduanya, namun keenam hal tersebut di atas merupakan yang paling mendasar.


Semoga bermanfaat dan sanggup menambah ilmu perbankan kamu. Salam.



Sumber https://tekooneko.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "6 Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel