iklan

Pengertian, Struktur, Jenis Dan Cara Kerja Beserta Fungsi Sistem Otot Insan Secara Lengkap



Pengertian, Struktur, Jenis Dan Cara Kerja Beserta Fungsi Sistem Otot Manusia Secara Lengkap-. Otot termasuk bab tubuh yang penting dalam kehidupan. Semua acara insan termasuk tersenyum, berlari, menulis, menelan masakan dan berdenyutnya jantung tidak terlepas dari agresi jaringan tubuh ini.





Pengertian Sistem Otot


Pergerakan tubuh ditentukan oleh sistem rangka dan otot. Sistem otot ialah jaringan yang ada didalam tubuh insan berupa alat gerak aktif  yang menggerakkan tulang sehingga menyebabkan suatu organisme atau indvidu sanggup bergerak. Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan berelaksasi. Otot terdiri dari sel – sel yang terspesialisasi untuk kontraksi yaitu mengandung protein kontraktil yang sanggup berubah dalam ukuran panjang dan memungkinkan sel – sel untuk memendek. Sel – sel tersebut sering disebut serabut – serabut otot. Serabut – serabut otot disatukan oleh jaringan ikat.





Struktur Sistem Otot Manusia




Otot mempunyai struktur dan komponen tersendiri yaitu : 


1. Tendon : jaringan ikat fibrosa (tidak elastic) yang tebal dan berwarna putih yang menghubungkan otot rangka dengan tulang. Urat – urat ini berupa serabut – serabut simpai yang putih, berkilap, tidak elastic. Aponeuroses ialah lembaran – lembaran datar atau simpai dari jaringan fibrus dengan maksud untuk memuat kelompok-kelompok otot dan adakalanya membawa sebuah otot dengan bab yang menggerakkannya. 


2. Fascia : merupakan jaringan ikat adonan dari jaringan fibrus dan areolar yang membungkus dan menghimpun otot menjadi satu. Setiap fasciculus dipisahkan oleh jaringan ikat perimysium. Di dalam pascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot. Di antara endomysium dan berkas serat otot tersebar sel satelit yang berfungsi dalam perbaikan jaringan otot yang rusak. Dalam bab – bab tertentu menyerupai dalam telapak tangan, fascia ini sangat padat dan kuat. Contohnya ialah fascia Palmaris dan fascia plantaris. 


3. Sarcolemma (membrane sel/serat otot) dan sarcoplasma yang merupakan unit struktural jaringan otot yang berdiameter 0,01 – 0,1 mm dengan panjang 1-40 mm yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot, besar dan jumlah jaringan terutama jaringan elastic akan meningkat sejalan dengan penambahan usia. Setial 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastic tipis yang disebut sarcolemma. Protoplasma serat otot yang berisi materi semicair disebut sarkoplasma. Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot berdiameter 0,001 mm yang disebut myofibril. 


4. Miofibril : merupakan serat – serat yang terdapat dalam otot. Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap & terperinci yang bersilangan. Pita gelap (thick filament) dibuat oleh myosin. Pita terperinci (thin filament) dibuat oleh aktin, troponin & tropomiosin. 


5. Miofilamen : merupakan benang – benang / filament halus yang merasal dari myofibril. Terbagi atas dua macam yaitu miofilamen homogeny (terdapat pada otot polos) dan miofilamen heterogen terdapat pada otot jantung / otot kardiak dan pada otot lurik. 


6. Sarkoplasma : merupakan cairan sel otot yang fungsinya untuk daerah dimana myofibril dan miofilamen berada.


7. Rektikulum sarkoplasma
Rektikulum ialah bab padat dari fasia dalam dan menambatkan tendon – tendon yang berjalan melalui pergelangan dan mata kaki masuk kedalam tangan dan kaki. Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan otot. Tubulus – tubulus yang sejajar dengan miofibril, yang pada garis Z dan zona H bergabung membentuk kantung (lateral sac) yang bersahabat dengan sistem tubulus transversal (Tubulus T). Tempat penyimpanan ion Ca2+. Tubulus T mencapai jalan masuk untuk berpindahnya cairan yang mengandung ion.ubulus T dan rektikulum sarkoplasma berperan dalam metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.
 
→ Mioglobin : merupakan pigmen yang ada pada otot, berkhasiat sebagai pengikat oksigen. 
→ Motor end plates : merupakan daerah inervasi ujung-ujung saraf pada otot.







      Sifat Gerak Sistem Otot Manusia



           1. Otot Antagonis

      Merupakan dua otot atau lebih yang bekerja pada suatu sendi dan saling berlawanan arahnya sehingga gerakanya saling menghambat. Jika salah satu kontaksi maka otot yang lainya relaksasi. Contoh otot antagonis ialah otot lengan atas yang berfungsi menggerakan lengan bawah. Untuk menggerakan lengan bawah atau menurunkan dibutuhkan dua otot rangka, yaitu otot bisep dan otot trisep. Otot bisep berada pada lengan atas bab depan, sedangkan otot trisep berada pada lengan atas bab belakang. Jika otot bisep berkontraksi, maka otot trisep relaksasi, sehingga lengan bawah terangkat. Adapun kalau otot trisep berkontraksi maka otot bisep relaksasi, sehingga lengan bawah turun atau lurus kembali.

      Efek kerja otot antagonis sanggup dibedakan menjadi :
      1. Fleksor (membengkokan) dan ekstensor (meluruskan) contohnya terjadi pada otot bisep dan trisep.

      2. Abduktor (menjauhkan badan) dan adductor (mendekati badan) contohnya gerak tangan sejajar pundak dengan perilaku sempurna.

      3.Depresor (ke bawah) dan elevator (ke atas), contohnya gerak tangan sejajar pundak dan perilaku sempurna.

      4. Supinator (mengadah) dan pronator (menelungkup), contohnya gerak telapak tangan mengadah dan gerak telapak tangan menelungkup. 


           2. Otot Sinergis
      Merupakan dua otot atau lebih yang bekerja pada satu sendi dan saling membantu sehingga menawarkan gerakan searah. Misalnya otot pronator teres dan orot pronator kuadratus yang bekerja secara sinergis pada ketika kita menggerakan telapak tangan menelungkup dan menggadah. Contoh lainya ialah otot bisep lengan atas dan otot pengangkat lengan atas yang menyebabkan gerakan membengkokan lengan bawah.



      Jenis – Jenis Otot Manusia



      1. Otot Lurik / Otot Rangka

      Otot lurik ialah otot yang menempel pada rangka tubuh yang digerakkan atas kehendak kita sehingga disebut sebagai otot motorik. Otot rangka bisa menggerakkan tulang alasannya ialah otot sanggup memanjang (relaksasi) dan memendek (kontraksi). Hasil pergerakan otot menyebabkan tulang – tulang yang menjadi daerah perlekatan otot sanggup digerakkan. Otot lurik juga dikatakan otot rangka dilihat dari pengertian otot lurik yakni menempel pada rangka. Otot lurik bisa bekerja keras dan besar lengan berkuasa karna mempunyai banyak inti sel tetapi otot lurik gampang lelah artinya otot lurik butuh istirahat setelah bekerja. Gerak otot rangka meliputi gerak yang dilakukan oleh tangan dan kaki, contohnya berjalan, makan dan menulis. Gerak otot rangka diatur oleh saraf sentra (otak). Sehingga gerak otot rangka merupakan gerak yang disadari (menurut kehendak kita) atau disebut dengan otot sadar. Asal – permintaan dinamakannya otot lurik ialah otot lurik memperlihatkan bab gelap (aktin) dan terperinci (terang) yang silih berganti kalau dilihat menggunakan mikroskop. 



      2. Otot Polos

      Otot Polos terdiri dari sel – sel otot yang berbentuk gelendong dengan satu inti sel yang terletak ditengah. Pengamatan dengan menggunakan mikroskop memperlihatkan bahwa otot polos tidak mempunyai garis – garis melintang menyerupai otot rangka.

      Otot polos tidak menempel pada tulang rangka tubuh. Aktivitasnya lambat, namun gerakkannya beruntun. Otot polos bisa berkontraksi dalam waktu usang dan tidak cepat mengalami kelelahan. Gerak otot polos tidak berdasarkan kehendak kita alasannya ialah dikontrol oleh saraf tak sadar (saraf otonom) sehingga disebut otot tidak sadar. Otot polos sanggup dijumpai pada dinding penyusun organ – organ tubuh bab dalam. Misalnya pada jalan masuk pernafasan, jalan masuk pencernaan, jalan masuk reproduksi, pembuluh darah dan getah bening



      3. Otot Jantung

      Otot jantung (miokardium) ialah jenis otot lurik tidak sadar yang hanya dijumpai pada dinding jantung, khususnya myocardium dan vena kava yang memasuki jantung. Sel – sel yang meliputi otot jantung yaitu cardiomyocyte atau sel otot myocardiocyteal sanggup berisi satu, dua, tiga dan empat inti sel (tiga atau empat sangat jarang). Kontraksi yang terkoordinasi dari sel otot jantung di jantung memompa darah keluar dari serambi and bilik ke pembuluh darah dari kiri/tubuh/sistemik dan kanan/paru-paru. Tindakan yang kompleks ini membentuk sistol pada jantung. Sel – sel pada otot jantung menyerupai semua jaringan pada tubuh, bergantung dengan suplai darah yang cukup untuk mengirim oksigen dan nutrisi dan untuk membuang produk sisa menyerupai karbon dioksida. Arteri koroner memenuhi fungsi ini. Gerak otot jantung dikendalikan oleh saraf tak sadar (otonom). Sel – sel otot jantung tersusun menyerupai anyaman bercabang dengan sedikit jaringan penyambung disekelilingnya.





      Cara Kerja Sistem Otot Manusia


      Tulang-tulang sanggup digerakkan alasannya ialah adanya otot yang berkontraksi. Bagian otot yang berkontraksi gotong royong ialah sel – sel otot. Otot berkontraksi alasannya ialah efek suatu rangsangan melalui saraf. Rangsangan yang datang ke sel otot akan memengaruhi suatu zat (asetilkolin) yang peka terhadap rangsangan. Asetilkolin ialah zat pemindah rangsangan yang dihasilkan pada bab ujung saraf. Adanya asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang berada di sel otot. Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium menyebabkan protein otot, yaitu aktin dan miosin berikatan membentuk aktomiosin. Hal ini menyebabkan pemendekan sel otot sehingga terjadilah kontraksi. Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel, sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan miosin yang menyebabkan otot menjadi lemas. Keadaan ini disebut relaksasi.
      Otot yang sedang berkontraksi menjadi besar, memendek, dan mengeras. Bila otot berkontraksi, maka tulang-tulang daerah otot menempel akan tertarik sehingga tulang turut bergerak. Adanya pergerakan tulang menyebabkan persendian bergerak pula. Jadi, gerak pada tubuh kita melibatkan kolaborasi otot, tulang, sendi, dan saraf.

        


      Fungsi Sistem Otot Manusia


      Selain sebagai alat gerak aktif, membentuk postur tubuh dan menghasilkan panas.

      Otot mempunyai 4 fungsi utama sebagai berikut :




        1. Kontraktilitas : kemampuan otot untuk memendek dengan kekuatan tertentu

        2. Eksitabilitas : kemampuan otot untuk merespon stimulus

        3. Ekstensibilitas : kemampuan otot untuk merenggang dengan panjang tertentu dengan derajat tertentu

        4. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali kebentuk dan ukuran semula.




          Itulah ulasan mengenai Pengertian, Struktur, Jenis Dan Cara Kerja Beserta Fungsi Sistem Otot Manusia Secara Lengkap-. Semoga apa yang telah diulas sanggup bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan Terimakasih.



          Baca juga :




          Sumber aciknadzirah.blogspot.com

          Berlangganan update artikel terbaru via email:

          0 Response to "Pengertian, Struktur, Jenis Dan Cara Kerja Beserta Fungsi Sistem Otot Insan Secara Lengkap"

          Posting Komentar

          Iklan Atas Artikel

          Iklan Tengah Artikel 1

          Iklan Tengah Artikel 2

          Iklan Bawah Artikel