Biologi Sma Kelas 10 | Kerja Ilmiah | Pola Kerja Ilmiah | Biologi
Selamat. Anda sekarang telah duduk di bangku SMA. Di tingkat SMA ini Anda harus lebih giat dan rajin belajar. Sekarang, Anda akan mempelajari Biologi. Bagaimana kesan Anda belajar Biologi di bangku SMP? Menyenangkan, bukan? Belajar Biologi di SMA pasti akan lebih menyenangkan lagi. Banyak hal baru yang akan Anda temui dan pelajari.
Pada bab pertama ini, Anda akan belajar melakukan penelitian. Selain itu,
Anda juga akan mempelajari tentang tahapan-tahapan penelitian ilmiah. Pada bagian lainnya, Anda akan mempelajari ruang lingkup Biologi, termasuk di dalamnya adalah mengenal cabang-cabang Biologi. Menarik, bukan?
Bagaimanakah cara melakukan penelitian yang baik? Tahapan-tahapan
ilmiah apa saja yang harus dilakukan agar penelitian yang dilakukan berhasil dengan baik? Apakah yang dimaksud dengan Biologi? Apa sajakah cabang- cabang Biologi itu? Apakah peranan Biologi dalam kehidupan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat Anda jawab setelah mempelajari
dan memahami bab berikut dengan baik. Pelajarilah bab berikut dengan semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi.
A Kerja Ilmiah
Rasa ingin tahu manusia terhadap alam semesta yang diciptakan Tuhan dan kehidupan yang terdapat di dalamnya dari zaman dahulu hingga sekarang seakan tidak ada habis-habisnya. Persoalan dan permasalahan yang ada di alam pun seakan tidak akan pernah habis untuk digali. Itulah sebabnya, ilmu pengetahuan terus berkembang dan penemuan-penemuan baru pun terus bermunculan. Anda juga dapat ikut berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan tersebut jika mempunyai keinginan untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan terus mencoba memuaskan rasa keingintahuan yang Anda miliki.
Sampai saat ini banyak kasus mengenai penyakit yang sangat meresahkan masyarakat, yaitu flu burung. Pada mulanya apa yang menimbulkan penyakit ini tidak diketahui oleh masyarakat. Biologi bisa memecahkan duduk masalah secara ilmiah, sehingga pada akibatnya sanggup menjawab penyebab penyakit flu burung yang meresahkan tersebut, yaitu virus H5NI. Masih banyak hal lain yang dapat diselesaikan secara ilmiah, dapatkah Anda menyebutkan contoh lainnya?
Dengan demikian, Anda mungkin dapat menjadi seorang penemu baru
yang berguna bagi masyarakat luas. Hal tersebut dapat terjadi jika Anda memahami bagaimana kerja ilmiah yang dilakukan oleh para ilmuwan terdahulu dan mengaplikasikannya pada kegiatan-kegiatan ilmiah yang Anda lakukan. Untuk itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan penelitian ilmiah. Apa saja tahapan untuk melaksanakan penelitian ilmiah? Berikut akan diuraikan bagaimana penelitian ilmiah dapat
dilakukan. 1. Merencanakan Penelitian
Apakah Anda pernah mengadakan penelitian? Disadari atau tidak, mungkin Anda pernah melakukan penelitian. Penelitian adalah suatu usaha yang cermat dan teratur untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Penelitian dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Penelitian dapat dilakukan di daratan, lautan (Gambar 1.1), bahkan di luar angkasa sekalipun. Ketika Anda ingin mengetahui mengapa tanaman buah di rumah Anda harus disiram secara teratur agar tumbuh dengan baik, kemudian Anda berusaha mencari jawaban atas permasalahan tersebut. Berarti, Anda telah melakukan penelitian. Dengan catatan, usaha Anda untuk mencari jawaban atas permasalahan Anda dilakukan secara ilmiah. Bagaimana caranya?
Untuk melakukan suatu penelitian ada beberapa hal yang harus dilakukan terlebih dahulu, antara lain mengidentifikasi masalah, merumuskan tujuan penelitian, dan menetapkan jenis penelitian.
a. Mengidentifikasi Masalah
Langkah pertama untuk melaksanakan suatu penelitian adalah menyadari dan mengidentifikasi duduk masalah yang dihadapi. Masalah sanggup timbul secara sengaja atau tidak disengaja. Secara sengaja, maksudnya masalah yang timbul merupakan hal yang sengaja dicari untuk dipecahkan. Misalnya, seorang petani yang ingin mengetahui dosis pupuk yang tepat untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman sayurannya.
Kadang-kadang, masalah pun timbul secara tidak sengaja. Misalnya, seorang peternak domba melihat tanaman yang tumbuh dekat kandang domba tumbuh lebih baik daripada tanaman sejenis yang tumbuh di pekarangan rumahnya. Maka, dalam benak petani pun timbul pertanyaan mengapa hal tersebut terjadi.Untuk membantu menemukan suatu masalah, kita dapat melihat berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh penyelidik lain. Kita dapat menganalisis hasil penelitian tersebut dan menemukan permasalahan baru. Misalnya, dengan menggunakan alat dan bahan yang berbeda, tentu hasil penelitiannya pun akan berbeda. Masalah pun dapat ditemukan ketika kita melakukan studi kepustakaan dari berbagai referensi. Semakin banyak buku yang dibaca, akan semakin gampang menemukan sebuah permasalahan. Hal yang paling sering dilakukan untuk mencari sebuah masalah adalah dengan melakukan pengamatan atau observasi. Pengamatan terhadap berbagai objek dan fenomena (gejala) alam sering menjadi sumber inspirasi dalam penelitian Biologi.
b. Merumuskan Tujuan
Untuk melaksanakan sebuah penelitian dari duduk masalah yang dihadapi perlu dirumuskan tujuannya. Hal ini sangat penting dilakukan agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan mencapai hasil yang maksimal. Sering terjadi, masalah yang dihadapi sangat luas ruang lingkupnya. Oleh karena itu, masalah yang dihadapi perlu dipersempit dengan merumuskan tujuan penelitiannya.
Terdapat dua hal yang harus diperhatikan ketika merumuskan tujuan
penelitian, yaitu apa yang akan dilakukan dan pertanyaan apa yang ingin dijawab. Pengetahuan awal Anda terhadap suatu masalah yang akan diteliti sangat membantu dalam merumuskan tujuan penelitian.
c. Menetapkan Jenis Penelitian
Setelah merumuskan tujuan penelitian, hal yang harus dilakukan berikutnya adalah memilih jenis penelitian yang akan digunakan. Jenis penelitian yang digunakan harus sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan.
Terdapat banyak jenis penelitian yang sanggup dipakai sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Contoh dari jenis penelitian yang sering digunakan ini di antaranya deskriptif dan eksperimental.
1) Deskriptif
gambar 1.2 |
Penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diselidiki. Dengan penelitian ini, dapat diperoleh informasi atau data yang mendetail. Misalnya, penelitian untuk mengetahui populasi badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
2) Eksperimental
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perlakuan tertentu kepada suatu objek penelitian dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol. Kelompok kontrol dijadikan sebagai pembanding. Dalam bidang Biologi, banyak dilakukan penelitian jenis ini. Misalnya, penelitian untuk melihat pengaruh pemberian pupuk atau hormon tertentu pada pertumbuhan jenis tanaman tertentu (Gambar 1.2). 2. Melakukan Penelitian
Seorang ilmuwan memiliki metode tertentu untuk menjawab permasalahannya. Metode yang digunakan oleh ilmuwan ini sistematis.Metode ini disebut metode ilmiah. Metode ilmiah digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya. Selain itu, ilmuwan menggunakan metode ini untuk mengetahui dan membuktikan jawaban dari suatu permasalahan. Secara sederhana, metode ilmiah sanggup dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.
· Merumuskan masalah è menentukan hipotesis è menguji hipotesis è hasil è kesimpulan
a. Merumuskan masalah
Masalah yang ditemukan harus dirumuskan secara konkret atau tergambarkan dengan jelas. Hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan duduk masalah dikesampingkan. Perhatikan pola duduk masalah berikut ini.
Sampai pada kala ke-16, sebagian orang, baik ilmuwan maupun bukan ilmuwan, percaya bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk tak hidup atau benda mati (teori generasi spontan). Mereka percaya bahwa belut berasal dari lumpur; katak berasal dari air hujan; atau tikus berasal dari kain kotor yang disimpan di gudang makanan. Mereka yang percaya teori generasi impulsif juga mengamati bahwa lalat berasal dari daging anyir yang dipenuhi oleh belatung. Bagaimana berdasarkan Anda?
a. Merumuskan masalah
Masalah yang ditemukan harus dirumuskan secara konkret atau tergambarkan dengan jelas. Hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan duduk masalah dikesampingkan. Perhatikan pola duduk masalah berikut ini.
Sampai pada kala ke-16, sebagian orang, baik ilmuwan maupun bukan ilmuwan, percaya bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk tak hidup atau benda mati (teori generasi spontan). Mereka percaya bahwa belut berasal dari lumpur; katak berasal dari air hujan; atau tikus berasal dari kain kotor yang disimpan di gudang makanan. Mereka yang percaya teori generasi impulsif juga mengamati bahwa lalat berasal dari daging anyir yang dipenuhi oleh belatung. Bagaimana berdasarkan Anda?
Salah satu ilmuwan yang meragukan teori generasi spontan adalah Francesco Redi, seorang ilmuwan berkebangsaan Italia. Redi dekat dengan ilmuwan Inggris berjulukan William Harvey. William Harvey ini pernah melaksanakan pembedahan terhadap seekor rusa betina. Dia menemukan fetus (janin kecil) pada rahim rusa tersebut. Harvey mengamati bahwa bentuk fetus tersebut menyerupai dengan rusa dewasa. Harvey menyimpulkan bahwa binatang tumbuh dari biji atau telur yang sangat kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Redi, sebagai ilmuwan yang mempunyai keingintahuan yang tinggi, berkeinginan
untuk memecahkan duduk masalah kehidupan ini. Redi ingin menguji kebenaran dari teori generasi spontan. Dari dongeng tersebut, dapatkah Anda merumuskan duduk masalah yang dihadapi oleh Francesco Redi? Selain itu, rumusan duduk masalah sanggup dibentuk dari insiden di sekitar kita. Misalnya dari insiden banjir (Gambar 1.3).
b. Menentukan Hipotesis
Melihat adanya kemungkinan kesalahan dalam teori generasi spontan, mengatakan Redi telah memulai langkah untuk melaksanakan penelitian ilmiah. Hal ini, merupakan ciri khas ilmuwan untuk melaksanakan penelitian, yaitu mencari gosip perihal objek penelitian dan melaksanakan pengamatan (observasi). Redi mengamati bahwa belatung ditemukan bersamaan dengan adanya lalat pada daging busuk.
Observasi merupakan tahap awal yang sangat penting untuk dapat
melakukan penelitian ilmiah menyerupai halnya yang dilakukan Redi. Oleh lantaran itu, supaya data yang diperoleh tetap akurat, Anda harus selalu menuliskan hasil observasi Anda sesegera mungkin dalam sebuah buku. Setelah observasi sanggup dilakukan dengan baik, Anda sanggup menemukan pertanyaan atau permasalahan yang akan membawa Anda pada tahap selanjutnya, yaitu menciptakan hipotesis.
Berdasarkan hasil inovasi Harvey yang dipadukan dengan hasil
pengamatannya, Redi mengajukan klarifikasi alternatif perihal asal mula keberadaan belatung. Redi menyatakan bahwa dari daging yang segar tidak akan muncul belatung. Belatung muncul bila lalat remaja menyimpan telurnya pada daging tersebut. Dugaan sementara Redi ini, dalam penelitian dikenal dengan hipotesis. Apakah itu hipotesis?
Hipotesis merupakan dugaan atau balasan sementara dari suatu
permasalahan. Ketika menciptakan hipotesis, Anda sedang memperkirakan balasan sementara dari pertanyaan yang telah Anda buat saat Anda melaksanakan observasi dan memakai gosip yang telah Anda miliki. Dari hipotesis ini timbul prediksi. Prediksi ialah hasil yang diharapkan diperoleh dari hipotesis.
Kemampuan memprediksi sesuatu hal ialah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan. Anda mungkin pernah melihat atau mendengarkan prakiraan cuaca di televisi atau radio. Para andal meteorologi sanggup memprediksi cuaca yang akan terjadi pada suatu hari dengan melaksanakan observasi dan memakai ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Dengan demikian, kemampuan memprediksi ialah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan. Melalui kemampuan memprediksinya, ilmuwan sanggup menarik sebuah kesimpulan dari sebuah insiden yang akan terjadi di masa yang akan tiba dengan melihat kejadian- insiden atau data yang ada di masa yang lalu.
Prediksi yang Anda buat mungkin saja salah. Untuk menguji apakah
prediksi yang Anda buat salah atau benar, Anda harus melaksanakan sebuah eksperimen (percobaan).
c. Menguji Hipotesis
Untuk menguji suatu hipotesis umumnya dilakukan percobaan (eksperimen). Akan tetapi, ada juga hipotesis yang diuji dengan pengamatan saja atau studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan dengan membandingkan banyak sekali sumber pustaka.
Dalam melaksanakan sebuah eksperimen, terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi eksperimen tersebut. Faktor tersebut antara lain variabel; populasi dan sampel; serta rancangan penelitian. Variabel merupakan suatu faktor entitas (berwujud) yang sanggup mempunyai nilai berbeda yang besar lengan berkuasa terhadap percobaan. Populasi dan sampel merupakan objek yang diamati di dalam suatu percobaan. Adapun rancangan penelitian ialah planning dalam melaksanakan suatu penelitian, baik sebelum maupun sehabis penelitian dilakukan. Rancangan ini termasuk metode penelitian serta alat dan materi yang akan digunakan.
Tahapan dalam eksperimen, yaitu merencanakan eksperimen, melaksanakan eksperimen, melaksanakan observasi dalam eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menguji kembali kesimpulan.
1) Merencanakan eksperimen
Rencana eksperimen perlu dibentuk serunut dan secermat mungkin agar
data yang diperoleh akurat. Rancangan eksperimen mencakup penyediaan alat dan bahan, penentuan daerah dan waktu, serta cara kerja eksperimen. Alat dan materi yang dibutuhkan perlu didaftar supaya tidak ada yang terlewat.
Bahan ialah segala sesuatu yang dipakai dalam penelitian dan dapat
habis. Adapun alat tidak akan habis digunakan. Dalam merancang percobaan Anda juga harus memperhatikan instrumen penelitian lain menyerupai biaya dan daftar check list peralatan yang akan digunakan.
Alat dan materi apa yang dipakai oleh Redi untuk melakukan
eksperimen? Redi menyiapkan dua buah stoples, dua potong ikan segar, tutup plastik, dan tali.
2) Melakukan eksperimen
Redi melaksanakan eksperimen dengan menyimpan dua buah stoples pada daerah terbuka. Kemudian, pada setiap stoples dimasukkan potongan ikan segar. Stoples pertama dibiarkan terbuka, sedangkan stoples kedua ditutup dengan plastik dan diikat kuat. Redi membiarkan kedua stoples tersebut beberapa hari. Mengapa Redi memakai dua buah stoples yang diberi perlakuan berbeda?
Dalam melaksanakan eksperimen, kita harus menentukan kelompok
percobaan, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Fungsi kontrol ialah sebagai pembanding dalam percobaan yang sedang kita uji. Dalam menciptakan kontrol, keadaan perangkat uji dan perangkat kontrol sama, kecuali hal yang ingin dibandingkan.
Dalam menciptakan kontrol ini, kita juga harus menentukan faktor peubah atau variabel. Variabel merupakan suatu faktor yang besar lengan berkuasa terhadap percobaan. Variabel tersebut sanggup dibagi menjadi variabel kontrol, variabel bebas, dan variabel terikat.
Variabel kontrol ialah faktor yang dibentuk sama. Dalam percobaan Redi,
yang menjadi variabel kontrol ialah stoples yang sama, ikan segar yang sama, dan waktu serta penempatan yang sama.
Variabel bebas ialah faktor yang sengaja diubah. Pada percobaan Redi tersebut yang termasuk variabel bebas ialah ditutupnya stoples dengan plastik dan satunya lagi tidak ditutup. Perhatikan Gambar 1.4.
Variabel terikat ialah faktor hasil percobaan yang dipengaruhi oleh variabel
bebas dan variabel kontrol. Apakah variabel terikat pada percobaan Redi?
3) Melakukan observasi dalam eksperimen
Observasi (pengamatan) dilakukan untuk memperoleh data yang akurat.
Observasi tidak harus memakai indra penglihatan (mata) saja, tetapi juga alat indra yang lainnya. Semakin banyak indra yang terlibat dalam observasi, data yang diperoleh akan semakin lengkap. Observasi pun sanggup memakai banyak sekali alat bantu, menyerupai mikroskop, meteran, timbangan, termometer, dan pH meter. Alat yang dipakai diadaptasi dengan data yang akan diukur.
Pengamatan dengan memakai alat ukur akan menghasilkan data
kuantitatif. Adapun pengamatan yang hanya memakai alat indra akan menghasilkan data kualitatif. Apakah yang dimaksud dengan data kuantitatif dan data kualitatif?
Sebagai contoh, contohnya Anda akan mengamati buah durian. Data
kuantitatif yang diperoleh sanggup berupa berat buah durian dan diameter buah durian. Adapun data kualitatif yang diperoleh, contohnya warna buah, rasa buah durian, aroma buah durian, dan tekstur kulit durian.
e. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil percobaannya, Redi menyimpulkan bahwa lalat bukan berasal dari benda mati, melainkan berasal dari lalat hidup yang sebelumnya. Apakah hal tersebut sebuah kesimpulan?
Apa yang dilakukan Redi ialah suatu perjuangan untuk menarik suatu
kesimpulan. Begitu pun Anda, kesimpulan sanggup Anda ambil setelah mendapatkan data dari hasil percobaan yang Anda lakukan.
Kesimpulan merupakan kalimat yang meringkas suatu hasil percobaan yang telah dilakukan. Ketika Anda menarik kesimpulan, Anda harus memutuskan apakah data yang Anda peroleh mendukung hipotesis yang dibentuk atau tidak. Anda mungkin perlu mengulang beberapa kali percobaan untuk sanggup menarik sebuah kesimpulan. Bahkan, terkadang kesimpulan yang Anda buat sanggup mendorong Anda mengajukan pertanyaan gres dan rencana-rencana percobaan gres yang sanggup Anda lakukan.
f. Menguji Kembali Kesimpulan
Apakah percobaan Redi sanggup meyakinkan semua orang bahwa lalat tersebut berasal dari lalat, bukan berasal dari daging yang membusuk? Banyak orang, termasuk ilmuwan, yang mewaspadai penelitian Redi. Mereka juga menganggap tidak adanya belatung (cikal bakal lalat) di stoples yang ditutup rapat plastik lantaran tidak adanya udara. Mereka beropini bahwa dibutuhkan udara segar supaya dari daging tersebut tumbuh belatung.
3. Mengomunikasikan Hasil Penelitian
Mengomunikasikan hasil penelitian sangat penting dalam bidang IPA. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan pengomunikasian hasil penelitian sangat mempunyai kegunaan untuk kemajuan dan perkembangan IPA.
Para saintis (ilmuwan) biasa melaksanakan penelitian yang merupakan kelanjutan dari hasil penelitian saintis sebelumnya. Para saintis juga banyak yang melaksanakan metode kerja dengan mengikuti langkah penelitian sebelumnya. Bagian yang dikomunikasikan tidak hanya hasil dari penelitian, tetapi juga metode penelitian. Saintis biasa memublikasikan hasil karya ilmiahnya dalam jurnal, buku, atau internet. Selain itu, para saintis juga biasa bertemu dalam suatu lembaga dan saling memelajari hasil penelitian saintis yang lain. Di sana, terjadi pertukaran gosip bahkan koreksi antarsaintis untuk mengetahui apakah hasil penelitiannya sudah layak atau belum.
Dalam mengomunikasikan hasil penelitian ini, Anda harus memiliki
keyakinan bahwa apa yang telah Anda lakukan itu telah dikerjakan dengan baik. Dengan demikian, Anda sanggup mempertahankan argumentasi Anda. Akan tetapi, bila memang hasil penelitian Anda perlu dikoreksi, Anda harus sanggup menerimanya supaya sanggup melaksanakan penelitian yang lebih baik.
Bagaimana susunan laporan ilmiah itu? Pada dasarnya, karya ilmiah mempunyai sistematika tertentu yang terdiri atas pendahuluan, kajian teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran.
a. Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, yaitu alasan mengapa Anda menentukan tema tersebut dan juga manfaat dari penelitian. Pendahuluan juga berisi tujuan penulisan untuk menerangkan kepada sesama penyelidik mengenai maksud dari pembuatan penelitian. Di dalam pendahuluan ini dituliskan pula hipotesis dan pembatasan duduk masalah yang hendak Anda selidiki.
b. Kajian Teori
Bab ini berisi klarifikasi dan teori yang bekerjasama dengan penelitian. Berbagai variabel yang ada hubungannya dengan penelitian, dijelaskan dalam kepingan kajian teori.
c. Metodologi Penelitian
Dalam metodologi penelitian, Anda menjelaskan alat dan materi yang digunakan, lokasi, teknik penelitian, serta cara menganalisis data. Dalam menuliskan metodologi penelitian ini, Anda harus menuliskannya sedetail mungkin. Dengan demikian, orang lain sanggup membaca dan mengerti apa yang Anda tulis. Dia mungkin sanggup melaksanakan penelitian yang sama persis menyerupai yang Anda lakukan.
d. Hasil dan Pembahasan
Pada kepingan ini, data yang diperoleh kemudian dianalisis. Data berupa tabel, grafik, dan diagram ditampilkan pada kepingan ini. Bab ini juga berisi klarifikasi mengenai hipotesis, analisis hipotesis, dan hasil penelitian. Ketika menjelaskan hasil penelitian, jelaskanlah hasil penelitian Anda dengan terperinci. Dengan demikian, orang lain sanggup mengerti hasil percobaanmu.
e. Kesimpulan dan Saran
Setelah data percobaan dianalisis, diperoleh suatu hasil yang merupakan kesimpulan. Jadi, kesimpulan ialah balasan dari hasil pengujian hipotesis. Dalam kepingan ini juga diberikan saran yang bekerjasama dengan penelitian ini. Misalnya, saran untuk penelitian lanjutan atau rekomendasi dari hasil penelitian lainnya.
4. Bersikap Ilmiah
Dalam melaksanakan kerja ilmiah, Anda harus mempunyai perilaku ilmiah atau perilaku yang sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Sikap ini penting supaya Anda sanggup menjadi penyelidik yang baik dan menghasilkan karya yang baik. Sikap ini tidak hanya penting saat melaksanakan kerja ilmiah, tetapi juga dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa perilaku ilmiah yang perlu Anda miliki.
a. Membedakan Fakta dan Opini
Dapat membedakan antara fakta dan opini ialah salah satu perilaku yang perlu dimiliki oleh seorang saintis. Fakta ialah kenyataan, sedangkan opini ialah pendapat. Fakta sanggup dikenali oleh alat indra dan sanggup diukur secara kualitatif. Pernyataan dalam bidang IPA haruslah berupa pernyataan eksak, yaitu sempurna dan spesifik. Adapun opini merupakan tanggapan atau tafsiran seseorang. Berikut ini pola fakta dan opini.
Fakta: Anak itu mempunyai rambut hitam. Opini: Anak itu mempunyai rambut yang indah.
Fakta: Mawar mempunyai bunga berwarna merah. Opini: Mawar mempunyai bunga yang menarik.
Seorang saintis haruslah menyajikan faktor-faktor dalam bentuk data dan menghindari opini-opini yang tidak didukung fakta. Fakta yang diberikan haruslah sesuai dengan kenyataan lantaran seorang saintis harus jujur. Apa yang terjadi bila data yang dipakai tidak sesuai kenyataan?
b. Berpikir Kritis
Ketika Anda menilai dan menyaring suatu gosip yang diterima, Anda berarti telah berpikir kritis. Berpikir kritis berarti mengombinasikan apa yang telah Anda ketahui dengan fakta gres yang diberikan, contohnya apakah benar insan berevolusi dari simpanse? Ataukah evolusi itu terjadi lantaran seleksi alam, sehingga insan dan monyet mempunyai proses evolusi berbeda? Manakah yang Anda pilih? Setelah itu, gres Anda putuskan untuk mempercayainya atau tidak.
Berpikir kritis ini sangat penting lantaran tidak semua gosip yang
kita terima itu benar. Kita perlu menyaringnya dan melihat dari banyak sekali sudut pandang sebelum mempercayainya. Berpikir kritis sangat penting saat sedang melaksanakan kerja ilmiah. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan data penelitian yang akurat dan sanggup dipertanggung- jawabkan.
c. Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan
Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan ialah perilaku ilmiah yang perlu kita miliki. Terutama saat kita bekerja sama dengan orang lain. Anda harus menjaga kekompakan dan kolaborasi yang baik. Ketika menganalisis suatu penjelasan, mungkin ada hal-hal yang tidak dimengerti atau hal-hal yang dirasa janggal. Untuk itu, Anda perlu mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. Jangan takut untuk bertanya, tetapi ingat pula untuk mengajukan pertanyaan secara santun. Mengapa? Karena seorang saintis yang baik ialah seseorang yang sanggup menghargai orang lain.
d. Memiliki Rasa Ingin Tahu
Dasar dari perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam ialah rasa ingin tahu terhadap alam semesta. Ahli sains selalu ingin tahu apa, bagaimana, mengapa, atau di mana terhadap segala sesuatu. Anda harus mempunyai perilaku ini sehingga timbul cita-cita untuk melaksanakan acara ilmiah. Dari perilaku ingin tahu, akan timbul permasalahan yang mungkin membawa Anda pada penelitian yang mempunyai kegunaan bagi masyarakat. Dengan mempunyai rasa ingin tahu, kita akan berusaha menemukan balasan dari banyak sekali permasalahan yang muncul di muka bumi ini.
e. Tekun dan Peduli Lingkungan
Dalam melaksanakan penelitian, ketekunan merupakan salah satu prasyarat dalam keberhasilan penelitian. Jangan Anda frustasi dalam melaksanakan penelitian, kegagalan merupakan kepingan dari keberhasilan. Tidak sedikit penelitian yang gagal, namun akibatnya berhasil. Tidak sedikit juga penyelidik yang berhasil setelah mempelajari kegagalan dirinya sendiri maupun orang lain.
Sikap peduli lingkungan juga harus tertanam dalam jiwa saintis lantaran suatu penelitian akan sia-sia bila ternyata proses maupun hasilnya merusak lingkungan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai akal, diberi kemampuan untuk memanfaatkan dan memelihara lingkungan. Oleh karenanya, perilaku peduli terhadap lingkungan harus tetap dilakukan di manapun berada. Sudahkah Anda melakukannya?
Sumber http://ekonomimanajemenakuntansi.blogspot.com
0 Response to "Biologi Sma Kelas 10 | Kerja Ilmiah | Pola Kerja Ilmiah | Biologi"
Posting Komentar