√ Suka Film Kolosal Indonesia? Yuk, Tonton 3 Film Terbaik Ini!
Sebelum membahas soal filmnya, ada baiknya jikalau kita bahas dulu soal apa sih film kolos itu? Apakah film yang ada naga-naga terbangnya? Apakah film yang bercerita perihal zaman baheula? Kalau kau dengar soal film kolosal, niscaya itu yang terbayang di pikiranmu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia (KBBI) kolosal artinya besar-besaran atau luar biasa besarnya. Dalam konteks film, film kolosal yaitu film yang proses pembuatannya melibatkan aneka macam orang. Hampir kebanyakan film kolosal identik dengan dongeng yang bertema sejarah atau zaman baheula yang menyuguhkan adegan peperangan besar-besaran.
Menggarap film kolosal butuh perjuangan lebih. Terutama sebab jumlah pemain yang lebih banyak, dan kawasan yang menjadi latar dongeng untuk film yang sulit dicari. Seolah menciptakan dunia sendiri, mulai dari tata kota, bentuk bangunan, hingga kostum yang memang harus dibentuk sedemikian rupa sehingga ceritanya terasa sangat meyakinkan.
Dibanding genre film lain, barangkali film kolosal yang terbilang paling rumit secara teknis. Namun, semuanya sepadan saat film itu berhasil dibuat. Penggemar film akan dimanjakan dengan visual dan dongeng yang nggak biasa. Menikmati film kolosal menghadirkan perasaan yang juga nggak biasa. Sesuatu yang mungkin terasa bersahabat tetapi hadir dalam bentuk yang berbeda.
Film kolosal dari Hollywood banyak yang populer. Mungkin kau pernah menonton film menyerupai Gladiator, Troy, atau the Last Samurai? Itu yaitu rujukan film kolosal. Lalu, apakah ada film kolosal Indonesia? Membuat film kolosal selain rumit juga butuh dana yang nggak sedikit. Namun, ternyata kita juga sanggup menciptakan film kolosal.
Kali ini kita akan membahas perihal film kolosal Indonesia, biar lebih banyak orang tahu jikalau anak bangsa juga sanggup menciptakan film kolosal yang berkualitas. Film kolosal Indonesia memang nggak sebanyak film komedi atau horror. Meskipun jumlahnya nggak banyak, tetapi kualitasnya nggak kalah sama film Hollywood kok. Penasaran? Simak ulasan Bacaterus mengenai beberapa film kolosal Indonesia di bawah ini.
1. Drupadi [2008]
Kamu sudah pernah melihat Dian Sastro dan Nicholas Saputra beradu akting dalam film romantis Ada Apa Dengan Cinta? Tahu nggak jikalau mereka juga pernah beradu akting dalam film kolosal Indonesia? Ya, film Drupadi ini dibintangi oleh mereka berdua. Tentu saja kualitas akting mereka nggak usah kita ragukan lagi. Ditambah yang menjadi sutradara yaitu Riri Riza.
Film Drupadi yaitu film musikal pendek Indonesia yang dirilis pada bulan Desember tahun 2008. Drupadi yaitu penyesuaian dari cuilan dongeng epik Mahabharata dari India. Film ini nggak cuma bercerita perihal Drupadi, namun juga sebuah kiasan perihal dunia modern. Sebuah simbol di mana seorang perempuan memperjuangkan dunia yang didukung keadilan dan persamaan hak.
Kalau kau ingin menyaksikan bagaimana ketangguhan seorang perempuan yang sedang berjuang, Drupadi yaitu dongeng yang baik untuk disimak. Sayangnya, film ini terbilang sulit dicari. Dalam sebuah diskusi diceritakan jikalau film ini memang sengaja ditayangkan terbatas demi menjaga perdamaian. Sebab film ini mengangkat kisah dalam kitab suatu agama. Drupadi sendiri digambarkan terlahir dari api.
2. Pendekar Tongkat Emas [2014]
Film kolosal Indonesia yang berjudul Pendekar Tongkat Emas ini menelan biaya produksi sekitar 20an milyar rupiah. Itulah yang jadi alasan utama kenapa film kolosal Indonesia terbilang langka. Tepuk tangan untuk Mira Lesmana dan kawan-kawan yang tetap berani menciptakan film kolosal Indonesia meski biayanya nggak sedikit dan sangat rumit.
Ifa Isfansyah yang dipercaya untuk menjadi sutradara dan ceritanya ditulis bahu-membahu oleh Jujur Prananto, Mira Lesmana, Riri Riza, Ifa Isfansyah, dan Eddie Cahyono. Pemainnya? Ada Eva Celia, Tara Basro, Nicholas Saputra, dan Reza Rahadian. Ada juga bintang senior menyerupai Christine Hakim dan Slamet Rahardjo.
Film kolosal Indonesia yang satu ini menceritakan perihal dunia persilatan di sebuah negeri. Di sana ada sebuah padepokan berjulukan Tongkat Emas yang telah melahirkan banyak satria hebat. Pemimpin padepokan itu seorang satria perempuan sakti berjulukan Cempaka. Dia punya senjata dan jurus yang mematikan berjulukan Tongkat Emas.
Konflik dimulai saat usia Cempaka mulai menua dan berencana untuk mewariskan senjata dan jurusnya itu kepada salah satu dari empat muridnya. Namun, mereka harus berkompetisi untuk memperebutkan Tongkat Emas itu. Di dalam kompetisi inilah terjadi pembunuhan dan pengkhianatan.
Para penonton bilang jikalau film ini sudah memikat semenjak pembukaan. Itulah yang menciptakan penonton ingin tau untuk tetap menonton hingga habis. Penonton juga dimanjakan oleh pesona alam Sumba, Nusa Tenggara Timur yang menjadi kawasan pengambilan gambar.
3. Wiro Sableng
Inilah film kolosal Indonesia yang paling baru. Baru rilis tahun lalu. Buat generasi 90-an niscaya nggak abnormal dengan tokoh fiksi yang satu ini. Diciptakan oleh Bastian Tito, Wiro Sableng mengisi masa kecil bawah umur generasi 90an. Lagunya sangat terkenal sampai-sampai melekat di kepala dan sering dinyanyikan bawah umur pada masanya. Dulu, Wiro Sableng diceritakan dalam bentuk buku dan serial televisi.
Untuk menghidupkan kembali tokoh fiksi ini, Wiro Sableng dibentuk menjadi sebuah film layar lebar. Selain untuk bernostalgia bawah umur generasi 90an yang kini sudah dewasa, film ini juga sanggup menjadi media perkenalan tokoh fiksi jaman dulu kepada bawah umur yang lebih muda yang mungkin belum lahir waktu Wiro Sableng berjaya pada masanya.
Ada yang unik dalam film kolosal Indonesia yang satu ini saat dibentuk menjadi film layar lebar. Vino G. Bastian dipercaya untuk memerankan Wiro Sableng, ia yaitu anak dari Bastian Tito, sang pencipta tokoh ini. Menarik bukan? Seorang anak memerankan tokoh fiksi yang diciptakan oleh Ayahnya.
Hal lain yang menarik lagi yaitu kemunculan Sherina Munaf yang ikut bermain film ini. Kalau kau pernah nonton ia di Petualangan Sherina mungkin kangen melihat ia main film lagi. Sebuah kejutan juga sebab sekalinya muncul, ia bermain di film kolosal. Oh ya, Yayan Ruhian juga ikut main loh! Makara nggak usah mencurigai adegan laganya.
Kisahnya berlatar di Nusantara kurun ke-16. Wiro Sableng, seorang murid dari satria misterius berjulukan Sinto Gendeng menerima titah dari gurunya untuk meringkus Mahesa Birawa yang diperankan oleh Yayah Ruhian. Dia yaitu mantan murid Sinto Gendeng yang berkhianat.
Dalam pencarian Mahesa Birawa, Wiro Sableng terlibat petualangan dengan dua sobat barunya yang berjulukan Anggini dan Bujang Gila Tapak Sakti. Pada akibatnya Wiro bukan hanya menguak planning jahat Mahesa Birawa tetapi juga menemukan esensi sejati seorang pendekar.
Jika ingin menonton film-film Vino G. Bastian lainnya, pribadi saja baca artikel film yang dibintangi oleh Vino G. Bastian.
Tertarik buat nonton film kolosal Indonesia? Mau nonton yang mana? Atau jangan-jangan kau memang sudah pernah nonton? Ceritakan dong kepada pembaca, bagaimana film itu berdasarkan kamu. Supaya pembaca sanggup referensi lebih kemudian tertarik buat nonton juga. Kamu sanggup bercerita di kolom komentar yang tersedia di bawah ya! Kamu juga boleh menambahkan barangkali ada film kolosal Indonesia yang kau tahu dan belum diulas.
Sumber https://bacaterus.com
0 Response to "√ Suka Film Kolosal Indonesia? Yuk, Tonton 3 Film Terbaik Ini!"
Posting Komentar