Teknik-Teknik Penyusunan Silabi Dan Persiapan Mengajar Dalam Kbk
Kebijakan pemerintah memberlakukan kurikulum 2004 didasarkan pada Undang-Undang No.22 ihwal pemerintah kawasan dan PP nomor 25 tahun 2000 ihwal pembagian kewenangan sentra dan kawasan terang berafiliasi dengan Undang-Undang no.20 tahun 2003 ihwal Sistem Pendidikan Nasional.
Implikasi penerapan pendidikan berbasis kompetensi atau KBK yaitu perlunya pengembangan silabus yang mengakibatkan penerima didik bisa mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan mengintegrasikan life skill (kecakapan hidup). Silabus yaitu teladan untuk merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran, jadi silabus ini sangat diharapkan guna memenuhi tujuan yang ingin dicapai.
Selain itu, Silabus memiliki prinsip dalam penyajian bagian-bagian silabus suatu mata pelajaran yang mana disusun menurut prinsip-prinsip yang berorientasi pada pencapaian kompetensi.[2] Sesuai dengan prinsip tersebut maka silabus memiliki komponen-komponen antara lain kompetensi dasar, materi standar hasil berguru (yang di dalamnya meliputi materi pokok dan uraian materi pokok, pengalaman belajar), indikator hasil belajar,[3] penilaian berbasis kelas (PBK), dan mekanisme pembelajaran yang meliputi bentuk instrument dan contoh instrument serta alokasi waktu dan sumber atau materi atau alat.[4]
Implikasi penerapan pendidikan berbasis kompetensi atau KBK yaitu perlunya pengembangan silabus yang mengakibatkan penerima didik bisa mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan mengintegrasikan life skill (kecakapan hidup). Silabus yaitu teladan untuk merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran, jadi silabus ini sangat diharapkan guna memenuhi tujuan yang ingin dicapai.
Penyusunan Silabus
Silabus merupakan seperangkat planning dan pengaturan ihwal pengembangan kurikulum yang meliputi kegiatan pembelajaran, pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil berguru serta penilaian berbasis kelas. Selain itu, silabus merupakan kerangka inti dari kurikulum yang berisikan tiga komponen utama, (1) Komponen apa yang akan ditanamkan kepada penerima didik melalui suatu kegiatan pembelajaran, (2) Kegiatan apakah yang harus dilakukan untuk menanamkan kompetensi tertentu, dan (3) Upaya apakah yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki penerima didik.[1] Sedangkan langkah atau teknik dalam penyusunan silabus, langkah atau teknik-tekniknya yaitu sebagai berikut:
1. Identifikasi
Pada setiap silabus perlu adanya identifikasi yang meliputi identifikasi sekolah, identifikasi mata pelajaran, kelas atau program, dan semester.
2. Perumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dirumuskan menurut struktur keilmuannya dan tuntutan kompetensi lulusan. Kemudian diurutkan dan disebarkan secara sistematis yang sesuai dengan kewenangannya.
3. Penentuan materi pokok dan uraian pokok
Materi pokok dan uraian materi pokok merupakan butir-butir materi pelajaran yang dibutuhkan siswa atau penerima didik untuk mencapai suatu kompetensi dasar. Sedangkan prinsip yang perlu diperhatikan dalam memilih materi pokok dan uraian materi pokok adalah: pertama; prinsip relevansi, yakni adanya kesesuaian antara materi pokok dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi, kedua; prinsip konsistensi, yaitu adanya keajegan antara materi pokok dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi, dan ketiga; prinsip adikuasa, yaitu adanya kecakupan materi pelajaran yang diberikan untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan.
4. Pemilihan pengalaman belajar
Proses pencapaian kompetensi dasar dikembangkan melalui pemilihan seni administrasi pembelajaran yang meliputi pembelajaran tatap muka dan pengalaman belajar. Pengalaman berguru merupakan kegiatan fisik maupun mental dalam berinteraksi dengan materi ajar, maksud dilakukannya pengalaman berguru ini yaitu untuk menguasai kompetensi dasar yang telah ditentukan.
5. Penentuan indikator
Indikator merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang sanggup dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran. Sedangkan indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang bisa diukur dan dibentuk instrument penilaiannya. Seperti halnya kompetensi dasar dan standar kompetensi sebagian dari indikator.
6. Penjabaran indikator ke dalam instrumen penilaian
Indikator dijabarkan ke dalam instrument penilaian yang meliputi jenis tagihan (kuis, ulangan harian, kiprah dan lain-lain), bentuk instrument (tes dan non tes) dan contoh instrument. Indikator itu dikembangkan menjadi 3 (tiga) instrument penilaian yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.[5]
Sedangkan penyusunan silabus sanggup dilakukan dengan melibatkan para hebat atau instansi yang relevan di kawasan setempat menyerupai tokoh masyarakat, instansi pemerintah, instansi swasta termasuk perusahaan dan industri dan perguruan tinggi tinggi.
Bila dilihat melalui mekanisme pengembangan silabus KBK dengan tujuan untuk mempermudah kepada kawasan dan sekolah dalam membuatkan silabus KBK yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan dan revisi.[6]
1. Perencanaan. Dalam perencanaan, tim pengembang silabus mengumpulkan informasi dan referensi, serta mengidentifikasi sumber berguru termasuk nara sumber yang diharapkan dalam pengembangan silabus.
2. Pelaksanaan. Pelaksanaan penyusunan silabus sanggup dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan kompetensi dan tujuan pembelajaran, serta memilih materi pembelajaran yang memuat kompetensi dasar, hasil berguru dan indikator hasil belajar
b. Menentukan metode dan teknik pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
c. Menentukan alat penilaian berbasis kelas sesuai dengan misi KBK
3. Revisi. Draf silabus yang telah dikembangkan perlu diuji kelayakannya melalui analisis kualitas silabus, penilaian hebat dan uji lapangan.[7]
Persiapan Mengajar dalam KBK
Belajar sesuatu bidang pelajaran, minimal meliputi tiga proses, pertama, proses mendapat atau memperoleh informasi gres untuk melengkapi atau mengganti informasi yang telah dimiliki. Kedua, transformasi, yaitu proses memanipulasi pengetahuan semoga sesuai dengan kiprah yang baru. Transformasi meliputi cara-cara mengolah informasi untuk hingga pada kesimpulan yang lebih tinggi. Ketiga, proses penilaian untuk mengecek apakah manipulasi sudah memadahi untuk sanggup menjalankan kiprah mencapai sasaran.[8]
Kemudian, kiprah guru yang paling utama terkait dengan persiapan mengajar dalam impelementasi KBK bekerjsama hampir sama dengan kiprah dan fungsinya, yakni menjabarkan silabus (dulu GBPP) ke dalam persiapan mengajar (satuan pelajaran/satpel) yang lebih operasional dan rinci. Selain itu, persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan ihwal apa yang akan dilakukan.
Sedangkan dalam KBK, idealnya penerima didik dilibatkan dalam perencanaan pembelajaran yang bermuara pengembangan persiapan mengajar yang sedikitnya meliputi tiga kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan kegiatan pembelajaran.[9]
Dalam persiapan mengajar dalam KBK ada tiga aspek penting dalam pembiasaan materi asuh dengan perkembangan anak yaitu:
1. Perkembangan intelek
2. Kegiatan belajar
3. Spiral kurikulum[10]
Kaitannya dengan persiapan mengajar dalam KBK terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, pertama, persiapan dipandang sebagai sesuatu proses yang secara berpengaruh diarahkan pada tindakan mendatang, contohnya untuk pembentukan kompetensi dan mungkin akan melibatkan orang lain. Kedua, persiapan diarahkan pada tindakan dimasa tiba (future action), yang dihadapkan kepada banyak sekali masalah, tantangan dan kendala yang tidak terang dan pasti. Ketiga, persiapan mengajar sebagai bentuk kegiatan perencanaan bersahabat hubungannya dengan bagaimana sesuatu sanggup dikerjakan.[11]
KESIMPULAN
Dua kebijakan pokok yang ditetapkan pemerintah untuk mendongkrak kualitas pendidikan melalui “Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan”. Gerakan ini diharapkan bisa menumbuhkan kecakapan anak didik sesuai dengan kebutuhan lokal dalam perspektif global, selain itu juga, tuntutan sumber daya insan yang unggul.
Oleh lantaran itu, tidak menutup kemungkinan bagi tim pengembang silabus, kepala sekolah, dan guru untuk membuatkan model silabus dan persiapan mengajar sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah dan daerah. Satu hal yang perlu dipertimbangkan yaitu asas keterlaksanaan, lantaran bagaimanapun bagusnya suatu planning (silabus dan persiapan mengajar) tidak akan memperlihatkan arti apa-apa jika tidak sanggup dilaksanakan secara optimal di lapangan.
Di samping itu, perlu juga dipertimbangkan karakteristik penerima didik dan kemampuan guru yang akan mengimplementasikan kurikulum tersebut secara pribadi di kelas.
[1] Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Implementasi Kurikulum 2004 (Panduan Pembelajaran KBK), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, hlm. 36
[2] Lihat Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Ditjen Diknasmen Depdiknas, Kurikulum 2004 SMA, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian, tahun 2003, hlm. 5
[3] Kompetensi dasar yang berfungsi untuk mengarahkan guru dan fasilitator pembelajaran, mengenai sasaran yang harus dicapai dalam pembelajaran. Materi standar berfungsi untuk memperlihatkan petunjuk kepada penerima didik dan guru ihwal apa yang harus dipelajari dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, hasil berguru berfungsi sebagai petunjuk perubahan yang akan dicapai, sedangkan indikator sebagai gejala yang memperlihatkan terjadinya perubahan perilaku.
[4] Dr. E. Mulyasa, M.Pd., op.cit., hlm. 39
[5] Ibid., hlm. 7-8
[6] Dr. Nur Hadi, Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban), Jakarta: PT. Grasindo, 2004, hlm. 41
[7] Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, hlm. 169
[8] Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, hlm. 142-144
[9] Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Implementasi Kurikulum……op.cit., hlm. 74
[10] Ibid., hlm. 144
[11] Ibid., hlm. 74-75
0 Response to "Teknik-Teknik Penyusunan Silabi Dan Persiapan Mengajar Dalam Kbk"
Posting Komentar