iklan

Fungsi Dan Prinsip Administrasi Pendidikan

Manajemen sebagai suatu proses sosial, meletakkan bobotnya pada interaksi orang-orang, baik orang-orang yang berada di dalam maupun di luar lembaga-lembaga formal, atau yang berada di atas maupun di bawah posisi operasional seseorang. Selain itu juga administrasi pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 
Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah kiprah yang ringan, alasannya yaitu tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi meliputi banyak sekali dilema yang rumit dan kompleks, sehingga menuntut administrasi pendidikan yang lebih baik. Sayangnya, selama ini aspek administrasi pendidikan pada banyak sekali tingkat dan satuan pendidikan belum menerima perhatian yang serius, sehingga seluruh komponen sistem pendidikan kurang berfungsi dengan baik. Lemahnya administrasi pendidikan juga menawarkan dampak terhadap efisiensi internal pendidikan yang terlihat dari jumlah penerima didik yang mengulang dan putus sekolah. 

Fungsi-Fungsi Manajemen 
Sampai ketika ini, masih belum ada konsensus di antara baik praktisi maupun para teoritisi mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen. Sering pula disebut unsur-unsur manajemen.
Secara umum, administrasi sanggup dibagi menjadi 10 bagian, yaitu:
1. Forecasting 
Forecasting atau prevoyance (Prancis) yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap banyak sekali kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu planning yang lebih niscaya sanggup dilakukan.
Misalnya, suatu sekolah tinggi meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar berguru di sekolah tinggi tersebut. Ramalan tersebut memakai indikator-indikator, menyerupai jumlah lulusan SLTA dan lain sebagainya.
2. Planning termasuk Budgeting 
Planning sendiri berarti merencanakan atau perencanaan, terdiri dari 5, yaitu :
  1. Menetapkan ihwal apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana melakukannya. 
  2. Membatasi sasaran dan memutuskan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai efektivitas maksimum melalui proses penentuan target. 
  3. Mengumpulkan dan menganalisa informasi 
  4. Mengembangkan alternatif-alternatif 
  5. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan.[1] 
Bisa juga dirumuskan secara sederhana, contohnya perencanaan yaitu penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan. Pembahasan yang agak kompleks merumuskan perencanaan sebagai penetapan apa yang harus dicapai. Selain itu juga dalam fungsi perencanaan sudah termasuk di dalamnya penetapan budget.
Lebih tepatnya lagi bila planning dirumuskan sebagai penetapan tujuan, policy, prosedur, budget, dan acara dari sesuatu organisasi.
3. Organizing 
Dengan ini dimaksudkan pengelompokan kegiatan yang diharapkan yakni penetapan susunan organisasi serta kiprah dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi. Dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan acara administrasi dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian terdiri dari :
  1. Menyediakan fasilitas-fasilitas perlengkapan, dan tenaga kerja yang diharapkan untuk penyusunan rangka kerja yang efisien. 
  2. Mengelompokkan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur. 
  3. Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi. 
  4. Merumuskan dan memilih metode serta prosedur. 
  5. Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari sumber-sumber lain yang diperlukan. 
4. Staffing atau Assembling Resources 
Istilah staffing diberikan Luther Gulick, Harold Koontz dan Cyril O’Donnell[2]. Sedangkan assembling resources dikemukakan William Herbert Newman.[3] Kedua istilah itu cenderung mengandung arti yang sama; pen-staf-an dan staffing merupakan salah satu fungsi administrasi berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya hingga dengan perjuangan biar petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
5. Directing atau Commanding 
Merupakan fungsi administrasi yang bekerjasama dengan perjuangan memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan kiprah masing-masing bawahan tersebut, biar kiprah sanggup dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Directing atau commanding merupakan fungsi administrasi yang sanggup berfungsi bukan hanya biar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi sanggup pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan banyak sekali unsur organisasi biar sanggup efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang telah ditetapkan.
6. Leading 
Istilah leading yang merupakan salah satu fungsi manajemen, dikemukakan oleh Louis A. Allen[4] yang dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menjadikan orang-orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi 5 macam kegiatan, yaitu :
  1. Mengambil keputusan 
  2. Mengadakan komunikasi biar ada bahasa yang sama antara manajer dan bawahan 
  3. Memberi semangat ilham dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak 
  4. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya 
  5. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan biar mereka trampil dalam perjuangan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[5] 
7. Coordinating 
Salah satu fungsi administrasi untuk melaksanakan banyak sekali kegiatan biar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam perjuangan mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi. Usaha yang sanggup dilakukan untuk mencapai maksud, antara lain :
  1. Dengan memberi instruksi 
  2. Dengan memberi perintah 
  3. Mengadakan pertemuan-pertemuan dalam mana diberi penjelasan-penjelasan 
  4. Memberi bimbingan atau nasihat 
  5. Mengadakan coaching 
  6. Bila perlu memberi teguran.[6] 
8. Motivating 
Motivating atau pendorongan kegiatan merupakan salah satu fungsi administrasi berupa pertolongan inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, biar bawahan melaksanakan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan tersebut.
9. Controlling 
Controlling atau pengawasan, sering disebut pengendalian, yaitu salah satu fungsi administrasi yang berupa mengadakan evaluasi dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan sanggup diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan.
10. Reporting 
Reporting atau pelaporan yaitu salah satu fungsi administrasi berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pertolongan keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan kiprah dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik secara verbal maupun secara tulisan.

Sedangkan fungsi pokok administrasi pendidikan dibagi 4 macam:
1. Perencanaan  
Perencanaan acara pendidikan sedikitnya mempunyai dua fungsi utama, yaitu :
  1. Perencanaan merupakan upaya sistematis yang menggambarkan penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi atau forum dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia atau sumber-sumber yang sanggup disediakan. 
  2. Perencanaan merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau memakai sumber-sumber yang terbatas secara efisien, dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
2. Pelaksanaan 
Pelaksana merupakan kegiatan untuk merealisasikan planning menjadi tindakan kasatmata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien, dan akan mempunyai nilai kalau dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
3. Pengawasan 
Pengawasan sanggup diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara sistematis dan berkesinambungan; merekam; memberi penjelasan, petunjuk, training dan meluruskan banyak sekali hal yang kurang tepat; serta memperbaiki kesalahan, dan merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen.
4. Pembinaan 
Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengendalian secara profesional semua unsur organisasi biar berfungsi sebagaimana mestinya sehingga planning untuk mencapai tujuan sanggup terealisasi secara efektif dan efisien.[7] 
Ada beberapa pendapat ihwal fungsi-fungsi administrasi yang dikemukakan oleh beberapa penulis, yaitu :
  1. Louis A. Allen : Leading, planning, organizing, controlling 
  2. Prajodi Atmosukirjo : planning, organizing, directing atau actuating, controlling. 
  3. John Robert Beishline : perencanaan, organisasi, komando kontrol 
  4. Henry Fayol : planning, organizing, coordinating, commanding, controlling. 
  5. Luther Gullich : planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, budgeting. 
  6. George R. Terry : planning, organizing, actuating, controlling.[8] 
Prinsip-prinsip Manajemen Pendidikan 
Henry Fayol mengemukakan prinsip-prinsip administrasi yang dibagi menjadi 14 bagian, yaitu :
  1. Division of work; Merupakan sifat alamiah, yang terlihat pada setiap masyarakat. Bila masyarakat berkembang maka bertambah pula organisasi-organisasi gres menggantikan organisasi-organisasi lama. Tujuan daripada pembagian kerja yaitu menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik dengan perjuangan yang sama.
  2. Authority and Responsibility; Authority (wewenang) yaitu hak memberi instruksi-instruksi dan kekuasaan meminta kepatuhan. Responsibility atau tanggung jawab yaitu kiprah dan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seseorang pejabat dan biar sanggup dilaksanakan, authority (wewenang) harus diberikan kepadanya.
  3. Discipline; Hakekat daripada kepatuhan yaitu disiplin yakni melaksanakan apa yang sudah disetujui bersama antara pemimpin dengan para pekerja, baik persetujuan tertulis, verbal ataupun berupa peraturan-peraturan atau kebiasaan-kebiasaan.
  4. Unity of command; Untuk setiap tindakan, seorang pegawai harus mendapatkan instruksi-instruksi dari seorang atasan saja. Bila hal ini dilanggar, wewenang (authority) berarti dikurangi, disiplin terancam, keteraturan terganggu dan stabilitas mengalami cobaan, seseorang tidak akan melaksanakan isyarat yang sifatnya dualistis.
  5. Unity of direction; Prinsip ini sanggup dijabarkan sebagai : “one head and one plan for a group of activities having the same objective”, yang merupakan persyaratan penting untuk kesatuan tindakan, koordinasi dan kekuatan dan memfokuskan usaha.
  6. Subordination of individual interest to general interest; Dalam sebuah perusahaan kepentingan seorang pegawai dihentikan di atas kepentingan perusahaan, bahwa kepentingan rumah tangga harus lebih dahulu daripada kepentingan anggota-anggotanya dan bahwa kepentingan negara harus didahulukan dari kepentingan warga negara dan kepentingan kelompok masyarakat. 
  7. Remuneration of Personnel; Gaji daripada pegawai yaitu harga daripada layanan yang diberikan dan harus adil. Tingkat honor dipengaruhi oleh biaya hidup, seruan dan penawaran tenaga kerja. Di samping itu biar pemimpin memperhatikan kesejahteraan pegawai baik dalam pekerjaan maupun luar pekerjaan.
  8. Centralization; Masalah sentralisasi atau disentralisasi yaitu kasus pembagian kekuasaan, pada suatu organisasi kecil sentralisasi sanggup diterapkan, akan tetapi pada organisasi besar harus diterapkan disentralisasi.
  9. Scalar chain; Scalar chain (rantai skalar) yaitu rantai daripada atasan bermula dari authority terakhir hingga pada tingkat terendah.
  10. Order; Untuk ketertiban insan ada formula yang harus dipegang yaitu, suatu daerah untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya masing-masing.
  11. Equity; Untuk merangsang pegawai melaksanakan tugasnya dengan kesungguhan dan kesetiaan, mereka harus diperlakukan dengan ramah dan keadilan. Kombinasi dan keramahtamahan dan keadilan menghasilkan equity.
  12. Stability Of Tonure Of Personnel; Seorang pegawai membutuhkan waktu biar biasa pada suatu pekerjaan gres dan biar berhasil dalam mengerjakannya dengan baik.
  13. Initiative; Memikirkan sebuah planning dan meyakinkan keberhasilannya merupakan pengalaman yang memuaskan bagi seseorang. Kesanggupan bagi berfikir ini dan kemampuan melaksanakan yaitu apa yang disebut inisiatif.
  14. Ecsprit de Corps; “Persatuan yaitu kekuatan”. Para pemimpin perusahaan harus berbuat banyak untuk merealisir pembahasan itu.
Hubungan Masing-masing Fungsi 
Hubungan antara fungsi-fungsi administrasi antara yang satu dengan lain yaitu saling kait mengaitkan. Dengan kata lain saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti, organizing dan staffing, merupakan 2 fungsi administrasi yang dekat hubungannya yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung banyak sekali kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, dan staffing bekerjasama dengan penetapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada dalam organisasi tersebut.[9] 
Meskipun demikian, fungsi perencanaan merupakan landasan fungsi administrasi yang lain dan mempunyai kekerabatan yang sangat dekat dengan fungsi pengawasan. Fungsi pengawasan tidak sanggup dilaksanakan tanpa adanya perencanaan, begitu pula sebaliknya. 

KESIMPULAN 
Fungsi administrasi bukan hanya terdiri dari fungsi pokok dan umum, tetapi ada beberapa penulis yang beropini ihwal fungsi administrasi yang pada pada dasarnya yaitu sama. Selain prinsip administrasi yang dikemukakan oleh Henry Fayol dibagi menjadi 14. Dan kekerabatan masing-masing fungsi sebetulnya saling kait mengait dan tidak pernah berdiri sendiri, dengan kata lain saling mempengaruhi. 

DAFTAR PUSTAKA 
E. Mulyasa, MBS: Konsep, Strategi, dan Implementasi, Bandung: Rosdakarya, 2005.
Harold Koontz & Cyrill O’Donnell, Principles of Manajemen to Analysis Manajerial Function, Tokyo: Kogakusha Company, Ltd., Asian Student.
Iwa Sukiswa, Dasar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan, Bandung: Tarsito, 1986.
Louis A. Allen, Karya Manajemen, terj. J.M.A Tuhuteru, Jakarta: PT. Pembangunan.
M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1963.
William Herbert Newman, Administrative Action, New York: Prentice Hall Inc. Englewood Cliffs, 1957.

[1] Iwa Sukiswa, Dasar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan, Bandung: Tarsito, 1986, hlm. 16-17.
[2] Harold Koontz & Cyrill O’Donnell, Principles of Manajemen to Analysis Manajerial Function, Tokyo: Kogakusha Company, Ltd., Asian Student.
[3] William Herbert Newman, Administrative Action, New York: Prentice Hall Inc. Englewood Cliffs, 1957.
[4] Louis A. Allen, Karya Manajemen, terj. J.M.A Tuhuteru, Jakarta: PT. Pembangunan, hlm. 68-69.
[5] M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1963, hlm. 23.
[6] Ibid.
[7] E. Mulyasa, MBS: Konsep, Strategi, dan Implementasi, Bandung: Rosdakarya, 2005, hlm. 20-21.
[8] M. Manulang, op.cit., hlm. 19.
[9] Ibid., hlm. 22.

Sumber http://makalah-ibnu.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Fungsi Dan Prinsip Administrasi Pendidikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel