Tugas Sistem Sosial Budaya Indonesia Konflik Kepentingan Dalam Pengoperasian Pt. Mikgro Metal Perdana (Mmp) Pulau Bangka, Sulawesi Utara
Tugas Sistem Sosial Budaya Indonesia
KONFLIK KEPENTINGAN DALAM
PENGOPERASIAN PT. MIKGRO METAL PERDANA (MMP)
PULAU BANGKA, SULAWESI UTARA
KONFLIK KEPENTINGAN DALAM
PENGOPERASIAN PT. MIKGRO METAL PERDANA (MMP)
PULAU BANGKA, SULAWESI UTARA
Disusun Oleh :
Nama : Nur Fadillah
NIM : E061181314
Makassar, 03 Oktober 2018
Universitas Hasanuddin – Departemen Hubungan Internasional
Nama : Nur Fadillah
NIM : E061181314
Makassar, 03 Oktober 2018
Universitas Hasanuddin – Departemen Hubungan Internasional
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat,karunia,serta taufik dan hidayahNya, makalah mengenai “Konflik Kepentingan dalan Pengoperasian PT. Mikgro Metal Perdana” ini sanggup diselesaikan tepat waktu. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menuntaskan kiprah mata kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia. Tidak lupa pula Saya ucapkan terimasih kepada bapak Dr. Rahmat Muhammad, M.Si. dan Dosen Penanggugjawab yang telah membimbing dan menawarkan kiprah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh lantaran itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah Saya selanjutnya.
Akhir kata, Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Serta saya berharap biar makalah ini sanggup bermanfaat bagi semua kalangan.
Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat,karunia,serta taufik dan hidayahNya, makalah mengenai “Konflik Kepentingan dalan Pengoperasian PT. Mikgro Metal Perdana” ini sanggup diselesaikan tepat waktu. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menuntaskan kiprah mata kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia. Tidak lupa pula Saya ucapkan terimasih kepada bapak Dr. Rahmat Muhammad, M.Si. dan Dosen Penanggugjawab yang telah membimbing dan menawarkan kiprah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh lantaran itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah Saya selanjutnya.
Akhir kata, Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Serta saya berharap biar makalah ini sanggup bermanfaat bagi semua kalangan.
Makassar, 03 Oktober 2018
Nur Fadillah
E061181314
E061181314
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Konflik ....................................................................... 2
2.2 Proses Terjadinya Konflik ................................................................... 3
2.3 Aktor yang Terlibat dalam Konflik ..................................................... 6
2.4 Upaya Penyelesaian Konflik ............................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik akan memunculkan perlawanan serta protes yang berkepanjangan, biasanya dilakukan oleh kelompok-kelompok anti pertambangan untuk menggugat kebijakan pertambangan dan mendorong peniadaan ijin usaha pertambangan (IUP) di sebuah wilayah. Gerakan perlawanan yang muncul, berasal dari kesadaran akan kehilangan hak-hak ekonomi, social dan budaya setempat. Lahan-lahan pertanian dialihkan menjadi wilayah pertambangan. Demikian juga kekayaan hutan yang terawat serta sumber-sumber air yang menopang kehidupan masyarakat tergaruk-hilang oleh acara penambangan. Warga masyarakat terjebak dalam pusaran konflik, tindakan intimidasi dan manipulasi dalam ruang kehidupan mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang melatar belakangi konflik PT. Mikgro Metal Perdana?
2. Bagaimana proses terjadinya konflik PT. Mikgro Metal Perdana?
3. Aktor siapa yang terlibat dalam konflik PT. Mikgro Metal Perdana?
4. Upaya apa yang dilakukan dalam penyelesaian konflik PT. Mikgro Metal Perdana?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang konflik PT. Mikgro Metal Perdana.
2. Untuk mengetahui proses terjadinya konflik PT. Mikgro Metal Perdana.
3. Untuk mengetahui tokoh yang terlibat dalam konflik PT. Mikgro Metal Perdana.
4. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam penyelesaian konflik PT. Mikgro Metal Perdana.
BAB II
PEMBAHASAN
Penjabaran Konflik PT. Mikgro Metal Perdana
Konflik PT. Mikgro Metal Perdana (MMP) yakni konflik yang terjadi antara warga masyarakatDesaEhe, Pulau Bangka, Minahasa Utara, Sulawesi Utara yang telah terjadi semenjak tahun 2012. Warga menolak pengoperasian perusahaan tambang PT. Mikgro Metal Perdana di wilayah mereka. Sebab mereka menilai pengoperasian perusahaan tambang tersebut nantinya akan berdampak pada perusakan lingkungan dan mengganggu ketentraman masyarakat. Namun ketika itu perusahaan telah menerima ijin pengoperasian dari pemerintah setempat sehingga warga tidak bisa melaksanakan perlawanan. Kemudian konflik antar warga dan perusahaan terus terjadi dan berkembang mencapai puncaknya pada tahun 2014 hingga tahun 2017 konflik gres bisa diselesaikan atas campur tanan dari beberapa pihak yang berwenang.
2.1 Latar Belakang Konflik PT. Mikgro Metal Perdana
Warga gigih berjuang menolak pengoperasian tambang PT. Mikgro Metal Perdana lantaran sudah terbukti melaksanakan beberapa kecurangan menyerupai melaksanakan reklamasi pantai di Desa Ehe, Pulau Bangka. Perusahaan asal Tiongkok tersebut sebelumnya memang telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi tambang bijih besi di Pulau Bangka. Akan tetapi, digugat oleh warga Pulau Bangka ke pengadilan,sejak somasi mereka ke PTUN Manado menang.Namun kemenangan tersebut tidak menghentikan PT.MMP, mereka terus beroperasi dan mengeksploitasi alam di pulau Bangka. Bukan hanya itu PT. MMP ini bahkan melaksanakan perlawanan fisik berupa kekerasan kepada warga masyarakat yang menolak secara pribadi pengoperasian perusahaan mereka. Sehingga konflik terus meruncing diantara kedua pihak dan sangat sulit untuk didamaikan.
2.2 Proses Terjadinya Konflik PT. Mikgro Metal Perdana
Sejumlah peristiwa berdarah dan tangis air mata mewarnai kisah usaha masyarakat pulau Bangka untuk melawan pengoperasian PT. MMP. Tercatat, salah seorang warga Desa Kahuku penolak tambang pernah terluka di belahan kepala ketika konflik horizontal dengan warga Desa Ehe pada 12 Juli 2014 lalu. Selain itusebuah bahtera tradisional milik warga ditabrak oleh sebuah taksi bahari hingga karam pada Selasa 18 Pebruari 2014 silam. Kala itu belasan bahtera mereka melaksanakan agresi demo di pantai menolak kehadiran sebuah kapal jenis LCT pengangkut alat berat milik PT MMP.
Beruntung empat orang penumpangnya selamat. Hanya saja, Adri Bogar (20) salah satu korban selamat menderita lebam di belahan rusuk kiri tanggapan terhantam kayu haluan (depan) taksi laut. Korban terpental ke bahari namun segera ditolong warga yang lain.
Warga gigih berjuang dan mengajukan somasi mereka ke PTUN Manado hingga somasi mereka menang. Kemenangan somasi warga penolak tambang atas IUP Eksplorasi PT MMP berawal dari Putusan PTUN Manado Nomor 04/G.TUN/2012/PTUN MDO tanggal 30 Agustus 2012 Jo. Putusan PTTUN Makassar Nomor 165/B.TUN/2012/PT.TUN.MKS tanggal 1 Maret 2013 Jo Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI Nomor 291 K/TUN/2013 tanggal 24 September 2013 Jo Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI Nomor 127 PK/TUN/2014 tanggal 4 Maret 2014.
Namun kemenangan tersebut tidak dihukum oleh Minahasa Utara, Sompie Singal kala itu dengan banyak sekali alasan yang sangat beraroma penyalahgunaan wewenang yang diduga besar lengan berkuasa melibatkan beberapa pejabat di tingkat propinsi maupun pusat. Polisi dan pemerintah tempat terkesan membiarkan acara itu. Bahkan, mendukung praktik ilegal yang mengancam kelestarian lingkungan di Pulau Bangka, Sulawesi Utara.
Yang menghebohkan, berdasarkan penuturan pencetus lingkungan di Pulau Bangka. gres saja wisatawan gila disandera oleh sekelompok orang yang mengaku security PT MMP. Empat wisatawan asal masing-masing seorang dari Amerika dan Jerman, dan dua orang dari Swiss, yang sedang menyelam di bahari sekitar Desa Ehe, Pulau Bangka, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (31/5), sempat disandera oleh petugas security PT Mikgro Metal Perdana (PT MMP).Keempat turis itu, dipaksa naik ke bahtera mereka kemudian digiring ke kantor PT MMP.
Dalam siaran pers yang diterima SP di Jakarta, Sabtu (31/5) disebutkan, insiden yang berlangsung pukul 08.15 waktu setempat itu, pertama kali diketahui oleh L, turis gila istri salah seorang turis yang disandera. "“Suami saya dan beberapa penyelam gila gres saja dibajak. Bisakah segera memberi pertolongan?" katanya berteriak.Setelah kejadian, pukul 9.36, para operator wisata selam menerima peringatan melalui panggilan darurat dari sesama operator. Saat itu diketahui, suami L, seorang warga negara Amerika Serikat, bersama turis gila lainnya disandera ketika menyelam dan mengambil gambar bawah air.
Mereka sempat dilempari dengan batu-batu oleh security PT MMP, yang katanya atas perintah atasan. Lalu, mereka dipaksa naik ke bahtera untuk dihadapkan ke pimpinan PT MMP. Perahu diancam akan dibakar bila harapan kelompok tersebut tidak diikuti. Drama pembajakan tersebut berlangsung hingga jam 11.30. Kamera para turis pun disita, dan semua gambar dihapus oleh staf PT MMP. Ternyata, orang yang mengaku security PT MMP yakni anggota Polres Minahasa Utara.
Seorang turis gila berinisial D mengakui, insiden itu merupakan pengalaman paling seram yang bisa dibayangkan seorang turis. "Setelah menyelam selama 30 menit di Sipi, yang dulu merupakan tempat menyelam yang indah, kami ditahan. Sekarang, lokasi yang indah itu sudah dirusak oleh pengusaha asal Tiongkok, yang membangun jetty. Kami dilempari kerikil dan dilecehkan oleh orang-orang bersenjata yang memanjat bahtera kami. Satu orang mengancam bakal meledakkan kapal. Kapten kapal ketakutan setengah mati, apalagi kami lantaran nggak tahu apa-apa.”
Para turis tersebut, akhirnya mengajukan komplain, lantaran nyawa mereka terancam ancaman di bawah serangan itu. D yang mempunyai agensi travel besar di Jerman mengatakan, pihaknya niscaya akan melaporkan ini ke Kedubes dan meminta Tiongkok dan Indonesia meminta maaf secara formal. Drama penyanderaan itu, sangat disesalkan oleh warga Pulau Bangka yang memenangkan kasus tersebut di MA. Merti Katulung, salah satu penggugat menyatakan bahwa kedaulatan rakyat dan kedaulatan aturan sudah dirampas oleh berandal pertambangan yang melibatkan pejabat-pejabat daerah.
Dari banyak sekali insiden tersebut warga pulau Bangka bersama para pencetus mengajukan somasi mereka kepada KPK lantaran mereka menilai bahwa masalah pelanggaran yang dilakukan PT. MMP tersebut juga ada campurtangan pemerintah yang berwenang. KPK mendapatkan somasi tersebut dan melaksanakan kunjungan ke PT. MMP. Namun, kunjungan tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Koordinator Maritim, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral ke PT Mikgro Metal Perdana (MMP) di Pulau Bangka, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara diwarnai insiden.KPK Dicegat Masuk Lokasi Tambang PT MMP, akhirnya beberapa warga Pulau Bangka Makara Korban.
2.3 Aktor yang Terlibat dalam Konflik PT. Mikgro Metal Perdana
Dari uraian klarifikasi konflik saya diatas, telah dijelaskan bahwa pada masalah konflik PT. MMP itu ada banyak pihak yang terlibat diantaranya yaitu warga masyarakat pulau Bangka, PT. Mikgro Metal Perdana terutama Mr. Luo Hongxu selaku dewan direksi, Pemerintah, Polisi, dan para Aktifis lingkungan. Tidak lupa pula Mahkama Agung (MA), dan KPK yang terlibat dalam upaya penyelesaian konflik tersebut.
A. Akibat yang Ditimbulkan dari Konflik PT. MMP
Akibat yang ditimbulkan dari konflik tersebut beberapa warga yang melaksanakan perawanan menjadi korban luka-luka. Lingkungan rusak tanggapan penimbunan biota bahari dan penimbuan mangrove dari reklamasi yang dilakukan oleh PT. MMP, serta adanya masalah penyanderaan turis asing. Akibat-akibat dari konflik tersebut Mahkamah Agung dan KPK akhirnya turuntangan dan terlibat untuk sanggup mencapai penyelesaian konflik.
2.4 Upaya Penyelesaian Konflik PT. Mikgro Metal Perdana
Untuk mencapai penyelesaian konflik antara pihak warga dan perusahaan maka MA dan KPK melaksanakan perundingan terlebih dahulu kepada kedua pihak yang bertikai yaitu warga dan PT. MMP. Namun lantaran kedua pihak tidak mau mengalah dan keduanya melaksanakan perlawanan maka forum yang berwenang yaitu MA dan KPK bertanggungjawab dan berfungsi sebagai forum aturan yang memutuskan kebijakan dan komitmen tamat sebagai penyelesaian masalah. Dan akhirnya disepakati bahwa ijin pengoperasian PT. MMP dicabut dan perusahaan dihentikan beroperasi lagi.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konflik pertambangan di banyak sekali negara, termasuk di wilayah Indonesia tidak pernah luput dari dongeng konflik multi-pihak dan multi-dimensional. Dalam banyak kasus, korporasi atau perusahaan hanya melihat tanah dan segenap kekayaannya dalam perspektif ekonomi-bisnis (nilai komoditi). Sehingga kekayaan hutan yang terawat serta sumber-sumber air yang menopang kehidupan masyarakat tergaruk-hilang oleh acara penambangan yang masif. Warga masyarakat terjebak dalam pusaran konflik, tindakan intimidasi dan manipulasi serta iklim ketidak-nyamanan dalam ruang kehidupan mereka. Alih-alih menyejahterakan warga, menaikan pendapatan ekonomi keluarga dan mempercepat pembangunan, warga justeru terpental dalam labirin problem yang rumit dan berkepanjangan menyerupai yang terjadi pada konflik PT. Mikgro Metal Perdana dan masyarakat pulau Bangka tersebut.
B. Saran
Kita sebagai generasi penerus bangsa haruslah menjunjung nilai-nilai Pancasila biar sanggup tercipta keadilan dan kesejahteraan diseluruh rakyak Indonesia. Agar konflik yang terjadi di ligkungan kita sanggup diselesaikan dengan baik ada baiknya kita menyerahkan masalah tersebut pada pihak yang berwenang bila kita sudah tidak bisa menanganinya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Tommy A Lasut, 2017. (https://m.merdeka.com/peristiwa/sejarah-berdarah-perjuangan-warga-bangka-hingga-izin-tambang-dicabut.html) . 12April 2017
Reporter TM. Cetak 2018. (http://manado.tribunnews.com/amp/2018/04/27/kpk-dicegat-masuk-lokasi-tambang-pt-mmp-patriah-warga-pulau-bangka-jadi-korban). 27 April 2018
http://sp.beritasatu.com/home/konflik-tambang-pulau-bangka-sulut-4-wisatawan-asing-disandera/56517
http://jpicofmindonesia.com/2016/08/menakar-konflik-pertambangan/
http://putusan.mahkamahagung.go.id (pdf Keputusan Mahkamah Agung)
SUMBER TUGAS :
Mahasiswi UNHAS : Nur Fadillah
dikirim melalui email : annisawally8@gmail.com pada 14 Maret 2019
Sumber gambar buku: Tirto.id
Wallahu a'lam...
Sumber http://annisawally0208.blogspot.com
0 Response to "Tugas Sistem Sosial Budaya Indonesia Konflik Kepentingan Dalam Pengoperasian Pt. Mikgro Metal Perdana (Mmp) Pulau Bangka, Sulawesi Utara"
Posting Komentar