iklan

Inilah Cara Meningkatkan Akurasi Nilai Penyusutan Melalui Metode Penyusutan Aktiva Tetap Yang Tepat


Metode penyusutan aktiva tetap sudah banyak saya singgung dan bahas detil dalam beberapa artikel di blog manajemen keuangan.


Salah satunya sudah saya bahas di artikel wacana cara menghitung zakat properti.


Bahkan saya sediakan tabel perhitungan penyusutan (depresiasi) dengan metode penyusutan garis lurus beserta panduan penggunaannya sehingga Anda tinggal d0wnl0ad kemudian siap untuk digunakan.


 


01. Pengertian Penyusutan Aktiva Tetap


 Ada dua faktor yang menjadikan penyusutan atau depresiasi Inilah Cara Meningkatkan Akurasi Nilai Penyusutan melalui Metode Penyusutan Aktiva Tetap yang Tepat


Untuk melengkapi pengertian depresiasi, dalam artikel ini saya akan membahas mengenai seluk beluk depresiasi dan metode menghitung nilai depresiasi.


Apa pengertian depresiasi atau penyusutan aktiva tetap?


Secara umum depresiasi didefinisikan sebagai cuilan dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya di setiap periode akuntansi.


Istilah depresiasi digunakan untuk menunjukkan alokasi harga perolehan aktiva tetap bewujud yang sanggup diganti, ibarat gedung, mesin dan alat-alat.


Sedangkan alokasi harga perolehan aktiva tetap berwujud yang tidak sanggup diganti ibarat sumber-sumber alam (wasting assets) disebut deplesi. Dan alokasi harga perolehan aktiva tetap tidak berwujud disebut amortisasi.


A. Ada dua faktor yang menjadikan penyusutan atau depresiasi, yaitu :


1. Faktor Fisik


Beberapa faktor yang mengurangi fungsi aktiva tetap yakni aus lantaran digunakan (wear and tear), aus lantaran umur (deterioration and decay) dan kerusakan-kerusakan.


2. Faktor Fungsional


Ada beberapa faktor yang membatasi umur aktiva tetap yaitu : ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti


Dan lantaran adanya perubahan undangan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, atau lantaran adanya kemajuan teknologi sehingga aktiva tersebut tidak hemat lagi kalau dipakai.


Kedua faktor tersebut di atas harus dipertimbangkan ketika menentukan taksiran umur manfaat dari aktiva tetap.


Misalnya secara fisik mesin ditaksir sanggup digunakan dalam jangka waktu 20 tahu.


Namun diperkirakan pada tahun kesepuluh akan ada perkembangan teknolgi gres yang sanggup menghasilkan mesin yang lebih canggih.


Maka kondisi ibarat ini maka taksiran umur fisik 20 tahun tidak sanggup digunakan lagi sebagai dasar perhitungan depresiasi.


Bila diperkirakan adanya jenis mesin gres yang lebih canggih tersebut perusahaan harus mengganti mesinnya maka umur hemat mesin yang sanggup digunakan dalam perhitungan depresiasi yakni 10 tahun.


Selain kedua faktor di atas, taksiran umur aktiva tetap juga dipengaruhi oleh rencana reparasi dan pemeliharaan.


Bila rencana reparasi dan pemeliharaan disusun dengan biaya yang minimum, maka diharapkan aktiva tetap akan mempunyai umur yang lebih pendek dibandingkan kalau rencana reparasi dan pemeliharaannya tidak minimum.


 


B. Tiga Faktor yang perlu dipertimbangkan ketika Penentuan Biaya Depresiasi


Biaya depresiasi dibebankan di setiap periode akuntansi. Ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan ketika menentukan biaya depresiasi.


Biaya depresiasi ini merupakan taksiran yang ketelitiannya sangat tergantung pada ketelitian penentuan ketiga faktor itu.


Dan ketelitian biaya depresiasi ini akan mensugesti besarnya laba rugi perusahaan di setiap periode.


Apabila depresiasi tidak dihitung dengan teliti maka jumlah keuntungan rugi perusahaan juga menjadi tidak teliti.


Ketiga faktor itu yakni :


1. Harga Perolehan

Untuk memperoleh suatu aktiva tetap dan menempatkan sesuai dengan kebutuhan sehingga bisa dimanfaatkan maka diharapkan sejumlah uang atau dengan utang.


Pengeluaran sejumlah uang atau timbulnya utang tersebut merupakan harga perolehan dari aktiva tetap.


2. Nilai Sisa (residu)

Adalah jumlah yang diterima bila suatu aktiva dijual, ditukarkan atau cara-cara lain ketika aktiva tersebut sudah tidak sanggup digunakan lagi dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada ketika menjual atau menukarkannya.


3. Taksiran Umur Manfaat

Cara dan budi dalam pemeliharaan serta reparasi akan mensugesti taksiran umur manfaat suatu aktiva.


Taksiran umur ini bisa dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya.


Dalam menaksir umur aktiva harus dipertimbangkan sebab-sebab ke-ausan fisik dan fungsional.


 


02. Metode Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap


 Ada dua faktor yang menjadikan penyusutan atau depresiasi Inilah Cara Meningkatkan Akurasi Nilai Penyusutan melalui Metode Penyusutan Aktiva Tetap yang Tepat


Ada 4 metode yang sanggup digunakan untuk menghitung beban depresiasi setiap periode.


Pemilihan metode apa yang akan digunakan hendaknya dipertimbangkan keadaan-keadaan yang yang mensugesti aktiva tersebut.


Ke-empat metode penyusutan aktiva tetap itu yakni :


A. Metode #1. Garis Lurus (Straight Line Method)


Metode depresiasi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Cara ini membebankan nilai depresiasi dengan jumlah yang sama untuk tiap periode, tidak menghiraukan acara dalam periode tersebut.


Misalnya Anda membeli mesin produksi seharga Rp 60.000.000.


Taksiran nilai residu sebesar Rp. 4.000.000. Umur manfaat ditaksir selama 4 tahun. Perhitungan nilai depresiasi tiap tahunnya yakni ;


 Ada dua faktor yang menjadikan penyusutan atau depresiasi Inilah Cara Meningkatkan Akurasi Nilai Penyusutan melalui Metode Penyusutan Aktiva Tetap yang Tepat


Metode ini sebaiknya digunakan untuk menghitung depresiasi gedung, furniture dan alat-alat kantor.


 


B. Metode #2. Jam Jasa (Service Hours Method)


Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa aktiva (mesin) akan lebih cepat rusak bila digunakan sepenuhnya (full time) dibanding dengan penggunaan yang tidak sepenuhnya (part time).


Beban depresiasi dalam metode ini dihitung dengan dasar satuan jam jasa. Beban depresiasi tiap periode-nya tergantung pada jam jasa yang digunakan.


Misalnya, mesin dengan harga perolehan Rp 60.000.000, nilai sisa Rp 4.000.000 ditaksir akan sanggup digunakan selama 80.000 jam.


Perhatikan cara menghitung nilai depresiasi per jam yakni :


 Ada dua faktor yang menjadikan penyusutan atau depresiasi Inilah Cara Meningkatkan Akurasi Nilai Penyusutan melalui Metode Penyusutan Aktiva Tetap yang Tepat


Apabila dalam tahun pertama, mesin tersebut digunakan selama 8000 jam maka beban depresiasinya yakni :


= 8.000 x Rp 700 = Rp. 5.600.000


Metode jam jasa paling sempurna kalau digunakan untuk kendaraan. Dengan anggapan kendaraan itu lebih banyak aus lantaran digunakan dibandingkan dengan bau tanah lantaran waktu.


 


C. Metode #3. Hasil Produksi (Productive Output Method)


 Ada dua faktor yang menjadikan penyusutan atau depresiasi Inilah Cara Meningkatkan Akurasi Nilai Penyusutan melalui Metode Penyusutan Aktiva Tetap yang Tepat


Umur kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan jumlah unit hasil produksi. Beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan hasil produksi.


Sehingga depresiasi tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi.


Dasar teori yang digunakan yakni suatu aktiva dimiliki untuk menghasilkan produk sehingga depresiasi juga didasarkan pada jumlah produk yang sanggup dihasilkan.


Untuk sanggup menghitung beban depresiasi tiap periode, harus dihitung tarif depresiasi tiap unit produk.


Selanjutnya tarif ini dikalikan dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam periode tersebut.


Misalnya, mesin dengan harga perolehan Rp 60.000.000, nilai sisa Rp 4.000.000 ditaksir selama umur penggunaannya akan menghasilkan 56.000 unit produk.


Cara menghitung nilai depresiasi per unit produk adalah:

 Ada dua faktor yang menjadikan penyusutan atau depresiasi Inilah Cara Meningkatkan Akurasi Nilai Penyusutan melalui Metode Penyusutan Aktiva Tetap yang Tepat


Apabila dalam tahun penggunaan pertama, mesin tersebut menghasilkan 18.000 unit produk, maka beban depresiasi untuk tahun itu sebesar:


= 18.000 x Rp 1000 = Rp 18.000.000


Metode penyusutan ini sebaiknya digunakan untuk aktiva-aktiva yang bisa diukur hasil produksinya, ibarat mesin.


Beban depresiasi yang dihitung dengan metode hasil produksi, jumlah tiap periode tergantung pada jumlah produksi.


Sehingga biaya depresiasi yang dihitung dengan cara ini bersifat variabel.


 


D. Metode #4. Beban Berkurang (Reduce Charge Method)


Metode penyusutan aktiva tetap dengan memakai cara ini, beban depresiasi tahun pertama lebih besar daripada tahun berikutnya.


Metode ini didasarkan pada teori bahwa aktiva yang gres akan sanggup digunakan dengan lebih efisien dibanding aktiva yang tua.


Demikian juga dengan biaya perbaikan dan pemeliharaannya.


Aktiva yang gres akan memerlakukan akan memerlukan biaya pemeliharaan dan perbaikan yang lebih sedikit dibanding aktiva lama.


Dengan metode ini diharapkan jumlah beban depresiasi dan biaya pemeliharaan serta perbaikan dari tahun ke tahun akan relatif stabil.


Di tahun pertama, bila depresiasinya besar maka biaya pemeliharaannya kecil.


Sebaliknya di tahun terakhir beban depresiasi kecil sedangkan biaya pemeliharaannya besar.


Ada 4 metode penyusutan aktiva tetap yang menurun dari tahun ke tahun, yaitu :


01. Jumlah angka tahun (sum of years digits method)

Metode penyusutan aktiva tetap yang dihitung dengan cara mengalikan cuilan pengurang (reducing fraction) yang setiap tahunnya selalu menurun dengan harga perolehan dikurangi nilai residu.


02. Saldo menurun (declining balance method)

Depresiasi dihitung dengan cara mengalikan tarif yang tetap dengan nilai buku aktiva. Karena nilai aktiva ini setiap tahunnya selalu menurun maka beban depresiasi tiap tahunnya juga selalu menurun.


03. Double declining balance method

Beban depresiasi tiap tahunnya menurun. Dasar yang digunakan yakni persentase depresiasi dengan cara garis lurus.


Persentase ini dikalikan dua dan setiap tahunnya, dilakukan pada nilai buku aktiva tetap.


Karena nilai buku selalu menurun maka beban depresiasi juga selalu menurun.


04. Tarif menurun (declining rate on cost method)

Cara menghitung depresiasi dengan memakai tarif (persen/%) yang selalu menurun. Tarif ini setiap periode dikalikan dengan harga perolehan.


Penurunan tarif di setiap periode dilakukan tanpa memakai dasar yang pasti, tapi ditentukan menurut budi manajemen perusahaan.


Karena tarifnya selalu menurun dalam setiap periode maka beban depresiasinya juga selalu menurun.


 


03. Kesimpulan


Demikian pembahasan wacana metode penyusutan aktiva tetap. Anda bisa menentukan metode mana yang paling sempurna digunakan di perusahaan Anda.


Semua itu perlu diperhitungkan secara akurat sehingga akan sejalan dengan tujuan perusahaan Anda.


Dan melengkapi pembahasan wacana metode penyusutan aktiva tetap, saya sajikan video yang membahas penyusutan:



Bila perusahaan Anda belum mempunyai sistem akuntansi yang di dalamnya termasuk metode penyusutan aktiva tetap, Anda bisa memakai perangkat sederhana dan powerful: Accounting Tools & SOP Finance.


Terima kasih


****



Sumber https://manajemenkeuangan.net

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Inilah Cara Meningkatkan Akurasi Nilai Penyusutan Melalui Metode Penyusutan Aktiva Tetap Yang Tepat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel