iklan

√ 10 Film Monster Klasik Terbaik Produksi Universal Studio

Universal Pictures ialah salah satu studio film tertua di Hollywood yang sampai kini masih berjaya. Mulai dari masa film bisu, studio ini tidak pernah berhenti untuk terus menelurkan film-film berkualitas yang ketika ini pastinya sudah menjadi klasik. Salah satu karya film yang gampang diingat dari studio Universal ialah rentetan film-film monsternya.


Dari masa 1920an sampai 1950an, Universal Studio banyak menelurkan film-film monster dengan genre horror, suspense dan science-fiction. Bermula dari film-film bisu sampai memakai teknologi audio dan visual yang cukup maju di masa 1950an, film-film monster ini selalu dinantikan oleh para fans-nya.


Tercatat ada 90 film yang telah dirilis dalam rentang waktu 50 tahun. Memang tidak semuanya mempunyai kualitas yang baik, tetapi film-film ini banyak meninggalkan bekas dalam ingatan moviegoers yang pernah menyaksikannya. Berikut ini kami pilihkan 10 film terbaik di antaranya.


10 Film Monster Klasik Universal Studio


1. The Hunchback of Notre Dame [1923]


 ialah salah satu studio film tertua di Hollywood yang sampai kini masih berjaya √ 10 Film Monster Klasik Terbaik Produksi Universal Studio

* sumber: www.allmovie.com


Film drama romance dengan nuansa sedikit horror ini ialah film pertama yang mengawali kemunculan film-film monster dari Universal Studio. Diangkat dari novel klasik karya Victor Hugo, film ini dibintangi oleh Lon Chaney yang pada ketika itu sudah dikenal sebagai bintang film watak, tetapi kebintangannya semakin bersinar sehabis berakting dalam film ini.


Dianggap sebagai “Super Jewel”-nya Universal Studio alasannya menjadi film bisu terlaris dengan raihan pendapatan sebesar $3,5 juta. Karakter Quasiomodo yang menjadi tokoh utama ialah seorang yang mempunyai kelainan fisik, yaitu berpunuk dan jelek rupa, sehingga dimasukkan ke dalam status monster.


2. The Phantom of the Opera [1925]


 ialah salah satu studio film tertua di Hollywood yang sampai kini masih berjaya √ 10 Film Monster Klasik Terbaik Produksi Universal Studio

* sumber: www.allmovie.com


Lon Chaney kembali dipercaya untuk menjadi pemeran utama di film horror yang bernuansa gothic ini. Hal unik yang menciptakan film ini menjadi populer ialah alasannya make-up yang dilakukan sendiri oleh Chaney setiap melaksanakan syuting. Dan hal ini gres diketahui sehabis film dirilis.


Diangkat dari novel klasik berbahasa Prancis karya Gaston Leroux yang berjudul orisinil Le Fantome de l’Opera, film ini menjadi salah satu film bisu tersukses di masanya. Set lokasi yang dibangun di studio Universal sehabis sebelumnya sukses di film The Hunchback of Notre Dame (1923), tampil lebih detil  akan citra kota Paris.


Film remake yang digarap dengan skala lebih besar dirilis pada tahun 1943. Jalan ceritanya tetap mengikuti alur kisah di novel dan film versi tahun 1925, hanya saja kali ini ditampilkan dalam teknologi Technicolor yang menimbulkan film ini mempunyai warna. Dan versi ini berhasil meraih Oscar sebagai Best Art Direction dan Best Cinematography.


3. Dracula [1931]


 ialah salah satu studio film tertua di Hollywood yang sampai kini masih berjaya √ 10 Film Monster Klasik Terbaik Produksi Universal Studio

* sumber: www.allmovie.com


Film horror yang menimbulkan Bela Lugosi sebagai icon horror populer ini merupakan pembiasaan dari novel karya Bram Stoker. Count Dracula dalam film ini tampil sangat misterius, bahkan banyak kisah mistis yang terjadi selama proses syutingnya.


Film instruksi Tod Browning ini selalu masuk ke dalam daftar film-film horror terbaik, salah satunya ialah AFI’s 100 Years…100 Heroes & Villains untuk Count Dracula. Poster filmnya pun ketika ini sangat bernilai, di mana salah satunya dibeli oleh Nicolas Cage dengan harga $310,700.


Pada ketika itu, Universal Studio menciptakan film ini dalam versi bahasa Spanyol yang agenda syutingnya bersamaan dengan film versi bahasa Inggrisnya, dan lokasinya pun sama. Tim produksi film versi bahasa Inggris melaksanakan syuting di siang hari dan tim produksi film versi bahasa Spanyol melaksanakan syuting di malam harinya.


Film ini kemudian memunculkan beberapa sequel, yaitu Dracula’s Daughter (1931) yang menceritakan kisah putri dari Count Dracula dan Son of Dracula (1943) yang menceritakan putra dari Count Dracula yaitu Count Alucard. Sosok Dracula ini kemudian muncul dalam dua film crossover dengan monster Universal lainnya.


4. Frankenstein [1931]


 ialah salah satu studio film tertua di Hollywood yang sampai kini masih berjaya √ 10 Film Monster Klasik Terbaik Produksi Universal Studio

* sumber: www.allmovie.com


Film yang mengangkat nama bintang film Boris Karloff ini merupakan pembiasaan dari novel karya Mary Shelley yang kemudian diubahsuaikan oleh Peggy Webling ke dalam pentas teater. Sosok Frankenstein ini menjadi salah satu icon horror populer dalam sejarah perfilman.


Film sequel-nya, The Bride of Frankenstein (1935), tampil lebih baik dan menuai sukses melebihi film pertamanya. Bahkan sampai kini, film ini dianggap sebagai karya masterpiece dari sutradara James Whale. Kemudian Son of Frankenstein (1939) dirilis dengan menambahkan actor Bela Lugosi sebagai salah satu bintangnya.


The Ghost of Frankenstein (1942) melanjutkan kisah monster ini dengan Lon Chaney, Jr. sebagai pengganti Boris Karloff. Setelah itu, abjad Frankenstein tampil dalam empat film crossover dengan monster Universal lainnya. Karakter Frankenstein merupakan sosok monster yang paling sering ditampilkan dalam serial film monster Universal ini.


5. The Mummy [1932]


 ialah salah satu studio film tertua di Hollywood yang sampai kini masih berjaya √ 10 Film Monster Klasik Terbaik Produksi Universal Studio

* sumber: www.allmovie.com


Tidak hanya sebagai Frankenstein, Boris Karloff juga dikenal kiprahnya sebagai mummy Imhotep yang berdiri kembali dan mencari cintanya yang hilang dalam film karya Karl Freund ini. Visualisasi film horror ini dalam menampilkan mummy bisa dibilang cukup baik pada masanya, bahkan masih terus menginspirasi film-film bertema serupa setelahnya.


The Mummy’s Hand (1940) hadir bukan sebagai sequel, tetapi film dengan abjad mummy yang baru, yaitu Kharis. Karakter gres ini muncul kembali dalam film-film sequel-nya, yaitu The Mummy’s Tomb (1942), The Mummy’s Ghost (1944), dan ditutup dengan The Mummy’s Course (1944).


6. The Invisible Man [1933]


 ialah salah satu studio film tertua di Hollywood yang sampai kini masih berjaya √ 10 Film Monster Klasik Terbaik Produksi Universal Studio

* sumber: www.allmovie.com


Film horror dengan sentuhan science-fiction ini mengambil ceritanya dari dari novel karya H.G. Wells. Claude Rains berperan sebagai tokoh utamanya yang selalu tampil dalam balutan kain hampir di sepanjang film, dan film ini merupakan penampilan perdananya di perfilman Hollywood.


Dengan teknologi yang sedikit lebih maju, The Invisible Man Returns (1940) hadir sebagai kelanjutan kisah film pertamanya. Vincent Price tampil menggantikan tugas Claude Rains. The Invisible Woman (1940) juga dihadirkan hanya saja dalam genre comedy.


Invisible Agent (1942) hadir sebagai film propaganda untuk memotivasi para tentara di medan perang yang bercerita wacana Nazi. The Invisible Man’s Revenge (1944) ditangani oleh tim yang berbeda meski masih dari sumber novel yang sama.


7. The Wolf-Man [1941]


 ialah salah satu studio film tertua di Hollywood yang sampai kini masih berjaya √ 10 Film Monster Klasik Terbaik Produksi Universal Studio

* sumber: www.allmovie.com

Diawali dengan film Werewolf of London (1935), abjad insan serigala ini mulai dikenal. The Wolf Man (1941) membangkitkan kembali abjad ini yang diperankan oleh Lon Chaney, Jr. Kemudian muncul She-Wolf of London (1946) yang kembali kepada setting film pertamanya tetapi dengan nuansa noir yang kental.


Lon Chaney, Jr. ialah salah satu bintang film andalan Universal dalam film-film bertema monster, bahkan Chaney juga berperan sebagai Wolf-Man dalam dua film crossover-nya, yaitu House of Frankenstein (1944) dan House of Dracula (1945), yang menampilkan gugusan monster Universal lainnya dalam satu film.


8. Abbott and Costello Meet Frankenstein [1948]


 ialah salah satu studio film tertua di Hollywood yang sampai kini masih berjaya √ 10 Film Monster Klasik Terbaik Produksi Universal Studio

* sumber: www.wikipedia.org


Film bergenre horror comedy ini ialah film perdana pasangan Abbott dan Costello di mana dalam setiap filmnya mereka akan bertemu dengan para monster dari Universal Studio. Nuansa horror dan comedy yang ditampilkan berimbang dan lebih mengedepankan unsur slapstick comedy.


Di film pertamanya ini, mereka berdua berjumpa dengan Count Dracula, monster Frankenstein dan The Wolf Man. Bela Lugosi kembali menghidupkan tugas Count Dracula sehabis 17 tahun tidak memerankannya. Film ini disambut meriah oleh semua pihak dan telah menjadi klasik ketika ini.


Kemudian beberapa film hadir sebagai sequel-nya, yaitu Abbott and Costello Meet the Killer, Boris Karloff [1949], Abbott and Costello Meet the Invisible Man [1951], Abbott and Costello Meet Dr. Jekyll and Mr. Hyde [1953], dan Abbott and Costello Meet the Mummy [1955].


9. Creature from the Black Lagoon [1954]


 ialah salah satu studio film tertua di Hollywood yang sampai kini masih berjaya √ 10 Film Monster Klasik Terbaik Produksi Universal Studio

* sumber: www.wikipedia.org

Film monster yang memperkenalkan abjad The Gill-man ini termasuk salah satu film yang maju pada masanya. Di tahun 1950an format film 3D sudah dimulai, salah satu film yang ditampilkan dalam format tersebut ialah film ini, meskipun di final tahun 1954 format 3D ditinggalkan alasannya dianggap flat oleh penonton, mungkin alasannya kacamata yang dipakai pada ketika itu belum bisa untuk menghadirkan gambar 3D yang baik.


Meski kurang direspon dengan baik, sebuah sequel masih dalam format 3D dirilis, Revenge of the Creature [1955], yang menjadi satu-satunya film 3D yang dirilis di tahun tersebut. Kemudian, The Creature Walks Among Us [1956] merupakan film terakhir dari serial ini yang hanya tampil dalam format biasa, alias 2D.


10. The Incredible Shrinking Man [1957]


 ialah salah satu studio film tertua di Hollywood yang sampai kini masih berjaya √ 10 Film Monster Klasik Terbaik Produksi Universal Studio

* sumber: www.allmovie.com

Diangkat dari novel karya Richard Matheson yang di ketika film ini dirilis mendapat penghargaan sebagai “guest of honor” pada World Science Fiction Convention di mana film ini pertama kali ditayangkan, menuai banyak kebanggaan dari para kritikus. Dan ketika ini film ini telah menyandang status klasik.


Meski mengecap kesuksesan, sayangnya kelanjutan film ini tidak pernah berhasil diwujudkan. Hanya satu film remake dalam genre comedy, The Incredible Shrinking Woman [1981], yang dirilis terkait film ini, dan risikonya mengecewakan banyak pihak alasannya tidak membawa nuansa film aslinya.


Itulah sepuluh film terbaik yang menampilkan gugusan monster klasik dari Universal Studio. Dalam perjalanan produksi film ini, terdapat beberapa bintang film dan aktris yang sering tampil di film-filmnya, yaitu Boris Karloff, Bela Lugosi, Lon Chaney, Jr., dan masih banyak lagi.


Untuk membangkitkan nostalgia akan film-film monster ini, Universal Studio menciptakan film-film remake, antara lain Dracula [1979] yang dibintangi Frank Langella dan Laurence Olivier, kemudian trilogy The Mummy: The Mummy [1999], The Mummy Returns [2001] dan The Mummy: Tomb of the Dragon Emperor [2008].


Masih ada lagi dua spin-off, yaitu The Scorpion King [2002] dan Van Helsing [2004]. Tiga film terakhir yang bisa dibilang gagal dalam merepresentasikan nostalgia ini ialah The Wolfman [2010], Dracula Untold [2014], dan The Mummy [2017]. Meski dibintangi oleh bintang film papan atas, faktor ini tidak menjamin kesuksesan sebuah film kalau tidak didukung oleh faktor dongeng dan visualisasi yang anggun juga.



Sumber https://bacaterus.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ 10 Film Monster Klasik Terbaik Produksi Universal Studio"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel