34 Provinsi Di Indonesia Beserta Ibukota Dan Lambangnya - Maknanya, Provinsi, Lambang, Ibukota, Khusus Pulau Jawa
34 provinsi di indonesia beserta ibukota dan lambangnya Meliputi Maknanya, Provinsi, Lambang, Ibukota, Daerah Pemekaran, Daerah Istimewah
1. Provinsi DKI Jakarta dengan ibukotanya Jakarta
Pintu Gerbang, ialah lambang Kekhususan Jakarta sebagai pintu keluar masuk kegiatan-kegiatan nasional dan korelasi internasional.
Tugu Nasional, ialah lambang Kemegahan, Daya Juang dan Cipta.
Padi dan Kapas, ialah lambang Kemakmuran.
Ombak Laut, ialah lambang Kota, Negeri Kepulauan.
Sloka “Jaya Raya”, ialah Slogan Perjuangan Jakarta.
Perisai Segilima, ialah melambangkan Pancasila.
Warna Emas pada pinggir Perisai, ialah lambang Kemuliaan Pancasila.
Warna Merah pada Sloka, ialah lambang Kepahlawanan.
Warna Putih pada Pintu Gerbang, ialah lambang Kesucian.
Warna Kuning pada Padi, Hijau, Putih dan Kapas, ialah lambang Kemakmuran dan Keadilan.
Warna Biru, ialah lambang angkasa bebas dan luas.
Warna Putih, ialah lambang alam maritim yang kasih.
2. Provinsi Jawa Barat dengan ibukotanya Bandung
Lambang Jawa Barat secara keseluruhan ialah sebuah perisai berbentuk lingkaran telur dengan hiasan pita di potongan bawahnya yang berisikan motto Jawa Barat. Kemudian di tengahnya ada gambar senjata khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.
Simbolika lambang
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :
Bentuk lingkaran telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri.
Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini ialah senjata suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk orisinil Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.
Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan materi masakan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.
Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.
Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa kawasan Jawa Barat terdiri atas kawasan pegunungan.
Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan kanal air yang sangat berkhasiat untuk pertanian.
Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.
Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah potongan bawah antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan kawasan agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat ibarat Waduk Jatiluhur.
Arti warna
Pada lambang Jawa Barat didapati beberapa warna yaitu: hijau, kuning, hitam, biru, merah dan putih. Warna-warna ini mempunyai arti khusus.
Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat. Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan. Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian. Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. Merah artinya melambangkan keberanian. Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.
Motto Jawa Barat
Motto Jawa Barat ialah Gemah Ripah Repeh Rapih, yang merupakan sebuah frasa berasal dari bahasa Sunda. Kata gemah-ripah dan repeh-rapih merupakan kata beragam yang mempunyai arti sebagai berikut :
Gemah-ripah : subur makmur, cukup sandang dan pangan.
Repeh-rapih : rukun dan tenang atau kondusif sentosa.
Arti bebas dari motto kawasan Jawa Barat secara keseluruhan ialah menyatakan bahwa Jawa Barat merupakan kawasan yang kaya raya dan subur makmur serta didiami oleh banyak penduduk yang hidup rukun dan damai.
3. Provinsi Banten dengan ibukotanya Serang
Kubah Mesjid, melambangkan kultur masyarakat yang agamais.
Bintang bersudut lima, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Menara Mesjid Agung Banten, melambangkan semangat tinggi, yang berpedoman pada petunjuk Allah SWT.
Gapura Kaibon, melambangkan Daerah Propinsi Banten sebagai pintu gerbang peradaban dunia, perekonomian dan kemudian lintas internasional menuju era globalisasi.
Padi berwarna kuning berjumlah 17 dan kapas berwarna putih berjumlah 8 tangkai, 4 kelopak berwana coklat, 5 kuntum bunga melambangkan Propinsi Banten merupakan kawasan agraris, cukup sandang pangan. 17-8-45 menunjukkan Proklamasi Republik Indonesia.
Gunung berwarna hitam, melambangkan kekayaan alam dan menunjukkan dataran rendah serta pegunungan.
Badak bercula satu, melambangkan masyarakat yang pantang mengalah dalam menegakkan kebenaran dan dilindungi oleh hukum.
Laut berwarna biru, dengan gelombang putih berjumlah 17 melambangkan kawasan maritim, kaya dengan potensi lautnya.
Roda gerigi berwarna abu-abu berjumlah 10, menunjukkan orientasi semangat kerja pembangunan dan sektor industri.
Dua garis marka berwarna putih, menunjukkan landasan pacu Bandara Soekarno Hatta.
Lampu bulatan kuning, melambangkan pemacu semangat mencapai cita-cita.
Pita berwarna kuning, melambangkan ikatan persatuan dan kesatuan masyarakat Banten.
Semboyan “IMAN TAQWA” sebagai landasan pembangunan menuju Banten Mandiri, Maju dan Sejahtera.
Arti warna yang dipakai dalam simbol daerah:
Merah : melambangkan keberanian
Putih : melambangkan suci, arif dan bijaksana
Kuning : melambangkan kemuliaan, lambang kejayaan dan keluhuran
Hitam : melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati
Abu-abu : melambangkan ketabahan
Biru : melambangkan kejernihan, kedamaian dan ketenangan
Hijau : melambangkan kesuburan
Coklat : melambangkan kemakmuran
Sumber : Departemen Dalam Negeri
4. Provinsi Jawa Tengah dengan ibukotanya Semarang
Bentuk Kundi Amarta yang berbentuk dasar segi lima melambangkan dasar falsafah Negara yakni Pancasila.
Laut bergelombang melambangkan kehidupan masyarakat di Jawa Tengah.
Candi Borobudur melambangkan Daya Cipta yang besar Tradisi yang baik dan Nilai-nilai Kebudayaan yang khas dari Rakyat Jawa Tengah.
Gunung Kembar mempunyai arti idiil bersatunya rakyat dan Pemerintah Daerah.
Perpaduan antara Laut dan Gunung Kembar dengan latar belakangnya yang hijau menggambarkan keadaan alamiah Daerah Jawa Tengah dengan beragam kekayaan alamnya sebagai kehidupan dan penghidupan Rakyat Jawa Tengah.
Bambu Runcing melambangkan Kepahlawanan dan Keksatriaan Rakyat Jawa Tengah.
Bintang bersudut Lima berwarna kuning emas yang disebut juga “Nur Cahaya” melambangkan kepercayaan Ketuhanan Yang Maha Esa dari Rakyat Jawa Tengah.
Padi dan Kapas melambangkan Kemakmuran Rakyat JawaTengah.
Umbul-umbul Merah Putih melambangkan Daerah Jawa Tengah sebagai potongan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perpaduan antara Bintang, Padi dan Kapas melambangkan hari depan Rakyat Jawa Tengah menuju ke Masyarakat Adil dan Makmur yang diridloi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Perpaduan antara Bulir Padi yang berbiji 17, Bambu Runcing yang beruas 8 serta Ranting Kapas yang berdaun 4 dan berbuah 5 merupakan rangkaian angka-angka yang mewujudkan dikala yang bersejarah serta keramat “17 Agustus 1945” yang wajib kita agungkan.
5. Provinsi DI Yogyakarta dengan ibukotanya Yogyakarta
Landasan Idiil Pancasila, digambarkan dengan bintang emas bersegi lima (Ketuhanan Yang Maha Esa), tugu dan sayap mengembang (Kemanusiaan yang adil dan beradab), bulatan-bulatan berwarna merah dan putih (Persatuan Indonesia), ombak, kerikil penyangga saka guru/tugu (Kerakyatan yang dipimpin oleh pesan tersirat kecerdikan dalam permusyawaratan perwakilan), dan padi-kapas (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia).
17 bunga kapas, 8 daun kapas dan 45 butir padi, ialah lambang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Bulatan (golong) dan tugu berbentuk silinder (giling), ialah lambang tata kehidupan gotong royong.
Nilai-nilai keagamaan, pendidikan dan kebudayaan, digambarkan dengan bintang emas bersegi lima dan sekuntum bunga melati di puncak tugu. Bunga melati dan tugu yang mencapai bintang menggambarkan rasa sosial dengan pendidikan dan kebudayaan luhur serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bunga melati yang sering dipakai dalam upacara sakral mengandung nilai seni, budaya dan religius.
Warna-warna merah putih yang dominan, serta tugu yang tegak, ialah lambang semangat usaha dan kepahlawanan tatanan “mirong?? pada hiasan saka guru sebagai hiasan spesifik Yogyakarta, ialah lambang semangat membangun.
Sejarah terbentuknya Daerah spesial Jogjakarta dilukiskan dengan sayap mengembang berbulu 9 helai di potongan luar dan 8 helai di potongan dalam, menggambarkan peranan Sri sultan Hangmengkubuwono IX dan Sri Paku alam VIII, yang pada tanggal 5 September 1945 mengeluarkan amanatnya untuk menggabungkan kawasan Kasultanan Jogjakarta dan Kadipaten Pakualaman menjadi Daerah spesial Jogjakarta.
Warna hijau bau tanah dan hijau muda, ialah lambang keadaan alam Daerah spesial Jogjakarta dilukiskan dengan sebab ada potongan ngarai yang subur dan ada kawasan perbukitan yang kering.
Candrasengkala / Suryasengkala terbaca dalam aksara jawa ialah lambang rasa Suka Ngesthi Praja, Yogyakarta Trus Mandhiri, yang artinya dengan berjuang penuh rasa optimisme membangun Daerah spesial Jogjakarta untuk tegak selama-lamanya: rasa (6) suka (7) ngesthi (8) praja (1) tahun jawa 1876, Jogja (5) karta (4) trus (9) mandhiri (1) tahun masehi 1945, yaitu tahun de facto berdirinya Daerah spesial Jogjakarta.
Tugu yang dilingkari dengan padi dan kapas, ialah lambang persatuan, adil dan makmur.
Ukiran, sungging dan prada yang indah, ialah lambang nilai-nilai peradaban yang luhur digambarkan secara menyeluruh berwujud.
6. Provinsi Jawa Timur dengan ibukotanya Surabaya
Daun lambang bentuk perisai, ialah lambang keamanan dan ketentraman serta kejujuran melambangkan dasar dan keinginan hidup rakyat Jawa Timur yang merupakan kawasan yang termasuk aman.
Bintang dengan warna kuning emas, ialah lambang Ke Tuhanan Yang Maha Esa, bersudut lima dan bersinar lima ialah melambangkan Pancasila merupakan dasar dan falsafah Negara yang senantiasa dijunjung tinggi dan selalu menyinari jiwa rakyatnya (dalam hal ini rakyat Jawa Timur) khususnya jiwa Ke Tuhanan Yang Maha Esa.
Tugu Pahlawan, ialah lambang kepahlawanan, untuk melukiskan sifat dan semangat kepahlawanan rakyat Jawa Timur (khususnya Surabaya). Dalam mempertahankan kedaulatan dan wilayah tanah airnya.
Gunung berapi yang selalu mengepulkan asap, ialah lambang keteguhan dan kejayaan tekad Jawa Timur dengan semangat dinamis, revolusioner pantang mundur dalam menuntaskan revolusi menuju harapan rakyat adil dan makmur, selain itu juga menggambarkan bahwa wilayah Jawa Timur mempunyai banyak gunung-gunung berapi.
Pintu gerbang (dari Candi) dengan warna abu-abu, ialah lambang harapan usaha serta keagungan khususnya Jawa Timur di masa silam yang masih nampak dan sebagai lambang batas usaha masa lampau dengan masa sekarang, yang semangatnya tetap berada di tiap-tiap patriot Indonesia yang berada di Jawa Timur.
Sawah dan ladang, yang dilukiskan pada bagian-bagian dengan warna kuning dan hijau, ialah lambang kemakmuran yaitu bahwa Jawa Timur mempunyai sawah dan Iadang yang merupakan sumber dan alat untuk mencapai kemakmuran.
Padi dan kapas, ialah lambang sandang pangan, yang menjadi kebutuhan pokok rakyat sehari-hari, gambar padi berbutir 17 buah, sedangkan kapas tergambar 8 buah, melambangkan saat-saat keramat bagi bangsa Indonesia yaitu tanggal 17 – 8 – 1945.
Sungai yang bergelombang, menunjukkan bahwa Jawa Timur mempunyai banyak sungai yang mengalir untuk mengairi sawah dan sumber kemakmuran yang lainnya di Jawa Timur.
Roda dan rantai, melukiskan situasi Jawa Timur pada masa kini yang sudah mulai pesat pembangunan pabrik-pabrik dan lain-lain dalam rangka pembangunan Jawa Timur di bidang industri, dan melambangkan pula tekad yang tak kunjung padam serta rasa ikatan persahabatan yang biasa ditunjukkan oleh rakyat Jawa Timur kepada pendatang dan peninjau dari manapun.
Pita berisikan goresan pena Jawa Timur, menunjukkan lambang kawasan Provinsi Jawa Timur.
Pita dasar dengan warna putih berisi goresan pena JER BASUKI MAWA BEYA, menunjukkan motto Jawa Timur yang mengandung makna bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan diharapkan pengorbanan.
Sumber : Departemen Dalam Negeri
untuk kini khusus pulau jawa, tunggu update selanjutnya untuk provinsi yang lainnya. Sumber http://pelajaransekolahdi.blogspot.com
34 provinsi di indonesia beserta ibukota dan lambangnya - Maknanya, provinsi, lambang, ibukota
Provinsi Di Indonesia 2017 Dan 34 Provinsi Di Indonesia Lengkap
34 Provinsi Di Indonesia Dan Ibukotanya Secara Berurutan serta logo atau lambang se Indonesia dengan artinya lengkap
1. Provinsi DKI Jakarta dengan ibukotanya Jakarta
(simbol ibukota provinsi)
Tugu Nasional, ialah lambang Kemegahan, Daya Juang dan Cipta.
Padi dan Kapas, ialah lambang Kemakmuran.
Ombak Laut, ialah lambang Kota, Negeri Kepulauan.
Sloka “Jaya Raya”, ialah Slogan Perjuangan Jakarta.
Perisai Segilima, ialah melambangkan Pancasila.
Warna Emas pada pinggir Perisai, ialah lambang Kemuliaan Pancasila.
Warna Merah pada Sloka, ialah lambang Kepahlawanan.
Warna Putih pada Pintu Gerbang, ialah lambang Kesucian.
Warna Kuning pada Padi, Hijau, Putih dan Kapas, ialah lambang Kemakmuran dan Keadilan.
Warna Biru, ialah lambang angkasa bebas dan luas.
Warna Putih, ialah lambang alam maritim yang kasih.
2. Provinsi Jawa Barat dengan ibukotanya Bandung
(simbol kawasan jawa barat)
Simbolika lambang
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :
Bentuk lingkaran telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri.
Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini ialah senjata suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk orisinil Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.
Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan materi masakan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.
Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.
Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa kawasan Jawa Barat terdiri atas kawasan pegunungan.
Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan kanal air yang sangat berkhasiat untuk pertanian.
Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.
Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah potongan bawah antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan kawasan agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat ibarat Waduk Jatiluhur.
Arti warna
Pada lambang Jawa Barat didapati beberapa warna yaitu: hijau, kuning, hitam, biru, merah dan putih. Warna-warna ini mempunyai arti khusus.
Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat. Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan. Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian. Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. Merah artinya melambangkan keberanian. Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.
Motto Jawa Barat
Motto Jawa Barat ialah Gemah Ripah Repeh Rapih, yang merupakan sebuah frasa berasal dari bahasa Sunda. Kata gemah-ripah dan repeh-rapih merupakan kata beragam yang mempunyai arti sebagai berikut :
Gemah-ripah : subur makmur, cukup sandang dan pangan.
Repeh-rapih : rukun dan tenang atau kondusif sentosa.
Arti bebas dari motto kawasan Jawa Barat secara keseluruhan ialah menyatakan bahwa Jawa Barat merupakan kawasan yang kaya raya dan subur makmur serta didiami oleh banyak penduduk yang hidup rukun dan damai.
3. Provinsi Banten dengan ibukotanya Serang
(simbol ibukota provinsi)
Bintang bersudut lima, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Menara Mesjid Agung Banten, melambangkan semangat tinggi, yang berpedoman pada petunjuk Allah SWT.
Gapura Kaibon, melambangkan Daerah Propinsi Banten sebagai pintu gerbang peradaban dunia, perekonomian dan kemudian lintas internasional menuju era globalisasi.
Padi berwarna kuning berjumlah 17 dan kapas berwarna putih berjumlah 8 tangkai, 4 kelopak berwana coklat, 5 kuntum bunga melambangkan Propinsi Banten merupakan kawasan agraris, cukup sandang pangan. 17-8-45 menunjukkan Proklamasi Republik Indonesia.
Gunung berwarna hitam, melambangkan kekayaan alam dan menunjukkan dataran rendah serta pegunungan.
Badak bercula satu, melambangkan masyarakat yang pantang mengalah dalam menegakkan kebenaran dan dilindungi oleh hukum.
Laut berwarna biru, dengan gelombang putih berjumlah 17 melambangkan kawasan maritim, kaya dengan potensi lautnya.
Roda gerigi berwarna abu-abu berjumlah 10, menunjukkan orientasi semangat kerja pembangunan dan sektor industri.
Dua garis marka berwarna putih, menunjukkan landasan pacu Bandara Soekarno Hatta.
Lampu bulatan kuning, melambangkan pemacu semangat mencapai cita-cita.
Pita berwarna kuning, melambangkan ikatan persatuan dan kesatuan masyarakat Banten.
Semboyan “IMAN TAQWA” sebagai landasan pembangunan menuju Banten Mandiri, Maju dan Sejahtera.
Arti warna yang dipakai dalam simbol daerah:
Merah : melambangkan keberanian
Putih : melambangkan suci, arif dan bijaksana
Kuning : melambangkan kemuliaan, lambang kejayaan dan keluhuran
Hitam : melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati
Abu-abu : melambangkan ketabahan
Biru : melambangkan kejernihan, kedamaian dan ketenangan
Hijau : melambangkan kesuburan
Coklat : melambangkan kemakmuran
Sumber : Departemen Dalam Negeri
4. Provinsi Jawa Tengah dengan ibukotanya Semarang
(simbol ibukota provinsi)
Laut bergelombang melambangkan kehidupan masyarakat di Jawa Tengah.
Candi Borobudur melambangkan Daya Cipta yang besar Tradisi yang baik dan Nilai-nilai Kebudayaan yang khas dari Rakyat Jawa Tengah.
Gunung Kembar mempunyai arti idiil bersatunya rakyat dan Pemerintah Daerah.
Perpaduan antara Laut dan Gunung Kembar dengan latar belakangnya yang hijau menggambarkan keadaan alamiah Daerah Jawa Tengah dengan beragam kekayaan alamnya sebagai kehidupan dan penghidupan Rakyat Jawa Tengah.
Bambu Runcing melambangkan Kepahlawanan dan Keksatriaan Rakyat Jawa Tengah.
Bintang bersudut Lima berwarna kuning emas yang disebut juga “Nur Cahaya” melambangkan kepercayaan Ketuhanan Yang Maha Esa dari Rakyat Jawa Tengah.
Padi dan Kapas melambangkan Kemakmuran Rakyat JawaTengah.
Umbul-umbul Merah Putih melambangkan Daerah Jawa Tengah sebagai potongan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perpaduan antara Bintang, Padi dan Kapas melambangkan hari depan Rakyat Jawa Tengah menuju ke Masyarakat Adil dan Makmur yang diridloi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Perpaduan antara Bulir Padi yang berbiji 17, Bambu Runcing yang beruas 8 serta Ranting Kapas yang berdaun 4 dan berbuah 5 merupakan rangkaian angka-angka yang mewujudkan dikala yang bersejarah serta keramat “17 Agustus 1945” yang wajib kita agungkan.
5. Provinsi DI Yogyakarta dengan ibukotanya Yogyakarta
(simbol ibukota provinsi)
17 bunga kapas, 8 daun kapas dan 45 butir padi, ialah lambang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Bulatan (golong) dan tugu berbentuk silinder (giling), ialah lambang tata kehidupan gotong royong.
Nilai-nilai keagamaan, pendidikan dan kebudayaan, digambarkan dengan bintang emas bersegi lima dan sekuntum bunga melati di puncak tugu. Bunga melati dan tugu yang mencapai bintang menggambarkan rasa sosial dengan pendidikan dan kebudayaan luhur serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bunga melati yang sering dipakai dalam upacara sakral mengandung nilai seni, budaya dan religius.
Warna-warna merah putih yang dominan, serta tugu yang tegak, ialah lambang semangat usaha dan kepahlawanan tatanan “mirong?? pada hiasan saka guru sebagai hiasan spesifik Yogyakarta, ialah lambang semangat membangun.
Sejarah terbentuknya Daerah spesial Jogjakarta dilukiskan dengan sayap mengembang berbulu 9 helai di potongan luar dan 8 helai di potongan dalam, menggambarkan peranan Sri sultan Hangmengkubuwono IX dan Sri Paku alam VIII, yang pada tanggal 5 September 1945 mengeluarkan amanatnya untuk menggabungkan kawasan Kasultanan Jogjakarta dan Kadipaten Pakualaman menjadi Daerah spesial Jogjakarta.
Warna hijau bau tanah dan hijau muda, ialah lambang keadaan alam Daerah spesial Jogjakarta dilukiskan dengan sebab ada potongan ngarai yang subur dan ada kawasan perbukitan yang kering.
Candrasengkala / Suryasengkala terbaca dalam aksara jawa ialah lambang rasa Suka Ngesthi Praja, Yogyakarta Trus Mandhiri, yang artinya dengan berjuang penuh rasa optimisme membangun Daerah spesial Jogjakarta untuk tegak selama-lamanya: rasa (6) suka (7) ngesthi (8) praja (1) tahun jawa 1876, Jogja (5) karta (4) trus (9) mandhiri (1) tahun masehi 1945, yaitu tahun de facto berdirinya Daerah spesial Jogjakarta.
Tugu yang dilingkari dengan padi dan kapas, ialah lambang persatuan, adil dan makmur.
Ukiran, sungging dan prada yang indah, ialah lambang nilai-nilai peradaban yang luhur digambarkan secara menyeluruh berwujud.
6. Provinsi Jawa Timur dengan ibukotanya Surabaya
(Simbol kawasan jawa timur dan artinya)
Bintang dengan warna kuning emas, ialah lambang Ke Tuhanan Yang Maha Esa, bersudut lima dan bersinar lima ialah melambangkan Pancasila merupakan dasar dan falsafah Negara yang senantiasa dijunjung tinggi dan selalu menyinari jiwa rakyatnya (dalam hal ini rakyat Jawa Timur) khususnya jiwa Ke Tuhanan Yang Maha Esa.
Tugu Pahlawan, ialah lambang kepahlawanan, untuk melukiskan sifat dan semangat kepahlawanan rakyat Jawa Timur (khususnya Surabaya). Dalam mempertahankan kedaulatan dan wilayah tanah airnya.
Gunung berapi yang selalu mengepulkan asap, ialah lambang keteguhan dan kejayaan tekad Jawa Timur dengan semangat dinamis, revolusioner pantang mundur dalam menuntaskan revolusi menuju harapan rakyat adil dan makmur, selain itu juga menggambarkan bahwa wilayah Jawa Timur mempunyai banyak gunung-gunung berapi.
Pintu gerbang (dari Candi) dengan warna abu-abu, ialah lambang harapan usaha serta keagungan khususnya Jawa Timur di masa silam yang masih nampak dan sebagai lambang batas usaha masa lampau dengan masa sekarang, yang semangatnya tetap berada di tiap-tiap patriot Indonesia yang berada di Jawa Timur.
Sawah dan ladang, yang dilukiskan pada bagian-bagian dengan warna kuning dan hijau, ialah lambang kemakmuran yaitu bahwa Jawa Timur mempunyai sawah dan Iadang yang merupakan sumber dan alat untuk mencapai kemakmuran.
Padi dan kapas, ialah lambang sandang pangan, yang menjadi kebutuhan pokok rakyat sehari-hari, gambar padi berbutir 17 buah, sedangkan kapas tergambar 8 buah, melambangkan saat-saat keramat bagi bangsa Indonesia yaitu tanggal 17 – 8 – 1945.
Sungai yang bergelombang, menunjukkan bahwa Jawa Timur mempunyai banyak sungai yang mengalir untuk mengairi sawah dan sumber kemakmuran yang lainnya di Jawa Timur.
Roda dan rantai, melukiskan situasi Jawa Timur pada masa kini yang sudah mulai pesat pembangunan pabrik-pabrik dan lain-lain dalam rangka pembangunan Jawa Timur di bidang industri, dan melambangkan pula tekad yang tak kunjung padam serta rasa ikatan persahabatan yang biasa ditunjukkan oleh rakyat Jawa Timur kepada pendatang dan peninjau dari manapun.
Pita berisikan goresan pena Jawa Timur, menunjukkan lambang kawasan Provinsi Jawa Timur.
Pita dasar dengan warna putih berisi goresan pena JER BASUKI MAWA BEYA, menunjukkan motto Jawa Timur yang mengandung makna bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan diharapkan pengorbanan.
Sumber : Departemen Dalam Negeri
Terimakasih atas kunjungannya dan telah membaca artikel ini
0 Response to "34 Provinsi Di Indonesia Beserta Ibukota Dan Lambangnya - Maknanya, Provinsi, Lambang, Ibukota, Khusus Pulau Jawa"
Posting Komentar