Logindo Samudramakmur
Logindo Samudramakmur (LEAD) membukukan rugi higienis US$ 4.7 juta hingga Kuartal II 2017, dan dilihat dari sini saja maka mudah sahamnya tidak layak invest. Namun demikian dalam sebulan terakhir, LEAD justru naik banyak dari 65 hingga kini sudah tembus diatas 100, sehingga ia menjadi satu dari beberapa saham yang sukses terbang ketika sebagian besar saham-saham lainnya bertumbangan dalam beberapa bulan terakhir, tapi disisi lain valuasinya masih sangat rendah dengan PBV hanya sekitar 0.2 kali. So, ini peluang apa bukan?
LEAD ialah perusahaan perkapalan seorang jago pengangkutan minyak yang bangun dan beroperasi semenjak tahun 1995, dengan jumlah armada 24 unit kapal pada tahun 2005. Perusahaan gres mulai perluasan besar-besaran pada tahun 2011 dengan menggandeng Pacific Radiance Pte Ltd, perusahaan kapal asal Singapura, yang dilanjutkan dengan IPO pada tahun 2013, mengambil banyak utang bank, dan menerbitkan obligasi senilai US$ 50 juta di Singapura pada tahun 2015, dimana uangnya digunakan untuk membeli banyak unit-unit kapal baru. Per tahun 2015, LEAD mempunyai dan mengoperasikan tidak kurang dari 60 unit kapal.
Namun sayangnya administrasi LEAD keliru dalam hal timing, dimana perusahaan mulai berekspansi justru persis ketika industri kapal mulai lesu, setelah harga minyak jatuh pada tahun 2014, yang mudah mengurangi demand penggunaan kapal untuk pengangkutan minyak. Alhasil, meski LEAD masih membukukan keuntungan higienis yang cukup besar yakni US$ 20 juta pada tahun 2014, namun keuntungan tersebut anjlok menjadi hanya US$ 49 ribu pada tahun 2015, dan berbalik menjadi rugi US$ 21 juta di tahun 2016 (LEAD mestinya gak menderita rugi sebesar itu kalau saja perusahaan gak punya banyak utang untuk membiayai ekspansinya, beberapa tahun sebelumnya). Kaprikornus meski penulis sendiri sempat mengamati LEAD ini pada Februari 2015 kemudian (baca ulasannya disini), namun masih di tahun 2015 tersebut, penulis sudah tidak tertarik lagi dengan LEAD ini alasannya ialah perusahaan, ibarat juga kebanyakan perusahaan kapal lainnya, mengalami penurunan kinerja yang sangat signifikan. Pada Februari 2015, LEAD masih berada di level 1,700-an sebelum stocksplit, atau setara 425 sehabis stocksplit.
Waktu kemudian berlalu.. dan beberapa ahad lalu, penulis diberi tahu seorang sobat bahwa LEAD kini tinggal 65 perak! Dimana PBV-nya pada harga tersebut tinggal 0.1 kali. Penulis kemudian mengecek laporan keuangan perusahaan, dan sayangnya aku kembali harus kecewa alasannya ialah LEAD masih membukukan rugi bersih. Dari sisi outlook pun kelihatannya masih suram, alasannya ialah jangankan mencari pelanggan baru, administrasi hingga kini hanya fokus pada upaya efisiensi dengan refinancing utang-utangnya, serta menjual kapal-kapal yang tidak terpakai (pada tahun 2014 hingga sekarang, utilisasi armada kapal milik LEAD anjlok menjadi hanya 30 – 40%), tapi bahkan itupun tidak terlalu berhasil, dimana hingga dengan awal 2017, LEAD hanya sukses menjual 3 unit kapal saja (sehingga kini perusahaan memegang 57 unit kapal). Pihak administrasi secara realistis menyatakan bahwa kalaupun nanti harga minyak pulih lagi, maka pendapatan serta keuntungan LEAD belum tentu akan naik lagi, alasannya ialah mereka masih harus bersaing dengan banyak perusahaan kapal lain ibarat SOCI, BULL, WINS, TRAM, TMAS, dst, yang juga mempunyai terlalu banyak armada kapal. Singkat kata, yes, LEAD ini memang amat sangat murah. Tapi kalau fundamentalnya gak bagus, termasuk outlook-nya juga masih suram, maka tentu saja sahamnya belum layak invest, setidaknya untuk kini ini.
Okay, tapi kalau demikian, kemudian apa yang bikin LEAD tiba-tiba saja naik banyak? Well, ada dua hal yang penulis perhatikan. Pertama, ibarat yang penulis sampaikan di artikel ahad kemudian perihal ‘Koreksi Pasar Yang Tidak Kelihatan’ (baca lagi ulasannya disini), pasar kini ini didominasi investor lokal (karena asingnya udah pada kabur), termasuk banyak investor baru, yang hanya mau membeli saham-saham yang tampak bergerak naik. Atau dengan kata lain, kita berada dalam situasi pasar dimana saham yang turun akan terus saja turun, sementara saham yang naik, bahkan meski ia gres naik dalam 1 atau 2 bulan terakhir, akan terus naik, apalagi bila valuasinya tampak masih murah. Dan LEAD, terlepas dari mendasar serta outlooknya yang sama sekali belum menarik, namun kini ini ia merupakan salah satu saham dengan PBV paling rendah di bursa, dan itu saja sudah cukup menarik, apalagi sebelumnya sudah ada beberapa saham dengan PBV yang amat sangat rendah, ibarat BRPT, INKP, TKIM, dst, yang naik berlipat-lipat dalam setahunan terakhir.
Kaprikornus selama kondisi pasarnya masih ibarat sekarang, maka LEAD mungkin sanggup naik lebih lanjut, alasannya ialah orang-orang cuma berpikir, ‘Yang penting murah!’. Karena ketika IHSG gak mau drop juga dalam dua tahun terakhir ini, maka mudah dominan saham-saham di BEI sudah pada mahal semua, sehingga barang murah ibarat LEAD ini, sekali lagi terlepas dari fundamentalnya, menjadi barang langka.
Kedua, yang ini gres penulis ketahui beberapa waktu lalu: LEAD gres saja menyelenggarakan right issue pada Juli 2017 kemarin, dimana perusahaan menerbitkan 1.5 milyar lembar saham gres pada harga Rp65 per saham. Dan ini tentu saja mengingatkan penulis pada perusahaan kapal lainnya yakni Buana Listya Tama (BULL), dimana perusahaan awalnya melaksanakan stocksplit, membiarkan sahamnya turun, kemudian right issue pada harga bawah. Atau dengan kata lain, perusahaan melaksanakan average down pada sahamnya sendiri (beli/nambah posisi lagi di harga bawah), dimana setelah itu biasanya sahamnya bakal dikerek naik. Sayangnya penulis sendiri terlambat mengetahui soal right issue ini, alasannya ialah terang bahwa right issue inilah yang menjadikan penurunan LEAD berhenti di 60-an, alasannya ialah sahamnya bakal dijagain biar tidak turun hingga dibawah harga right issue-nya yakni 65. Kalau saja aku mengetahui hal ini lebih awal, maka kita harusnya sudah buy LEAD pada harga 70 – 80, beberapa waktu kemudian (kalau gres beli sekarang, mungkin sudah terlambat).
Tapi yang harus diperhatikan, pasca right issue ini maka PBV LEAD menjadi tidak lagi serendah sebelumnya. Jumlah saham LEAD setelah right issue ialah 4.05 milyar lembar, yang bila dikali harga saham 110, maka market cap-nya Rp405 milyar. Ekuitas LEAD sebelum right issue ialah US$ 103 juta, ditambah dana hasil right issue-nya sebesar US$ 10 juta, maka totalnya US$ 113 juta, atau setara Rp1.5 trilyun (asumsi kurs Rp13,300 per US$). Maka PBV-nya ialah 405 / 1,505, sama dengan 0.3 kali, jadi bukan lagi 0.2 kali ibarat sebelumnya. Okay, PBV 0.3 kali tersebut arguably masih rendah juga, tapi juga harap diingat bahwa secara teori, LEAD hanya akan dijaga untuk tidak turun hingga dibawah 65, atau tidak mengecewakan jauh dibawah harganya dikala ini. Kaprikornus untuk balik lagi ke katakanlah 70 – 80, maka itu masih mungkin terjadi kapan saja.
Kesimpulannya, kalau menurut kaidah value investing, maka LEAD ini big no, apalagi kalau untuk investasi jangka panjang. Meski demikian bila mempertimbangkan kondisi pasarnya serta faktor right issue-nya diatas, maka LEAD tetap memperlihatkan peluang profit jangka pendek, tentunya bila kita sukses masuk di harga yang tepat, yakni 70 – 80 tadi. Jika anda sudah memegang LEAD ini semenjak awal maka boleh hold, who knows ia sanggup menyusul ‘saham-saham murah’ lain yang sudah duluan terbang. Tapi bila anda gres mau masuk, then remember bahwa secara fundamental, LEAD sama sekali tidak bagus, sehingga mudah jadinya jauh lebih besar dibanding saham-saham lain yang kinerja keuangannya jauh lebih sehat. Kaprikornus kalaupun anda masih tetap tertarik, maka gunakan dana secukupnya saja.
Minggu depan kita akan membahas satu saham properti, yang juga masih murah.
Penulis menciptakan buku yang berisi kumpulan analisis saham-saham pilihan menurut kinerja emiten di Kuartal II 2017. Anda sanggup memperolehnya disini.
Follow/lihat foto-foto penulis di Instagram, klik 'View on Instagram' dibawah ini: Sumber http://teguhidx.blogspot.com
0 Response to "Logindo Samudramakmur"
Posting Komentar