iklan

Bumi Gambaran Permai

Saham Bumi Citra Permai (BCIP) mungkin tidak familiar bagi sebagian besar investor dan trader saham di Indonesia, namun perusahaan properti ini gres saja merilis laporan keuangan Kuartal II 2017, dimana sekilas angka-angkanya tampak mengesankan: Laba bersihnya naik lebih dari dua kali lipat, annualized ROE 25.5%, dan PBV cuma 0.5 kali pada harga Rp125 per saham. Mutiara terpendam?


Bagi anda yang belum tahu, BCIP ialah perusahaan properti skala kecil (jika dibandingkan dengan emiten properti lainnya di BEI) dengan hanya satu kepemilikan aset, yakni Kawasan Industri Millenium atau Millenium Industrial Estate (MIE) seluas 400 hektar yang berlokasi di Cikupa, Tangerang, Banten, yang berjarak sekitar 36 kilometer dari sentra kota Jakarta. Jenis properti yang dijual mencakup tanah kavling industri, bangunan perkantoran, gudang, dan ruko. Per Kuartal II 2017, BCIP membukukan total aset Rp830 milyar, dan masih mempunyai stok tanah kavling dan bangunan yang tersedia untuk dijual, masing-masing sebanyak 10 dan 3 unit/lot. BCIP juga mempunyai satu anak perjuangan yang bergerak di bidang pengelolaan air bersih, namun kontribusinya ke total pendapatan perusahaan tidak signifikan/hanya beberapa milyar Rupiah per tahun.

Nah, semenjak dulu, duduk kasus yang biasa dihadapi oleh perusahaan properti seorang hebat tempat industri ialah kinerja mereka yang tidak konsisten dari waktu ke waktu. Karena, berbeda dengan jualan properti residensial dimana akan selalu ada orang yang butuh tempat tinggal, maka jualan tanah kavling industri jauh lebih sulit alasannya ialah tidak selalu ada perusahaan yang butuh tanah buat bangkit pabrik. Problem yang sama juga dialami oleh BCIP, dan hasilnya kinerjanya dalam lima tahun terakhir terbilang naik turun. Pada tahun 2013, BCIP membukukan keuntungan Rp30 milyar, yang kemudian turun menjadi Rp5 milyar di tahun 2015, sebelum kemudian naik lagi menjadi Rp49 milyar di tahun 2016.

Makara meski perusahaan sukses membukukan keuntungan Rp44 milyar hingga Kuartal II 2017, namun tidak ada jaminan bahwa keuntungan tersebut akan meningkat menjadi Rp88 milyar di final tahun nanti, malah sanggup saja sedikit berkurang (karena beban operasional), yakni jikalau BCIP tidak lagi memperoleh pembeli untuk tanah kavling-nya hingga final tahun. Demikian pula untuk tahun 2018 dan seterusnya, keuntungan BCIP mungkin sanggup lanjut naik, tapi sanggup saja turun lagi, terutama alasannya ialah perusahaan tidak mempunyai sumber pendapatan lain, termasuk tidak berencana untuk melaksanakan diversifikasi/pengembangan usaha. Untuk jangka panjang, BCIP bekerjsama punya planning untuk memperluas MIE hingga 200 hektar (tanahnya sudah ada), namun masih menunggu hingga kavling-kavling di lahan yang 400 hektar tadi habis terjual dulu, dan itu sanggup usang dari sekarang.

Makara kalau untuk investasi mid hingga long term, maka BCIP tidak disarankan. Selain itu, pada awal tahun 2013 hingga pertengahan 2016, BCIP juga pernah naik secara tidak masuk akal dari 200 hingga sempat tembus 1,300-an, sebelum kemudian dengan cepat anjlok ke 100 hanya dalam empat bulan (jadi mirip-mirip kasus goreng saham Trada Maritime (TRAM), dan Sekawan Intipratama (SIAP)). BCIP juga pernah disebut-sebut terlibat dengan kasus gagal bayar medium term notes (MTN, homogen obligasi) yang diterbitkan sebuah perusahaan berjulukan PT Berkat Bumi Citra (BBC), dengan jaminan tempat industri milik BCIP. Dan meski pihak administrasi sudah membantah bahwa mereka mempunyai korelasi afiliasi dengan BBC, namun kasusnya hingga kini masih simpang siur. Dan terakhir, laporan keuangannya terkadang terlambat dirilis. Pendek kata, dari sisi dapat dipercaya manajemen, BCIP ini meragukan.

Namun demikian, tetap saja untuk kini ini faktanya ialah kinerja BCIP cukup bagus, dan yang terpenting sahamnya sudah murah. Penulis sendiri bekerjsama sudah mengamati BCIP ini semenjak awal tahun 2017 lalu, yakni saat penurunan sahamnya sudah mentok di 106, dan saat itu BCIP sempat membal hingga 240 sebelum kemudian turun lagi, dan stabil di kisaran harga sekarang. Memang normalnya, kalau ada perusahaan kecil dengan saham yang tidak likuid ibarat BCIP ini, prospeknya tidak jelas, dan kualitas manajemennya juga tidak meyakinkan, maka investor juga tidak akan tertarik sama sekali, dan sahamnya sanggup saja bablas turun hingga mati di gocap. Tapi disisi lain, kinerja BCIP gak sanggup disebut jelek, dan itu ialah murni alasannya ialah operasional perusahaan, sementara valuasinya juga terdiskon. Makara penulis kira, kecuali ada force majeure tertentu, maka BCIP ini gak akan hingga turun ke gocap lah. Malah kalau bandarnya nanti kumat lagi, maka sanggup saja BCIP terbang lagi ibarat tahun kemudian (karena likuiditasnya yang kecil, untuk mengangkat BCIP ini bekerjsama enteng saja). Plus, jangan lupa pula bahwa sektor yang belakangan ini disebut-sebut bakal hot ialah properti, dan BCIP ini termasuk saham properti tersebut.

Makara meski BCIP ini, sekali lagi, tidak disarankan untuk investasi serius untuk jangka panjang, namun sahamnya tetap memperlihatkan peluang trading jangka pendek, dengan catatan anda tidak memakai dana yang terlalu besar (Rp100 atau 200 juta sudah tidak mengecewakan gede untuk BCIP, dan itu sanggup menjadi ‘sasaran tembak’ bandar, jadi sebaiknya gunakan dana kurang dari itu). Penulis bekerjsama sudah ngebet banget dengan BCIP ini saat kemarin sahamnya entah kenapa turun sendiri hingga 70-an (tapi mungkin itu alasannya ialah situasi pasarnya saja, anda sanggup baca penjelasannya disini), alasannya ialah sebelumnya ia selalu sideways di 100-an (dan itu ialah posisi yang reasonable, alasannya ialah ibarat yang disebut diatas, BCIP ini gak punya alasan untuk hingga mati di gocap), tapi sayangnya ia keburu terbang duluan ke 130-an, yakni tak usang sehabis LK-nya keluar.

Namun dengan mempertimbangkan kondisi pasarnya dll, maka ibarat awal tahun 2017 lalu, penulis masih melihat bahwa best price bagi BCIP ini ialah di kisaran 100 – 110, atau sedikit dibawahnya. Anyway, jikalau anda tidak tertarik untuk membeli saham dalam jumlah kecil, maka BCIP tetap tidak disarankan. Ketika di artikel dua ahad lalu penulis menyebut ‘saham properti yang mungkin bakal terbang’, maka itu bukanlah BCIP ini, melainkan saham lain yang termasuk kategori mid cap (BCIP ini small cap). Bagi anda yang ingin tau dengan saham tersebut, just wait n see, nanti juga kita akan kasih analisanya.

PT. Bumi Citra Permai, Tbk
Rating Kinerja Kuartal II 2017: A
Rating saham pada 125: A

Jadwal Kelas Value Investing: Jakarta, Amaris Hotel Thamrin City, Sabtu 28 Okt 2017. Keterangan selengkapnya baca disini.

Follow/lihat foto-foto penulis di Instagram, klik 'View on Instagram' dibawah ini:  mungkin tidak familiar bagi sebagian besar investor dan trader saham di Indonesia Bumi Citra Permai
Sumber http://teguhidx.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Bumi Gambaran Permai"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel