√ Stephen Hawking: The Grand Design Dan Pertentangannya Dengan Eksistensi Tuhan
Ilmuwan jenius Stephen Hawking akan me-release buku terbarunya yang berjudul The Grand Design pada tanggal 9 September ini nanti namun banyak orang yang sudah pro dan kontra terhadap terbitnya buku yang cukup kontroversial ini. Mengapa buku ini kontroversial alasannya yakni Stephen Hawking menyampaikan bahwa,
“Alam semesta tercipta tanpa campur tangan Tuhan. Ia menulis Teori M yang sanggup menjelaskan penciptaan alam semesta alasannya yakni adanya aturan gravitasi.”
Lebih rincinya,
“Karena adanya aturan gravitasi, alam semesta sanggup dan akan tercipta dengan sendirinya. Penciptaan yang impulsif itu yakni alasan mengapa sesuatu itu ada, mengapa alam semesta itu ada, mengapa kita ada.”
“Hawking meyakinkan bahwa “M-Theory”, sebuah bentuk dari string theory, sanggup menjelaskan penciptaan alam semesta. “Tidak perlu membawa-bawa Tuhan seperti Ia yang memicu terciptanya alam semesta.”
Kemudian pertanyaannya apa yang menarik dari buku tersebut sehingga sampai-sampai buku yang belum terbit tersebut menjadi salah satu buku yang paling laku di situs belanja amazon.com? Ya, alasannya yakni Stephen Hawking menolak eksistensi Tuhan dalam penciptaan alam semesta dan yang tak kalah pentingnya yakni beliau mengkoreksi sendiri pendapatnya yang bertentangan dengan bukunya terdahulu yaitu A Brief Hisotry of Time (1988), dalam bukunya tersebut beliau masih percaya terhadap eksistensi Tuhan dalam alam ini,
“Jika kita menemukan sebuah teori yang lengkap maka itu akan menjadi kemenangan besar dari nalar manusia. Untuk itu, kita harus mengetahui pikiran Tuhan,” tulis Hawking, pada dikala itu.”
Dan rupanya jarak waktu 22 tahun cukup bagi Hawking untuk sanggup mengubah pikirannya terhadap Tuhan. Bagi seorang ilmuwan hal tersebut yakni masuk akal jikalau seseorang mengubah teorinya sendiri.
Kembali kepada kontroversi buku ini, aku eksklusif tidak terlalu memikirkan teori Tanpa Tuhan Hawking tersebut. Saya yakin bahwa Hawking yakni seorang ilmuwan murni dimana beliau tahu bahwa disatu sisi akan selalu ada pemisahan antara domain Tuhan dan domain ilmu pengetahuan (sains). Bagi seorang ilmuwan, setiap teori yang diyakininya benar tidak harus selalu sinkron dengan pedoman agama. Kaprikornus ketika Hawking mengeluarkan teori kontroversial tersebut maka seharusnya bagi orang yang berpikiran logis tidak harus merasa terusik rasa keimanannya.
Saya banyak membaca komentar-komentara dari pembaca di salah satu situs surat kabar yang rata-rata mengejek dan menyalahkan teori Hawking tersebut. Mereka beropini bahwa Hawking telah melewati batasnya sebagai insan dan menilai apa yang diyakin oleh Hawking yakni salah bahkan sanggup masuk kedalam p3enistaan (blasphemy). Kenapa mereka begitu marah terhadap hal ini? Karena aku pikir pikiran mereka belum sanggup mendapatkan sesuatu yang berbeda dan menyakini bahwa pedoman agama selalu benar dan harus selalu sejalan dengan pemikiran sains para ilmuwan.
Dulu ketika Nicolas Copernicus menyampaikan bahwa Matahari yakni sentra dari tata surya dan Christoper Columbus juga menyampaikan bahwa bumi itu berbentuk bulat, seluruh dunia beropini bahwa dua orang itu yakni orang ajaib dan teori mereka yakni sampah dan tidak sanggup diterima kebijaksanaan sehat. Namun sesudah beratus-ratus tahun kemudian, kenyataannya bahwa teori yang dulunya diejek ternyata benar dan sanggup diterima oleh seluruh orang didunia.
Yang ingin aku tekankan didalam post ini yakni bahwa seharusnya sebagai orang yang berpendidikan dan logis kita harus sanggup mendapatkan segala bentuk pandangan dari orang lain (apapun pendapat tersebut). Jika beliau seorang ilmuwan dan menyampaikan bahwa Tuhan itu tidak ada di alam semesta, biarkan beliau membuktikannya secara ilmiah dan logis. Ilmuwan bukanlah rohaniawan yang harus selalu bersandar pada Kitab Suci sebelum mengeluarkan teorinya.
Dan ketika melihat orang-orang yang kontra terhadap teori Stephen Hawking diatas namun tanpa menjelaskan apa keberatannya dan hanya mengejek dengan kata-kata makian maka kelompok orang tersebut tak lain yakni orang yang sesat pikirannya.
Sains yakni Sains dan Agama yakni Agama! Jangan menjadi orang yang berada ditengah-tengahnya!
Sumber https://dionbarus.comm
0 Response to "√ Stephen Hawking: The Grand Design Dan Pertentangannya Dengan Eksistensi Tuhan"
Posting Komentar