iklan

Ada Apa Dengan Cash Flow Tokopedia, Bukalapak Dan Gojek?


Ada sebuah artikel menarik dari Kang Yodhia Antariksa yang berjudul  “Crazy Valuation dan Misteri Cash Flow dari Tokopedia, Bukalapak dan Gojek”


Artikel tersebut membahas perihal fenomena tiga pelaku bisnis startup e-commerce yang lagi wow ketika ini yaitu Tokopedia, Bukalapak, dan Gojek Indonesia.


Memang selama ini kita melihat begitu  fenomenal kemunculan tiga startup tersebut yang pribadi menyodok masuk dalam jajaran merk-merk yang telah mapan.


Kita pun tahu siapa pendiri Gojek, owner Gojek, dan investor Gojek. Kita juga tahu siapa pendiri Bukalapak, investor Bukalapak, dan juga Tokopedia.


Hampir di setiap sudut kota-kota besar di Indonesia kita sanggup melihat iklan gojek, Bukalapak, dan Tokopedia di banyak sekali media, dari pinggir jalan, dunia maya dan TV.


Sistematis, terstruktur dan masif!


Pertanyaan berikutnya ialah :


Bagaimana kondisi dan performance keuangan mereka yang sebenarnya?”


“Apakah memang benar-benar ‘gebyar’ menyerupai iklan-iklan yang kita saksikan ketika ini  atau ada ‘sesuatu’ di balik itu?”


Yuk kita menguliknya dari sisi laporan keuangan…


 


01. Cashflow Tokopedia, Bukalapak dan Gojek


 Kas yang berasal dari atau dipakai untuk kegiatan operasi Ada Apa dengan Cash Flow  Tokopedia, Bukalapak dan  Gojek?


Cara termudah untuk mengetahui kondisi bisnis sebuah perusahaan ialah dengan membaca dan menganalisis laporan keuanganya.


Kenapa dari laporan keuangan?


Kita memahami bahwa laporan keuangan ialah laksana dashboard dalam sebuah kendaraan.


Melalui dashboard itu, kita sanggup mengetahui citra umum dari kendaraan itu. Demikian juga dengan sebuah perusahaan, performa-nya sanggup dilihat dari laporan keuangannya.


Dan salah satu bab dari laporan keuangan ialah laporan cash flow.


Sebagaimana dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK) No. 2 (Revisi 2009).


bahwa laporan arus kas sebagai bab yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan perusahaan, menyajikan data mengenai kondisi kas perusahaan dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.


Laporan arus kas mempunyai kandungan warta yang bermanfaat dalam memilih likuiditas dan fleksibilitas kinerja keuangan perusahaan yang sanggup diperoleh melalui analisis laporan arus kas dengan memakai rasio–rasio arus kas.


Menurut PSAK 2 Revisi 2009 arus kas masuk dan arus kas keluar suatu perusahaan dalam satu periode sanggup diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu :


A: Kategori #1. Kas yang berasal dari atau dipakai untuk kegiatan operasi


Aktivitas operasi berkaitan dengan kegiatan produksi dan penjualan produk perusahaan. Untuk menyederhanakan penilaiannya, maka digunakanlah nilai positif dan negatif.


Bila nilainya positif artinya semua pendapatan perusahaan dari kegiatan operasional lebih besar dari pengeluaran operasional.


Sedangkan bila nilainya negatif artinya pendapatan perusahaan dari kegiatan operasional lebih kecil dari pengeluaran operasional


Namun sanggup dimungkinkan suatu kondisi di mana nilai arus kas operasional perusahaan negatif, namun dari Laporan  Laba Rugi memperlihatkan angka keuntungan operasional perusahaan yang positif.


Hal ini sanggup terjadi bila perusahaan sudah membukukan penjualan namun belum terlaksana dalam bentuk kas alasannya ialah belum dibayarkan atau dalam bentuk piutang dagang.


Nilai yang ideal dari arus kas untuk kegiatan operasi dari perusahaan yang baik ialah nilai yang POSITIF.


 


B: Kategori #2. Kas yang berasal dari atau dipakai untuk kegiatan investasi


Aktivitas investasi bekerjasama dengan pembelian dan penjualan aktiva tetap maupun bunga.


Nilai positif dan negatif masih dipakai untuk menyederhanakan penilaian.


Kalau nilai arus kas untuk kegiatan investasi positif artinya perusahaan mendapat uang dari penjualan aset tetap.


Sedangkan kalau nilainya negatif  berarti  perusahaan mengeluarkan uang untuk membeli aset tetap.


Bagaimana kondisi yang ideal untuk sebuah perusahaan?

Tujuan di-dirikannya perusahaan ialah untuk memperoleh keuntungan.


Dan salah satu upaya untuk memperoleh keuntungan yang optimal ialah dengan meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan secara terus menerus.


Sehingga yang akan nampak di laporan keuangan nilai yang dibutuhkan ialah nilai negatif.


Namun demikian setiap upaya yang dilakukan oleh perusahaan tidak selalu menawarkan hasil menyerupai yang diharapkan.


Terkadang investasi yang dilakukan oleh perusahaan gagal atau tidak menghasilkan sebagaimana yang  telah direncanakan.


Sehingga walaupun perusahaan telah aktif melaksanakan investasi, namun berhasil tidaknya akan sanggup diketahui  pada arus kas untuk kegiatan operasi periode yang akan datang.


 


C: Kategori #3. Kas yang berasal dari atau dipakai untuk kegiatan pendanaan


Penggunaan kas untuk kegiatan pendanaan bekerjasama dengan transaksi keuangan (hutang dan modal sendiri).


Standar penilaiannya masih memakai nilai positif dan negatif.


Bila nilai penggunaan kas untuk aktivitas  pendanaan positif  berarti perusahaan mendapat sumber dana menyerupai dari penambahan modal pemegang saham  lama, suntikan dari investor baru, donasi bank atau penerbitan obligasi.


Sedangkan bila bernilai negatif  berarti perusahaan melaksanakan pembayaran ke pemegang saham atau kreditur baik itu dividen, bunga donasi ataupun pokok pinjaman.


Nilai  negatif  menunjukkan kondisi yang ideal bagi perusahaan, hal itu menunujukkan bahwa perusahaan menawarkan nilai tambah dari pemegang saham dan krediturnya.


Sebaliknya bila nilainya positif, tidak serta merta dianggap kurang baik, namun sanggup diartikan bahwa perusahaan perlu melaksanakan ekspansi.


Namun kas internal perusahaan tidak mencukupi untuk membiayai perluasan tersebut sehingga perusahaan membutuhkan perhiasan dana dari pihak luar.


 


02. Analisis dan Contoh Laporan Arus Kas


Mari kita menganalisa teladan Laporan Arus Kas berikut ini :


 Kas yang berasal dari atau dipakai untuk kegiatan operasi Ada Apa dengan Cash Flow  Tokopedia, Bukalapak dan  Gojek?
Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Dagang

Contoh Laporan Arus Kas di atas ialah laporan riil dari sebuah perusahaan, dan alasannya ialah alasan privasi nama perusahaan yang sesungguhnya penulis ganti dengan nama lain.


Dari teladan laporan arus kas di atas kita sanggup melihat data-data sebagai berikut :

Kas dari Aktivitas Operasi       : (1.180.217.060)

Kas dari Aktivitas Investasi      : 163.156.070

Kas dari Aktivitas Pendanaan : (1.596.293.698)


Artinya apa?

Kas dari Aktivitas Operasi (-)        : Perusahaan mengalami rugi operasional

Kas dari Aktivitas Investasi (+)      : Perusahaan menjual aset tetapnya alasannya ialah membutuhkan dana

Kas dari Aktivitas Pendanaan (-)   : Perusahaan membayar bunga, pokok pinjaman


Bila kita memakai tiga kategori penggunaan kas  untuk menilai teladan  laporan arus kas di atas maka sanggup disimpulkan bahwa kondisi itu tidak ideal.


Walaupun perusahaan masih sanggup membayar  bunga dan pokok pinjaman, namun sanggup jadi mereka menjual aset yang dimiliki. Selain itu perusahaan masih mengalami kerugian operasional.


Kondisi yang paling ideal ialah bila menyerupai berikut ini :

Kas dari Aktivitas Operasi (+)       : Perusahaan mengalami untung operasional

Kas dari Aktivitas Investasi (-)      : Perusahaan melaksanakan kegiatan ekspansi

Kas dari Aktivitas Pendanaan (- : Perusahaan membayar bunga, pokok donasi dan dividen


 


03. Laporan Arus Kas Tokopedia, Bukalapak dan Gojek


 Kas yang berasal dari atau dipakai untuk kegiatan operasi Ada Apa dengan Cash Flow  Tokopedia, Bukalapak dan  Gojek?


Bagaimana Laporan Arus Kas Tokopedia, Bukalapak dan Gojek?


Bila Laporan Arus Kas dari Tokopedia, Bukalapak dan Gojek memenuhi ketiga kriteria penggunaan dana kas menyerupai di atas maka sanggup dikatakan bahwa ketiga startup bisnis itu mempunyai performa keuangan yang sehat.


Sayangnya hingga ketika ini penulis belum mendapat data laporan keuangan dari ketiga startup tersebut.


Sedangkan data yang dipaparkan Kang Yodhia Antariksa dalam artikel yang dia tulis merupakan hasil analisanya, bukan data riil laporan keuangan dari ketiga startup tersebut.


Beberapa data yang dia sebutkan antara lain :


  • Estimasi pemasukan Bukalapak dengan model bisnisnya ketika ini Rp 1 milyar per bulan.

  • Estimasi pengeluarannya Bukalapak Rp 2 – 3 milyar per bulan.

  • Posisi keuangan Tokopedia kini juga masih minus. Defisit cashflow-nya 2 – 4 milyar per bulan.

  • Pemasukan Gojek masih lebih sedikit dibanding pengeluaran.


Walaupun estimasi yang dia sebutkan sanggup jadi mendekati kenyataan, namun akan lebih valid dan elegan bila dilengkapi data-data riil yang sanggup dipertanggungjawabkan menyerupai data laporan keuangan dari Tokopedia, Bukalapak dan Gojek.


Penulis pun berharap bila ada pembaca blog ini yang mempunyai data laporan keuangan lengkap dari Tokopedia, Bukalapak dan Gojek bila berkenan untuk sharing dengan penulis.


Bila anda ingin jago menciptakan dan menganalisis Laporan Keuangan, khususnya Laporan Arus Kas, Anda sanggup mencar ilmu di blog ini, atau bila ingin lebih cepat lagi sanggup ikut Kursus Akuntansi dan Laporan Keuangan..


Terima kasih dan moga bermanfaat.


Salam sukses penuh keberkahan.


***



Sumber https://manajemenkeuangan.net

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Ada Apa Dengan Cash Flow Tokopedia, Bukalapak Dan Gojek?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel