iklan

2 Sistem Administrasi Persediaan, Eoq Dan Persediaan Variabel, Mana Yang Anda Pakai?


Manajemen persediaan yaitu sistem, metode atau cara untuk mengendalikan dan mengelola persediaan perusahaan.


Dengan kata lain definisi administrasi persediaan yaitu untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan.


Bagi perusahaan dagang, persediaan barang dagangan memungkinkan perusahaan memenuhi ajakan pembeli.


Sedangkan bagi perusahaan industri, persediaan materi baku dan barang dalam proses bertujuan untuk memperlancar acara produksi.


Sedangkan persediaan barang jadi dimaksudkan untuk memenuhi ajakan pasar.


Bagi administrasi keuangan perlu memahami dampak peenggunaan suatu kebijakan pengelolaan persediaan terhadap aspek keuangan.


Untuk lebih jelasnya, mari ikuti pembahasannya berikut ini…


 


01. Sistem Manajemen Persediaan


 Jumlah persediaan dikaitkan dengan variabel tertentu 2 Sistem Manajemen Persediaan, EOQ dan Persediaan Variabel, Mana yang Anda Pakai?


Persediaan yang tinggi memungkinkan perusahaan memenuhi ajakan yang mendadak.


Namun demikian persediaan yang tinggi akan mengakibatkan perusahaan memerlukan modal kerja yang makin besar juga.


Sebenarnya kunci persoalannya yaitu pada ajakan yang mendadak.


Bila perusahaan bisa memprediksi dengan sempurna kebutuhan akan materi baku atau barang jadi, perusahaan bisa menyediakan persediaan sempurna pada waktunya sesuai dengan jumlah yang diperlukan.


Pada ketika tidak diperlukan, jumlah persediaan bisa saja sangat kecil atau bahkan nol. Teknik menyerupai ini dikenal sebagai administrasi persediaan just in time  (JIT) atau zero inventory.


Dengan demikian maka masalahnya yaitu reliabilitas, sistem informasi, dan sistem pengadaaan materi atau sistem produksi, sehingga bisa menekan jumlah persediaan yang pada waktu yang tidak diperlukan.


Masalah administrasi persediaan merupakan teladan lain bahwa keputusan keuangan bukan dilakukan oleh pecahan keuangan.


Sistem ini biasanya menjadi tanggung jawab pecahan produksi dan atau pecahan pembelian.



Berikut ini beberapa sistem pengawasan persediaan, yaitu:


#1: Jumlah persediaan dikaitkan dengan variabel tertentu


Sistem administrasi persediaan ini yaitu sistem yang sangat sederhana. Misalnya perusahaan memutuskan bahwa persediaan barang jadi rata-rata akan sebesar satu bulan penjualan.


Dengan demikian jikalau penjualan meningkat, rata-rata persediaan juga akan meningkat. Demikian juga jikalau menurun.


Cara lain misalnya, mengaitkan kapan harus memasan kembali dan jumlah yang dipesan dihubungkan dengan kebutuhan selama periode tertentu.


Misalnya kebijakan perusahaan yaitu memesan materi baku pada ketika jumlah materi tinggal mencapai dua ahad kebutuhan produksi, dan jumlah yang dipesan sebesar kebutuhan dua bulan produksi.


Cara-cara yang sederhana ini memungkinkan pecahan gudang untuk mengajukan permohonan pembelian materi baku bila melihat bahwa persediaan telah mencapai batas yang telah ditetapkan.


Yang lebih sulit yaitu untuk persediaan barang jadi, dibutuhkan koordinasi antara pecahan pemasaran dengan pecahan produksi terutama untuk perusahaan yang menghasilkan banyak sekali jenis produk.


Sebab sanggup saja terjadi pecahan produksi justeru memproduksi jenis barang yang tidak diminta oleh pasar.


Sedangkan ajakan produk lain tidak sanggup dipenuhi sebab persediaannya kosong.


 


#2: Economic Order Quantity (EOQ)


 Jumlah persediaan dikaitkan dengan variabel tertentu 2 Sistem Manajemen Persediaan, EOQ dan Persediaan Variabel, Mana yang Anda Pakai?


Salah satu model administrasi persediaan yang paling sering dibicarakan dalam banyak sekali buku teks yaitu model Economic Order Quantity (EOQ).


Model Economic Order Quantity – EOQ yaitu model pengelolaan persediaan yang diterapkan oleh perusahaan dengan menurut pada ajaran sebagai berikut:



  • Jika perusahaan mempunyai rata-rata persediaan yang besar, untuk jumlah kebutuhan yang sama dalam suatu periode, berarti perusahaan tidak perlu terlalu sering melaksanakan Makara menghemat biaya pemesanan dan pembelian.

  • Tapi kalau perusahaan membeli dalam jumlah besar sehingga bisa menghemat biaya pembelian, perusahaan akan menanggung persediaan dalam jumlah yang besar pula. Berarti menanggung biaya penyimpanan yang tinggi.

  • Karena itu perlu dicari jumlah yang akan menciptakan biaya persediaan terkecil. Biaya persediaan yaitu biaya simpan ditambah biaya pembelian/pemesanan.


Penjelasan economic order quantity yaitu model yang dipakai sama menyerupai di pembahasan perihal manajemen kas.


Misalnya kebutuhan materi baku dalam satu tahun sebesar D satuan. Pemakaian materi dilakukan secara secara konstan setiap waktu. Perusahaan tersebut memesan Q satuan setiap kali pesan.


Dengan demikian frekuensi pesanan dalam satu tahun adalah:


A. Frekuensi pesanan dalam satu tahun = D/Q

Persediaan yang dimiliki perusahaan akan berkisar dari 0 hingga dengan Q satuan.


Dengan demikian rata-rata persediaan buku tersebut adalah:


B. Rata-rata persediaan = (Q/2) satuan

Bila biaya simpan per satuan per tahun dinyatakan sebagai i,  maka biaya simpan per tahun yang akan ditanggung perusahaan adalah:


C. Biaya simpan per tahun = (Q/2)

Bila setiap kali perusahaan memesan memerlukan biaya sebesar o, maka biaya pemesanan dalam satu tahun adalah:


D. Biaya pemesanan dalam satu tahun = (D/Q)o

Dengan demikian total biaya persediaan dalam satu tahun (misalnya kita beri notasi Y) yaitu sebagai berikut:


E. Y = (Q/2)i + (D/Q)o

Biaya ini yang harus diminimumkan.


Sehingga kita bisa menuliskan rumus persamaan tersebut sebagai berikut:


Q = [(2oD)/i)]1/²

Perhatikan teladan soal administrasi persediaan eoq dengan rumus persamaan tersebut berikut ini:


Kebutuhan materi baku PT Siklus Network dalam satu tahun yaitu 3.600 satuan, dengan harga Rp 50.000 per satuan.


Kebiasaan perusahaan yaitu melaksanakan pembelian setiap bulan sekali.


Biaya simpan termasuk dalam biaya modal sebesar 18% per tahun, sedangkan biaya setiap kali memesan sebesar Rp 200.000.


Berdasarkan kebiasaan tersebut, maka biaya persediaannya yaitu sebagai berikut:


#1: Jumlah yang dipesan setiap bulan:

= 3.600/12

= 300 satuan


#2: Nilai rata-rata persediaan:

= (300 x Rp 50.000) : 2

= Rp 7,50 juta


#3: Biaya simpan dalam satu tahun:

= Rp 7,50 juta x 0,18

= Rp 1,35 juta


#4: Biaya pesan dalam satu tahun:

= Rp 200.000 x 12

= Rp 2,40 juta


#5: Total biaya persediaan:

= Rp 1,35 juta + Rp 2, 4 juta

= Rp 3,75 juta


Dengan memakai metode EOQ, perusahaan akan sanggup menekan biaya persediaannya.


Penerapan rumus EOQ  menghasilkan jumlah pembelian sebagai berikut:


= [(2 x 3.600 x Rp 200.000) : (0,18 x Rp 50.000)] 1/²

= 400 satuan


Dengan demikian maka:


#1: Biaya pesan:

= (3.600 : 400) x Rp 200.000

= Rp 1,80 juta


#2: Biaya simpan:


= [(400 x Rp 50.000) : 2] x 0,18

= Rp 1,80 juta


#3: Total biaya persediaan:

= Rp 1,80 + Rp 1,80

= Rp 3,60 juta


Yang berarti perusahaan sanggup menghemat biaya sebesar Rp 150.000 dalam satu tahun


Bila waktu yang dibutuhkan semenjak ketika materi dipesan hingga dengan materi hingga di perusahaan yaitu selama setengah bulan (disebut dengan lead time).


Maka perusahaan harus memesan pada ketika materi baku mencapai D/24. Tingkat persediaan ini disebut sebagai titik pemesanan kembali (reorder point).


Dalam teladan yang kita pergunakan berarti titik pesan kembalinya adalah:


= 3.600 : 24 = 150 unit


Jadi pada waktu jumlah materi baku telah mencapai 150 unit, perusahaan akan melaksanakan pemesanan kembali.


Untuk berjaga-jaga terhadap ketidakpastian, baik dalam hal penggunaan maupun dalam hal lead time, perusahaan mungkin memutuskan perlunya persediaan keamanan (safety stock).


Sebab mungkin terjadi bahwa selama lead time penggunaan materi meningkat, atau pengiriman materi mengalami keterlambatan.


Misalkan ternyata pengiriman mengalami kelambatan, bukannya setengah bulan tetapi mencapai satu bulan.


Dengan demikian bila perusahaan tidak mempunyai safety stocks perusahaan akan kehabisan materi (stock out) sebanyak 150 unit.


Ada 2 cara untuk memilih besarnya persediaan, yaitu:


A. Cara #1:

Penentuan besarnya persediaan keamanan bisa dilakukan dengan membandingkan biaya kerugian yang diharapkan bila perusahaan kehabisan persediaan (expected loss pada ketika perusahaan mengalami stock out) dengan pemanis biaya sebab mempunyai safety stock yang lebih besar.


Cara ini memerlukan estimasi perihal stock out costs dan probabilitas kehabisan bahan.


B. Cara #2:

Cara yang lain yaitu dengan memilih berapa probabilitas kehabisan materi yang bisa diterima oleh perusahaan.


Semakin kecil probabilitas ini semakin besar safety stock ditentukan. Pengalaman biasanya dipakai sebagai dasar penentuan safety stock.


Perhatikan teladan penentuan jumlah persediaan berikut ini:


Misalnya perusahaan memilih safety stock sebanyak 150 unit. Apa yang terjadi dengan rata-rata persediaan?


Sebelum perusahan memilih safety stocks perkembangan jumlah materi baku ditunjukkan pada grafik administrasi persediaan berikut:


 Jumlah persediaan dikaitkan dengan variabel tertentu 2 Sistem Manajemen Persediaan, EOQ dan Persediaan Variabel, Mana yang Anda Pakai?


Pada ketika tidak terdapat safety stocks maka jumlah persediaan maksimal yaitu 400 unit, dengan minimal nol unit. Reorder point dilakukan pada titik 150 unit.


Pada ketika ditentukan persediaan keamanan sebanyak 150 unit, maka perkembangan persediaan materi baku akan nampak menyerupai grafik administrasi persediaan berikut ini:


 Jumlah persediaan dikaitkan dengan variabel tertentu 2 Sistem Manajemen Persediaan, EOQ dan Persediaan Variabel, Mana yang Anda Pakai?


Perhatikan bahwa dengan adanya persediaan keamanan sebanyak 150 unit akan menciptakan persediaan maksimum mencapai 550 unit, dan minimum  150 unit.


Meskipun demikian frekuensi pembelian selama satu tahun tetap tidak mengalami perubahan. Hanya saja kini reorder point dilakukan pada ketika persediaan mencapai 300 unit.


 


Harga Pembelian Tidak Konstan.


Bagaimana cara menghitung persediaan jikalau harga tidak konstan?


Masalah yang perlu diperhatikan dalam penerapan model di atas yaitu pada asumsi-asumsi yang mendasarinya.


Pada teladan penerapan model di atas memakai perkiraan harga materi baku KONSTAN.


Bisa terjadi pada ketika diperkirakan akan terjadi kenaikan harga materi baku, perusahaan sengaja membeli dalam jumlah besar.


Demikian juga adakala perusahaan melaksanakan pembelian di atas jumlah yang paling ekonomis.


Atau melanggar kebijakan yang biasa dianut dengan maksud untuk memperoleh quantity discount.


Perhatikan teladan administrasi persediaan berikut ini:


Misalnya perusahaan memperoleh anjuran quantity discount sebesar 2%, bila perusahaan membeli dalam jumlah minimal 1.000 unit setiap kali pembelian.


Bila perusahaan memanfaatkan discount ini, maka biaya yang sanggup dihemat adalah:


= 2% x 3.600 x Rp 50.000

= Rp 3.600.000


Sebagai karenanya biaya persediaan akan naik bila dibandingkan dengan biaya persediaan dengan memakai EOQ.


Biaya persediaan akan sebesar:


Biaya pesan:


= 3,6 x Rp 200.000 = Rp 720.000


Biaya simpan:


= (1000 : 2) x 0,18 x Rp 50.000 = Rp 4.500.000


Jadi biaya persediaannya adalah:


= Rp 720.000 + Rp 4.500.000 = Rp 5.220.000


Dan pemanis biaya persediaan adalah:


= Rp 5.220.000 – Rp 3.600.000 = Rp 1.620.000


Karena pemanis biaya masih lebih kecil dibandingkan dengan diskon yang dinikmati, maka perusahaan sebaiknya memanfaatkan anjuran quantity discount tersebut.


Dengan demikian perusahaan tidak akan membeli dalam jumlah sesuai dengan rumus EOQ.


 


02. Hubungan Antara Pengelolaan Persediaan dengan Manajemen Keuangan


 Jumlah persediaan dikaitkan dengan variabel tertentu 2 Sistem Manajemen Persediaan, EOQ dan Persediaan Variabel, Mana yang Anda Pakai?


Bila perusahaan menerapkan administrasi persediaan dengan dikaitkan pada faktor tertentu, contohnya produksi atau penjualan, sangat boleh jadi bahwa jumlah persediaan akan proporsional dengan faktor tersebut.


Sebagai contoh, perusahaan memilih bahwa persediaan barang jadi sebesar setengah bulan penjualan.


Dengan demikian bila penjualan dalam satu tahun sebesar Rp 48 M, maka persediaan akan sebesar:


= Rp 48 M : 24 = Rp 2 M


Bila penjualan meningkat menjadi Rp 60 M (25%), maka persediaan akan naik menjadi:


= Rp 60 M : 24 = Rp 2,5 M (25%)


Dalam keadaan menyerupai ini, masuk nalar jikalau administrasi keuangan perusahaan memakai metode sales percentage untuk merencanakan keuangan.


Atau memakai data tahun kemudian sebagai dasar perbandingan rasio perputaran persediaan.


Masalah menjadi lain kalau diterapkan model EOQ. Dan masalah akan menjadi kompleks jikalau dimasukkan adanya faktor safety stock.


Penerapan model ini mengakibatkan kita tidak bisa membandingkan efisiensi pengaturan persediaan yang diukur dengan perputaran persediaan dari waktu ke waktu.


 


03. Kesimpulan


Pengaturan persediaan pada umumnya berada di bawah wewenang pecahan produksi atau pembelian.


Dan imbas administrasi persediaan yang efisien terhadap likuiditas dan profitabilitas perusahaan sangat penting.


Mengapa administrasi persediaan harus ada?


Secara umum terdapat dua kekuatan yang berlawanan untuk mempunyai persediaan yang banyak atau sedikit.


Persediaan yang besar akan menjadikan keluwesan yang lebih besar bagi perusahaan, tapi akan menjadikan biaya yang besar pula.


Sebaliknya persediaan yang kecil akan menghemat biaya, tapi sanggup menjadikan gangguan produksi dan atau penjualan.


Karena itulah muncul konsep administrasi persediaan “persediaan hanya bila diperlukan”


Berbagai metode administrasi persediaan pun dicoba untuk mengelola persediaan biar sesuai dengan tujuan administrasi persediaan.


Tujuan administrasi persediaan yaitu untuk menyeimbangkan antara biaya yang timbul sebab mempunyai persediaan dan kerugian yang mungkin terjadi jikalau kehabisan persediaan.


pengaruh administrasi persediaan yang efisien terhadap likuiditas dan profitabilitas perusahaan


Oleh sebab itu administrasi perusahaan perlu mengerti dan memahami pentingnya administrasi persediaan.


Dan tujuan dari artikel ini yaitu menyerupai itu, yaitu semoga bisa membantu mendukung perjalanan bisns Anda.


Terima kasih


***



Sumber https://manajemenkeuangan.net

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "2 Sistem Administrasi Persediaan, Eoq Dan Persediaan Variabel, Mana Yang Anda Pakai?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel