iklan

Tips Supaya Kpr Disetujui Bank



1. Mempunyai Penghasilan. Pihak Bank mensyaratkan orang yang ingin mengajukan kredit harus memiliki penghasilan sanggup berupa honor atau dari bisnis dan besarnya cicilan biasanya sepertiga dari penghasilan. Saat pengajuan kredit, peminjam sanggup menggabungkan penghasilan mereka dengan suami atau istri sehingga sanggup menambah besaran pengajuan KPR.


2. Ada Tabungan Rutin 3-7 bulan. Umumnya tabungan yang diperoleh dari calon peminjam bersumber dari slip honor yang diterima dan terkadang malah perlu pemberian surat keterangan kerja dari kantor. Namun jikalau Anda pengusaha atau entrepreneur, maka siapkan laporan keuangan perjuangan Anda dan biasanya Bank meminta laporan keuangan dua tahun terakhir.

3. Mempunyai Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP). Umumnya, Bank penyedia KPR mewajibkan calon debitornya memiliki kartu NPWP. Bila dikala ini Anda belum memiliki kartu NPWP maka segeralah buat dengan mendatangi Kantor Pelayanan Pajak KPP setempat sesuai dengan identitas daerah tinggal Anda.

4. Pastikan bukan masuk anggota BLBI. BLBI disini bukan berarti Bantuan Likuiditas Bank Indonesia tetapi Black List Bank Indonesia (BLBI). Jika Anda pernah kredit di bank dan pembayarannya tidak lancar lebih dari dua bulan berturut-turut, otomatis Anda masuk anggota BLBI.

5. Lengkapi identitas dan rumah. Tambahkan foto kopi KTP Anda, KTP suami atau istri, surat nikah dan kartu keluarga jikalau syarat di atas sudah terpenuhi semua. Jangan lupa ketika pengajuan ke Bank untuk membawa surat-surat rumah alasannya . Biasanya mereka menuntut fotokopi sertifikat, Pajak Bumi dan Bangunan dan KTP pemilik rumah.

6. Ajukan ke Beberapa Bank Terkadang dikala mengajukan kredit kita hanya mangajukan di bank tertentu saja dengan cita-cita pengajuan itu diterima. Sangat disarankan untuk mengajukan KPR tidak hanya satu bank saja melainkan beberapa bank sekaligus minimal tiga bank. Hal ini dikarenakan pihak bank yang menyetujui KPR yang kita olok-olokan yaitu insan juga dan tiap insan niscaya punya subyektifitas sendiri-sendiri. Kaprikornus evaluasi di tiap8tiap bank terkadangb berbeda sehingga jikalau memang memungkinkan mengajukan kredit ke lebih banyak bank maka makin bagus.

7. Ajukan KPR di Minggu Terakhir. Hal ini pun terkadang menjadi pertimbangan dalam pengajuan KPR sehingga ketika mengajukan KPR, disarankan dilakukan pada ahad ketiga hingga keempat alasannya biasanya pihak bank mengejar sasaran sehingga gampang disetujui.

8. Bulan Januari Paling Ideal. Bulan pun juga sangat memilih akan keberhasilan pengajuan kredit. Wajar jikalau sudah mengajukan kredit di bulan Desember dan tidak disetujui dan memang susah mendapat kredit di bulan ini alasannya biasanya mereka siap-siap tutup buku. Bulan Januari ibarat dikala inilah dikala yang sempurna mengajukan KPR.
1. Mempunyai Penghasilan Bank mensyaratkan orang yang mengajukan kredit memiliki penghasilan sanggup berupa honor atau dari bisnis. Jika pasangan, baik suami atau istri memiliki penghasilan dari pekerjaannya, maka dikala pengajuan kredit kedua penghasilan digabungkan sehingga sanggup menambah besaran pengajuan KPR. Bank biasanya mensyaratkan besarnya cicilan sepertiga dari penghasilan. 2. Ada Tabungan Rutin 3-7 bulan Tabungan yang diperoleh bersumber dari slip honor yang Anda terima. Jika Anda pengusaha atau entrepreneur siapkan laporan keuangan perjuangan Anda. Untuk laporan keuangan, bank biasanya meminta laporan dua tahun terakhir. Sementara untuk slip gaji, perlu pemberian surat keterangan kerja dari kantor. 3. Mempunyai Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP) Umumnya, bank-bank penyedia KPR menuntut calon debitornya memiliki kartu NPWP. Nah, jikalau Anda belum memiliki kartu NPWP segera buat dengan mendatangi Kantor Pelayanan Pajak KPP setempat sesuai dengan identitas daerah tinggal Anda. 4. Pastikan bukan masuk anggota BLBI BLBI, bukan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia tetapi Black List Bank Indonesia (BLBI). Jika Anda pernah kredit di bank, terus kreditan tidak lancar lebih dari dua bulan berturut-turut, otomatis Anda masuk anggota BLBI. 5. Lengkapi identitas dan rumah Kalau syarat di atas terpenuhi Anda tinggal tambahkan foto kopi KTP Anda, KTP suami atau istri, surat nikah dan kartu keluarga. Saat ke Bank, jangan lupa surat-surat rumah. Biasanya mereka menuntut fotokopi sertifikat, Pajak Bumi dan Bangunan dan KTP pemilik rumah. 6. Ajukan ke Beberapa Bank Seringkali dalam mengajukan kredit hanya di bank tertentu saja, sambil berharap pengajuan itu diterima. Nah, biar tidak berharap cemas terus, Aryo menyarankan, biar KPR yang Anda olok-olokan tidak hanya satu bank saja melainkan beberapa bank sekaligus, paling tidak tiga bank. Mengapa? “Karena prosesor bank juga manusia. Dan tiap insan punya subyektifitas sendiri-sendiri dalam menyetujui KPR yang kita ajukan. Kalau memang memungkinkan mengajukan kredit ke lebih banyak bank itu makin bagus,” ungkap Aryo. 7. Ajukan Pekan Terakhir Pekan muda atau renta pun menjadi pertimbangan dalam pengajuan KPR. Pria asal Jogja yang juga dikenal sebagai motivator khususnya di bidang properti ini mengungkapkan, dikala mengajukan KPR lebih baiknya dilakukan pada ahad ketiga hingga keempat alasannya biasanya pihak bank mengejar sasaran sehingga gampang disetujui. 8. Bulan Januari Paling Ideal Tidak hanya minggu, bulan juga sangat memilih akan keberhasilan pengajuan kredit. “Kalau yang telah mengajukan kredit bulan Desember kemudian tidak disetujui memang wajar. Bulan Desember memang susah mendapat kredit alasannya biasanya siap-siap tutup buku. Bulan Januari ibarat kini inilah dikala yang paling sempurna mengajukan KPR,” paparnya sambil menambahkan yang tidak kalah pentingnya dan sering dilupakan yaitu berdoa kepada Tuhan.

Read more at: http://www.ruanghati.com/2012/01/13/tips-agar-pengajuan-kpr-kredit-pemilikan-rumah-disetujui-bank/
1. Mempunyai Penghasilan Bank mensyaratkan orang yang mengajukan kredit memiliki penghasilan sanggup berupa honor atau dari bisnis. Jika pasangan, baik suami atau istri memiliki penghasilan dari pekerjaannya, maka dikala pengajuan kredit kedua penghasilan digabungkan sehingga sanggup menambah besaran pengajuan KPR. Bank biasanya mensyaratkan besarnya cicilan sepertiga dari penghasilan. 2. Ada Tabungan Rutin 3-7 bulan Tabungan yang diperoleh bersumber dari slip honor yang Anda terima. Jika Anda pengusaha atau entrepreneur siapkan laporan keuangan perjuangan Anda. Untuk laporan keuangan, bank biasanya meminta laporan dua tahun terakhir. Sementara untuk slip gaji, perlu pemberian surat keterangan kerja dari kantor. 3. Mempunyai Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP) Umumnya, bank-bank penyedia KPR menuntut calon debitornya memiliki kartu NPWP. Nah, jikalau Anda belum memiliki kartu NPWP segera buat dengan mendatangi Kantor Pelayanan Pajak KPP setempat sesuai dengan identitas daerah tinggal Anda. 4. Pastikan bukan masuk anggota BLBI BLBI, bukan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia tetapi Black List Bank Indonesia (BLBI). Jika Anda pernah kredit di bank, terus kreditan tidak lancar lebih dari dua bulan berturut-turut, otomatis Anda masuk anggota BLBI. 5. Lengkapi identitas dan rumah Kalau syarat di atas terpenuhi Anda tinggal tambahkan foto kopi KTP Anda, KTP suami atau istri, surat nikah dan kartu keluarga. Saat ke Bank, jangan lupa surat-surat rumah. Biasanya mereka menuntut fotokopi sertifikat, Pajak Bumi dan Bangunan dan KTP pemilik rumah. 6. Ajukan ke Beberapa Bank Seringkali dalam mengajukan kredit hanya di bank tertentu saja, sambil berharap pengajuan itu diterima. Nah, biar tidak berharap cemas terus, Aryo menyarankan, biar KPR yang Anda olok-olokan tidak hanya satu bank saja melainkan beberapa bank sekaligus, paling tidak tiga bank. Mengapa? “Karena prosesor bank juga manusia. Dan tiap insan punya subyektifitas sendiri-sendiri dalam menyetujui KPR yang kita ajukan. Kalau memang memungkinkan mengajukan kredit ke lebih banyak bank itu makin bagus,” ungkap Aryo. 7. Ajukan Pekan Terakhir Pekan muda atau renta pun menjadi pertimbangan dalam pengajuan KPR. Pria asal Jogja yang juga dikenal sebagai motivator khususnya di bidang properti ini mengungkapkan, dikala mengajukan KPR lebih baiknya dilakukan pada ahad ketiga hingga keempat alasannya biasanya pihak bank mengejar sasaran sehingga gampang disetujui. 8. Bulan Januari Paling Ideal Tidak hanya minggu, bulan juga sangat memilih akan keberhasilan pengajuan kredit. “Kalau yang telah mengajukan kredit bulan Desember kemudian tidak disetujui memang wajar. Bulan Desember memang susah mendapat kredit alasannya biasanya siap-siap tutup buku. Bulan Januari ibarat kini inilah dikala yang paling sempurna mengajukan KPR,” paparnya sambil menambahkan yang tidak kalah pentingnya dan sering dilupakan yaitu berdoa kepada Tuhan.

Read more at: http://www.ruanghati.com/2012/01/13/tips-agar-pengajuan-kpr-kredit-pemilikan-rumah-disetujui-bank/
1. Mempunyai Penghasilan Bank mensyaratkan orang yang mengajukan kredit memiliki penghasilan sanggup berupa honor atau dari bisnis. Jika pasangan, baik suami atau istri memiliki penghasilan dari pekerjaannya, maka dikala pengajuan kredit kedua penghasilan digabungkan sehingga sanggup menambah besaran pengajuan KPR. Bank biasanya mensyaratkan besarnya cicilan sepertiga dari penghasilan. 2. Ada Tabungan Rutin 3-7 bulan Tabungan yang diperoleh bersumber dari slip honor yang Anda terima. Jika Anda pengusaha atau entrepreneur siapkan laporan keuangan perjuangan Anda. Untuk laporan keuangan, bank biasanya meminta laporan dua tahun terakhir. Sementara untuk slip gaji, perlu pemberian surat keterangan kerja dari kantor. 3. Mempunyai Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP) Umumnya, bank-bank penyedia KPR menuntut calon debitornya memiliki kartu NPWP. Nah, jikalau Anda belum memiliki kartu NPWP segera buat dengan mendatangi Kantor Pelayanan Pajak KPP setempat sesuai dengan identitas daerah tinggal Anda. 4. Pastikan bukan masuk anggota BLBI BLBI, bukan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia tetapi Black List Bank Indonesia (BLBI). Jika Anda pernah kredit di bank, terus kreditan tidak lancar lebih dari dua bulan berturut-turut, otomatis Anda masuk anggota BLBI. 5. Lengkapi identitas dan rumah Kalau syarat di atas terpenuhi Anda tinggal tambahkan foto kopi KTP Anda, KTP suami atau istri, surat nikah dan kartu keluarga. Saat ke Bank, jangan lupa surat-surat rumah. Biasanya mereka menuntut fotokopi sertifikat, Pajak Bumi dan Bangunan dan KTP pemilik rumah. 6. Ajukan ke Beberapa Bank Seringkali dalam mengajukan kredit hanya di bank tertentu saja, sambil berharap pengajuan itu diterima. Nah, biar tidak berharap cemas terus, Aryo menyarankan, biar KPR yang Anda olok-olokan tidak hanya satu bank saja melainkan beberapa bank sekaligus, paling tidak tiga bank. Mengapa? “Karena prosesor bank juga manusia. Dan tiap insan punya subyektifitas sendiri-sendiri dalam menyetujui KPR yang kita ajukan. Kalau memang memungkinkan mengajukan kredit ke lebih banyak bank itu makin bagus,” ungkap Aryo. 7. Ajukan Pekan Terakhir Pekan muda atau renta pun menjadi pertimbangan dalam pengajuan KPR. Pria asal Jogja yang juga dikenal sebagai motivator khususnya di bidang properti ini mengungkapkan, dikala mengajukan KPR lebih baiknya dilakukan pada ahad ketiga hingga keempat alasannya biasanya pihak bank mengejar sasaran sehingga gampang disetujui. 8. Bulan Januari Paling Ideal Tidak hanya minggu, bulan juga sangat memilih akan keberhasilan pengajuan kredit. “Kalau yang telah mengajukan kredit bulan Desember kemudian tidak disetujui memang wajar. Bulan Desember memang susah mendapat kredit alasannya biasanya siap-siap tutup buku. Bulan Januari ibarat kini inilah dikala yang paling sempurna mengajukan KPR,” paparnya sambil menambahkan yang tidak kalah pentingnya dan sering dilupakan yaitu berdoa kepada Tuhan.

Read more at: http://www.ruanghati.com/2012/01/13/tips-agar-pengajuan-kpr-kredit-pemilikan-rumah-disetujui-bank/
1. Mempunyai Penghasilan Bank mensyaratkan orang yang mengajukan kredit memiliki penghasilan sanggup berupa honor atau dari bisnis. Jika pasangan, baik suami atau istri memiliki penghasilan dari pekerjaannya, maka dikala pengajuan kredit kedua penghasilan digabungkan sehingga sanggup menambah besaran pengajuan KPR. Bank biasanya mensyaratkan besarnya cicilan sepertiga dari penghasilan. 2. Ada Tabungan Rutin 3-7 bulan Tabungan yang diperoleh bersumber dari slip honor yang Anda terima. Jika Anda pengusaha atau entrepreneur siapkan laporan keuangan perjuangan Anda. Untuk laporan keuangan, bank biasanya meminta laporan dua tahun terakhir. Sementara untuk slip gaji, perlu pemberian surat keterangan kerja dari kantor. 3. Mempunyai Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP) Umumnya, bank-bank penyedia KPR menuntut calon debitornya memiliki kartu NPWP. Nah, jikalau Anda belum memiliki kartu NPWP segera buat dengan mendatangi Kantor Pelayanan Pajak KPP setempat sesuai dengan identitas daerah tinggal Anda. 4. Pastikan bukan masuk anggota BLBI BLBI, bukan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia tetapi Black List Bank Indonesia (BLBI). Jika Anda pernah kredit di bank, terus kreditan tidak lancar lebih dari dua bulan berturut-turut, otomatis Anda masuk anggota BLBI. 5. Lengkapi identitas dan rumah Kalau syarat di atas terpenuhi Anda tinggal tambahkan foto kopi KTP Anda, KTP suami atau istri, surat nikah dan kartu keluarga. Saat ke Bank, jangan lupa surat-surat rumah. Biasanya mereka menuntut fotokopi sertifikat, Pajak Bumi dan Bangunan dan KTP pemilik rumah. 6. Ajukan ke Beberapa Bank Seringkali dalam mengajukan kredit hanya di bank tertentu saja, sambil berharap pengajuan itu diterima. Nah, biar tidak berharap cemas terus, Aryo menyarankan, biar KPR yang Anda olok-olokan tidak hanya satu bank saja melainkan beberapa bank sekaligus, paling tidak tiga bank. Mengapa? “Karena prosesor bank juga manusia. Dan tiap insan punya subyektifitas sendiri-sendiri dalam menyetujui KPR yang kita ajukan. Kalau memang memungkinkan mengajukan kredit ke lebih banyak bank itu makin bagus,” ungkap Aryo. 7. Ajukan Pekan Terakhir Pekan muda atau renta pun menjadi pertimbangan dalam pengajuan KPR. Pria asal Jogja yang juga dikenal sebagai motivator khususnya di bidang properti ini mengungkapkan, dikala mengajukan KPR lebih baiknya dilakukan pada ahad ketiga hingga keempat alasannya biasanya pihak bank mengejar sasaran sehingga gampang disetujui. 8. Bulan Januari Paling Ideal Tidak hanya minggu, bulan juga sangat memilih akan keberhasilan pengajuan kredit. “Kalau yang telah mengajukan kredit bulan Desember kemudian tidak disetujui memang wajar. Bulan Desember memang susah mendapat kredit alasannya biasanya siap-siap tutup buku. Bulan Januari ibarat kini inilah dikala yang paling sempurna mengajukan KPR,” paparnya sambil menambahkan yang tidak kalah pentingnya dan sering dilupakan yaitu berdoa kepada Tuhan.

Read more at: http://www.ruanghati.com/2012/01/13/tips-agar-pengajuan-kpr-kredit-pemilikan-rumah-disetujui-bank/
1. Mempunyai Penghasilan Bank mensyaratkan orang yang mengajukan kredit memiliki penghasilan sanggup berupa honor atau dari bisnis. Jika pasangan, baik suami atau istri memiliki penghasilan dari pekerjaannya, maka dikala pengajuan kredit kedua penghasilan digabungkan sehingga sanggup menambah besaran pengajuan KPR. Bank biasanya mensyaratkan besarnya cicilan sepertiga dari penghasilan. 2. Ada Tabungan Rutin 3-7 bulan Tabungan yang diperoleh bersumber dari slip honor yang Anda terima. Jika Anda pengusaha atau entrepreneur siapkan laporan keuangan perjuangan Anda. Untuk laporan keuangan, bank biasanya meminta laporan dua tahun terakhir. Sementara untuk slip gaji, perlu pemberian surat keterangan kerja dari kantor. 3. Mempunyai Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP) Umumnya, bank-bank penyedia KPR menuntut calon debitornya memiliki kartu NPWP. Nah, jikalau Anda belum memiliki kartu NPWP segera buat dengan mendatangi Kantor Pelayanan Pajak KPP setempat sesuai dengan identitas daerah tinggal Anda. 4. Pastikan bukan masuk anggota BLBI BLBI, bukan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia tetapi Black List Bank Indonesia (BLBI). Jika Anda pernah kredit di bank, terus kreditan tidak lancar lebih dari dua bulan berturut-turut, otomatis Anda masuk anggota BLBI. 5. Lengkapi identitas dan rumah Kalau syarat di atas terpenuhi Anda tinggal tambahkan foto kopi KTP Anda, KTP suami atau istri, surat nikah dan kartu keluarga. Saat ke Bank, jangan lupa surat-surat rumah. Biasanya mereka menuntut fotokopi sertifikat, Pajak Bumi dan Bangunan dan KTP pemilik rumah. 6. Ajukan ke Beberapa Bank Seringkali dalam mengajukan kredit hanya di bank tertentu saja, sambil berharap pengajuan itu diterima. Nah, biar tidak berharap cemas terus, Aryo menyarankan, biar KPR yang Anda olok-olokan tidak hanya satu bank saja melainkan beberapa bank sekaligus, paling tidak tiga bank. Mengapa? “Karena prosesor bank juga manusia. Dan tiap insan punya subyektifitas sendiri-sendiri dalam menyetujui KPR yang kita ajukan. Kalau memang memungkinkan mengajukan kredit ke lebih banyak bank itu makin bagus,” ungkap Aryo. 7. Ajukan Pekan Terakhir Pekan muda atau renta pun menjadi pertimbangan dalam pengajuan KPR. Pria asal Jogja yang juga dikenal sebagai motivator khususnya di bidang properti ini mengungkapkan, dikala mengajukan KPR lebih baiknya dilakukan pada ahad ketiga hingga keempat alasannya biasanya pihak bank mengejar sasaran sehingga gampang disetujui. 8. Bulan Januari Paling Ideal Tidak hanya minggu, bulan juga sangat memilih akan keberhasilan pengajuan kredit. “Kalau yang telah mengajukan kredit bulan Desember kemudian tidak disetujui memang wajar. Bulan Desember memang susah mendapat kredit alasannya biasanya siap-siap tutup buku. Bulan Januari ibarat kini inilah dikala yang paling sempurna mengajukan KPR,” paparnya sambil menambahkan yang tidak kalah pentingnya dan sering dilupakan yaitu berdoa kepada Tuhan.

Read more at: http://www.ruanghati.com/2012/01/13/tips-agar-pengajuan-kpr-kredit-pemilikan-rumah-disetujui-bank/
Mari Berteman ^^
David Iskandar | Create Your Badge

Sumber http://belajarperbankangratis.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tips Supaya Kpr Disetujui Bank"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel