iklan

√ 5 Kesalahan Dasar Cara Review Hosting Indonesia

Banyak artikel di internet yang membahas mengenai review hosting Indonesia √ 5 Kesalahan Dasar Cara Review Hosting IndonesiaBanyak artikel di internet yang membahas mengenai review hosting Indonesia. Mulai dari blogger yang gres pertama kali memakai self-hosted hingga blogger profesional yang sudah berpengalaman berpindah-pindah hosting. Namun kebanyakan artikel yang membahas review hosting Indonesia yaitu artikel yang intinya tidak menawarkan gosip apapun kepada pembacanya.


Nah, berangkat dari fenomena tersebut, dalam artikel ini saya akan membahas apa dan bagaimana 5 kesalahan dasar cara review hosting Indonesia yang sudah seharusnya diubah semoga sanggup menawarkan cara pandang yang komprehensif bagi pembaca sebelum menentukan pilihan hosting-nya masing-masing.


Review Hosting Copy Paste


Jika anda sering membaca review hosting Indonesia di halaman pertama hasil pencarian Google maka gampang ditemukan artikel review banyak sekali macam hosting yang isinya hanya copy paste gosip dari situs resmi web  hosting itu sendiri.


Jadi cara kerja review model ini yaitu mereka merangkum semua gosip yang berkaitan dengan spesifikasi, teknologi, jenis hardware/software, support dan lain sebagainya kemudian dirangkai menjadi kalimat panjang seakan-akan itu yaitu review.


Tentu cara ini tidak efektif bagi pembaca yang harus menghabiskan waktu untuk membaca hal yang sama berulang kali untuk sebuah gosip yang bisa mereka dapatkan di web resmi hosting tersebut.


Review Hosting Dengan Platform Gratisan


Ini salah satu cara review yang unik lantaran mereka membahas mengenai hosting namun memakai platform gratisan, biasanya WordPress atau Blogger.


Sekarang pertanyaannya, bagaimana pembaca sanggup yakin bila anda benar-benar telah mereview dan menguji sebuah hosting bila anda sendiri me-review-nya dengan platform gratis?


Saya sendiri juga resah kenapa hal ini bisa terjadi. Apakah sang penulis review tidak mau memakai blog atau web self-hosted mereka sendiri? Atau ada alasan lain di belakangnya?


Secara logika, bila kita ingin me-review sebuah layanan hosting maka setidaknya kita harus menandakan kepada pembaca bahwa kita mempunyai blog/web/aplikasi yang sedang atau pernah di-hosting di sana. Dengan cara ini kita bisa menjelaskan secara jujur dan transparan atas apa yang pernah kita rasakan selama berlangganan hosting di sana.


Review Hosting Dengan Periode Singkat


Bagi sebagian orang pengalaman pertama itu begitu menarik hati dan tak terlupakan. Idiom ini tidak sepenuhnya berlaku bila anda harus menuliskan review mengenai layanan hosting. Kerap kali para reviewer menuliskan pengalamannya dengan periode percobaan yang sangat singkat.


Menurut saya masa ideal untuk menandakan apakah suatu layanan hosting itu manis atau jelek yaitu kurang lebih 6 bulan. Masa-masa awal 2 ahad atau 1 bulan itu menyerupai masa-masa yang paradoks. Maksudnya dalam rentang waktu tersebut anda bisa saja mendapat kualitas layanan yang prima namun sebaliknya bisa juga mendapat mimpi jelek yang nyata.


Pengalaman saya memakai hosting yang kini ini ketika 1 bulan pertama yaitu sebuah mimpi jelek dimana Divisi Support tidak bisa memindahkan akun cPanel saya ke hosting gres lantaran mereka off di final pekan atau ada dikala tiba-tiba server DNS hosting tersebut mengalami gangguan yang mengakibatkan blog saya sempat down cukup lama.


Namun saya cukup bersabar dan tetapkan untuk tetap berlangganan setidaknya hingga masa layanan berakhir. Dan, ternyata hingga dikala ini saya masih terus berlangganan lantaran merasa cukup puas dengan apa yang saya dapat. Hosting yang saya gunakan kini ternyata mempunyai infrastruktur server yang cukup tangguh lantaran bisa menampung puluhan ribu pengujung dan pageview per hari padahal saya hanya berlangganan paket nomor 2 paling murah.


Jadi ketika anda ingin me-review layanan hosting pastikan anda mempunyai waktu yang cukup panjang untuk benar-benar mengetahui layanan mereka yang sebenarnya. Memang benar tidak ada hosting yang tepat tapi kini yang paling penting yaitu rasio antara Pros dan Cons mana yang paling kecil.


Jika anda tetap menuliskan review dengan waktu yang singkat maka saya yakin kualitas review anda tidak akan komprehensif dan cenderung subyektif.


Review Pesanan Atau Afliasi


Tidak ada yang salah mengenai review hosting pesanan atau afliasi lantaran selama anda menuliskannya dengan jujur dan komprehensif maka hasil kualitas goresan pena anda akan tetap baik. Namun apakah bisa seorang reviewer menuliskan hal yang jelek untuk sesuatu yang dibayar?


Menjawab pertanyaan tersebut tentu akan sulit lantaran bagaimanapun bila anda sudah berhubungan dengan suatu layanan hosting untuk menuliskan review dengan imbalan bahan maka anda harus mengenyampingkan prinsip dan ego, bukan?


Ini sama saja kasusnya dengan banyak perusahaan hosting yang menciptakan kuis atau kompetisi dengan hadiah jutaan rupiah dan banyak sekali macam gadget canggih bagi siapa saja yang mengikuti kuis tersebut. Syarat untuk mengikuti kuis tersebut, setiap penerima diwajibkan untuk menuliskan review atau pengalamannya selama memakai jasa mereka.


Jika anda masih waras dan berharap menjadi juara tentu saja 100% anda akan menuliskan review positif yang menyenangkan pihak penyelenggara kuis tersebut. Sangat kecil sekali kemungkinannya anda akan menuliskan sisi negatif dari mereka.


Output dari hasil penyelanggaraan kuis ini tentu saja berhamburnya review positif di hasil pencarian Google sehingga para pembaca sanggup dengan gampang menemukan review yang mereka cari walaupun kebenarannya belum tentu sanggup diverifikasi.


Review Hosting Terlalu Fanatik


Tidak hanya iOS atau Android saja yang mempunyai penggemar fanatik, perusahaan web hosting juga mempunyai basis pelanggan yang sama-sama fanatiknya. Mereka ini yaitu pengguna yang merasa sangat puas dengan apa yang mereka sanggup sehingga saking puasnya sampai-sampai menganggap perusahaan lain yaitu kompetitor yang harus dimusnahkan dari muka bumi.


Apa yang paling membahayakan daripada itu? Tunggu hingga mereka menuliskan review.


Tentu saja hasil goresan pena dari tipe reviewer ini akan sangat bias sekali dan cenderung menyudutkan pihak kompetitor. Segala sesuatu yang diawali dengan fanatisme tentu akan menghasilkan sesuatu yang jelek pula. Karena bagaimanapun semua yang di tulis dengan fanatisme akan mengaburkan hal-hal yang paling terang sekalipun.


Oleh alasannya itu bila anda kebetulan mencari review hosting dan menemukan pola review yang fanatik sebaiknya segera tinggalkan lantaran anda tidak akan menemukan goresan pena yang fair dan proposional.


5 Kesalahan Dasar Cara Review Hosting Indonesia di atas yaitu pola bagi para pembaca untuk sanggup lebih selektif lagi dalam memilah jenis artikel review hosting mana yang perlu dibaca atau ditinggalkan.


Percaya pada insting dan intuisi yaitu cara paling ampuh dalam menentukan pilihan selain tentu saja bertanya pribadi dengan CS hosting tersebut.


Review yaitu bab dari cara kita untuk menentukan hosting dan selebihnya tergantung dari anda sendiri. Jangan terlalu percaya pada review.



Sumber https://dionbarus.comm

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ 5 Kesalahan Dasar Cara Review Hosting Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel