Cara Sederhana Menciptakan 5 Jenis Laporan Keuangan Perjuangan Kecil [Jasa Konsultan Arsitektur]
Daftar isi
- 01. Laporan Keuangan untuk Usaha Kecil Jasa Konsultan Arsitektur
- 02. Langkah Membuat Laporan Keuangan Sederhana
- Langkah #1: Menganalisis Transaksi-transaksi Bisnis
- Langkah #2: Mencatat Hasil Analisis Transaksi ke Jurnal Umum dan Khusus.
- Langkah #3:Membuat Buku Besar
- Langkah #4: Membuat Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
- Langkah #5: Melakukan Proses Penyesuaian dengan Jurnal Penyesuaian
- Langkah #6: Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
- Langkah #7: Menyusun 5 Jenis Laporan Keuangan
- 01. Laporan Laba Rugi
- 02. Laporan Perubahan Modal
- 03. Neraca
- 04. Laporan Arus Kas
- 05. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
- 03. Kesimpulan
Untuk memahami kondisi keuangan suatu perjuangan diharapkan analisis terhadap laporan keuangan. Termasuk perjuangan kecil/UKM/start up, mereka pun perlu memahami laporan keuangan untuk perjuangan kecil.
Beberapa pihak luar perusahaan juga perlu memahami kondisi keuangan perusahaan, di antaranya calon pemodal, kreditur, dan pemerintah (Ditjen Pajak).
Dan pada kesempatan ini, saya akan membahas cara menciptakan laporan keuangan sederhana untuk perjuangan kecil jasa konsultan arsitektur.
Mari eksklusif saja dimulai….
Baca Juga
01. Laporan Keuangan untuk Usaha Kecil Jasa Konsultan Arsitektur
Jenis laporan keuangan perusahaan jasa konsultan arsitektur sama dengan jenis perusahaan lain.
Demikian juga dengan cara menciptakan laporan keuangan perjuangan kecil, juga sama dengan jenis perjuangan yang lain, menyerupai jenis perjuangan dagang maupun perusahaan manufaktur.
Apa saja jenis-jenis laporan keuangan perjuangan kecil termasuk perusahaan jasa konsultan arsitektur?
5 jenis laporan keuangan menurut PSAK termasuk perusahaan jasa konsultan arsitektur, yaitu:
- Laporan Laba Rugi
- Neraca/Laporan Posisi Keuangan
- Laporan Perubahan Modal
- Laporan Arus Kas
- Catatan Atas Laporan Keuangan
02. Langkah Membuat Laporan Keuangan Sederhana
Lalu, bagaimana cara menciptakan laporan keuangan sederhana untuk perjuangan kecil menyerupai perusahaan jasa konsultan arsitektur?
Seperti pembahasan di artikel 7 Cara Praktis dan Menyenangkan Membuat Laporan Keuangan, maka untuk menciptakan laporan keuangan perusahaan jasa konsultan arsitektur ada 7 langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
- Menganalisis transaksi-transaksi bisnis yang terjadi di perusahaan jasa konsultan arsitektur.
- Mencatat hasil analisis transaksi-transaksi bisnis tersebut ke dalam jurnal umum dan jurnal khusus.
- Membuat Buku Besar dan memindahkan (posting) hasil pencatatan di jurnal umum ke dalam buku besar sesuai dengan pos-pos yang telah ditentukan.
- Membuat neraca saldo sebelum penyesuaian
- Membuat penyesuaian dengan jurnal penyesuaian
- Membuat neraca saldo sesudah penyesuaian
- Menyusun 5 jenis laporan keuangan
Bila bisnis konsultan arsitektur Anda ingin sukses dan terus bertumbuh, maka menciptakan laporan keuangan yaitu salah satu upaya untuk mencapai tujuan itu.
Dan sekarang, saya akan tunjukkan, step-by-step untuk menciptakan laporan keuangan sederhana perjuangan kecil jasa konsultan arsitektur.
Untuk memudahkan pembahasan ini dan tidak mengulang-ulangi pembahasan, saya memakai pola transaksi-transaksi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan jasa konsultan arsitektur “Finna” di artikel 68+ pola transaksi jurnal umum
Pada artikel tersebut, perusahaan jasa konsultan arsitektur “Finna” sudah menganalisis dan mencatat jurnal tiap transaksi yang dilakukan pada bulan Januari 2019.
Sehingga dalam pembahasan kali ini, saya meneruskan langkah #3 hingga #7.
Langsung saja dimulai…
Langkah #1: Menganalisis Transaksi-transaksi Bisnis
Langkah pertama untuk menciptakan laporan keuangan sederhana perusahaan jasa konsultan arsitektur yaitu melaksanakan analisis terhadap transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan jasa konsultan arsitektur.
Langkah #1 ini sudah dibahas di pola jurnal umum (68+ jenis transaksi), silahkan meluncur ke sana.
Jika saya bahas lagi di sini, ntar bosen, “ulang lagi, ulang lagi, bosen bro”.
Belum lagi ntar dianggap duplicate content sama simbah Google.
Sedikit mengingatkan, berikut saya sajikan lagi sebagian pola soal dan tanggapan jurnal umum:
Tanggal 3 Januari 2019 perusahaan jasa konsultan arsitektur “Finna” membeli motor Honda Supra X untuk operasional seharga Rp 15.300.000, dengan DP Rp 4.000.000, sisanya diangsur.
Analisis transaksi:
Atas transaksi ini, mengurangi kas senilai Rp 4.000.000 dan menambah utang perjuangan senilai Rp 11.300.000 dan aktiva tetap (motor) sebesar Rp 15.300.000.
Dari analisis terhadap satu pola transaksi tanggal 3 Januari 2019, saya rasa sudah cukup terang ya?
Oke, dilanjutkan ya…
Langkah #2: Mencatat Hasil Analisis Transaksi ke Jurnal Umum dan Khusus.
Langkah #2 ini pun sudah dibahas detil di materi pola jurnal umum tersebut.
Sekedar me-refresh lagi, saya contohkan transaksi tanggal 1 Januari 2019, pemilik memindahkan uang sebesar Rp 22.500.000 dari rekening pribadinya ke rekening perusahaan jasa konsultannya.
Atas transaksi keuangan ini, maka perusahaan melaksanakan pencatatan jurnal transaksi sebagai berikut:
Kas/Bank Rp 22.500.000 (Debit)
Modal Rp 22.500.000 (Kredit)
Penjelasan pencatatan jurnal transaksi:
Pemindahan dana dari rekening pribadi ke rekening perusahaan akan menambah Kas perusahaan dan Modal perusahaan.
Penambahan jumlah kas dicatat ke jurnal di kolom DEBIT, sedangkan penambahan Modal dicatat ke jurnal di kolom Kredit. (masih ingat kan, kaidah menciptakan jurnal umum dan jurnal khusus?)
Untuk transaksi-transaksi berikutnya, silahkan meluncur ke pola jurnal umum.
Atau sebagai latihan dibentuk sendiri dulu, kemudian akhirnya dicocokkan dengan yang ada di artikel pola jurnal umum.
Bagaimana dengan pencatatan jurnal transaksi tanggal 3 Januari 2019 di atas?
Dari analisis transaksi yang sudah dilakukan oleh perusahaan jasa konsultan arsitektur “Finna”, maka cara mencatat jurnal transaksinya yaitu sebagai berikut:
Aktiva Tetap Rp 15.300.000 (Debit)
Kas Rp 4.000.000 (Kredit)
Utang Usaha Rp 11.300.000 (Kredit)
Sampai sini sudah terang ya?
Langkah #3:Membuat Buku Besar
Pada langkah #3 ini kita menciptakan buku besar dan memindahkan (posting) hasil pencatatan di jurnal umum ke dalam buku besar sesuai dengan pos-pos yang telah ditentukan.
Jadi jikalau ada yang masih bertanya, “apa itu posting?”
Maka jawabannya sudah klir ya, bahwa posting yaitu proses memindahkan pencatatan jurnal transaksi ke buku besar sesuai dengan akun/rekeningnya.
Dalam pola penyusunan buku besar ini, saya memakai bentuk buku besar 4 kolom yang sudah dimodifikasi.
Tidak ada ketentuan yang mengharuskan memakai bentuk buku besar tertentu dalam proses penyusunan 4 jenis laporan keuangan.
So, anda bebas memakai bentuk buku besar lain, contohnya bentuk T, buku besar stafel dan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan fasilitas Anda.
Dan dari pola transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan jasa konsultan arsitektur di bulan Januari 2019, yaitu sebagai berikut:
1. Contoh Buku Besar: Akun Kas:
2. Contoh Buku Besar: Akun Bahan Habis Pakai:
3. Contoh Buku Besar: Akun Aset Tetap:
4. Contoh Buku Besar: Akun Piutang Usaha/Piutang Dagang:
5. Contoh Buku Besar: Akun Pendapatan Diterima di Muka:
6. Contoh Buku Besar: Akun Utang Gaji:
7. Contoh Buku Besar: Akun Akumulasi Penyusutan:
8. Contoh Buku Besar: Akun Utang Dagang:
9. Contoh Buku Besar: Akun Modal:
10. Contoh Buku Besar: Akun Penjualan:
11. Contoh Buku Besar: Akun Beban Penyusutan:
12. Contoh Buku Besar: Akun Beban Sewa:
13. Contoh Buku Besar: Akun Beban Asuransi:
14. Contoh Buku Besar: Akun Beban Pengiriman:
15. Contoh Buku Besar: Akun Beban Pemeliharaan Kendaraan:
16. Contoh Buku Besar: Akun Beban Beban Lain-lain:
17. Contoh Buku Besar: Akun Beban Pembuatan Blueprint:
18. Contoh Buku Besar: Akun Beban Beban Gaji:
19. Contoh Buku Besar: Akun Beban Peralatan Kantor:
Jadi ada 19 akun utama buku besar.
Langkah #4: Membuat Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Setelah semua transaksi di-posting ke buku besar, selanjutnya menciptakan neraca saldo sebelum penyesuaian.
Fungsi neraca saldo ini yaitu untuk menyelidiki apakah proses pemindahan saldo transaksi dari jurnal umum ke buku besar sudah benar atau belum.
Langkah pertama untuk menyelidiki akurasi dan kebenaran proses pemindahan itu yaitu dengan melihat jumlah saldo di kolom debit dan kredit.
Jika jumlah saldo di kolom kredit sama dengan jumlah saldo di kolom debit maka proses posting dari pencatatan jurnal transaksi ke buku besar sudah benar.
Dan hasil pemindahan pencatatan jurnal transaksi ke buku yaitu sebagai berikut:
Perusahaan Jasa Konsultan Arsitektur “Finna”
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
31 Januari 2019
Langkah #5: Melakukan Proses Penyesuaian dengan Jurnal Penyesuaian
Langkah selanjutnya sesudah menciptakan neraca saldo yaitu menciptakan penyesuaian terhadap pos-pos/akun-akun/rekening-rekening tertentu supaya sesuai dengan kondisi riil.
Cara menciptakan proses penyesuaian itu yaitu dengan membuat jurnal penyesuaian:
Dan berikut ini, akun-akun yang perlu diadaptasi dengan jurnal penyesuaian:
Asuransi dibayar di muka:
Pencatatan jurnal pada tanggal 10 Januari 2019:
Asuransi Dibayar di Muka Rp 1.200.000 (Debit)
Kas Rp 1.200.000 (Kredit)
Proses penyesuaian dengan jurnal penyesuaian tanggal 30 Januari 2019:
Beban Asuransi Rp 100.000 (Debit)
Asuransi Dibayar di Muka Rp 100.000 (Kredit)
Penyusutan aktiva tetap:
Beban Penyusutan Aktiva Tetap – Motor Rp 650.000 (Debit)
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap – Motor Rp 650.000 (Kredit)
Jurnal Penyesuaian penyusutan aktiva tetap:
Akumulasi Penyusutan Rp 650.000 (Debit)
Aktiva Tetap – Motor Ro 650.000 (Kredit)
Pendapatan diterima di muka:
Kas Rp 1.000.000 (Debit)
Pendapatan diterima di Muka Rp 1.000.000 (Kredit)
Jurnal Penyesuaiannya:
Pendapatan Diterima di Muka Rp 1.000.000 (Debit)
Penjualan Rp 1.000.000 (Kredit)
Langkah #6: Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Setelah dilakukan proses penyesuaian terhadap akun-akun tertentu, kemudian kita menciptakan neraca saldo sesudah penyesuaian.
Dan hasil pembuatan neraca saldo sesudah penyesuaian yaitu sebagai berikut:
Perusahaan Jasa Konsultan Arsitektur “Finna”
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
31 Januari 2019
Langkah #7: Menyusun 5 Jenis Laporan Keuangan
Setelah langkah #1 hingga langkah #6 dilakukan selanjutnya kita menyusun laporan keuangan. Ada 5 jenis laporan keuangan yang perlu dibuat.
Dan untuk memudahkan penyusunan 5 jenis laporan keuangan sederhana ini, saya akan menyusun neraca lajur 11 kolom sebagai alat bantu.
Tidak ada ketentuan yang mengharuskan penggunaan format tertentu dalam pembuatan neraca lajur, silahkan Anda sesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Kalau menciptakan neraca lajur 6 kolom cukup untuk membantu proses penyusunan 5 jenis laporan keuangan, maka tidak perlu menciptakan neraca lajur 11, 12 atau 14 kolom J
Neraca lajur yaitu neraca yang biasanya dibentuk pada proses penyusunan 5 jenis laporan keuangan sederhana dengan memakai Excel.
Bagaimana cara menciptakan neraca lajur?
Cara menciptakan neraca lajur yaitu dengan meng-kompilasi/menggabungkan neraca saldo sebelum penyesuaian, proses penyesuaian dengan jurnal penyesuaian, dan neraca saldo sesudah penyesuaian.
4 kolom berikutnya yaitu kolom keuntungan rugi dan neraca.
Jadi neraca lajur merupakan ringkasan proses penyusunan laporan keuangan. Sehingga dari neraca lajur kita sudah tahu jumlah keuntungan (rugi), perubahan modal, neraca, dan arus kas.
So, sangat membantu kan?
Dan berikut ini neraca lajur hasil kompilasi dari langkah-langkah proses penyusunan 5 jenis laporan keuangan:
Perusahaan Jasa Konsultan Arsitektur “Finna”
Neraca Lajur
31 Januari 2019
Penjelasan neraca lajur:
- Kolom 1: terdiri dari daftar akun yang dipakai dalam proses penyusunan 5 jenis laporan keuangan ini.
- Kolom 2: daftar saldo tiap-tiap akun di kolom DEBIT
- Kolom 3: daftar saldo masing-masing akun di kolom KREDIT.
- Kolom 4: Saldo akun yang memerlukan proses penyesuaian dengan posisi di kolom debit.
- Kolom 5: Saldo akun-akun yang memerlukan proses penyesuaian dengan posisi di kolom kredit.
- Kolom 6: Saldo akun-akun di kolom debit sesudah proses penyesuaian
- Kolom 7: Saldo akun-akun di kolom kredit sesudah proses penyesuaian
- Kolom 8: Saldo akun-akun Laba Rugi di posisi Debit
- Kolom 9: Saldo akun-akun Laba Rugi di posisi Kredit
- Kolom 10: Saldo akun-akun Neraca di posisi Debit
- Kolom 11: Saldo akun-akun Neraca di posisi Kredit
Mungkin ada yang bertanya, bagaimana cara memperoleh angka-angka di neraca lajur?
Okay saya jelaskan satu-per-satu:
A: Kolom 1 – 3:
Saya rasa sudah terang ya, angka-angka tersebut diperoleh dari saldo tiap-tiap akun di BUKU BESAR.
B: Kolom 4 dan 5:
Angka-angka itu diperoleh dari proses penyesuaian dengan jurnal penyesuaian (lihat langkah #5).
C: Kolom 6 dan 7:
Angka-angka itu diperoleh dari perhitungan saldo tiap akun di kolom neraca saldo sebelum diadaptasi dengan kolom diproses penyesuaian.
Secara sederhana sanggup dituliskan dengan persamaan berikut:
Kolom Debit di kolom Neraca Saldo sesudah penyesuaian:
[Kolom kredit (neraca saldo)+ kolom kredit (jurnal penyesuaian)] – kolom debit (jurnal penyesuaian)
Kolom Debit di kolom Neraca Saldo sesudah penyesuaian:
[Kolom Debit (neraca saldo)+ kolom debit (jurnal penyesuaian)] – kolom kredit (jurnal penyesuaian)
Perhatikan pola berikut:
Akun kas:
Posisi akun Kas di neraca saldo berada di kolom DEBIT senilai Rp 16.740.000. Di kolom penyesuaian nilainya Rp 0. Sehingga nilai akun kas di neraca saldo sesudah penyesuaian adalah:
= (Rp 16.740.000 + 0) – 0 = Rp 16.740.000
Namun perlu perhatikan bahwa selalu ada PENGECUALIAN dalam penggunaan persamaan di atas.
D: Kolom 8 dan 9 (kolom Laba Rugi)
Angka-angka di kolom ini diperoleh dengan cara memindahkan saldo akun-aku yang termasuk dalam Laporan Laba Rugi dari kolom neraca saldo sesudah penyesuaian ke kolom keuntungan rugi. Misalnya, akun pendapatan dan akun biaya.
E: Kolom 10 dan 11 (kolom Neraca)
Angka-angka di kolom ini diperoleh dengan cara memindahkan saldo akun-akun neraca dari kolom neraca saldo sesudah penyesuaian ke kolom neraca.
Misalnya, akun aset, utang, dan modal.
***
Setelah kita menciptakan neraca lajur 11 kolom lengkap, selanjutnya kita susun 5 jenis laporan keuangan perjuangan kecil jasa konsultan arsitektur “Finna” sesuai dengan format standar akuntansi keuangan.
01. Laporan Laba Rugi
Cara menciptakan Laporan Laba Rugi yaitu dengan memindahkan saldo akun-akun kolom 8 dan 9 di neraca lajur ke format standar laporan keuntungan rugi.
Perhatikan komposisi saldo akun-akun kolom 8 dan 9 di neraca lajur berikut ini:
Perusahaan Jasa Konsultan Arsitektur “Finna”
Neraca Lajur
31 Januari 2019
Dan beikur ini pola laporan keuntungan rugi sederhana perusahaan jasa konsultan arsitektur “Finna” hasil dari pemindahan kolom di neraca lajur:
Perusahaan Jasa Konsultan Arsitektur “Finna”
Laporan Laba Rugi
31 Januari 2019
02. Laporan Perubahan Modal
Untuk menciptakan laporan perubahan modal, prosesnya menyerupai pada pembuatan laporan keuntungan rugi.
Dan berikut ini pola laporan perubahan modal perusahaan jasa konsultan arsitektur “Finna” hasil dari pemindahan saldo akun di kolom neraca lajur:
Perusahaan Jasa Konsultan Arsitektur “Finna”
Laporan Perubahan Modal
31 Januari 2019:
03. Neraca
Untuk menciptakan Neraca, prinsipnya juga sama dengan cara menciptakan laporan keuntungan rugi. Caranya dengan memindahkan saldo akun-akun kolom 10 dan 11 di neraca lajur ke format standar neraca/laporan posisi keuangan.
Perhatikan komposisi saldo akun-akun kolom 10 dan 11 neraca lajur berikut ini:
Perusahaan Jasa Konsultan Arsitektur “Finna”
Neraca Lajur
31 Januari 2019
Dan sesudah dipindahkan ke neraca, berikut pola laporan neraca sederhana hasil dari pemindahan kolom neraca saldo di neraca lajur:
Perusahaan Jasa Konsultan Arsitektur “Finna”
Neraca
Per 31 Januari 2019
04. Laporan Arus Kas
Dasar pembuatan laporan arus kas yaitu neraca lajur di atas. Cara menciptakan laporan arus kas yaitu dengan memindahkan saldo akun-akun di neraca lajur ke format standar laporan arus kas.
Perlu diingat bahwa laporan arus kas terdiri dari 3 komponen arus kas, yaitu:
- Arus kas dari acara operasi
- Arus kas dari acara investasi
- Arus kas dari acara pendanaan.
Dan sesudah proses pemindahaan saldo akun-akun dari neraca lajur, berikut laporan arus kas (cash flow) dari perusahaan jasa konsultan arsitektur “Finna”:
Perusahaan Jasa Konsultan Arsitektur “Finna”
Laporan Arus Kas
31 Januari 2019
05. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Catatan Atas Laporan Keuangan yaitu klarifikasi mengenai kondisi umum perusahaan, kebijakan akuntansi yang diterapkan serta klarifikasi lain yang sifatnya kuat terhadap laporan keuangan yang disajikan.
Format Catatan Atas Laporan Keuangan perusahaan yaitu menyerupai berikut ini:
- Umum
- Unsur-unsur Catatan Atas Laporan Keuangan
03. Kesimpulan
Laporan keuangan perlu dibentuk untuk jenis bisnis apapun, termasuk perjuangan kecil (baru mulai) jasa konsultan arsitektur, toserba, dan toko baju/distro
Apa pentingnya laporan keuangan bagi perjuangan kecil?
Ketika anda akan tetapkan sebuah keputusan strategis, Anda memerlukan pemahaman mengenai kondisi keuangan perjuangan Anda.
Pemahaman kondisi keuangan perusahaan secara akurat sanggup diketahui dari laporan keuangan.
Selain Anda, pihak eksternal pun perlu mengetahui kondisi umum keuangan perjuangan anda, menyerupai investor, kreditur dan pemerintah.
Itulah pentingnya laporan keuangan bagi perjuangan kecil!
Dan saya telah memberikan pola laporan keuangan sederhana perjuangan kecil dan step-by-step cara membuatnya, kini giliran Anda mempraktekkannya di bisnis jasa konsultan arsitektur yang Anda kelola.
Demikian yang sanggup saya sampaikan, semoga bermanfaat.
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Cara Sederhana Menciptakan 5 Jenis Laporan Keuangan Perjuangan Kecil [Jasa Konsultan Arsitektur]"
Posting Komentar