iklan

Sering Salah Kaprah, Ini Loh Pengertian Balik Modal Sesungguhnya

Siapa sih pengusaha yang tidak ingin balik modal, bahkan banyak pengusaha pemula yang ingin cepat balik modal. Tapi ada satu hal yang sering salah dipahami oleh para pengusaha mengenai balik modal. Kali ini kita akan bahas pengertian balik modal sebenarnya. Apabila sudah mencapai keuntungan tersebut, betulkah sudah balik modal atau itu hanya BEP (Break Event Point)?


Banyak pengusaha yang salah paham memahami arti dari balik modal. Sebagian besar dari pengusaha menganggap BEP yaitu balik modal. Padahal keduanya yaitu suatu hal yang berbeda. SolusiUKM akan mengulasnya sampai para pengusaha pemula sanggup mengerti dan memahami kedua elemen penting dalam bisnis.


Yang lebih parah, kita sering melihat ada produk franchise/waralaba yang memperlihatkan peluang bisnis dengan kata-kata ‘cepat balik modal’ atau sanggup balik modal hanya kurun waktu hitungan bulan. Namun kata-kata tersebut tolong-menolong kata-kata ‘pembohong’.


Dalam artian, Anda tidak akan balik modal dalam waktu yang sudah ditentukan tersebut. Padahal itu hanyalah penghitungan dari hasil keuntungan kotor. Lalu gimana pengertian balik modal sebenarnya?


kita akan membahas satu per satu mengenai ketiga hal penting yang menciptakan banyak orang salah. Seperti BEP, gross profit, sampai balik modal. Ketiganya yaitu sesuatu yang berbeda, dan terkadang pebisnis pemula sering salah kaprah mengenai hal-hal tersebut.


Break Event Point (BEP)


Break event point yaitu salah satu hal penting yang harus dipahami oleh banyak pengusaha. Terutama bagi para pengusaha pemula yang belum begitu paham perihal balik modal. Banyak yang menyangka bahwa BEP sama dengan balik modal. Padahal keduanya berbeda. Dalam bahasa Indonesia, BEP mempunyai arti ‘titik impas’. Titik impas sendiri bukan balik modal.


BEP yaitu suatu titik ketika keadaan penjualan dan pengeluaran sama. Tidak ada kerugian dan tidak ada keuntungan. BEP ini akan menjadi hal penting bagi pengusaha terutama pelaku UKM untuk tetapkan sasaran minimum penjualan per hari atau per bulan.


Baca Juga : Bukti-Bukti Indonesia Akan Menjadi Pasar E-Commerce Terbesar


Agar mengetahui sasaran penjualan yang harus dicapai untuk berhasil mencapai titik impas tersebut, para pengusaha harus menghitung dengan rumus BEP. Memang ada beberapa cara untuk menghitung BEP secara jelas, semoga tidak ada salah kaprah mengenai BEP tersebut. Dan Pengusaha sanggup memahami arti dari BEP dan balik modal. Banyak pengusaha yang mengartikan pengertian balik modal, padahal itu BEP.


Cara menghitung BEP:


Dalam menghitung BEP ada tiga elemen penting yang dilarang Anda lupakan, yaitu:



  1. Biaya tetap (Biaya yang harus dibayarkan meskipun sedang tidak produksi)

  2. Biaya Variabel (Biaya ongkos produksi)

  3. Harga Jual (harga jual per unit produk yang di produksi)


Untuk mengetahui cara menghitung BEP Anda harus mengetahui dahulu berapa biaya harian yang selalu Anda keluarkan dalam usaha. Biaya ini berupa biaya menyerupai (listrik, telepon, dan biaya lainnya). Biaya tetap ada biaya yang harus Anda keluarkan meskipun tidak ada penjualan.


Biaya operasional yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk. Dan harga jual. Setelah ketiga elemen tersebut dihitung, Anda akan mengetahui berapa jumlah penjualan semoga sanggup mencapai titik impas.


Sebagai contoh, Anda mempunyai biaya tetap harian Rp 500.000, biaya tetap produksi mencapai Rp 30.000 dan harga jual produk Rp 50.000. jadi cara menghitung:


Rp. 500.000


­­­___________  = 25


Rp. 30.000-Rp 50.000


Sehingga perjuangan akan menggapai BEP ketika berhasil menjual 25 pcs produk. Ketika produk sanggup menjual 26 pcs produk, maka perjuangan gres akan mendapat keuntungan. Banyak pengusaha yang tidak mengetahui cara menghitung hal ini. Dan menganggap BEP yaitu balik modal.


Gross Profit Margin


Siapa sih pengusaha yang tidak ingin balik modal Sering Salah Kaprah, Ini Loh Pengertian Balik Modal Sesungguhnya

Break Event Point (alignable.com)


Ketika Anda memulai perjuangan ada perhitungan lain selain BEP, yakni Gross profit margin. Gross profit dikenal juga sebagai keuntungan kotor. Laba kotor yaitu keuntungan yang diperoleh sesudah mengurangi harga penjualan dengan biaya produksi. Gross profit ini didapatkan sebelum menghitung beban operasional, pembayaran bunga, serta pajak. Dengan memahami Gross Profit, Anda akan tahu pengertian balik modal.


Penghitungan Gross profit sanggup dilakukan dengan mudah. Caranya dengan :


Laba kotor  : Rp 100.000.000


Total pendapatan : Rp. 150.000.000


Maka penghitungannya = (laba kotor/total pendapatan) X 100%


Jika mengikuti teladan diatas,


= (100.000.000 / 150.000.000) X 100 % = 66 %


Artinya, 1 rupiah yang diperoleh oleh perusahaan harus membayar beban perjuangan mencapai 0,66 rupiah (dari 66%). Persentase ini sanggup menjadi indikator sehat atau tidaknya perjuangan yang Anda jalankan. Jika perusahaan mendapat persentase Gross profit marginnya rendah, berada di angka 50%, tetapi penjualan produk tetap tinggi maka perjuangan Anda harus mencoba melaksanakan taktik lain untuk mencapai angka di atas 50%.


Balik Modal


Setelah memahami dua hal tersebut, sudah saatnya kita membahas topik inti pembahasan artikel ini. Bagaimana cara balik modal, dan berapa usang Anda akan balik modal dari perjuangan yang Anda jalankan dikala ini. Perhitungan balik modal ini sangat penting bagi kelangsungan perjuangan Anda.


Para jago setuju jikalau balik modal yaitu proses kembalinya modal yang sudah dipakai untuk usaha, baik dari membeli perabotan usaha, menyewa lokasi perjuangan atau membeli tempat usaha, dan juga modal yang dipakai untuk renovasi bangunan.


Sehingga sanggup diartikan bahwa balik modal yaitu kembalinya uang yang sudah Anda investasikan dengan total yang sama. Semua keuntungan pemasukan sanggup membayar semua uang yang sudah Anda keluarkan selama membangun usaha. Dalam bahasa ekonomi balik modal dikenal dengan istilah Return On Investment (ROI).


Kesimpulan


Anggapan selama ini balik modal yaitu modal yang dikeluarkan dan pendapatan penjualan mendapat angka yang sama, berarti itu sudah balik modal yaitu hal yang keliru. Kesalahan ini banyak dipahami oleh pengusaha, padahal itu merupakan salah kaprah. Semoga pengertian balik modal dari SolusiUKM kali ini sanggup membantu pengusaha memahami pengertian balik modal yang sesungguhnya.


Setelah membaca artikel ini, Anda semua sanggup memahami ketiga elemen penting dalam usaha, dan menghilangkan persepsi mengenai pengeluaran dan pendapatan sama menganggap sudah balik modal. Padahal itu bukanlah balik modal, tetapi hanya BEP. Sehingga kita tidak salah paham lagi perihal pengertian balik modal.



Sumber http://solusiukm.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sering Salah Kaprah, Ini Loh Pengertian Balik Modal Sesungguhnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel