iklan

Beberapa Istilah Dalam Akuntansi Berikut Dengan Definisinya

Nama : Fajar Rahmana
Kelas : 3EB18
NPM : 22211643
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2



Dalam Akuntansi Terdapat beberapa istilah yang bukan hal biasa lagi bagi akuntan mendengarnya , inilah beberapa istilah - istilah dalam akuntansi yang biasa kita dengar :

  1. Aktivitas investasi - adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
  2. Pengeluaran modal - adalah Biaya yang menambah kegunaan aktiva selama lebih dari satu periode akuntansi.
  3. Aktivitas operasi – yakni kegiatan penghasil utama pendapatan entitas (principal revenue-producing activities) dan kegiatan lain yang bukan merupakan kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan.
  4. Aktivitas pendanaan (financing) – yakni kegiatan yang menimbulkan perubahan dalam jumlah serta komposisi donasi modal dan tunjangan entitas. 
  5. Amortisasi – yakni alokasi sistematis jumlah tersusutkan suatu aset tidak berwujud selama masa manfaatnya.
  6. Anggaran pengeluaran modal - adalah Anggaran yang mengikhtisarkan planning perolehan akomodasi pabrik dan peralatan di masa yang akan datang.
  7. Arus kas – yakni arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
  8. Aset – yakni sumber daya yang: (a) dikendalikan oleh entitas sebagai akhir insiden masa lalu; dan (b) manfaat hemat di masa depan dari aset tersebut diperlukan diterima oleh entitas.
  9. Aset kontinjensi – yakni aset potensial yang timbul dari insiden masa kemudian dan keberadaannya menjadi niscaya dengan terjadi atau tidak terjadinya satu insiden atau lebih pada masa tiba yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas. 
  10.  Aset korporat – yakni aset selain goodwill yang berkontribusi terhadap arus kas masa depan baik dari unit penghasil kas yang sedang ditelaah maupun unit penghasil kas lain.
  11. Kewajiban lancar - adalah Suatu kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu bersahabat (biasanya dalam satu tahun atau kurang) dan yang akan dibayar dari aktiva lancar.
  12. Aktiva lancar - adalah Uang kas ataupun aktiva lainnya yang diperlukan sanggup ditukar menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi, yang biasanya dalam jangka waktu satu tahun atau kurang, melalui operasi normal (biasa) perusahaan.
  13. Saham prefern kumulatif - adalah Saham preferen (istimewa) yang berhak atas dividen tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya sebelum dividen boleh dibagikan untuk saham-saham biasa.
  14. Nota kredit - adalah Formulir yang diterbitkan oleh penjual untuk memberitahukan kepada debitor bahwa dalam asumsi piutang perjuangan debitor telah dibukukan suatu jumlah kredit.
  15. Kredit - adalah Sisi kanan perkiraan, jumlah yang dibukukan ke sisi kanan perkiraan, membukukan suatu jumlah ke sisi kanan perkiraan.
  16. Biaya - adalah Pengeluaran kas atau komitmen untuk memayar kas dimasa depan dengan tujuan menghasilkan pendapatan.
  17. Aset kontinjensi – yakni aset potensial yang timbul dari insiden masa kemudian dan keberadaannya menjadi niscaya dengan terjadi atau tidak terjadinya satu insiden atau lebih pada masa tiba yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.
  18. Aset lancar – yakni suatu aset yang memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) diperkirakan sanggup direalisasikan, atau dimaksudkan untuk dijual atau dipakai, dalam siklus operasi normal entitas; (b) dimiliki utamanya dengan tujuan untuk diperdagangkan; (c) diperkirakan sanggup direalisasikan dalam dua belas bulan sesudah tanggal neraca; atau (d) kas atau setara kas, kecuali terdapat pembatasan untuk ditukarkan atau digunakan untuk menuntaskan kewajiban setidaknya dalam dua belas bulan sesudah tanggal neraca.
  19. Aset tidak berwujud – yakni aset nonmoneter yang sanggup diidentifikasi tanpa wujud fisik.
  20. Biaya perolehan – yakni jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai masuk akal sumber daya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset pada ketika aset tersebut diakuisisi atau dibangun, atau ketika tersedia, nilai tersebut diatribusikan pada aset ketika legalisasi awal sesuai dengan persyaratan tertentu PSAK. 
  21. Metode harga perolehan - adalah Suatu metode akuntansi untuk investasi dalam saham, dengan mana pihak investor mengakui belahan dividen tunai yang diterimanya dari perusahaan (investee) sebagai pendapatan.
  22. Buku embel-embel biaya - adalah Buku embel-embel yang digunakan dalam sistem biaya pesanan yang berisi satu asumsi untuk setiap pesanan.
  23. Pusat biaya - adalah Suatu unit terdesentralisasi dimana manajer departemen atau divisi mempunyai tanggung jawab untuk mengendalikan biaya yang dikeluarkan dan wewenang untuk mengambil keputusan yang mempengaruhi biaya-biaya ini.
  24. Perilaku biaya - adalah Cara biaya berubah dalam kaitan dengan dasar aktivitasnya.
  25. Biaya konversi - adalah Gabungan biaya pekerja pribadi dan biaya overhead pabrik.
  26. Biaya pelepasan – yakni embel-embel biaya yang secara pribadi terkait dengan pelepasan aset atau unit penghasil kas, tidak termasuk biaya pendanaan dan beban pajak penghasilan.
  27. Bisnis – yakni suatu rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset yang bisa diadakan dan dikelola dengan tujuan memperlihatkan hasil dalam bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau manfaat ekonomi lainnya secara pribadi kepada investor atau pemilik, anggota, atau penerima lainnya.
  28. Entitas anak – yakni suatu entitas, termasuk entitas bukan perseroan terbatas ibarat persekutuan, yang dikendalikan oleh entitas lain (dikenal sebagai entitas induk). (Entitas induk atau entitas anaknya mungkin menjadi investor dalam suatu entitas asosiasi atau venturer dalam pengendalian bersama entitas. Dalam hal tersebut, laporan keuangan konsolidasian yang disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK
  29. Entitas asosiasi – yakni suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi ibarat persekutuan, dimana investor mempunyai dampak signifi kan dan bukan merupakan entitas anak ataupun belahan partisipasi dalam ventura bersama. ).
  30. Entitas induk – yakni suatu entitas yang mempunyai satu atau lebih entitas anak. 
  31. Kontroler - adalah Akuntan manajemen kepala dari suatu organisasi.
  32. Biaya yang sanggup dikendalikan - adalah Untuk tingkat manajemen tertentu, suatu biaya yang sanggup dikendalikan secara langsung.
  33. Rasio marjin donasi - adalah Presentasi setiap rupiah penjualan yang tersedia untuk menutup beban tetap dan memperlihatkan keuntungan operasi.
  34. Analisis marjin donasi - adalah Pemeriksaan sitematis atas perbedaan antara marjin donasi yang direncanakan dan yang sebenarnya.
  35. Marjin donasi - adalah Penjualan dikurangi beban variabel harga pokok penjualan, beban penjualan dan beban manajemen variabel.
  36. Goodwill – yakni suatu aset yang mencerminkan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lainnya yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak sanggup diidentifi kasi secara individual dan diakui secara terpisah.
  37. Imbalan kontinjensi – yakni suatu kewajiban pihak pengakuisisi untuk mengalihkan aset atau kepentingan ekuitas embel-embel kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi sebagai belahan dari pertukaran pengendalian atas pihak yang diakuisisi kalau insiden masa depan tertentu terjadi atau kondisi tertentu terpenuhi. Namun demikian, imbalan kontinjensi sanggup juga memperlihatkan hak kepada pihak pengakuisisi untuk memperoleh kembali imbalan yang dialihkan sebelumnya kalau kondisi tertentu terpenuhi.
  38. Instrumen ekuitas – yakni setiap kontrak yang memperlihatkan hak residual atas aset suatu entitas sesudah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen keuangan yakni setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
  39. Kas – terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits).
  40. Kebijakan akuntansi – yakni prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
  41. Suku bunga kontrak - adalah Suku bunga yang ditetapkan atas obligasi.
  42. Perkiraan kontra - adalah Suatu asumsi yang mengimbangi (offset) asumsi lain.
  43. Penganggaran berlanjut - adalah Metode penganggaran yang mempertahankan proyeksi dua belas bulan ke muka.
  44. Kewajiban kontinjen - adalah Kewajiban potensial yang akan benar-benar terjadi apabila di kemudian hari terjadi insiden tertentu.
  45. Konsolidasi - adalah Pembentukan perseroan gres dengan penyerahan aktiva dan kewajiban dua atau lebih perseroan yang telah ada kepada perseroan baru.
  46. Kelompok usaha – yakni entitas induk dan semua entitas anaknya.
  47. Kepentingan ekuitas – yakni kepentingan kepemilikan atas entitas yang dimiliki investor dan pemilik, anggota atau penerima atas entitas bersama.
  48. Kewajiban (Liability) – yakni kewajiban sekarang entitas yang timbul dari insiden masa kemudian yang penyelesaiannya diperkirakan menimbulkan pengeluaran sumber daya entitas. 
  49. Kewajiban diestimasi – yakni kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti.
  50. Kombinasi bisnis – yakni suatu transaksi atau insiden lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut sebagai “penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)” juga merupakan kombinasi bisnis.
  51. Ventura bersama – yakni perjanjian kontraktual dimana dua atau lebih pihak menjalankan kegiatan ekonomi yang tunduk pada pengendalian bersama.
  52. Teridentifikasi – Suatu aset disebut teridentifikasi kalau aset tersebut: (a) terpisahkan, yaitu bisa dipisahkan atau dipecah dari entitas dan dijual, dialihkan, dilisensikan, direntalkan atau dipertukarkan (baik secara individu atau gotong royong dengan kontrak terkait, aset atau liabilitas teridentifi kasi) tanpa memperhatikan apakah entitas bermaksud untuk melakukannya; atau (b) timbul dari kontrak atau hak aturan lainnya, tanpa memperhatikan apakah hak tersebut sanggup dialihkan atau dipisahkan dari entitas atau dari hak dan kewajiban lainnya.
  53. Setara kas (cash equivalent) – yakni investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat sanggup dijadikan kas dalam jumlah yang sanggup ditentukan dan mempunyai risiko perubahan nilai yang tidak signifi kan. 
  54. Selisih kurs – yakni selisih yang dihasilkan dari pembagian terstruktur mengenai sejumlah tertentu satu mata uang ke dalam mata uang lainnya pada nilai tukar yang berbeda.
  55. Risiko pasar – yakni risiko dimana nilai masuk akal atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi alasannya yakni perubahan harga pasar. Risiko pasar mencakup tiga jenis, yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko harga lainnya. 
  56. Risiko suku bunga – yakni risiko dimana nilai masuk akal atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akhir perubahan tingkat bunga pasar. 
  57. Risiko kredit – yakni risiko dimana suatu pihak atas instrument keuangan akan mengakibatkan kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya dalam melaksanakan suatu kewajiban.
  58. Riset – yakni penelitian orisinal dan bersiklus yang dilaksanakan dengan impian memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru. Rugi penurunan nilai yakni suatu jumlah yang merupakan selisih lebih jumlah tercatat suatu aset atas jumlah terpulihkannya. 
  59. Restrukturisasi – yakni jadwal yang direncanakan dan dikendalikan oleh manajemen dan secara material mengubah: (a) lingkup kegiatan perjuangan suatu entitas; atau (b) cara mengelola perjuangan tersebut.
  60. Pos-pos moneter – yakni unit-unit mata uang yang dimiliki dan aset serta laibilitas yang akan diterima atau dibayarkan dalam jumlah unit mata uang yang niscaya atau sanggup ditentukan.
  61. Pihak pengakuisisi (acquirer) – yakni entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi.
  62. Pihak yang diakuisisi (acquiree) – yakni bisnis atau beberapa bisnis yang pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atasnya dalam suatu kombinasi bisnis.
  63. Periode interim – yakni suatu periode laporan keuangan yang lebih pendek dari satu tahun buku penuh. 
  64. Periode vesting (vesting period) – yakni periode dimana semua kondisi vesting yang ditentukan dalam perjanjian pembayaran berbasis saham harus dipenuhi. 
  65. Pengendalian – yakni kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi dari suatu kegiatan ekonomi untuk memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.
  66. Penerapan retrospektif – yakni penerapan kebijakan akuntansi gres untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain seakan-akan kebijakan tersebut telah diterapkan semenjak awal transaksi. Penerapan prospektif suatu perubahan kebijakan akuntansi dan legalisasi dampak perubahan estimasi akuntansi, masing-masing adalah: (a) penerapan kebijakan akuntansi gres untuk transaksi atau insiden dan kondisi lainnya yang terjadi sesudah tanggal perubahan kebijakan tersebut; dan (b) legalisasi dampak perubahan estimasi akuntansi pada periode berjalan dan periode mendatang yang dipengaruhi oleh perubahan tersebut.
Terima kasih sudah membaca :)

Sumber http://fuzudhoz.blogspot.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Beberapa Istilah Dalam Akuntansi Berikut Dengan Definisinya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel