✔ Bisnis Pasca Akuisisi Freeport
Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh
Bisnis Pasca Akuisisi Freeport |
Konten Gaptek - lusa kemarin 17 September 2018, Saya bersama dengan komunitas blogger jakarta menghadiri diskusi terbatas dengan tema Skenario Bisnis pasca Akuisisi Freeport di salah satu hotel bintang 5 tepatnya di daerah jakarta Pusat.
Pada diskusi terbatas tersebut turut juga menghadirkan banyak sekali pembicara yang berkompeten di bidang seputar bisnis pertambangan.
Para pembicara itu diantaranya :
1. Ketua Indonesia Mining Institute Irwandy Arif.
2. Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sukamdaru Prihatmoko.
3. Milawarma, seorang profesional pertambangan.
Selain dari ketiga pembicara diatas, turut hadir juga Bambang Susigit selaku Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementrian ESDM .
PT Freeport Indonesia ketika ini mengalami perubahan management sesudah diakuisisi pemerintah dengan menetapkan PT Inalum sebagai pemegang saham mayoritas.
Sebagai pemilik saham mayoritas, tentu saja kendali management tetap ada di tangan Inalum. Artinya, banyak sekali keputusan strategis terkait perusahaan masih ada di pihak nasional.
Sementara itu aspek teknis pertambangan memanfaatkan sumber daya dan pengalaman Freeport yang sudah 51 tahun menggarap lahan pertambangan yang berlokasi di dataran tinggi Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua tersebut.
Dengan adanya sinergi tersebut, acara pertambangan Freeport Indonesia dibutuhkan bisa menawarkan bantuan yang optimal kepada negara secara jangka panjang.
Permasalahannya, apakah sesederhana itu pengelolaan Freeport dengan kehadiran Inalum sebagai pemegang saham mayoritas?
Sebelum membahas lebih lanjut, berikut mengenai perihal PT Freeport Indonesia .
PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : PT Freeport Indonesia
Jenis Perizinan : IUPK Operasi Produksi
No dan tanggal IUPK : 1872.K/30/MEM/2018
Luas : Wilayah IUPK : 9.946 Ha
Wilayah Penunjang : 116.783 Ha
Lokasi : Prov. Papua, Kab. Mimika dan Kab. Paniai
Bahan Galian : Tembaga Dmp (Emas dan Perak)
Produk : Konsentrat Tembaga
Pemegang Saham :
1. Freeport McMoran Copper & Gold Corp USA 81.28%
2. PT Inalum (Persero) INA 9.36%
3. PT Indocopper Investama Corp.* INA 9.36%
Freeport McMoRan Copper & Gold Inc merupakan salah satu produsen terbesar emas di dunia. Perusahaan Amerika ini mempunyai beberapa anak perusahaan termasuk PT Freeport Indonesia dan PT Irja Eastern Minerals and Atlantic Copper, S.A.
Terkabar Freeport McMoran akibatnya telah menetapkan akad dengan Pemerintah Indonesia terkait divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 51 persen.
Jika hal ini benar ibarat yang disepakati. Maka Sehingga dengan demikian, Indonesia akan menjadi pemilik saham lebih banyak didominasi sebesar 51 persen di PTFI.
Presiden Direktur Freeport McMoran, Richard Adkerson menyebut, dengan kepemilikan saham lebih banyak didominasi tersebut, Pemerintah Indonesia bisa mendapat penerimaan hingga puluhan miliar dollar.
Selanjutnya yakni PT Inalum akan menjadi pemegang saham tangan 51,2 persen. Seperti yang dilakukan semenjak awal pemerintah daerah Propinsi Papua dan Kabupaten Mimika yang mana mereka akan bantu-membantu untuk mengeluarkan 10 persen yang akan diberikan dari kepemilikan Inalum yang 51,2 persen di PT FI itu.
Saham diberikan secara gratis dan mendapat dividen yang akan diperoleh PT FI kelak.
Terjadinya akad Inalum dengan Freeport dalam HoA itu juga mengungkap perihal kepemilikan PT Indocopper Investama. Selama ini didengungkan bahwa RI mempunyai 9,36 persen saham di dalam PT FI, sebagai penggalan dari kewajiban PT FI melaksanakan divestasi saham ke RI.
Berbagi di saham-saham, divestasi ibarat diwajibkan undang-undang, penjualan 10 persen saham Freeport McMoRan di dalam PT FI pada tahun 1991 jatuh ke tangan kelompok Bakrie.
Untuk saham itu Bakrie mendirikan PT Indocopper Investama yang membeli 10 persen saham Freeport McMoRan konon seharga US $ 213 juta.
Jika kelak banding bisa dilangsungkan, Inalum akan menjadi perusahaan tambang raksasa Asia, yaitu logam mulia, emas, perak, timah, alumina, nikel, dan batubara. Juga produsen listrik untuk PLN (PLTA Inalum dan verbal tambang PTBA).
Pak Irwandy selaku Ketua Indonesian Mining Institute berharap semoga Inalum sanggup menjadi perusahaan kelas dunia ibarat Perusahaan Vale. Sebab telah diketahui, perusahaan Vale yang dulunya hanya dari BUMN hingga berubah jadi swasta dan terus meningkat hingga kini sudah berkembang hingga menyentuh kelas Dunia.
Sumber daya dan Cadangan dalam logam PT FI
Total Cadangan sebesar 2.026.035 Ribu Ton dengan kandungan setara logam :
• Emas (Au 0,86 g/t) = 1.730 Ton
• Perak (Ag 4,50 g/t) = 9.120 Ton
• Tembaga (Cu 0,99 %) = 21,33 juta Ton.
Total Sumber daya sebesar 2.115.531 Ribu Ton dengan kandungan setara logam :
• Emas (Au 0,62 g/t) = 1.330 Ton• Perak (Ag 3,59 g/t) = 7.590 Ton
• Tembaga (Cu 0,71 %) = 14,96 juta Ton.
Total Produksi sesuai umur kontrak dari 2016 – 2021 sebesar 10 Juta ton konsentrat setara logam :
• Emas (Au 25,72 g/t) = 190 Ton
• Perak (Ag 75,52 g/t) = 818 Ton
• Tembaga (Cu 27,52 %) = 2,5 Juta Ton.
Rencana Produksi bila perpanjangan disetujui 2022–2041 sebesar 50 Juta Ton konsentrat setara logam:
• Emas (Au 25,72 g/t) = 1.287 Ton
• Perak (Ag 75,52 g/t) = 3.776 Ton
• Tembaga (Cu 27,52 %) = 13,7 Juta Ton
Rencana Produksi serta Biaya Operasi & Investasi
Rencana Produksi serta Biaya Operasi & Investasi |
Tantangan Ke Depan
Beberapa tantangan kedepan yang akan harus siap dihadapi
adalah :
A. Era Tambang Dalam
- Produksi
- Peralatan
- SDM
B. Teknologi
- Alat
- SDM
C. PPM
- Budaya
- Sinkronisasi dengan Pemda
- Public Speaking
D. Taat Aturan (Smelter Wajib)
adalah :
A. Era Tambang Dalam
- Produksi
- Peralatan
- SDM
B. Teknologi
- Alat
- SDM
C. PPM
- Budaya
- Sinkronisasi dengan Pemda
- Public Speaking
D. Taat Aturan (Smelter Wajib)
Perencanaan Terintegrasi Pasca Akuisisi
1.Bagaimana akuisisi bisa membuat nilai tambah.
2.Peningkatan proses pertambangan yang berkelanjutan.
3. Integrasi untuk pertambangan.
4.Antisipasi ke depan industri pertambangan.
2.Peningkatan proses pertambangan yang berkelanjutan.
3. Integrasi untuk pertambangan.
4.Antisipasi ke depan industri pertambangan.
Kalo bukan kita yang menjaga dan melestarikan pertambangan Indonesia , siapa lagi?
Walaupun untuk ketika ini generasi bawah umur bangsa mungkin belum mampu, namun dibutuhkan di tahun kedepannya anak Bangsa sudah bisa mengelolanya.
Oleh alasannya yakni itu perlunya pendidikan yang baik biar anak bangsa Indonesia menjadi lulusan yang berkompeten terutama pada bidang pertambangan.
Oleh alasannya yakni itu perlunya pendidikan yang baik biar anak bangsa Indonesia menjadi lulusan yang berkompeten terutama pada bidang pertambangan.
Mari kita bersatu untuk indonesia yang lebih baik.
Wassalaamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh
0 Response to "✔ Bisnis Pasca Akuisisi Freeport"
Posting Komentar