iklan

Pengakuan Pendapatan Dalam Laporan Keuntungan Rugi


Pendapatan yaitu salah satu komponen dalam Laporan Laba Rugi, selain harga pokok penjualan, beban operasi, beban di luar operasi dan pos luar biasa.


Bagaimana perusahaan melaksanakan ratifikasi pendapatan?


Dan kapan juga perusahaan melaksanakan pengungkapan pendapatan?


Blog administrasi keuangan akan membahas ihwal ratifikasi dan pengungkapan pendapatan berdasarkan SAK dan PSAK.


 


01. Pengakuan Pendapatan Menurut SAK ETAP (IAI, 2009;114)


 Pengakuan Pendapatan dari Sistem Kontrak Konstruksi Pengakuan Pendapatan dalam Laporan Laba Rugi


Entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai masuk akal atas pembayaran yang diterima atau masih harus diterima.


Nilai masuk akal tersebut tersebut tidak termasuk jumlah diskon penjualan dan potongan volume.


Entitas harus mengakui pendapatan dari suatu penjualan barang jikalau semua kondisi berikut terpenuhi:



  1. Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan barang kepada pembeli.

  2. Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik keterlibatan manajerial hingga kepada tingkat biasanya diasosiasikan dengan kepemlikan maupun kontrol efektif atas barang yang terjual.

  3. Jumlah pendapatan sanggup diukur secara andal.

  4. Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berafiliasi dengan transaksi akan mengalir masuk ke dalam entitas.

  5. Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi sanggup diukur secara andal.


A. Pengakuan Pendapatan dari Sistem Kontrak Konstruksi


 Pengakuan Pendapatan dari Sistem Kontrak Konstruksi Pengakuan Pendapatan dalam Laporan Laba Rugi


Jika hasil kontrak konstruksi sanggup diestimasi secara andal, maka entitas harus mengakui pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berafiliasi dengan kontrak konstruksi.


Masing-masing sebagai pendapatan dan beban yang diadaptasi dengan tingkat penyelesaian kegiatan kontrak pada selesai periode pelaporan (seringkali dimaksudkan sebagai metode persentase penyelesaian).


Hasil suatu transaksi sanggup diestimasi secara ahli jikalau memenuhi semua kondisi berikut:


  1. Jumlah pendapatan sanggup diukur secara andal

  2. Ada kemungkinan besar bahwa manfaat irit yang berafiliasi dengan transaksi akan mengalir kepada entitas.

  3. Tingkat penyelesaian transaksi pada selesai periode pelaporan sanggup diukur secara andal.

  4. Biaya yang terjadi dalam transaksi dan biaya penyelesaian transaksi sanggup diukur secara andal.


Jika hasil  kontrak konstruksi sanggup diestimasi secara andal, maka entitas harus mengakui pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berafiliasi dengan kontrak konstruksi masing-masing.


Sebagai pendapatan dan beban yang diadaptasi dengan tingkat penyelesaian kegiatan kontrak pada selesai periode pelaporan (seringkali dimaksudkan sebagai metode persentase penyelesaian).


Estimasi hasil yang ahli membutuhkan estimasi tingkat penyelesaian, biaya masa depan, dan kolektibiltas tagihan yang andal.


Entitas harus memilih tingkat penyelesaian dari suatu transaksi atau kontrak dengan memakai metode yang sanggup mengukur dengan ahli sebagian besar pekerjaan yang dilaksanakan.


B. Metode yang mungkin mencakup berikut ini:



  1. Proporsi biaya yang terjadi dari pekerjaan yang telah diselesaikan hingga kini dibandingkan dengan total estimasi biaya.Biaya yang terjadi dari pekerjaan yang telah diselesaikan hingga kini tidak termasuk biaya yang berafiliasi dengan kegiatan masa depan, ibarat materi baku atau pembayaran di muka.

  2. Survei atas pekerjaan yang telah diselesaikan.

  3. Penyelesaian proporsi fisik dari transaksi jasa atau kontrak kerja.


 


02. Pengakuan Pendapatan Menurut SAK ETAP (IAI, 2009;121)


 Pengakuan Pendapatan dari Sistem Kontrak Konstruksi Pengakuan Pendapatan dalam Laporan Laba Rugi


A. Bunga, Royalti, dan Dividen


Entitas harus mengakui pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh entitas yang lain yang manghasilkan bunga, royalti, dan dividen atas dasar yang ditetapkan ketika:



  1. Ada kemungkinan bahwa manfaat irit yang berafiliasi dengan transaksi akan mengalir kepada entitas.

  2. Jumlah pendapatan tersebut sanggup diukur secara andal.


B. Entitas harus mengakui pendapatan atas dasar:



  1. Bunga harus diakui secara akrual

  2. Royalti harus diakui dengan memakai dasar akrual sesuai dengan substansi dari perjanjian yang relevan.

  3. Dividen harus diakui saat hak pemegang saham untuk mendapatkan pembayaran telah terjadi.


 


03. Pengakuan Pendapatan Menurut PSAK No. 23 ( Rev. 2010) 23.1


 Pengakuan Pendapatan dari Sistem Kontrak Konstruksi Pengakuan Pendapatan dalam Laporan Laba Rugi


Penghasilan didefinisikan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan sebagai kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi.


Dalam bentuk pemasukkan atau penambahan aset, atau penurunan liabilitas yang menjadikan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari bantuan penanaman modal.


Penghasilan mencakup pendapatan maupun keuntungan. Pendapatan yaitu penghasilan yang timbul dari pelaksanaan kegiatan entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda.


Seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti dan sewa.


Nilai masuk akal yaitu jumlah suatu aset sanggup dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang berkeinginan dan mempunyai pengetahuan memadai dalam suatu transaksi yang wajar.


Pendapatan yaitu arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari kegiatan normal entitas selama suatu periode jikalau arus masuk tersebut menjadikan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari bantuan penanaman modal.


Pendapatan diukur dengan nilai masuk akal imbalan yang diterima atau sanggup diterima.


Pendapatan dari penjualan barang diakui jikalau seluruh kondisi berikut dipenuhi:


  1. Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli.

  2. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang maupun melaksanakan pengendalian efektif atas barang yang dijual.

  3. Jumlah pendapatan sanggup diukur secara andal.

  4. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas.

  5. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut sanggup diukur secara andal.


A. Penjualan Jasa


Jika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa sanggup diestimasi secara andal, maka pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan contoh pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada selesai periode pelaporan.


Hasil transaksi sanggup diestimasi secara ahli jikalau seluruh kondisi berikut dipenuhi:



  1. Jumlah pendapatan sanggup diukur secara andal.

  2. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas.

  3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada selesai periode pelaporan sanggup diukur secara andal.

  4. Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menuntaskan transaksi tersebut sanggup diukur secara andal.


 


04. Pengakuan Pendapatan Menurut PSAK No. 23 (Rev. 2010) 23.11


 Pengakuan Pendapatan dari Sistem Kontrak Konstruksi Pengakuan Pendapatan dalam Laporan Laba Rugi


A. Bunga, Royalti, dan Dividen


Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen diakui dengan dasar yang dijelaskan, jika:



  1. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas

  2. Jumlah pendapatan sanggup diukur secara andal.


Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut:



  1. Bunga diakui memakai metode suku bunga efektif sebagaimana yang dijelaskan di PSAK 55 (revisi 2006; instrumen keuangan; Pengakuan dan pengukuran.

  2. Royalti diakui dengan dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan.

  3. Dividen diakui jikalau hak pemegang saham untuk mendapatkan pembayaran ditetapkan,


Jika bunga yang belum dibayar telah diakru sebelum pembelian investasi yang berbunga, maka penerimaan bunga lalu dialokasikan antara periode sebelum pembelian dan setelah pembelian.


Dan hanya bab setelah pembelian yang diakui sebagai pendapatan.


Royalti diakru sesuai dengan syarat perjanjian yang relevan  dan pendapatan juga umumnya diakui dengan dasar tersebut kecuali dengan memperhatikan substansi perjanjian, akan lebih sesuai untuk mengakui pendapatan atas dasar sistematis dan rasional lain.


Pendapatan diakui hanya jikalau kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas.


Namun, jikalau ketidakpastian timbul dari kolektibilitas jumlah tertentu yang telah termasuk dalam pendapatan, jumlah yang tidak sanggup ditagih, atau jumlah yang kemungkinan pemulihannya tidak besar lagi.


Maka jumlah tersebut diakui sebagai beban, bukan penyesuaian terhadap jumlah pendapatan yang diakui semula.


 


05. Pengungkapan Pendapatan Berdasarkan SAK ETAP (IAI, 2009;122)


 Pengakuan Pendapatan dari Sistem Kontrak Konstruksi Pengakuan Pendapatan dalam Laporan Laba Rugi


A. Entitas harus mengungkapkan:



  1. Kebijakan akuntansi yang diterapkan sebagai dasar ratifikasi pendapatan, termasuk metode yang diperlukan untuk memilih tingkat penyelesaian transaksi yang melibatkan penyediaan jasa.

  2. Jumlah setiap kategori pendapatan yang diakui selama periode, termasuk pendapatan yang timbul dari:

    • Penjualan barang

    • Penyediaan jasa

    • Bunga

    • Royalti

    • Dividen

    • Jenis pendapatan signifikan lainnya.































































B. Entitas harus mengungkapkan:



  1. Jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan dalam periode pelaporan.

  2. Metode yang dipakai untuk memilih pendapatan kontrak yang diakui dalam periode pelaporan.

  3. Metode yang dipakai untuk memilih tingkat penyelesaian kontrak yang sedang berjalan.


C. Entitas harus menyajikan:



  1. Jumlah bruto kontrak pekerjaan yang sudah menjadi hak sebagai suatu aset

  2. Jumlah bruto kontrak kerja yang terutang kepada pelanggan sebagai suatu kewajiban.


 


06. Pengungkapan Pendapatan Menurut PSAK No. 23 (Rev. 2010) 23.12


 Pengakuan Pendapatan dari Sistem Kontrak Konstruksi Pengakuan Pendapatan dalam Laporan Laba Rugi


A. Entitas mengungkapkan:



  1. Kebijakan akuntansi yang dipakai untuk ratifikasi pendapatan, termasuk metode ynag dipakai untuk memilih tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa.

  2. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut, termasuk pendapatan yang berasal dari:

    – Penjualan barang

    – Penjualan jasa

    – Bunga

    – Royalti

    – Dividen

  3. Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.


 


07. Kesimpulan


Demikian pembahasan ihwal ratifikasi pendapatan dan pengungkapannya dalam Laporan Laba Rugi.


Bila Anda ingin menciptakan sistem akuntansi keuangan yang baik dan benar untuk perjuangan Anda, pribadi saja ke: Accounting Tools & SOP.


Moga bermanfaat dan terima kasih.


***



Sumber https://manajemenkeuangan.net

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengakuan Pendapatan Dalam Laporan Keuntungan Rugi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel