iklan

Mending Membuat Lowongan Kerja Daripada Mencari Lowongan Kerja

“Baru lulus, resah mau cari kerja kemana alasannya kuliah salah jurusan. Mau kerja di bidang yang sesuai dengan jurusan, tapi merasa bukan passion.” Pernyataan tersebut memang sering terlontarkan dari para fresh graduate. Mereka bingung, mau masukin lowongan kerja, tapi resah mau kerja apa. Akhirnya jadi pengangguran deh. Daripada kau nganggur, kenapa tidak berpikir untuk membuat lowongan kerja.


Sebagai fresh graduate yang mendapat fakta di atas pastinya sangat menyakitkan. Bagaimana tidak, niat nyari kerja kan buat cari uang. Eh malah disuruh usaha. Modal darimana coba? Makin pusing deh.


Wah belum apa-apa kok kau udah minder duluan sih. Tidak ada salahnya kan kau mencoba melaksanakan untuk berwirausaha. Apa lagi jumlah pengusaha di Indonesia juga masih sangat sedikit. Jumlah orang terkaya di Indonesia yang hartanya mencapai triliunan cuma ada 50an orang lho, memang kau enga mau menjadi menyerupai mereka?


Sudahlah tak perlu lagi kau menyebar lamaran pada situs lowongan kerja atau memasukan lamaran kau ke perusahaan-perusahaan. Coba gali kemampuan kau dan pikirkan bagaimana bila kau membuat lowongan kerja saja bukan mencari lowongan kerja. Mengapa? Karena ternyata membuat lapangan kerja lebih mengasyikan lho. Berikut keuntungan-keuntungan yang bisa kau dapatkan.


Keuntungan Menciptakan Lapangan Kerja


Kamu Tidak Perlu Bangun Pagi


Waktu masa kuliah mungkin kau selalu tidur larut malam, dan sangat sulit bangkit pagi. Bahkan kau selalu menentukan kelas yang siang. Kamu niscaya tahu, kalo di Indonesia sebagian besar perusahaan menerapkan jam kantor. Jam kantor ini ada yang mulai dari jam 8 pagi sampai 5 sore, ada pula yang jam 9 pagi sampai 6 sore. Kalo kau telat, honor kau dipotong. Ga lezat kan?


Coba kalo kau jadi orang yang membuat lowongan kerja atau pengusaha, dan mendirikan bisnis. Jam kantor gak bakal berlaku buat kamu. Kamu bisa tiba ke daerah bisnis kau kapan pun kau mau. Apa lagi kalo bisnis yang kau jalankan merupakan bisnis online, sudah niscaya kau bisa mengatur kapan harus online, tanpa terikat waktu yang pasti. Bukankah itu mengasyikan?


Engak Kena Macet dan Desak-Desakan


Udah harus bangkit pagi, pergi ke kantor harus pagi-pagi supaya di jalan engak kena macet dan engak desak-desakan di angkutan umum. Terus pulang harus lebih malem, supaya bisa santai dan dapet duduk. Capek kan kayak gitu? Yah kalo kau masih jomblo (alias belum punya istri) hal menyerupai ini mah gak perlu dikuatirin. Tapi tetap akan capek juga, masa kau di rumah cuma numpang tidur doang sih. Kan enga enak.


Terus gimana caranya supaya enga kena macet dan desak-desakan? Cari kost, apartemen, atau kontrakan yang deket kantor aja. Tapi berapa biayanya? Duh pusing sekali bukan. Daripada kau pusing mikirin begituan, udah deh kau mulai jadi pengusaha aja. Kaprikornus pengusaha kau bisa membuat lowongan kerja dan memperkerjakan orang-orang disekitar lingkunganmu. Dan tidak perlu mengalami macet dan desak-desakan di angkutan umum.


Enggak Harus Kerja Pake Kemeja dan Pantopel


Kalo kau kerja kantoran, kau niscaya harus pake kemeja, dasi, dan pantopel. Duh ribet banget kan. Padahal kau waktu kuliah aja acak-acakan, lebih sering pake kaos. Gimana kalo kerja harus rapih. Kalo kerja di Start Up mungkin masih toleransi dalam berpakaian yang agak bebas. Tapi kalo di perusahaan-perusahaan umum wah mana mungkin.


Tapi berbeda bila kau menjadi pemilik perusahaan. Kamu niscaya masih ingat dengan Almarhum Om Bob Sadino kan? Bagaimana penampilan dia, nyentrik bukan? Bahkan kalo katanya, pas rapat di perusahaan aja om Bob tetap dengan penampilan nyentrik lho. Pake sandal jepit, celana pendek. Kalo kau jadi pegawai kau gak bakal bisa kayak gitu kan?


Yah semau beliau aja, kan beliau yang punya perusahaan, kau yang membuat lowongan kerja. Kamu juga bisa begitu, dengan syarat bila kau yaitu pemilik perusahaan. Keuntungan menyerupai ini hanya bisa kau raih dikala menjadi seorang entrepreneur.


Enggak Harus Pulang Kantor Jam 5 Sore


Jam 4 mau ketemu temen-temen kuliah. Kalo kau jadi orang kantoran sih itu gak mungkin. Berbeda bila kau yang membuat lowongan kerja. Maka kau tidak harus keluar kantor jam 5 sore. Kamu bisa keluar kantor kapan pun kau mau. Itulah enaknya jadi pengusaha.


Hal menyerupai itulah yang dipakai oleh sebagian pengusaha-pengusaha di dunia dan di Indonesia. Mereka hanya bekerja selama satu sampai tiga jam dalam satu hari. Tapi selama itu mereka kerja secara efektif, mereka tidak perlu kerja selama delapan jam sehari. Itulah laba yang bisa kau dapatkan dikala menjadi pengusaha.


Bisa Punya Gaji yang Tak Ada Batas


Kalo kau diterima kerja di suatu perusahaan berapa honor yang kau minta? 5 juta, 10 juta, 12 juta? Mungkin honor sebesar itu bisa kau dapatkan dikala udah punya pengalaman kerja. Kalo kau benar-benar fresh graduate apakah kau bisa dapet honor segitu? Sulit, mungkin honor kau Cuma UMR provinsi. Berbeda kalau kau jadi pengusaha.


Kalau kau membuat lowongan kerja, maka kau bisa sanggup penghasilan tak ada batas meskipun kau gres lulus kuliah. Kamu bisa punya penghasilan setiap bulan diatas 10 juta untuk tahap awal, mungkin lebih.


Keuntungan tersebut hanya kau sanggup bila kau menjadi pengusaha atau melaksanakan bisnis. Meskipun kau gres lulus kau tetap bisa berbisnis dan mempunyai penghasilan. Salah satu bisnis yang cukup menghasilkan yaitu dengan menjadi biro Accurate Digital Partner (ADP).


Apa itu ADP? ADP yaitu reseller resmi produk Accurate Online. Salah satu software akuntansi di Indonesia. Dengan melaksanakan penjualan Accurate software, Anda yang mendaftar sebagai ADP bisa mendapat penghasilan berupa komisi penjualan minimal 20 % dari setiap produk yang terjual. Cukup besar bukan? Untuk menjadi ADP Anda tidak perlu mengirim surat lamaran, cukup dengan mendaftar menjadi Agen di web SolusiUKM.com.



Sumber http://solusiukm.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mending Membuat Lowongan Kerja Daripada Mencari Lowongan Kerja"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel