√ Rangkuman, Pola Soal Pembahasan Induksi Magnet
Rangkuman Induksi Magnet
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="5411244982"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
Medan Magnet
Medan magnet merupakan ruang disekitar magnet yang masih sanggup dirasakan adanya gaya magnetnya. Pada tahun 1820 seorang ilmuwan Denmark, Hans Christian Oersted (1777-1857) menemukan suatu tanda-tanda yang menarik. Saat jarum kompas diletakkan di sekitar kawat berarus ternyata jarum kompas menyimpang. Kemudian disimpulkan bahwa di sekitar kawat berarus timbul medan magnet. Medan magnet oleh kawat berarus inilah yang dinamakan induksi magnet.
Sumber gambar :Buku Fisika Kelas 3 Sri Handayani
Induksi magnet merupakan besaran vektor arahnya sanggup ditentukan dengan memakai kaedah tangan kanan
Sumber gambar :Buku Fisika Kelas 3 Sri Handayani
Lambang cros (x) artinya masuk bidang sedangkan dot (•) artinya keluar bidang
Medan Magnet Pada Kawat Lurus Berarus
Besarnya medan pada titik P adalah
Keterangan :
a : Jarak titik p ke kawat
μo : permiabilitas hampa (4π. 10-7 wb/Am)
i = besar lengan berkuasa arus listrik (A)
B = Induksi magnetik di titik P (wb/m2)
LIHAT JUGA : Video Pembelajaran Induksi Magnetik
Medan Magnet pada Kawat Melingkar
Pusat Lingkaran Pada Titik O
Jika terdiri dari N lilitan maka besar induksi magnet di sentra lingkaran
Keterangan:
B = Induksi Magnet
N = banyak lilitan.
I = Kuat Arus
a = jarak sentra bundar ke kawat
μo : permiabilitas hampa (4π. 10-7 wb/Am)
Medan Magnet Pada Solenoida Berarus
Merupakan kumparan yang dipanjangkan.
Sumber gambar :Buku Fisika Kelas 3 Sri Handayani
Menentukan Induksi Magnet
Keterangan :
N : Jumlah lilitan
L : Panjang Soleneida(meter)
μo : permiabilitas hampa (4π. 10-7 wb/Am)
i = besar lengan berkuasa arus listrik (A)
B = Induksi magnetik di titik P (wb/m2)I = Kuat Arus
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
Medan Magnet Pada Toroida
Rumusan Menentukan Induksi Magnet
Keterangan :
N : Jumlah lilitan
a = rata-rata jari2 dalam dan jari-jari luar toroida dengan satuan meter (m) = (R1 + R2)
μo : permiabilitas hampa (4π. 10-7 wb/Am)
i = besar lengan berkuasa arus listrik (A)
B = Induksi magnetik di sentra (wb/m2)
Gaya Lorentz
Gaya yang ditimbulkan oleh medan magnet timbul jika ada interaksi dua medan magnet. Gaya Lorentz antara lain sanggup terjadi pada:
- Gaya Lorentz pada kawat Berarus di Dalam Medan Magnet
Aturan ajudan dipakai untuk menentukkan arah gaya
Secara matematis sanggup dituliskan dengan persamaan:
Fl = B I l sinθ
Keterangan:
Fl = gaya Lorentz (N)
B = besarnya medan magnet (T)
I = Kuat arus yang dialirkan (A)
l = panjang kawat penghantar (m)
θ = sudut antara arus i dan medan magnet B - Kawat sejajar berarus
Secara matematis besar gaya lorenz pada kawat sejajar sanggup ditulis sebagai berikut:
Keterangan :
F12 = F21 = gaya lorentz pada kawat kedua kawat (N)
μo = permeabilitas ruang hampa = 4π.10-7 Wb\Am
I1 = arus pada kawat pertama (A)
I2 = arus pada kawat kedua (A)
I = panjang kawat (m)
a = jarak kedua kawat (m) - Gaya Lorentz Pada Muatan Yang Bergerak Dalam Medan Magnet Muatan bergerak sanggup disamakan dengan arus listrik.
Berarti ketika ada muatan bergerak dalam medan magnet juga akan timbul gaya Lorentz. Arus listrik yaitu muatan yang bergerak dan muatan yang dimaksud yaitu muatan positif.
Secara matematis besarnya gaya magnet pada muatan bergerak sanggup dinyatakan dengan persamaan berikut
F = B q v sin θKeterangan :
F = gaya lorentz (N)
B = medan magnet (T)
q = besarnya muatan listrik (C)
v = kecepatan muatan (m/s)
θ = sudut antara medan magnet B dan kecepatan muatan v
Adanya sudut antara medan magnet dan kecepatan muatan listrik menjadikan muatan mempunyai lintasan yang berbeda pada ketika berada di dalam medan magnet.- Arah kecepatan muatan positif sejajar dengan medan magnet (θ = 02) maka F = 0
- Arah medan magnet dan kecepatan muatan positif membentuk sudut θ (02 < θ < 10˚)spiral
- Muatan positif tegak lurus dengan medan magnet (θ = 90˚) maka Florenz = fsentripetal sehingga lintasan berbentuk lingkaran
Jari-jari lintasan (R) sanggup ditentukan dengan persamaan berikut
Keterangan:
R = jari-jari lintasan
m = massa muatan listrik (kg)
B = Induksi Magnet
q = besarnya muatan listrik (C)
v = kecepatan muatan (m/s)
- Arah kecepatan muatan positif sejajar dengan medan magnet (θ = 02) maka F = 0
DOWNLOAD RANGKUMAN & CONTOH SOAL INDUKSI MAGNET DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN
- 0,1
- 0,13
- 0,2
- 0,25
- 0,3
- Ke arah B
- Ke kiri
- Ke kanan
- Tegak lurus masuk bidang keras
- Tegak lurus keluar bidang keras
Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah konduktor RS sepanjang 2 m dialiri arus yang diletakkan secara tegak lurus medan magnet dengan rapat flux 0,5 T. Jika gaya yang dialami oleh konduktor yaitu 1 N dengan arah masuk bidang kertas. Maka besar dan arah arus pada konduktor adalah…
- 1 A dari R ke S
- 1 A dari S ke R
- 2 A dari R ke S
- 2 A dari S ke R
- 5 A dari R ke S
- π. 10-7 T
- 1. 10-7 T
- π.10-7 T
- 2.10-7 T
- 2π.10-7 T
- R1 = 0.25 R2
- R1 =0.5 R2
- R1 = R2
- R1 = 2 R2
- R1 = 4 R2
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
- 1 A ke atas
- 1 B ke bawah
- 10 A ke atas
- 10 A ke bawah
- 20 A ke atas
- 1 dan 2
- 1 dan 3
- 1 dan 4
- 2 dan 4
- 2 dan 3
PEMBAHASAN :
Untuk memilih arah medan gunakan hukum tangan kanan. Pada gambar 1 merupakan 2 kawat yang masing-masing berbentuk setengah bundar maka arah medan magnetnya searah yakni keluar. Sedangkan, pada kawat 3 merupakan satu bundar dengan arah medan masuk kedalam bidang. Besarnya medan magnet pada gambar 1 sama dengan gambar 3 namun arahnya berlawanan.
Jawaban : B
- 1,2 A searah dengan arus pada kawat M
- 1,2 A berlawanan arah dengan arus pada kawat M
- 1,5 A searah dengan arus pada kawat M
- 1,5 A berlawanan arah denganarus pada kawat M
- 2,4 A searah dengan arus pada kawat M
- 0,2
- 0,28
- 1,20
- 1,60
- 2,50
PEMBAHASAN :
Dengan memakai kaidah tangan biar di peroleh F yang arahnya keluar bidang gambar,maka arah v dan b tidak keluar atau masuk bidang gambar. Jawaban yang paling sempurna yaitu E
- 2,14 x 10-5 tesla, arah ke dalam
- 2,14 x 10-5 tesla, arah ke luar
- 2,14 x 10-7 tesla, arah ke dalam
- 2,14 x 10-7 tesla, arah ke luar
- Nol
- 0.06 Nm
- 0.10 Nm
- 2,14 x 10-7 tesla, arah ke dalam
- 2,14 x 10-7 tesla, arah ke luar
- Nol
PEMBAHASAN :
Perhatikan gambar !
Diketahui:
F1 = F2 = BiL
L = 12 cm = 0,12 m
r = ½ lebar = ½ x 10 cm = 5 cm = 0,05 m
Menentukan torsi
τ = F1 r + F2 r
τ = BiLr + BiLr
τ = 2BiLr
τ = 2(0,25)(2)(0,12)(0,05) = 0.06 Nm
Jawaban : A
DOWNLOAD RANGKUMAN & CONTOH SOAL INDUKSI MAGNET DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="5411244982"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Rangkuman, Pola Soal Pembahasan Induksi Magnet"
Posting Komentar