5 Perbedaan Fakta Dan Opini Dalam Tabel Beserta Contohnya

Ketika media telah beralih fungsi menjadi alat propaganda politik, maka kita akan semakin sulit membedakan mana fakta dan mana opini, lantaran arahan etik jurnalistik sudah dipendam sedalam-dalamnya.

Perbedaan Fakta dan Opini

Akhir-akhir ini, media di Indonesia semakin carut-marut. Berita-berita yang disajikan sering kali tidak berimbang dan sarat akan muatan politik. Berita-berita yang hadir tersebut sering kali mencampurkan 2 hal, yaitu antara fakta dan opini. Kita sebagai masyarakat harus berhati-hati dan bisa memilah secara jernih setiap isu yang kita simak. Kita harus bisa membedakan mana isu yang mutlak yakni sebuah fakta, dan mana isu yang merupakan penggiringan opini dan propaganda politis.

Untuk bisa membedakan mana isu yang berkualitas dan mempunyai nilai kebenaran kita harus mengetahui ciri-ciri isu yang berupa fakta dan ciri isu yang berupa opini. Ya, kita harus bisa mengetahui perbedaan fakta dan opini.

Perbedaan	Fakta	Opini
Pengertian	Informasi, kejadian, atau insiden yang bisa dibuktikan kebenaranya.	Ide, pikiran, tau pendapat yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Sifat	Objektif	Subjektif
Pembuktian	Ada bukti akurat yang pertanda kebenarannya	Tidak ada bukti akurat yang pertanda kebenarannya
Pengujian	Telah diuji kebenarannya	Belum diuji kebenarannya
Pengakuan	Diakui semua orang	Tidak diakui semua orang

1. Perbedaan Pengertian

Fakta yakni informasi dari insiden atau insiden yang objektif telah terjadi, mempunyai bukti dan data yang akurat, dan telah diakui kebenarannya oleh semua orang. Sementara opini yakni ide, pikiran, atau pendapat orang perorang secara subjektif dan tidak mempunyai bukti akurat yang sudah teruji serta kebenarannya belum tentu diakui semua orang.

2. Perbedaan Sifat

Perbedaan fakta dan opini salah satunya terletak pada sifatnya. Fakta bersifat objektif, artinya memang benar-benar konkret dan diakui kebenarannya oleh semua orang, sementara opini bersifat subjektif, artinya setiap orang bisa mempunyai opini yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang mana ia berpikir. Opini yang digembor-gemborkan secara terus menerus bisa dianggap sebagai sebuah fakta, oleh lantaran hal inilah maka penggiringan opini sering kali menjadi alat politik pihak tertentu untuk mencapai keinginannya.

3. Pembuktian

Salah satu hal yang bisa menjadi pembeda antara fakta dan opini terletak pada ada tidaknya data atau bukti pendukung kebenarannya. Fakta mempunyai data dan bukti yang jelas, sementara opini tidak.

Perhatikan pola fakta dan opini pada tabel di bawah ini dan rasakan perbedaan keduanya!

Fakta

Opini

Satu jam terdiri dari 60 menit sedangkan 1 menit terdiri dari 60 detik. Ir. Soekarno yakni presiden pertama Indonesia sekaligus sebagai proklamator bangsa ini. Tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2005. Ahok menggantikan Joko Widodo sebagai gubernur DKI Jakarta pada tanggal 19 November 2014. Penduduk Indonesia berjumlah 286 juta jiwa ketika sensus dilakukan di tahun 2008.

Satu jam menjadi waktu yang sangat usang kalau kita menggunakannya untuk menunggu. Ir. Soekarno yakni presiden yang tegas dan tanpa pamrih. Tsunami Aceh kemungkinan akan terulang kembali di tahun 2035. Ahok diduga akan menjadi tersangka dalam kasus pembelian lahan RS. Sumber Waras. Jumlah penduduk yang terlalu banyak dinilai sebagai salah satu penyebab Indonesia sulit lepas dari jeratan kemiskinan.

4. Pengujian dan Pengakuan

Fakta mempunyai nilai kebenaran yang telah diuji, oleh hasilnya semua orang akan mengakui kebenaran tersebut. Sementara opini belum diuji kebenarannya, oleh hasilnya kita bisa untuk tidak mempercayainya.

Perbedaan Massa dan Berat

Nah, demikianlah beberapa perbedaan fakta dan opini. Semoga dengan mengetahui perbedaan keduanya, kita tak lagi gampang terprovokasi oleh berita-berita yang tendensius dan sarat muatan politis. Semoga menjadi wawasan gres bagi Anda. Salam.
Sumber http://danperbedaan.blogspot.com

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: