Apa Saja Aplikasi Sistem Penyimpanan Alpabetis?
Aplikasi Sistem Penyimpanan Alpabetis
Banyak perusahaan telah merancang sistem alpabetis. Tentu saja hal ini dilakukan dengan peralatan dan karakter tertentu yang diharapkan sanggup membantu kecepatan dalam penyimpanan dan inovasi kembali arsip, serta pengawasan yang ketat dalam mengantisipasi kesalahan penyimpanan. 4 (Empat) dari sistem alpabetis yang ada dibahas dalam goresan pena ini, adalah
1) Variadex System
Variadex system dirancang oleh Kardex system Inc. Marietta, Ohio. Dalam sistem ini penataan alpabetis memakai warna tertentu untuk memudah penyimpanan dan inovasi kembali arsip. Setiap abjad alpabet diberi warna oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu. Guide Alpabetis ditempatkan pada posisi pertama, posisi kedua untuk folder campuran, posisi ketiga dan ke empat untuk folder individual; terdapat guide khusus untuk nama yang memerlukan kawasan yang besar atau untuk nama-nama yang frekuensi penggunaannya tinggi. Tanda arsip keluar (out indicator) menerima tab pada posisi kelima. Semua tab folder berwarna tertentu ada di belakang guide yang berwarna sama.
Warna tab ditentukan oleh abjad kedua dari unit yang dijadikan patokan. Bila abjad kedua yaitu a, b, c, atau d maka warnanya yaitu oranye, bila abjad kedua yaitu e, f, g, atau h warnanya kuning. Bila abjad keduanya i, j, k, l, m, atau n warna yang dipakai hijau, bila abjad keduanya r, s, t, u, v, w, x, dan z warnanya yaitu ungu. Sebagai contoh, folder untuk nama Natusch akan diberi tab berwarna oranye dan folder untuk nama Neuman diberi tab berwarna kuning, folder untuk nama Nicholas diberi tab berwarna hijau, folder untuk Nowel diberi tab berwarna biru, dan folder untuk nama Nugent atau Nystrom diberi tab berwarna ungu.
2) Alpha Code System
Alpha code system diproduksi TAB Product Company, Palo alto, California. Sistem ini dipakai untuk penataan di rak sebagai ganti penataan di dalam laci. Folder yang menampung label berkode warna pada sisi terbuka dibagi dari potongan atas, dan hanya guide yang dibutuhkan yang diberi abjad alpabet. Tab folder yang panjang berisi 3 label; 2 label berwarna diwakili 2 abjad pertama dari nama folder yang disimpan, dan label ketiga berwarna putih berisi nama lengkap. A berwarna merah dan C berwarna oranye. Setiap abjad alpabetis dicetak dengan warna berbeda atau dengan satu atau dua garis berwarna sehingga tiap 2 abjad pertama setiap folder akan gampang terlihat. Sebab dari 2 warna yang terlihat terdiri atas 10 warna spectrum warna yang diformulasikan secara khusus sehingga seandainya warna itu menyilaukan, menjadi tidak menyilaukan lagi.
Keuntungan sistem ini adalah:
Super ideal system dibentuk oleh Shaw Waker of Muskegon, Michigan. Sistem ini mempunyain guide alpabetis yang dinomori secara berurutan dengan tab one fifth cut yang ditegakkan pada potongan pertama dan kedua. Folder adonan dengan tab one fifth cut diberi nomor untuk menghubungkannya dengan guide yang diikuti pada posisi I. Folder nama individual dengan one third cut ditegakkan dalam posisi dua dan tiga. Guide nama dengan guide one third cut ada pada potongan kanan. Guide keluar dengan tab one third cut pada posisi ketiga. Notasi pada beberapa guide dan tab folder adonan dipakai (contoh BE, BL, BR). Notasi tertutup ganda dipakai pada huruf-huruf alpabetis yang berisi kombinasi abjad yang banyak dipergunakan (Contoh; B, C, H, M).
Oleh lantaran itu lantaran itu laba sistem ini yaitu tidak mengandalkan pada warna, dan folder file standar dan label sanggup digunakan. Folder adonan memiliki tab pada ukuran yang sama dan posisi menyerupai guide primer sehingga memudahkan petugas penyimpan untuk melihat alpabetis secara keseluruhan. Penggunaan abjad dan nomor pada tab guide memungkinkan dilakukannya dua kali pengecekan secara sepat dan benar. Kerugiannya yaitu bahwa penambahan folder individu untuk disimpan, akan mengacaukan tatanan, semenjak beberapa kombinasi posisi tab ketiga dan keempat disimpan bersamaan. Tampilan berkas yang disimpan di laci kelihatan kacau. Hal ini tidak akan menjadi dilema bila folder disimpan dalam penataan yang lurus. Salah simpan lebih sering terjadi pada dikala hanya mengandalkan penataan secara alpabetis saja tanpa warna yang sanggup dipakai untukmengecek.
4) Alpha–Z System
Alpha-Z system yang diproduksi oleh Smead Manufacturing Company Hatings, Minnesota merupakan metode derma instruksi warna pada laci. Berkas rak terbuka dengan elemen building block yang secara sederhana ditambahkan bersama berkas yang berkembang. Folder memiliki tab final dengan tanda tiga label. Label tersedia dalam 13 warna dengan abjad warna putih di atas latar belakang berwarna, untuk setengah potongan pertama dari alpabetis dan abjad berwarna pada latar belakang putih untuk menandai abjad alpabet. Label pertama menampung nama yang diketik berwarna dan abjad alpabet pada unit pertama nama. Label kedua dan ketiga diberi instruksi warna
untuk menghubungkan dengan abjad II dan II pada unit pertama dari nama yang disimpan. Semua label gampang dibaca dan setiap sisi folder potongan alpabetis gampang dilihat dalam label yang disisipkan dan ditempel pada potongan atas guide biru yang tebal. Sub potongan dari alpabetis ditentukan oleh perusahaan yang membutuhkan Guide keluar yang jika dalam 7 warna sesuai dengan warna kawasan berkas yang dipindahkan. Keuntungan terbesar dari sistem ini yaitu folder sanggup ditambahkan dengan sangat gampang sebanyak yang dibutuhkan. Peralatan dari bagianbagian sistem ini gampang didapat di toko-toko terdekat, alasannya yaitu label yang ditempatkan terbuat dari tab yang biasa namun dilindungi dengan laminating, digosok, dan dilumasi. Proteksi ini menciptakan folder menjadi besar lengan berkuasa meski sering dipegang petugas ketika memindahkan dan menyisipkan.
Kerugiannya, pada dikala dipakai warna yang berurutan sanggup saja diambil bersamaan, dan warna yang membingungkan akan menimbulkan kesalahan menyimpan. Ini mungkin terasa berat bagi orang yang tidak sanggup membedakan dari 13 warna. A merah, B biru tua, C hijau tua, D biru muda, E purple, F oranye, G abu-abu, H coklat tua, I pink, J kuning, K coklat muda, L lavender, dan M hijau muda. Urutan ini diulang lagi dari N - Z. Sumber http://kumpulantugasekol.blogspot.com
Banyak perusahaan telah merancang sistem alpabetis. Tentu saja hal ini dilakukan dengan peralatan dan karakter tertentu yang diharapkan sanggup membantu kecepatan dalam penyimpanan dan inovasi kembali arsip, serta pengawasan yang ketat dalam mengantisipasi kesalahan penyimpanan. 4 (Empat) dari sistem alpabetis yang ada dibahas dalam goresan pena ini, adalah
1) Variadex System
Variadex system dirancang oleh Kardex system Inc. Marietta, Ohio. Dalam sistem ini penataan alpabetis memakai warna tertentu untuk memudah penyimpanan dan inovasi kembali arsip. Setiap abjad alpabet diberi warna oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu. Guide Alpabetis ditempatkan pada posisi pertama, posisi kedua untuk folder campuran, posisi ketiga dan ke empat untuk folder individual; terdapat guide khusus untuk nama yang memerlukan kawasan yang besar atau untuk nama-nama yang frekuensi penggunaannya tinggi. Tanda arsip keluar (out indicator) menerima tab pada posisi kelima. Semua tab folder berwarna tertentu ada di belakang guide yang berwarna sama.
Warna tab ditentukan oleh abjad kedua dari unit yang dijadikan patokan. Bila abjad kedua yaitu a, b, c, atau d maka warnanya yaitu oranye, bila abjad kedua yaitu e, f, g, atau h warnanya kuning. Bila abjad keduanya i, j, k, l, m, atau n warna yang dipakai hijau, bila abjad keduanya r, s, t, u, v, w, x, dan z warnanya yaitu ungu. Sebagai contoh, folder untuk nama Natusch akan diberi tab berwarna oranye dan folder untuk nama Neuman diberi tab berwarna kuning, folder untuk nama Nicholas diberi tab berwarna hijau, folder untuk Nowel diberi tab berwarna biru, dan folder untuk nama Nugent atau Nystrom diberi tab berwarna ungu.
2) Alpha Code System
Alpha code system diproduksi TAB Product Company, Palo alto, California. Sistem ini dipakai untuk penataan di rak sebagai ganti penataan di dalam laci. Folder yang menampung label berkode warna pada sisi terbuka dibagi dari potongan atas, dan hanya guide yang dibutuhkan yang diberi abjad alpabet. Tab folder yang panjang berisi 3 label; 2 label berwarna diwakili 2 abjad pertama dari nama folder yang disimpan, dan label ketiga berwarna putih berisi nama lengkap. A berwarna merah dan C berwarna oranye. Setiap abjad alpabetis dicetak dengan warna berbeda atau dengan satu atau dua garis berwarna sehingga tiap 2 abjad pertama setiap folder akan gampang terlihat. Sebab dari 2 warna yang terlihat terdiri atas 10 warna spectrum warna yang diformulasikan secara khusus sehingga seandainya warna itu menyilaukan, menjadi tidak menyilaukan lagi.
Keuntungan sistem ini adalah:
- penyimpanan dengan memakai rak terbuka akan lebih cepat dilakukan daripada memakai laci-laci yang harus dibuka dan ditutup
- Setiap folder yang salah simpan akan cepat terlihat alasannya yaitu warnanya tidak sama dengan warna yang lain;
- Label dalam folder dan guide sanggup dilihat dari sisi lain;
- Seperangkat guide alpabetis a-z diperlukan, sedangkan sub potongan tidak dibutuhkan lagi. Namun kerugian sistem ini yaitu sistem warna yang tidak sesuai dengan ketentuan, meskipun sistem alpabetis dikelola secara menyeluruh dengan warna berbeda.
Super ideal system dibentuk oleh Shaw Waker of Muskegon, Michigan. Sistem ini mempunyain guide alpabetis yang dinomori secara berurutan dengan tab one fifth cut yang ditegakkan pada potongan pertama dan kedua. Folder adonan dengan tab one fifth cut diberi nomor untuk menghubungkannya dengan guide yang diikuti pada posisi I. Folder nama individual dengan one third cut ditegakkan dalam posisi dua dan tiga. Guide nama dengan guide one third cut ada pada potongan kanan. Guide keluar dengan tab one third cut pada posisi ketiga. Notasi pada beberapa guide dan tab folder adonan dipakai (contoh BE, BL, BR). Notasi tertutup ganda dipakai pada huruf-huruf alpabetis yang berisi kombinasi abjad yang banyak dipergunakan (Contoh; B, C, H, M).
Oleh lantaran itu lantaran itu laba sistem ini yaitu tidak mengandalkan pada warna, dan folder file standar dan label sanggup digunakan. Folder adonan memiliki tab pada ukuran yang sama dan posisi menyerupai guide primer sehingga memudahkan petugas penyimpan untuk melihat alpabetis secara keseluruhan. Penggunaan abjad dan nomor pada tab guide memungkinkan dilakukannya dua kali pengecekan secara sepat dan benar. Kerugiannya yaitu bahwa penambahan folder individu untuk disimpan, akan mengacaukan tatanan, semenjak beberapa kombinasi posisi tab ketiga dan keempat disimpan bersamaan. Tampilan berkas yang disimpan di laci kelihatan kacau. Hal ini tidak akan menjadi dilema bila folder disimpan dalam penataan yang lurus. Salah simpan lebih sering terjadi pada dikala hanya mengandalkan penataan secara alpabetis saja tanpa warna yang sanggup dipakai untukmengecek.
4) Alpha–Z System
Alpha-Z system yang diproduksi oleh Smead Manufacturing Company Hatings, Minnesota merupakan metode derma instruksi warna pada laci. Berkas rak terbuka dengan elemen building block yang secara sederhana ditambahkan bersama berkas yang berkembang. Folder memiliki tab final dengan tanda tiga label. Label tersedia dalam 13 warna dengan abjad warna putih di atas latar belakang berwarna, untuk setengah potongan pertama dari alpabetis dan abjad berwarna pada latar belakang putih untuk menandai abjad alpabet. Label pertama menampung nama yang diketik berwarna dan abjad alpabet pada unit pertama nama. Label kedua dan ketiga diberi instruksi warna
untuk menghubungkan dengan abjad II dan II pada unit pertama dari nama yang disimpan. Semua label gampang dibaca dan setiap sisi folder potongan alpabetis gampang dilihat dalam label yang disisipkan dan ditempel pada potongan atas guide biru yang tebal. Sub potongan dari alpabetis ditentukan oleh perusahaan yang membutuhkan Guide keluar yang jika dalam 7 warna sesuai dengan warna kawasan berkas yang dipindahkan. Keuntungan terbesar dari sistem ini yaitu folder sanggup ditambahkan dengan sangat gampang sebanyak yang dibutuhkan. Peralatan dari bagianbagian sistem ini gampang didapat di toko-toko terdekat, alasannya yaitu label yang ditempatkan terbuat dari tab yang biasa namun dilindungi dengan laminating, digosok, dan dilumasi. Proteksi ini menciptakan folder menjadi besar lengan berkuasa meski sering dipegang petugas ketika memindahkan dan menyisipkan.
Kerugiannya, pada dikala dipakai warna yang berurutan sanggup saja diambil bersamaan, dan warna yang membingungkan akan menimbulkan kesalahan menyimpan. Ini mungkin terasa berat bagi orang yang tidak sanggup membedakan dari 13 warna. A merah, B biru tua, C hijau tua, D biru muda, E purple, F oranye, G abu-abu, H coklat tua, I pink, J kuning, K coklat muda, L lavender, dan M hijau muda. Urutan ini diulang lagi dari N - Z. Sumber http://kumpulantugasekol.blogspot.com
0 Response to "Apa Saja Aplikasi Sistem Penyimpanan Alpabetis?"
Posting Komentar