√ Pengalaman Kena Sensus Ekonomi 2016
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun ini mengadakan sensus ekonomi di seluruh wilayah Indonesia dari tanggal 1 Mei hingga dengan 31 Mei 2016. Dan khusus untuk kawasan Palembang sekitarnya, petugas BPS gres mendatangi “rumah saya” pada hari Rabu, 11 Mei 2016. Kedatangan 2 orang petugas BPS ini cukup menciptakan saya bahagia alasannya yaitu untuk pertama kalinya saya sanggup mencicipi bagaimana kena sensus ekonomi langsung. Perkiraan saya akan banyak pertanyaan atau formulir yang harus diisi namun kenyataannya proses sensus ini berlangsung sangat super cepat sekali.
Kronologis sensus ekonomi yang saya alami pun sanggup dijabarkan sebagai berikut:
- Dua orang petugas BPS (semuanya perempuan – mungkin mahasiswa) tampak gundah saat memasuki rumah saya dan mereka menanyakan alamat lengkap rumah.
- Setelah alamat diketahui kemudian mereka mengenalkan diri sebagai petugas BPS Sensus Ekonomi 2016 dan meminta izin untuk melaksanakan survey terhadap pemilik rumah.
- Berhubung di rumah hanya ada saya dan kakek maka mereka melaksanakan survey terhadap kami.
- Pertanyaan pertama, mereka menanyakan nama dan data personal kami dan saya kira itu hanya formalitas belaka alasannya yaitu tampaknya mereka telah mempunyai data informasi personal kami sebelumnya.
- Ketika pertanyaan data informasi personal telah diketahui mereka pribadi bertanya kepada kakek saya apakah benar kakek saya yaitu seorang pensiunan PNS. Disini saya semakin yakin bahwa data informasi kami telah diketahui mereka. Kakek saya menjawab iya dan mereka pribadi menuliskan sesuatu di formulir yang mereka bawa.
- Berlanjut ke saya, mereka menanyakan pekerjaan yang saya jawab karyawan swasta.
- Setelah mendapatkan balasan saya sebagai karyawan swasta mereka pribadi pamit pulang untuk melanjutkan proses sensus ke rumah lainnya.
- Sebelum pulang mereka juga meminta izin untuk menempelkan stiker bukti bahwa kami telah disurvey yang ditempelkan di beling jendela setiap rumah.
Proses survey Sensus Ekonomi 2016 ini memang sangat bermanfaat bagi pendataan ekonomi masyarakat Indonesia dan selama survey masyarakat tidak direpotkan dengan banyak sekali pertanyaan atau data manajemen yang harus diisi yang mana akan sangat memakan waktu. Namun menurut pengalaman saya saat proses survey ada celah yang dilakukan petugas BPS yakni:
- Ketika masyarakat (responden) menjawab bahwa pekerjaan mereka yaitu karyawan, petugas BPS tidak menanyakan lebih lanjut apakah responden mempunyai perjuangan sampingan baik offline atau online. Memang saat disurvey kondisi rumah saya tidak ada aktifitas ekonomi yang sedang aktif berjalan misalkan warung, toko, perjuangan jasa, dll sehingga mungkin luput dari perhatian petugas BPS.
Sudah seharusnya petugas BPS lebih proaktif untuk menanyakan mengenai informasi responden khusunya bagi orang yang mengaku karyawan alasannya yaitu perjuangan tidak harus sanggup lihat mata (offline) namun juga sanggup terjadi di ranah maya (online) apalagi di tengah gencarnya arus teknologi informasi dan konsumerisme yang mana banyak masyarakat mempunyai perjuangan sampingan selain pekerjaan utama mereka.
Hal ini sempat juga saya tanyakan kepada dua orang petugas BPS tersebut sebelum mereka pulang alasannya yaitu saya merasa sensus ekonomi ini terlalu cepat, jawab mereka alasannya yaitu bapak-bapak yaitu pensiunan dan karyawan maka prosesnya cepat dan kami hanya berfokus kepada orang yang mempunyai usaha. Mendapat balasan menyerupai itu saya sempat berpikir ada benarnya juga sih. 😆
Namun terlepas dari itu semua, kita sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya memperlihatkan balasan yang jujur mengenai semua perjuangan kita walaupun hal tersebut mungkin luput ditanyakan oleh petugas BPS. Sebuah balasan jujur dari masyarakat akan menciptakan Sensus Ekonomi 2016 ini lebih kredibel dan sanggup dipertanggungjawabkan secara valid demi kemakmuran kita bersama.
Sumber https://dionbarus.comm
0 Response to "√ Pengalaman Kena Sensus Ekonomi 2016"
Posting Komentar