iklan

√ Apakah Aku Perlu Vps Untuk Blog?

Seorang teman pernah bertanya kepada saya √ Apakah Saya Perlu VPS Untuk Blog?


Seorang teman pernah bertanya kepada saya, “Bro, apakah saya perlu menyewa VPS untuk blog saya?”. Reaksi pertama saya yaitu sedikit terkejut alasannya saya tahu blog beliau mempunyai pengunjung yang tidak terlalu banyak per harinya. Kemudian beliau berkilah bahwa kini harga sewa VPS (Virtual Private Hosting) sudah hampir sama dengan sewa shared hosting jadi kenapa tidak sewa VPS sekalian.


Saya tidak bisa membantah logika menyerupai itu alasannya memang kenyataannya berkata demikian.


Jika anda sering hunting VPS murah maka tidaklah sulit untuk mendapat harga sewa VPS 1 CPU 1 GB RAM seharga hanya 5 US Dollar bahkan penyedia hosting dalam negeri pun sudah berlomba-lomba memperlihatkan harga Rp 100.000 untuk VPS dengan spesifikasi tersebut.


Tentu, menyewa VPS untuk blog merupakan langkah bijaksana alasannya dengan itu anda akan mencicipi kenikmatan seperti;



  • Memiliki resource yang dedicated sesuai spesifikasi paket

  • Memiliki keleluasaan meng-install OS

  • Tidak ada pembatasan resource menyerupai di shared hosting

  • Anda mempunyai susukan pribadi (root) terhadap server yang disewa

  • Dapat menampung beberapa web/blog dalam satu server (not addon)


Namun sayangnya banyak orang yang terkena virus latah dan hanya ikut-ikutan menggunakan VPS tanpa tahu esensi penggunaan VPS yang sebenarnya. Hanya alasannya harga VPS murah bukan berarti kita harus terlena alasannya fenomena ini.


Di postingan ini saya akan memperlihatkan alasan kenapa anda tidak harus menggunakan VPS untuk blog.


Jangan Gunakan VPS Jika Traffic Blog Anda Masih Kecil


Menggunakan VPS untuk blog dengan pengunjung rata-rata 1000-5000 per hari yaitu sebuah tindakan yang overkill. Anda hanya akan menghabiskan uang untuk sesuatu yang tidak perlu anda gunakan. Saat ini rata-rata shared hosting paket medium dengan range harga Rp 25.000 – Rp 50.000 per bulan dan telah menggunakan Sistem Operasi Cloudlinux bisa mengakomodasi traffic menyerupai itu.


Saya sudah pakai Cloudlinux dengan paket yang mahal dan traffic saya juga tidak terlalu besar kenapa sering sekali terkena resource limit?


Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh user yang belum mengerti cara optimalisasi blog dengan baik. Optimalisasi blog sanggup dilakukan dengan langkah-langkah dasar berikut ini;



  1. Gunakan theme atau framework yang ringan, kompatibel dan tidak bloatware

  2. Install sedikit mungkin plugin dan yang hanya dibutuhkan saja

  3. Lakukan customisasi hanya di sisi end-user bukan di core WP atau Framework

  4. Gunakan plugin cache untuk optimalisasi dari sisi pengunjung

  5. Upgrade PHP ke versi 7 atau 7.1


Setiap penyedia hosting dengan paket apapun niscaya telah menyiapkan server mereka dengan baik dan hal itu akan sia-sia bila tidak diimbangi dengan optimalisasi dari sisi pengguna.


Jadi daripada menghabiskan uang lebih banyak lagi kenapa tidak dimulai dari diri kita sendiri untuk lebih disiplin dalam merapikan resource blog kita?


Jangan Gunakan VPS Jika Anda Tidak Memiliki Kemampuan Teknis Yang Cukup


Menyewa VPS itu gampang dan bahkan murah tapi melaksanakan setting dan optimalisasinya itu yang mahal dan membutuhkan kemampuan teknis yang tidak mudah. Kebanyakan VPS yang disewakan murah yaitu VPS unmanaged artinya pihak penyedia VPS hanya memperlihatkan anda server VPS beserta resource-nya tanpa embel-embel pemberian lainnya.


Memang banyak sekali artikel dan dokumentasi di internet yang akan memperlihatkan anda panduan bagaimana cara meng-install blog atau maintenance server VPS. Semuanya bisa diperoleh dengan gratis.


Yang menjadi problem yaitu bukan bagaimana meng-install blog di VPS tapi bagaimana cara anda untuk merawat dan memelihara VPS dari bahaya yang mungkin akan menyerang anda kapan saja, menyerupai DDoS atau h4ck1ng.


Selain itu sebagaimana web atau blog, VPS juga memerlukan optimalisasi. Anda tidak akan mendapat hasil yang memuaskan bila hanya menggunakan VPS apa adanya saja tanpa modifikasi atau kustomisasi disana sini. Saya ingat seorang teman di sebuah lembaga pernah menyampaikan bahwa optimalisasi VPS yaitu sebuah seni tersendiri. Bahkan anda bisa dibayar mahal bila mempunyai kemampuan menyerupai itu.


Jangan Gunakan VPS Jika Anda Tidak Ingin Dibebankan Biaya Tambahan


Sekilas ketika anda melihat daftar harga paket VPS memang akan terlihat murah dan menjanjikan. Namun apakah hanya biaya itu saja yang harus anda bayarkan per bulan?


Jika anda seorang developer dan sudah makan asam garam dalam dunia server tentu jawabannya ya. WYSIWYG (What You See Is What You Get) itulah yang akan anda dapatkan. Anda tidak perlu membayar apa-apa lagi selain biaya berlangganan alasannya anda sudah tahu apa yang akan anda lakukan dengan VPS tersebut.


Tapi bagaimana dengan user biasa yang gres berencana upgrade dari shared hosting ke VPS?


Selain gundah anda juga harus dihadapkan kepada pilihan yang lebih gampang yaitu meng-install software apapun untuk membantu anda dalam menggunakan VPS.


User yang terbiasa menggunakan shared hosting dan tidak ingin ribet alam urusan CLI (Command Line Interface) niscaya akan membayar lisensi cPanel yang tidak murah setiap bulannya. Atau user yang terpengaruhi untuk mendapat kecepatan server yang “wuzz-wuzz” tak akan ragu untuk membayar lisensi Litespeed atau Cloudlinux. Belum lagi lisensi software untuk perlindungan DDoS, Spam atau layanan managed lainnya.


Tidak heran celah ini dimanfaatkan dengan baik oleh penyedia VPS dengan memperlihatkan layanan managed VPS yang harganya akan melonjak tinggi dibandingkan dengan harga paket VPS biasa. Dengan adanya layanan managed VPS ini, pengguna pokoknya tahu beres dan semua urusan teknis dihandle pribadi oleh penyedia hosting VPS tersebut.


Sebagai citra Liquidweb, seorang mahir penyedia VPS managed memperlihatkan harga termurah mulai dari 59 US Dollar untuk paket managed VPS mereka. Bandingkan dengan harga VPS unmanaged Digital Ocean yang hanya 20 US Dollar untuk paket dengan spesifikasi yang sama. Itu belum termasuk harga add-on lainnya.


Apa Jadinya Jika Anda Terlalu Overkill Dalam Menggunakan VPS Untuk Blog?


Ini merupakan dongeng kasatmata dari seorang teman yang sudah mencicipi pengalaman cukup pahit dalam menggunakan VPS.


Sebut saja namanya Paijo.


Paijo mempunyai blog paijo.com dengan rata-rata traffic pengunjung 3000-5000 per harinya. Blog beliau tidak mengecewakan anggun dalam hasil SERP di Google. Sampai suatu ketika alasannya merasa sudah jenuh di shared hosting, Paijo tetapkan untuk menyewa VPS di Digital Ocean dengan paket termurah disana.


Karena Paijo yaitu orang yang suka berguru sesuatu yang gres maka tidak begitu sulit bagi beliau untuk sanggup meng-online-kan server VPS-nya. Kini blog paijo.com telah sukses berpindah ke VPS. Berhubung budget terbatas maka Paijo mengerjakan semuanya sendiri dengan memanfaatkan software open source gratis.


Paijo kini rajin membaca aneka macam artikel VPS di internet dan tak sehari pun terlewat tanpa mengoprek server VPS-nya tersebut. Sampai suatu waktu, Paijo mulai mencicipi ada sesuatu yang ajaib dengan VPS-nya. Di dashboard monitoring terlihat penggunaan CPU dan RAM sangat tinggi padahal tidak ada lonjakan trafik yang besar. Hal ini berbeda jauh ketika blog paijo.com masih ada di shared hosting yang mana penggunaan CPU dan RAM tidak pernah tinggi menyerupai itu.


Penasaran akan hal tersebut, Paijo mulai intens bertanya di aneka macam forum, blog dan website mengenai problem yang dihadapinya itu. Namun tak satupun balasan yang memperlihatkan solusi. Paijo pun mulai melupakan esensi blogging yaitu posting artikel. Berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan blog paijo.com kosong tanpa ada update artikel apapun.


Hasilnya bisa ditebak, performa blog paijo.com merosot tajam alasannya problem teknis CPU/RAM tadi ditambah pengunjung yang turun drastis alasannya SERP terjun bebas. Karena terlalu sibuk dengan urusan teknis jadinya blog paijo.com pun terbengkalai.


Tak mau ambil pusing lagi jadinya sehabis 3 bulan berlangganan VPS, Paijo tetapkan kembali menggunakan shared hosting. Kini Paijo lebih berkonsentrasi dan fokus terhadap kualitas content blog daripada urusan teknis yang menyandera pikiran beliau selama ini.


Apa yang sanggup kita petik dari semua hal di atas ialah lakukan assessment dan audit terhadap blog kita. Apakah selama ini blog kita memerlukan resource besar dalam operasional sehari-hari? Sudahkah kita melaksanakan optimalisasi yang benar dari sisi end-user?


Tidak ada yang salah dalam menggunakan VPS untuk blog bila anda sudah benar-benar tidak sanggup lagi mengandalkan shared hosting. Jangan hanya alasannya ingin mengikuti demam isu maka anda harus mengorbankan kualitas dari blog yang sudah bertahun-tahun kita bangun.



Sumber https://dionbarus.comm

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Apakah Aku Perlu Vps Untuk Blog?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel