Pengertian Arus Listrik Dan Rumus Serta Contohnya
Pengertian Arus Listrik dan Rumus serta Contohnya - Di hari ini kita akan masuk ke dalam bahan gres yaitu Arus Listrik. Berbicara listrik memang sudah tidak gila lagi bagi manusia, alasannya ialah listrik sendiri kini ini sudah menyebar luas hingga ke pelosok-pelosok desa sehingga listrik sanggup dimanfaatkan kebanyakan orang. Pada zaman modern ini banyak barang yang sanggup aktif kalau dihubungkan dengan energi listrik. Coba di bayangkan kalau energi listrik tidak ada, maka alat elektronik banyak yang tidak sanggup digunakan. Ini akan sangat terasa kalau seseorang tinggal di perkotaan yang dimana konsumsi energi listrik yang tidak mengecewakan besar. Kita ketahui bahwa pedoman listrik yang mengalir dalam suatu penghantar sanggup dalam bentuk arus searah atau Direct Current (DC) dan sanggup juga dalam bentuk arus bolak-balik atau Alternating Current (AC).
Pengertian Arus Listrik
Arus listrik adalah pedoman muatan-muatan listrik yang melalui suatu penghantar. Semakin banyak muatan listrik yang mangalir tiap satuan waktu maka sanggup dikatakan bahwa besar lengan berkuasa arus akan semakin besar. Selain besar arus terdapat juga arah arus yang dimana arus yang ada di dalam rangkaian listrik yaitu dari potensial tinggi menuju ke potensial rendah.
Dalam kehidupan sehari-hari besar lengan berkuasa arus listrik sanggup diukur. Alat yang dipakai untuk mengukur arus listrik ialah amperemeter, sedangkan alat untuk mengukur tegangan listrik yaitu voltmeter. Tetapi gotong royong kini ini kita sanggup memakai alat multimeter yang didalamnya terdapat voltmeter dan amperemeter sehingga sanggup lebih praktis. Cara mengukur memakai amperemeter dan voltmeter sanggup dilihat pada gambar dibawah ini.
Jika di dalam suatu rangkaian maka dikala kita ingin mengukur besar lengan berkuasa arus memakai amperemeter kita harus menyusunnya menjadi seri dengan alat listrik, sedangkan kalau kita ingin mengukur tegangan memakai voltmeter maka kita harus menyusun menjadi paralel dengan alat listrik. Untuk lebih jelasnya sanggup melihat gambar dibawah ini.
Cara pemasangan amperemeter pada suatu rangkaian yang benar yaitu:
1. Terminal faktual amperemeter dihubungkan dengan kutub faktual sumber energi listrik (baterai).
2. Terminal negatif amperemeter dihubungkan dengan kutub negatif sumber energi listrik (baterai).
Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua yaitu rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka yaitu sebuah rangkaian yang belum dialiri oleh sumber energi listrik. Sedangkan rangkaian listrik tertutup yaitu sebuah rangkaian yang sudah dialiri oleh sumber energi listrik. Untuk lebih jelasnya sanggup lihat gambar dibawah ini.
Dimana: I = besar lengan berkuasa arus listrik (ampere: A)
Q = muatan listrik (coulomb: C)
t = waktu (sekon: s)
n = banyak elektron
e = 1,6 × 10⁻¹⁹ C
Contoh soal 1.
Muatan listrik sebesar 20 C mengalir pada penampang konduktor selama 5 s.
a. Berapakah besar lengan berkuasa arus listrik yang melalui konduktor tersebut.
b. Berapakah jumlah elektron yang mengalir pada penampang tiap detik.
Diketahui: Q = 20 C
t = 5 s
e = 1,6 × 10⁻¹⁹ C
= 20 C / 5 s
= 4 A
Jadi, besar lengan berkuasa arus listrik yang dihasilkan sebesar 4 A.
b. n = Q / e
= I.t / e
= 4 A × 1 s / 1,6 × 10⁻¹⁹ C
= 2,5 × 10¹⁹
Jadi, jumlah elektron yang mengalir sebesar 2,5 × 10¹⁹.
Beda potensial listrik (tegangan) terjadi alasannya ialah terdapat dua buah benda yang mempunyai potensial listrik yang berbeda kemudian dihubungkan ke suatu penghantar. Beda potensial disini berfungsi untuk mengalirkan muatan dari suatu titik menuju ke titik lainnya. Satuan dari beda potensial ialah volt (V). Secara matematis rumus beda potensial sanggup dituliskan ibarat dibawah ini.
Dimana: V = beda potensial (volt: V)
W = perjuangan / energi (joule: J)
q = muatan listrik (coulomb: C)
Contoh soal 2.
Untuk memindahkan muatan 4 C dari titik A ke titik B diharapkan energi sebesar 10 J. Tentukanlah beda potensial antara titik A dan B?
Diketahui: q = 4 C
W = 10 J
= 10 J / 4 C
= 2,5 V
Jadi, beda potensial antara titik A dan B sebesar 2,5 V.
Pengertian Arus Listrik dan Rumus serta Contohnya - Demikianlah pembahasan singkat dari materi Arus Listrik. Walaupun materinya singkat, tetapi sudah termasuk lengkap dan biar bahan tersebut sanggup lebih bermanfaat bagi sobat setia ya. Jika nanti ditemukan hal yang kurang terang sanggup pribadi ketikan di kolom komentar dibawah ini ya. Untuk artikel selanjutnya kita akan membahas Hukum Ohm, jadi selalu ikuti terus ya update artikel disini setiap harinya. Terakhir ucapan terimakasih sudah menyimak hingga final artikel ini, See You.
Sumber http://www.sainsseru.com/
Dalam kehidupan sehari-hari besar lengan berkuasa arus listrik sanggup diukur. Alat yang dipakai untuk mengukur arus listrik ialah amperemeter, sedangkan alat untuk mengukur tegangan listrik yaitu voltmeter. Tetapi gotong royong kini ini kita sanggup memakai alat multimeter yang didalamnya terdapat voltmeter dan amperemeter sehingga sanggup lebih praktis. Cara mengukur memakai amperemeter dan voltmeter sanggup dilihat pada gambar dibawah ini.
Jika di dalam suatu rangkaian maka dikala kita ingin mengukur besar lengan berkuasa arus memakai amperemeter kita harus menyusunnya menjadi seri dengan alat listrik, sedangkan kalau kita ingin mengukur tegangan memakai voltmeter maka kita harus menyusun menjadi paralel dengan alat listrik. Untuk lebih jelasnya sanggup melihat gambar dibawah ini.
Cara pemasangan amperemeter pada suatu rangkaian yang benar yaitu:
1. Terminal faktual amperemeter dihubungkan dengan kutub faktual sumber energi listrik (baterai).
2. Terminal negatif amperemeter dihubungkan dengan kutub negatif sumber energi listrik (baterai).
Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua yaitu rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka yaitu sebuah rangkaian yang belum dialiri oleh sumber energi listrik. Sedangkan rangkaian listrik tertutup yaitu sebuah rangkaian yang sudah dialiri oleh sumber energi listrik. Untuk lebih jelasnya sanggup lihat gambar dibawah ini.
Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik. Secara matematis besar lengan berkuasa arus listrik sanggup dituliskan sebagai berikut.Dimana: I = besar lengan berkuasa arus listrik (ampere: A)
Q = muatan listrik (coulomb: C)
t = waktu (sekon: s)
n = banyak elektron
e = 1,6 × 10⁻¹⁹ C
Contoh soal 1.
Muatan listrik sebesar 20 C mengalir pada penampang konduktor selama 5 s.
a. Berapakah besar lengan berkuasa arus listrik yang melalui konduktor tersebut.
b. Berapakah jumlah elektron yang mengalir pada penampang tiap detik.
Diketahui: Q = 20 C
t = 5 s
e = 1,6 × 10⁻¹⁹ C
Jawab
a. I = Q / t= 20 C / 5 s
= 4 A
Jadi, besar lengan berkuasa arus listrik yang dihasilkan sebesar 4 A.
b. n = Q / e
= I.t / e
= 4 A × 1 s / 1,6 × 10⁻¹⁹ C
= 2,5 × 10¹⁹
Jadi, jumlah elektron yang mengalir sebesar 2,5 × 10¹⁹.
Beda Potensial
Potensial listrik yaitu banyak muatan yang terdapat dalam suatu benda. Suatu benda sanggup disebut mempunyai potensial listrik lebih besar dibandingkan dengan benda lain kalau benda tersebut mempunyai muatan faktual lebih banyak dari pada muatan faktual lainnya.Beda potensial listrik (tegangan) terjadi alasannya ialah terdapat dua buah benda yang mempunyai potensial listrik yang berbeda kemudian dihubungkan ke suatu penghantar. Beda potensial disini berfungsi untuk mengalirkan muatan dari suatu titik menuju ke titik lainnya. Satuan dari beda potensial ialah volt (V). Secara matematis rumus beda potensial sanggup dituliskan ibarat dibawah ini.
Dimana: V = beda potensial (volt: V)
W = perjuangan / energi (joule: J)
q = muatan listrik (coulomb: C)
Contoh soal 2.
Untuk memindahkan muatan 4 C dari titik A ke titik B diharapkan energi sebesar 10 J. Tentukanlah beda potensial antara titik A dan B?
Diketahui: q = 4 C
W = 10 J
Jawab
V = W / q= 10 J / 4 C
= 2,5 V
Jadi, beda potensial antara titik A dan B sebesar 2,5 V.
Pengertian Arus Listrik dan Rumus serta Contohnya - Demikianlah pembahasan singkat dari materi Arus Listrik. Walaupun materinya singkat, tetapi sudah termasuk lengkap dan biar bahan tersebut sanggup lebih bermanfaat bagi sobat setia ya. Jika nanti ditemukan hal yang kurang terang sanggup pribadi ketikan di kolom komentar dibawah ini ya. Untuk artikel selanjutnya kita akan membahas Hukum Ohm, jadi selalu ikuti terus ya update artikel disini setiap harinya. Terakhir ucapan terimakasih sudah menyimak hingga final artikel ini, See You.
0 Response to "Pengertian Arus Listrik Dan Rumus Serta Contohnya"
Posting Komentar