iklan

Metode Penelitian Deskripsi Kuantitatif - Referensi Problem Penelitian Deskriptif Dalam Plb

Batasan

  1. Penelitian deskriptif yakni penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada ketika sekarang. (Sujana dan Ibrahim, 1989:65)
  2. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada pemecahan masalah-masalah kasatmata sebagaimana adanya pada ketika penelitian dilaksanakan
  3. Dalam pendidikan, penelitian deskriptif lebih berfungsi untuk pemecahan simpel dari pada pengembangan ilmu pengetahuan
  4. Peneliti berusaha memotret insiden dan insiden yang menjadi sentra perhatiannya, kemudian menggambarkan atau melukiskannya sebagaimana adanya, sehingga pemanfaatan temuan penelitian ini berlaku pada ketika itu pula yang belum tentu relevan jikalau dipakai untuk waktu yad.
  5. Karena itu tidak selalu menuntut adanya hipotesis. 
  6. Tidak menuntut adanya perlakuan atau manipulasi variabel, alasannya tanda-tanda dan peristiwanya telah ada dan peneliti tinggal mendeskripsikannya
  7. ariabel yang diteiliti bisa tunggal, atau lebih dari satu variabel, bahkan sanggup juga mendeskripsikan hubungan beberapa variabel
Contoh Masalah Penelitian Deskriptif dalam PLB
  1. Bagaimana tugas guru bantu dalam menangani ABK di SD?
  2. Bagaimana bimbingan berguru yang dilakukan guru terhadap ABB membaca di SD?
  3. Bagaimana tugas orang renta dalam membantu meningkatkan prestasi berguru anak autistik di sekolah?
  4. Bagaimana hubungan antara PMDS dengan keterampilan bina diri ATG di rumah?
  5. Bagaimana sikap guru dan kepala sekolah SD terhadap pendidikan inklusif?
  6. Bagaimana self-regulated anak tunagrahita usia sekolah?
  7. Bagaimana sikap adaptif Orang cukup umur Tunagrahita setelah meninggalkan sekolah/ daerah pendidikannya?
Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Deskriptif
  1. Merumuskan duduk kasus terkait dengan variabel yang akan diteliti yang terjadi pada ketika ini dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya kemudian dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian. Untuk duduk kasus yang bersifat menghubungkan gunakan hipotesis penelitian
  2. Menentukan jenis data yang diharapkan terkait dengan data kuantitatif atau data kualitatif
  3. Menentukan mekanisme pengumpulan data terkait dengan alat pengumpul data/instrumen penelitian (tes, wawancara, observasi, angket, sosiometri) dan sumber data/ sampel/subyek penelitian (dari mana informasi/data itu diperoleh)
  4. Menentukan mekanisme pengolahan data data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisa (sering disebut metode analitis)
  5. Pengolahan data terkait dengan jenis data yang dikumpulkan. Untuk data kuantitatif, maka pengolahan dan analisis data yang dipakai yakni statistik deskriptif
  6. Prosedur yang dilakukan antara lain: investigasi data; penjabaran data ; tabulasi data; menghitung frekuensi data; perhitungan selanjutnya sesuai dengan statistik deskriptif yang sesuai (persen, rata-rata, SD, atau korelasi); memvisualisasikan data (tabel, grafik); dan menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian
Membuat Kesimpulan
  1. Menarik kesimpulan penelitian menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian atau menjawab hipotesis penelitian mensintesiskan semua jawaban pertanyaan penelitian dalam satu kesimpulan yang merangkum permasalahan penelitian secara keseluruhan.
Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
  1. Survey Pendidikan
  2. Studi Kasus
  3. Studi Perkembangan
  4. Studi Tindak Lanjut
  5. Studi Kecenderungan
  6. Studi Korelasional
Survey Pendidikan
  1. Mengungkap jawaban pertanyaan wacana apa, bagaimana, berapa dan bukan pertanyaan mengapa jumlah siswa, guru, pendapat, persepsi, sikap, prestasi, motivasi dsb.
  2. Tujuannya untuk memperoleh klarifikasi tentang kondisi dan praktek penyelenggaraan pendidikan sebagaimana adanya menurut kenyataan yang dihadapi termasuk perumusan kebijakan pendidikan dan bukan untuk pengembangan ilmu pendidikan
  3. Perumusan duduk kasus dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian dan bukan hipotesis penelitian
  4. Umumnya meneliti variabel-variabel lepas 
  5. Dilakukan terhadap sekelompok subyek/obyek penelitian dalam jumlah yang relatif besar dalam waktu yang bersamaan sensus
  6. Data yang dikumpulkan relatif terbatas 
  7. Umumnya memakai instrumen penelitian teknik angket
  8. Teknik pengolahan data umumnya persentase
Studi Kasus
  1. Penelaahan secara intensif terhadap seorang/sekelompok individu yang dipandang mengalami masalah tertentu. Misal: ATG yang bisa mengingat gosip dengan cepat; kesurupan masal, gagal dalam belajar, tidak bersosialisasi, siswa yang paling disukai teman-temannya atau sebaliknya, self-concept ATG dsb.
  2. Analisisnya mendalam (mengungkap semua variabel yang menjadikan terjadinya masalah tersebut dari banyak sekali aspek yang menghipnotis kasus. Tekanannya pada pertanyaan mengapa individu berperilaku demikian, bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi itu, dan pengaruhnya terhadap lingkungannya, tidak untuk menguji hipotesis namun sanggup menghasilkan hipotesis yang sanggup diuji lebih lanjut.
  3. Perumusan duduk kasus dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian
  4. Data diperoleh dari banyak sekali sumber yang terkait dengan masalah yang diteliti
  5. Teknik pengumpulan data sangat komprehensif observasi, wawancara, analisis dokumenter, dan atau tes terhadap sampel penelitian bersifat purposif
  6. Mengisyaratkan pada penelitian kualitatif analisis kualitatif.
Studi Perkembangan
  1. Mempelajari karakteristik individu (seorang atau sekelompok) dan bagaimana karakteristik itu berubah dalam pertumbuhannya dalam kurun waktu tertentu.
  2. Misal: perkembangan kognitif, emosi, sosial, bahasa, dan kepribadian individu
  3. Ada dua teknik yang sanggup dipakai studi longitudinal dan studi cross sectional.
Studi longitudinal
  1. Metode jangka panjang yang memakai subyek yang tetap untuk mengetahui perkembangannya dalam kurun waktu yang relatif lama.
  2. Peneliti harus mengetahui kondisi awal subyek terlebih dahulu.
  3. Misal: Peneliti ingin mengetahui keterampilan berbahasa goresan pena siswa SD peneliti melaksanakan hal-hal berikut.
  4. Peneliti mengukur keterampilan berbahasa siswa SD kelas 1pada sekolah tertentu untuk mengetahui kondisi awal
  5. Peneliti mempelajari keterampilan tersebut dan keterampilan tersebut diukur kembali setiap tahun di kelas-kelas berikutnya untuk melihat perkembangan pada subyek penelitian
  6. Sehingga peneliti sanggup melihat perubahan dan perkembangan keterampilan dalam jangka waktu tertentu untuk kelompok tertentu.
Studi cross sectional
  1. Dilaksanakan dalam jangka waktu yang relatif pendek untuk mempelajari individu yang berbeda taraf umurnya dalam titik waktu yang sama.
  2. Misal: mempelajari keterampilan berbahasa pada siswa SD yang dilakukan pada siswa di setiap kelas (1 -6) dan pada titik dan kurun waktu tertentu diukur keterampilannya
  3. Kemudian hasil pengukuran dibandingkan untuk setiap kelas yang berbeda tadi.
  4. Perbedaan dari subyek tiap kelas merupakan dasar dalam menarik kesimpulan wacana pertumbuhan an perkembangan keterampilan tersebut.
Studi Tindak Lanjut
  1. Penelitian yang diarahkan untuk menindak lanjuti hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan sebagai umpan balik
  2. Mempelajari perkembangan dan perubahan subyek sehabis subyek diberi perlakuan tertentu dalam kurun waktu tertentu hingga selesai
  3. Subyek terlebih dahulu menerima perlakuan khusus hingga selesai, kemudian dilanjutkan bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan subyek.
Contoh Studi Tindak Lanjut
  1. • Sebelumnya subyek diberikan pengajaran dengan sistem modul selama kurun waktu tertentu hingga selesai
  2. Pada tahun berikutnya subyek diukur kemampuan cara berguru dan hasil atau kemampuan tertentu yang diharapkan dari pengajaran modul tersebut (kemampuan berguru mandiri).
  3. Hasilnya dibandingkan dengan siswa yang lain yang tidak memperoleh pengajaran modul maka perbedaan yang ditunjukkan merupakan imbas atau tanggapan perlakuan pengajaran modul.
Studi Kecenderungan (Prediksi/Perkiraan)
  1. Bersifat prediktif Meramalkan keadaan masa depan berdasarkan keadaan, tanda-tanda yang ada pada masa kemudian dan ketika sekarang
  2. Merupakan perpaduan antara metode sejarah, dokumenter, dan survey
  3. Digunakan untuk memperkirakan kemungkinan munculnya suatu tanda-tanda menurut tanda-tanda lain yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya.
  4. Dapat dipakai untuk menciptakan perencanaan tertentu dalam PLB.
  5. Misal:Memperkirakan kemungkinan keberhasilan siswa dalam bidang studi tertentu menurut pada hasil tes inteligensi yang diperoleh siswa ybs.
  6. Cenderung memakai pendekatan longitudinal.
  7. Pengolahan sanggup memakai analisis regresi atau standar error estimasi.
  8. Sebagaimana teknik korelasi, prediksi penafsiran hasil analisis statistik didasarkan pada koefisien yang diperoleh Untuk mengetahui apakah munculnya suatu tanda-tanda itu ada hubungannya dengan tanda-tanda lain, dan hingga seberapa besar derajat hubungan itu.
Dalam bidang Psikologi dan Pendidikan dipakai terutama untuk:
  1. Membuat asumsi suatu atribut (sifat-ciri) dari atribut lain. Misalnya memperkirakan munculnya tindakan kriminal dari tingkat pengetahuan remaja wacana sec.
  2. Membuat asumsi terhadap suatu pengukuran dari satu atribut. Misalnya memperkirakan hasil yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok siswa pada suatu bidang tertentu dari status ekonomi sosial siswa ybs.
  3. Membuat asumsi terhadap pengukuran dari pengukuran. Misalnya memperkirakan skor tes hasil berguru dari skor tes bakat
Studi Korelasional
  1. Mempelajari hubungan dua variabel atau lebih sejauh mana variabel yang satu berafiliasi dengan variabel yang lainnya.
  2. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam indeks “koefisien hubungan bilangan biasa yang bergerak antara -1 hingga dengan +1 yang tidak sanggup ditafsirkan menjadi persen.
  3. Studi ini menuntut adanya hipotesis peneliti menduga dan mengharapkan terdapatnya hubungan diantara variabel-variabel yang ditelitinya
  4. Hipotesis yang diuji didasarkan atas teori yang telah ada.
Kelebihan dan Keterbatasan Metode Deskriptif
  1. Tidak menuntut adanya perlakuan/manipulasi variabel
  2. Pada studi tertentu hasil penelitian sanggup dijadikan pertimbangan dalam meramalkan situasi mendatang 
  3. Menuntut ketajaman berpikir dalam menjelaskan fenomena
  4. Umumnya hasil penelitian hanya berlaku pada ketika ini dan belum tentu berlaku pada masa YAD.
  5. Untuk jenis studi tertentu memerlukan waktu yang relatif lama, konsekuensinya biaya dan tenaga akan lebih besar.
Pertanyaan dan Tugas
  1. Buatlah permasalahan yang sanggup diteliti melalui metode penelitian deskriptif sesuai
  2. dengan spesialisasi masing-masing! 
  3. Tentukan: variabel, subyek, dan mekanisme penelitiannya!

Sumber http://pendidikansrg.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Metode Penelitian Deskripsi Kuantitatif - Referensi Problem Penelitian Deskriptif Dalam Plb"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel