Mesin Diesel Sistem Common Rail
Common rail termasuk mesin diesel generasi terbaru, dibandingkan mesin diesel lama, diesel common rail populer dengan CC yang lebih kecil tapi sanggup menghasilkan tenaga dan torsi yang jauh lebih besar. dibandingkan dengan diesel non common rail ibarat panther 2.5, tenaga maksimum hanya 74 HP/3500 Rpm dan torsi maksimum = 191 Nm/2000 Rpm.
Berdasarkan Jenisnya, diesel common rail termasuk direct injection, dimana materi bakar eksklusif disemprotkan ke piston. Pembakaran dipicu oleh udara yang dimampat atau dikompresikan didalam silinder. Akibat pemampatan itu, tekanan udara dan suhunya menjadi sangat tinggi, dan mencapai titik bakar solar, saat solar disemprotkan ke udara yang dimampatkan itu, solar eksklusif terbakar. Dengan cara ini, mesin diesel tidak memerlukan busi sebagai pemantik api.
Perbedaan utama common rail dengan tipe diesel yang usang ialah sistem injeksinya,sistem common rail ini digabungkan dengan sistem injeksi yang dikontrol secara elektronik, sedangkan tipe diesel yang usang injektor membuka alasannya tekanan materi bakar, tetapi pada common rail yang membuka injektor ialah arus listrik dari ECU (komputer). Kuantitas materi bakar dan putaran mesindiatur secara terpisah oleh control module (ECU).
Teknologi Common Rail Injection (Injeksi Rel Bersama) merupakan salah satu teknologi injeksi pada materi bakar yang berada pada ruang bakar dengan sistem tekanan yang dihasilkan secara terpisah oleh injektor. Dalam aplikasinya, teknologi common rail injection memerlukan alat penampung yang memilikei tkanan tinggi pada nozzel. Sistem tekanan injeksi tersebut sanggup diatur secara terpisah dari putaran mesin dan jumlah materi bakar yang telah terinjeksi berdasarkan kalkulasi tertentu. Tingkat tekanan injeksi didalam penampung tersebut mencapai 1600 kafetaria yang mengalir menuju injector.
Teknologi common rail injector berfungsi untuk mengurangi emisi gas buang pada mesin dan juga untuk melaksanakan penghematan materi bakar sehingga lebih efisien. Dengan adanya teknologi common rail injeksi diperlukan sistem pembakaran pada mesin menjadi lebih optimal. Dengan sistem kerja yang maksimal pada teknologi common rail injection dikhawatirkan menciptakan mesin menjadi panas dan sanggup menimbulkan kebakaran serta ledakan apabila terjadi kebocoran
Cara kerja sistem common rail
sejumlah materi bakar yang telah diberikan tekanan oleh pompa suplai lalu disimpan kedalam sistem common rail sebelum dilakukan distribusi kepada injektor. Pada Electric Control Unit (ECU) dan juga Electronic Driving Unit (EDU) melaksanakan kontrol jumlah dan waktu kerja sistem injeksi materi bakar untuk mencapai tingkat yang optimal dengan cara melaksanakan pembukaan dan penutupan sistem injektor dengan memakai sinyal yang didapat dari sensor yang terpasang.
Sumber Artikel :
http://www.esbepe.com/teknologi-common-rail-injection/#chitika_close_button
http://awansanblog.wordpress.com/2013/07/21/mengenal-mesin-diesel-common-rail/
Sumber http://agungwibowo92.blogspot.com
Berdasarkan Jenisnya, diesel common rail termasuk direct injection, dimana materi bakar eksklusif disemprotkan ke piston. Pembakaran dipicu oleh udara yang dimampat atau dikompresikan didalam silinder. Akibat pemampatan itu, tekanan udara dan suhunya menjadi sangat tinggi, dan mencapai titik bakar solar, saat solar disemprotkan ke udara yang dimampatkan itu, solar eksklusif terbakar. Dengan cara ini, mesin diesel tidak memerlukan busi sebagai pemantik api.
Perbedaan utama common rail dengan tipe diesel yang usang ialah sistem injeksinya,sistem common rail ini digabungkan dengan sistem injeksi yang dikontrol secara elektronik, sedangkan tipe diesel yang usang injektor membuka alasannya tekanan materi bakar, tetapi pada common rail yang membuka injektor ialah arus listrik dari ECU (komputer). Kuantitas materi bakar dan putaran mesindiatur secara terpisah oleh control module (ECU).
Teknologi Common Rail Injection (Injeksi Rel Bersama) merupakan salah satu teknologi injeksi pada materi bakar yang berada pada ruang bakar dengan sistem tekanan yang dihasilkan secara terpisah oleh injektor. Dalam aplikasinya, teknologi common rail injection memerlukan alat penampung yang memilikei tkanan tinggi pada nozzel. Sistem tekanan injeksi tersebut sanggup diatur secara terpisah dari putaran mesin dan jumlah materi bakar yang telah terinjeksi berdasarkan kalkulasi tertentu. Tingkat tekanan injeksi didalam penampung tersebut mencapai 1600 kafetaria yang mengalir menuju injector.
Teknologi common rail injector berfungsi untuk mengurangi emisi gas buang pada mesin dan juga untuk melaksanakan penghematan materi bakar sehingga lebih efisien. Dengan adanya teknologi common rail injeksi diperlukan sistem pembakaran pada mesin menjadi lebih optimal. Dengan sistem kerja yang maksimal pada teknologi common rail injection dikhawatirkan menciptakan mesin menjadi panas dan sanggup menimbulkan kebakaran serta ledakan apabila terjadi kebocoran
Cara kerja sistem common rail
sejumlah materi bakar yang telah diberikan tekanan oleh pompa suplai lalu disimpan kedalam sistem common rail sebelum dilakukan distribusi kepada injektor. Pada Electric Control Unit (ECU) dan juga Electronic Driving Unit (EDU) melaksanakan kontrol jumlah dan waktu kerja sistem injeksi materi bakar untuk mencapai tingkat yang optimal dengan cara melaksanakan pembukaan dan penutupan sistem injektor dengan memakai sinyal yang didapat dari sensor yang terpasang.
Sumber Artikel :
http://www.esbepe.com/teknologi-common-rail-injection/#chitika_close_button
http://awansanblog.wordpress.com/2013/07/21/mengenal-mesin-diesel-common-rail/
0 Response to "Mesin Diesel Sistem Common Rail"
Posting Komentar