iklan

Materi Tes Kemampuan Numerik

Tes kemampuan numerik merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam berhitung dengan benar dalam waktu yang terbatas. Ruang lingkup tes numerik mencakup perhitungan, estimasi, interpretasi data, dan logika matematika, serta barisan dan deret.

PERHITUNGAN
Soal-soal perhitungan yang umum diujikan dalam psikotes, tes potensi akademik, dan tes talenta skolastik yakni aritmatika dasar ibarat penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian. Perhitungan lain ibarat pecahan, persentase, perbandingan, proporsi, rata-rata, jarak, waktu, dan kecepatan juga sering muncul dalam setiap tes.


1. BILANGAN
  • Bilangan Romawi
I = 1 (satu)
V = 5 (lima)
X = 10 (sepuluh)
L = 50 (lima puluh)

Contoh:
XXI = 21
CDV = 405
XI = 11
C = 100 (seratus)
D = 500 (lima ratus)
M = 1.000 (seribu)



MMIII = 2.003
CL = 150
MCMXCIX = 1.999


  • Penjumlahan bilangan bulat
Berikut ini ketentuan operasi penjumlahan bilangan bulat.
  1. Jika suatu bilangan dijumlahkan dengan lawan bilangannya, maka akhirnya yakni nol:
    [a + (-a) = 0].
    Contoh ⇒  19 + (-19) = 0, ⇒⇒⇒  -19 lawan dari 1

  2. Jika suatu bilangan di depannya terdapat tanda negatif lebih besar dari bilangan positifnya, akhirnya yakni bilangan negatif.
    Contoh ⇒  8 + (-12) = 8 - 12 = - 4, ⇒⇒⇒  12 lebih besar dari

  3. Jika suatu bilangan di depannya terdapat tanda negatif lebih kecil dari bilangan positifnya, akhirnya yakni bilangan positif.
    Contoh ⇒  (-4) + 14 = 10, ⇒⇒⇒  4 lebih kecil dari 14

  • Pengurangan bilangan bulat
Berikut ini ketentuan operasi pengurangan pada bilangan bulat.

  1. Jika suatu bilangan positif dikurangi dengan lawannya, maka akhirnya dua kali bilangan itu sendiri: [a - (-a) = 2 x a].
    Contoh
    ⇒ 11 - (-11) = 11 + 11 = 22, ⇒⇒⇒  -11 lawan dari 11
  2. Jika suatu bilangan negatif dikurangi bilangan positif, akhirnya bilangan negatif.
    Contoh
    ⇒ -14 - 6 = -20, ⇒⇒⇒  (sama artinya -14 ditambah -6)
  3. Jika suatu bilangan negatif dikurangi bilangan negatif, ada 3 kemungkinan ibarat berikut ini.
    Berupa bilangan positif bila bilangan di belakang tanda negatif lebih besar.
    • Contoh ⇒ -4 - (-9) --4 + 9 = 5, ⇒⇒⇒  9 lebih besar dari 4
    Berupa bilangan negatif bila bilangan di belakang tanda negatif lebih kecil.
    • Contoh ⇒ -8 - (-3) = -8 + 3 - -5, ⇒⇒⇒  3 lebih kecil dari 8
    Berupa bilangan nol bila bilangan negatifnya sama.
    • Contoh ⇒ -15 - (-15) = -15 + 15 = 0, ⇒⇒⇒  -15 sama dengan -15
  4. Jika semua bilangan lingkaran dikurangi dengan nol, akhirnya yakni bilangan lingkaran itu sendiri.
    Contoh
    ⇒ 4 - 0 = 4

  • Perkalian bilangan bulat
Berikut ini ketentuan operasi perkalian pada bilangan bulat.
  1. Jika bilangan positif dikalikan bilangan negatif, akhirnya bilangan negatif.
    Contoh ⇒ 6 x (-3) = -15
  2. Jika bilangan positif dikalikan bilangan positif, akhirnya bilangan positif.
    Contoh ⇒ 13 x 5 = 65
  3. Jika bilangan negatif dikalikan bilangan negatif, akhirnya bilangan positif.
    Contoh ⇒ (-3) x (-7) = 21
  4. Jika bilangan lingkaran dikalikan dengan nol, akhirnya nol.
    Contoh ⇒ (-8) x 0 = 0
   
  • Pembagian bilangan bulat
Berikut ini ketentuan operasi pembagian pada bilangan bulat.
1. Jika tanda kedua bilangan lingkaran itu sama
  • Positif dibagi positif akhirnya positif : [ + : + = + ].
    Contoh ⇒ 6 : 6 = 1
  • Negatif dibagi negatif, akhirnya positif : [- : - = + ].
    Contoh ⇒ (-21) : (-3) = 7
2. Jika tanda kedua bilangan itu berbeda
  • Positif dibagi negatif, akhirnya negatif: [+ : - = –].
    Contoh ⇒  25 : (-5) = –5
  • Negatif dibagi positif, akhirnya negatif: [ - : + = - ].
    Contoh ⇒ (-27) : 9 = -3
 
  • Operasi hitung adonan bilangan bulat
  1. Operasi pembagian dan perkalian yakni sama kuat. Oleh alasannya itu, semoga lebih praktis, maka pengerjaan operasi yang ditulis terlebih dahulu harus dikerjakan lebih awal.
    Contoh ⇒ 3 x 4 : 2 = 6
    Caranya ⇒ (3 x 4) : 2 = 6 = 12 : 2
  2. Operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat. Oleh alasannya itu, pengerjaan operasi yang ditulis terlebih dahulu harus dikerjakan lebih awal.
    Contoh ⇒ 50 + 25 - 30 = 45
    Caranya ⇒ (50 + 25) - 30 = 75 - 30 = 45
  3. Apabila dalam suatu soal terdapat tanda kurung, maka pengerjaan operasi dalam kurung terlebih dahulu harus dikerjakan.
    Contoh ⇒ 30 : (2 + 4) + 13 = 18
    Caranya ⇒ 30 : (6) + 13 = (30 : 6) + 13 = 5 + 13 = 18
  4. Operasi perkalian dan pembagian lebih berpengaruh daripada penjumlahan dan pengurangan, maka harus dikerjakan terlebih dahulu.
    Contoh ⇒ 125 + 400 : 8 - 5 x 30 = 25
    Caranya ⇒ 125 + (400 : 8) - (5 x 30) = 125 + 50 – 150 = 175 - 150 = 25
 
2. PECAHAN
Pecahan mengatakan pembagian ½ berarti 1 dibagi 2. Bagian atas suatu pecahan yakni pembilang, sedangkan bab bawahnya yakni penyebut.

  • Penjumlahan dan pengurangan pecahan
  1. Jika pada penjumlahan atau pengurangan pecahan mempunyai penyebut sama, maka cukup lakukan penjumlahan atau pengurangan pada pembilangnya, sementara penyebutnya tetap sama.
     merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam berhitung dengan  Materi Tes Kemampuan Numerik
  2. Jika pada penjumlahan atau pengurangan pecahan mempunyai penyebut yang berbeda, maka terlebih dahulu samakan penyebutnya, kemudian bisa dilakukan penjumlahan atau pengurangan pada pembilangnya.
  • Perkalian pecahan
Pada perkalian pecahan, Anda tidak perlu menyamakan penyebutnya. Caranya yakni kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
 merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam berhitung dengan  Materi Tes Kemampuan Numerik


  • Pembagian pecahan
Pada pembagian pecahan, pembagian pecahan pertama dengan pecahan kedua sama dengan perkalian pecahan pertama dengan sebalikan dari pecahan kedua.
 merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam berhitung dengan  Materi Tes Kemampuan Numerik

3. PERSENTASE
Persentase yakni sebuah pecahan yang penyebutnya 100. Untuk mengubah bentuk persentase menjadi bentuk pecahan sanggup dilakukan dengan menuliskan bilangan orisinil sebagai pembilang dan 100 sebagai penyebut.
 merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam berhitung dengan  Materi Tes Kemampuan Numerik


Beberapa bentuk persen yang equivalent dengan pecahan dan umum kita kenal yakni sebagai berikut.


4. PERBANDINGAN
Perbandingan yakni pernyataan yang membandingkan dua nilai dimana salah satu nilai dibagi nilai lainnya.
Contoh : Di dalam suatu bus terdapat 15 laki-laki dan 25 wanita. Perbandingan jumlah laki-laki dengan perempuan dalam bus tersebut yakni atau 15. Perbandingan perempuan dengan laki-laki yakni atau 25 : 15. 15
 
5. PROPORSI
Proporsi yakni suatu persamaan dari dua pecahan di kedua ruasnya.
Contoh :

 INGAT !!!

Proporsi terbagi menjadi dua, yaitu:
  • Proporsi langsung
Pada proporsi langsung, kedua variabelnya berhubungan, artinya bila kedua bilangan dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama, perbandingan tidak berubah.

  • Proporsi invers
Pada proporsi invers ada 2 ketentuan, yaitu:
  1. Peningkatan galah satu nilai melalui perkalian akan menimbulkan penurunan pada nilai kedua.
  2. Penurunan salah satu nilai melalui pembagian akan menimbulkan peningkatan pada nilai kedua.
 
6. RATA-RATA
Rata-rata yakni jumlah bilangan dibagi banyaknya bilangan.

 merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam berhitung dengan  Materi Tes Kemampuan Numerik

INGAT !!!
  • Dalam menuntaskan soal rata-rata, perhatikan satuan yang akan dijumlahkan. Jika berbeda, samakan terlebih dahulu, selanjutnya dikerjakan.
  • Jika dua atau tiga rata-rata digabung menjadi satu, terlebih dahulu dibentuk bobot yang sama.
  • Jika soalnya menanyakan bilangan yang hilang dengan rata-ratanya tertentu, kurangkan total seluruh bilangan dengan jumlah bilangan yang diketahui.


7. JARAK, WAKTU DAN KECEPATAN



INGAT !!!
  1. Gunakan rumus yang sesuai dengan tanggapan yang akan dicari.
  2. Untuk menghitung kecepatan rata-rata dari suatu perjalanan yang terdiri dari dua atau lebih bagian, maka anggaplah perjalanan tersebut sebagai satu perjalanan dengan memakai total jarak dan total waktu.
  3. Perhatikan bila ada perbedaan satuan.
  4. Gambarkan situasi yang dijelaskan pada soal.

Itulah Materi Tes Kemampuan Numerik yang bisa teman pelajari sebelum terjun eksklusif untuk menjawab soal-soal latihannya. Semoga apa yang Pak HaBe suguhkan di atas bisa bermanfaat ya buat teman semua, amin ;)

Sumber http://soaltpaku.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Materi Tes Kemampuan Numerik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel