Ternyata dengan mengalirkan sedikit arus listrik ke otak selama  Fakta Unik Seputar Matematika

Ternyata dengan mengalirkan sedikit arus listrik ke otak selama 15 menit, kemampuan orang dalam matematika bisa meningkat. Para ilmuwan di University of Oxford, Inggris, sudah berhasil melaksanakan itu dan menciptakan kemampuan matematika seseorang bertahan selama 6 bulan.

Para ilmuwan memakai teknik stimulasi memakai arus listrik yang disalurkan pribadi lewat tempurung untuk mengalirkan listrik ke bab otak yang biasa dipakai untuk memproses angka (parietal lobe).


2. Matematikawan dan Musik

Ternyata dengan mengalirkan sedikit arus listrik ke otak selama  Fakta Unik Seputar Matematika

Paul Erdos, matematikawan besar dunia ini menyebut bahwa musik sebagai derau. Universalis besar ini tahu jikalau bagi matematika, segala yang bersuara yakni musik. Sebuah keindahan auditori pada nada-nada.Matematikawan besar George Cantor merupakan pecinta musik. Ia bahkan mempunyai kerabat yang merupakan komposer besar. Darah musik mengalir pada dirinya, tapi ia menjadi matematikawan. Ia mengalunkan nada-nada menjadi angka dan menciptakan pencapaian besar dalam matematika lewat konsep ketakhinggaan (infinity). Matematika bukan hanya kebenaran, namun juga keindahan.

3. Cara Indah Bunuh Diri: Gunakan Matematika

Ternyata dengan mengalirkan sedikit arus listrik ke otak selama  Fakta Unik Seputar Matematika

Ruseli lahir di lingkungan yang taat beragama. Sejak kecil ia sudah hidup dan menganut agama secara taat bahkan ketat. Tetapi Ruseli muak dengan sikap ibadat keagamaan yang begitu-begitu saja. Ia ingin memberontak. Ketika remaja, ia sudah mulai tidak betah dengan hidup yang hampa. Ibadah keagamaan yang hampa sudah menghancurkan hidup Ruseli. Ia mengambil keputusan berani yaitu bunuh diri.

Tibalah malam yang telah direncakan Ruseli untuk bunuh diri. Menunggu tengah malam, Ruseli merasa bosan. Dari pada bosan menunggu tengah malam untuk bunuh diri, Ruseli mengisi waktunya dengan mengerjakan beberapa soal matematika.

Ruseli melirik ke arah jam. Barangkali sudah waktunya ia bunuh diri. Ia gosok-gosok matanya. Tidak percaya dengan yang ia lihat.
“Kok jam 6? Jam 6 apaan? ” Ruseli bertanya pada diri sendiri.
Ruseli melihat ke arah luar. Cahaya matahari mulai bersinar. Pagi telah datang. Gagal. Ruseli gagal bunuh diri yang sudah ia rencanakan akan dilakukan tengah malam.

“Ya sudah, tidak apa-apa. Kan masih bisa besok malam. Lagi pula masih ada soal matematika yang belum saya selesaikan,” kata Ruseli dalam hati.
Malam kedua, Ruseli berkemas-kemas untuk bunuh diri. Seperti biasa ia bosan menunggu tengah malam. Ia mencoba mengerjakan soal matematika. Tetapi beliau tidak mau gagal untuk yang kedua kalinya. Sebentar-sebentar ia melirik ke arah jam.

“Ah…masih jam 9…”
“Ah …masih jam 10…”
“Ah…masih jam ….? Jam?”
Ruseli menggosok-gosok matanya lagi. Tidap percaya yang ia lihat.
“Masa sudah jam 5? Tidak mungkin!”
Ruseli melongok ke luar. Fajar sudah mulai kelihatan.
“Memang benar, pagi mulai datang. Tidak apa-apa. Kan masih bisa saya coba malam berikutnya,” Ruseli pantang menyerah.
Ruseli menyusun planning bunuh diri lagi yang lebih rapi. Tetapi gagal lagi alasannya yakni iakeasyikan mengerjakan matematika. Semakin sering ia mencoba, semakin sering ia gagal. “Mengapa saya harus memaksa untuk bunuh diri? Toh mengerjakan matematika juga asyik!”

Akhirnya, Ruseli membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Ia berpindah memfokuskan pikiran untuk mendalami matematika.
Catatan sejarah menunjukkan, Ruseli menjadi spesialis matematika terbesar di dunia. Bukan hanya andal matematika saja. Ruseli juga dikenal sebagai andal filsafat dan logika. Bahkan ia dikenal sebagai Bapak filsafat dan logika matematika.

Ruseli bukan nama sebenarnya. Nama bergotong-royong yakni Russell, lengkapnya Bertrand Russell.
Matematika yakni alat paling indah untuk bunuh diri. Cara bunuh diri terindah yakni dengan meraih prestasi dalam sisa hidup kita.