iklan

Pengertian Filum Porifera, Ciri-Ciri, Jenis Dan Coelenterata Dalam Kehidupan

Pengertian Filum Porifera, Ciri-ciri, Jenis dan Coelenterata dalam Kehidupan - Berikut ini merupakan pembahasan perihal Mengenal Filum Porifera dan Coelenterata, Rongga tubuh hewan, Filum Porifera, Ciri-Ciri Umum Porifera, Susunan tubuh Porifera, Perkembangbiakan Porifera, Jenis-Jenis Porifera, Peranan Porifera bagi Kehidupan, Peranan Porifera bagi Kehidupan, Ciri-Ciri Coelenterata, Perkembangbiakan Coelenterata, Jenis-Jenis Coelenterata, Peranan Coelenterata bagi Kehidupan.

Hewan ialah makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri berbeda dengan tumbuhan. Ciri yang paling membedakan antara binatang dan flora ialah tidak mempunyai klorofil dan bergerak aktif.

Ada kelompok binatang yang tidak mempunyai tulang belakang (Avertebrata) dan ada kelompok binatang yang mempunyai tulang belakang (Vertebrata).

Dan dalam posting kali ini kita akan mempelajari lebih mendalam perihal anggota binatang yang termasuk Avertebrata dan Vertebrata.

Menurut para ahli, terbentuknya hewan-hewan di muka bumi ini dimulai dari zigot bersel satu yang mengalami pembelahan sel dan sel tersebut akan bertambah banyak yang terbentuk ibarat bola.

Bentuk mirip bola tersebut akan mengalami perkembangan, yaitu akan melekuk ke dalam sehingga akan terbentuk dua lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam).

Ektoderm dalam masa perkembangannya membentuk bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu epidermis, kulit, dan sistem saraf, sedangkan lapisan endoderm akan menjelma sistem pencernaan dan kelenjarnya.

Ada beberapa binatang yang berkembang pada tingkat kedua lapisan ini yang dinamakan diplobastik. Adapun yang termasuk golongan binatang ini ialah Porifera dan Coelenterata.

Di antara kedua lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm akan berkembang dan terbentuk lapisan mesoderm.

Lapisan mesoderm akan berkembang membentuk bab tubuh yang menjadi otot, sistem reproduksi, sistem sirkulasi, dan sistem ekskresi.

Golongan binatang yang berkembang pada ketiga tingkat lapisan ini dinamakan triplobastik. Golongan binatang ini ialah Plathyhelminthes dan Nemathelminthes.

Dari hasil penelitian diketahui pada Platyhelminthes belum mempunyai rongga tubuh, yaitu terlihat tubuhnya padat, tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar sehingga digolongkan sebagai triplobastik aselomata (selom = rongga tubuh).

Adapun pada Nemathelminthes mempunyai rongga tubuh semu, yaitu mesoderm belum membentuk rongga yang sesungguhnya alasannya ialah tampak pada mesoderm belum terbagi menjadi lapisan dalam dan lapisan luar, yang dinamakan dengan triplobastik pseudoselomata dan yang mempunyai rongga tubuh dinamakan triplobastik selomata alasannya ialah mesodermnya sudah dipisahkan oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu dalam dan luar. Termasuk golongan binatang ini ialah Annelida hingga Chordata.

Dari uraian di atas sanggup diketahui bahwa terbentuknya binatang dimulai dari Protozoa, kemudian Porifera, Coelenterata, hingga pada tingkat Mamalia.

Jadi, binatang tersebut mengalami perkembangan dari satu sel menjadi banyak sel hingga terbentuk triplobastik aselomata, pseudoselomata, hingga selomata.


Rongga tubuh hewan

Lalu binatang apa saja yang termasuk dalam Avertebrata? Kelompok Avertebrata terdiri atas filum-filum berikut.

a. Filum Porifera

Nama Porifera berasal dari bahasa latin, porus yang berarti lubang, dan ferre yang berarti membawa atau mempunyai. Porifera ialah salah satu rujukan Avertebrata.

Berdasarkan asal katanya, Porifera ini merupakan kelompok binatang yang mempunyai pori. Bunga karang merupakan jenis binatang dari kelompok Porifera, ya walaupun mungkin sangat sulit dibayangkan alasannya ialah kalau dilihat bentuknya mirip tumbuh-tumbuhan.

Hewan sederhana ini selama hidupnya menetap di karang atau permukaan benda keras lainnya di dasar air.

Hewan ini tidak mempunyai alat gerak dan sesudah cukup umur menempel pada suatu dasar sehingga bersifat sessile.

Ada sekitar 5000 species yang telah diketahui dan beberapa di antaranya hidup di air tawar tetapi sebagian besar hidup di laut.

1) Ciri-Ciri Umum Porifera

  1. Sebagian besar berbentuk asimetrik (seperti tabung, jambangan, piala, terompet, dan ada pula yang mirip tumbuhan, yaitu bercabang-cabang.)
  2. Tubuhnya kebanyakan berwarna abu-abu, ada juga yang berwarna merah, kuning, biru, dan hitam.
  3. Beberapa di antaranya mempunyai rongga tubuh yang tunggal, adapun lainnya mempunyai jaring-jaring rongga tubuh yang rumit.
  4. Ada yang mempunyai rangka keras serupa dengan beling atau mirip kulit Molusca ada yang mempunyai rangka dengan materi liat serupa materi tanduk pada sapi.


Jika diamati dengan cermat, akan terlihat dasar tubuh bunga karang ini lunak berwujud kantung berdinding tebal yang berlubang-lubang/berporus/pori (ostium).

Jadi, tubuhnya mempunyai rongga tubuh (spongosol) yang permukaannya berpori. Melalui porus inilah air dialirkan masuk memakai flagel-flagel, yaitu berupa penjuluran-penjuluran yang berbentuk rambut serupa dengan silia, tetapi lebih panjang dan lebih sedikit dalam jumlahnya.

Air keluar dari rongga tubuh melalui lubang keluar yang dinamakan oskulum. Setiap ostium mempunyai kanal yang menghubungkan ke spongosol.

Ada tiga sistem kanal air pada Porifera, yaitu tipe ascon, sycon, dan rhagon. Tipe ascon ialah tipe yang paling sederhana, lubang-lubang ostium dihubungkan dengan kanal lurus pribadi ke spongosol.

Pada tipe sycon, lubang-lubang ostium dihubungkan dengan kanal bercabang ke rongga yang berafiliasi pribadi dengan spongosol.

Adapun untuk tipe rhagon lubang-lubang ostium dihubungkan dengan kanal yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berafiliasi pribadi dengan spongosol.

Susunan tubuh Porifera ada dua lapisan/diplobastik, yaitu sebagai berikut;

  1. Lapisan luar, tersusun oleh sel-sel epidermis berbentuk pipih yang disebut pinakosit dan sebagai kulit luar.
  2. Lapisan dalam yang tersusun oleh sel-sel leher/koanosit berbentuk mirip corong yang mempunyai flagel, vakuola, dan nukleus.

Di antara kedua lapisan ini terdapat mesenkim/mesoglea yang berisi materi gelatin/jeli dan bersifat koloid yang terdapat sel-sel amoebosit bebas.

Mesenkim ini berfungsi untuk mengedarkan zat-zat kuliner ke sel-sel lainnya dan zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel lainnya.

Terdapat juga rangka (spikula atau sporogin), yaitu merupakan duri-duri penguat dinding yang lunak dan sanggup tersusun dari zat kapur, zat kersik (silikat), atau protein.

2) Perkembangbiakan Porifera

Cara Porifera berkembang biak, yaitu secara as*ksual maupun se*sual. Reproduksi secara as*ksual dilakukan dengan pembentukan kuncup dari dinding tubuhnya ke arah luar.

Kuncup yang terbentuk dilepaskan dan akan tumbuh menjadi Porifera gres atau sanggup pula tetap menempel membentuk suatu koloni.

Pembentukan kuncup ini sanggup terjadi kalau kondisi kurang menguntungkan, yaitu kalau keadaan kering atau keadaan dingin.

Pada Porifera air tawar akan terbentuk gemmulae atau plasma benih yang merupakan kumpulan sel-sel di dalam mesenkim yang terbungkus besar lengan berkuasa dan tebal. Jika induknya mati, maka gemmulae akan tumbuh menjadi kuncup dan menjadi Porifera baru.

Reproduksi Porifera secara se*sual, yaitu dengan pembentukan arkeosit yang mengandung sp*rma dan ovum.

Jika terjadi penyatuan sp*rma dan ovum yang berada di mesoglea, maka akan terbentuk zigot. Zigot ini akan menjelma larva bersilia, kemudian berenang meninggalkan induknya dan akan menempel pada suatu dasar dan hidup sebagai individu baru.

Karena dalam satu tubuh menghasilkan dua sel k*lamin, maka Porifera ini bersifat hemaprodit, perlu diingat pembuahan ini terjadi dari sp*rma yang berasal dari jenis induk Porifera yang lain, jadi tidak berasal dari induk yang sama.

3) Jenis-Jenis Porifera

Beberapa kelas Porifera ialah sebagai berikut.

  1. Kelas Calcarea, golongan Porifera ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kapur. Umumnya hidup di air maritim yang dangkal. Misalnya, Scypha gelatinosa, Grantia, Leucosolenia.
  2. Kelas Hexactinellida, golongan ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kersik/silikat. Hidupnya di maritim yang dalam, contohnya Pheronema sp., Euplectella, Regadrella sp.
  3. Kelas Demospongiae, kelas ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kersik dan protein (spongin) atau hanya spongin saja. Tubuhnya lunak dan tidak mempunyai skeleton. Hidup di maritim yang dangkal, mempunyai jumlah anggota yang paling banyak, contohnya Euspongia officinalis (spons mandi), Spongilla, Haliclona, Microciona, Corticium.


4) Peranan Porifera bagi Kehidupan

Hewan Porifera tidak ada yang merugikan bagi kehidupan kita, tetapi ada yang sanggup mempunyai kegunaan untuk kehidupan kita, yaitu dari golongan Demospongiae, khususnya Euspongia officinalis.

Bila dikeringkan, Euspongia officinalis sanggup dipakai sebagai spons untuk alat penggosok tubuh sewaktu mandi atau sanggup dipakai sebagai pembersih kaca. Ada juga yang memanfaatkannya untuk hiasan, yaitu dari Porifera yang sudah mati.

b. Filum Coelenterata

Nama Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus sehingga coelenterata berarti binatang yang mempunyai rongga. Ubur-ubur ialah binatang karang dan termasuk dalam anggota Coelenterata.

1) Ciri-Ciri Coelenterata

  • Terdapat beberapa tentakel di sekitar lisan dimana pada permukaan tentakel, terdapat sel beracun (knidoblast) yang mengandung sel penyengat kecil (nematosis) yang sanggup dipakai untuk melumpuhkan mangsa ata sebagai pertahanan diri. Inilah yang merupakan ciri utama dari filum Coelenterata.
  • Tidak mempunyai permukaan dorsal dan permukaan ventral, maupun sisi kanan dan sisi kiri sehingga akan menampakkan tubuhnya yang simetris radial.
  • Tubuhnya tersusun dari dua lapisan kulit (diplobastik), yaitu ektoderm dan endoderm.

2) Perkembangbiakan Coelenterata

Coelenterata berkembang biak secara as*ksual dengan membentuk kuncup/tunas yang menempel pada binatang induknya, yaitu pada kakinya dan akan membesar sehingga terbentuk tentakel kemudian terlepas sehingga sanggup menjadi individu baru.

Ada juga yang tetap menempel pada induknya dan induknya tetap membentuk kuncup yang lain sehingga terbentuklah koloni.

Selain secara secual, Coelenterata sanggup juga berkembang biak secara secual, yaitu dengan penyatuan sperma dan sel telur yang akan terbentuk zigot.

Sperma yang telah masak dikeluarkan dalam air dan akan berenang menuju ovum. Jika bertemu, terjadilah pembuahan dan zigot yang akan dihasilkan tumbuh menjadi larva bersilia yang disebut planula.

Zigot ini sanggup berenang meninggalkan induknya dengan tujuan semoga tidak terjadi perebutan makanan. Jika terdapat pada suatu perairan yang cocok, maka akan tumbuh membentuk individu baru.

3) Jenis-Jenis Coelenterata

Para andal taksonomi membagi Coelenterata menjadi tiga kelas, yaitu;

  • Hydrozoa
  • Schyphozoa
  • Anthozoa

Berdasarkan asal katanya, Anthozoa mempunyai arti bunga, sering disebut sebagai mawar laut, bentuknya sangat indah. Hewan ini sesungguhnya mempunyai tentakel.

Termasuk jenis binatang ini ialah anemon maritim dan binatang karang. Kebanyakan hidup secara berkoloni yang membentuk rumah dari kapur yang sering dinamakan “karang”.

4) Peranan Coelenterata bagi Kehidupan

Ubur-ubur sering dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk materi kuliner dan sebagai materi kosmetik.
Beberapa jenis binatang Anthozoa sanggup membentuk karang yang bentuknya bervariasi dan sangat indah sehingga sanggup dimanfaatkan sebagai objek yang berkaitan dengan pariwisata.

Ada juga jenis Anthozoa yang membentuk rangka dari zat tanduk yang sering dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang kerangkanya sanggup dipakai sebagai gelang.


Sumber http://ofteachers.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Filum Porifera, Ciri-Ciri, Jenis Dan Coelenterata Dalam Kehidupan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel