iklan

Tujuan, Unsur Dan Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Sistem Pengendalian Intern – Pentingnya mempelajari sistem pengendalian intern nantinya sangat diharapkan alasannya yaitu unsur-unsur  pengendalian intern akan dimasukkan sebagai unsur yang menempel dalam aneka macam perancangan sistem akuntansi.

Sistem pengendalian intern merupakan struktur organisasi yang mencakup metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi serta mendorong efisiensi  mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

 Pentingnya mempelajari sistem pengendalian intern nantinya sangat diharapkan alasannya yaitu unsur Tujuan, Unsur dan Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut Ahli


Menurut Mulyadi, bahwa mencakup struktur organisasi dan seluruh cara-cara serta alat-alat yang di koordinasikan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta (asset) milik perusahaan, mengusut ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mengoptimalkan efisiensi didalam operasi dan membantu mendorong dipatuhinya budi administrasi yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Menurut AICPA Pengendalian intern yaitu suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, personil manajemen, dan satuan perjuangan lainnya, yang dirancang untuk menerima keyakinan memadai perihal pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: efektifitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang-undang, dan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan definisi tersebut sanggup dilihat bahwa sistem pengendalian intern bertujuan untuk :

1. Menjaga kekayaan organisasi

2. Memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi.

3. Mendorong efisiensi operasional.

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern terbagi menjadi dua macam yaitu :

1. Pengendalian Intern Akuntansi (internal accounting control) yang mencakup struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan terutama untuk menjaga harta kekayaan perusahaan dan mengecek keandalan data akuntansi.

2. Pengendalian Intern Administrasi (internal administration control) yang mencakup struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong dipatuhinya kebijakan administrasi .

Unsur Sistem Pengendalian Intern


Untuk melakukan sistem pengendalian intern dalam mencapai tujuan pokok, Sistem Pengendalian Intern (SPI) suatu perusahaan terdiri dari unsur-unsur berikut :

1. Struktur yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

Struktur organisasi merupakan kerangka (frame work) dalam pembagian tanggung jawab fungsional pada unit-unit organisasi yang dibuat untuk melakukan kegiatan-kegiatan utama perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada 2 prinsip berikut ini :

  • Harus dipisahkan antara fungsi-fungsi operasi dan penyimpangan dari fungsi akuntansi . Fungsi operasi yaitu fungsi yang mempunyai wewenang dalam melakukan suatu aktivitas misalnya pembelian. Fungsi penyimpanan yaitu fungsi yang mempunyai wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. fungsi akuntansi mempunyai fungsi untuk mencatat semua kejadian keuangan.
  • Suatu fungsi dilarang diberikan tanggung jawab secara penuh untuk melakukan semua tahap pada suatu transaksi.

2. Sistem wewenang dan mekanisme pencatatan yang menunjukkan upaya pinjaman yang cukup terhadap kekayaan, uang, pendapatan dan biaya.

Dalam suatu organisasi, setiap transaksi biaya hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pihak yang mempunyai wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Sehingga dalam organisasi harus dibuat suatu sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk setiap otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.

3. Praktik yang sehat dalam melakukan kiprah dan fungsi setiap unit organisasi.

Pada pembagian wewenang tanggung jawab fungsional dan pada sistem wewenang dan mekanisme pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terealisasi dengan baik jikalau tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik-praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Berikut ini cara-cara yang sanggup dipakai oleh perusahaan dalam melakukan praktik yang sehat adalah:

  • Penggunaan formulir bernomor urut cetak yang pemakaiannya harus di pertanggungjawabkan oleh yang berwenang,
  • Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak,
  • Setiap transaksi dilarang dilaksanakan dari awal hingga final oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain,
  • Pemeriksaan mendadak (surprised audit) dengan jadwal yang tidak teratur,
  • Perputaran jabatan (job rotation) yang diadakan secara rutin yang akan menghindari persekongkolan para pejabat dalam melakukan tugasnya,
  • Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya, untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansi,
  • Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur SPI yang lain.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan mekanisme pencatatan serta aneka macam cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat perlu ditunjang dengan sumberdaya insan yang melaksanakan. Unsur mutu karyawan merupakan unsur pengendalian yang sangat penting.

Cara organisasi untuk menerima karyawan yang kompeten dan sanggup dipercaya, sanggup diatasi ditempuh dengan cara berikut :

  • Seleksi calon karyawan menurut kriteria persyaratan yang dituntut oleh jenis pekerjaannya
  • Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

Itulah tadi klarifikasi mengenai Sistem Pengendalian Intern (SIP) agar bermanfaat. Terimakasih

Baca Juga:


Sumber http://www.akuntansilengkap.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tujuan, Unsur Dan Pengertian Sistem Pengendalian Intern"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel