iklan

√ Cara Menghitung Diskon Yang Benar Supaya Tidak Salah Kaprah

Mendengar kata “diskon” tentu sanggup menciptakan shopaholic menjadi girang. Jangankan shopaholic, kita yang tidak terlalu suka belanja saja niscaya tertarik dengan barang-barang yang didiskon, apalagi bila kita memang membutuhkan barang tersebut. Wah, niscaya kita ingin buru-buru mengamankan barang yang didiskon tersebut supaya tidak kehabisan, ya!


Sayangnya, masih banyak orang yang kurang memahami cara menghitung diskon yang benar. Diskon yang diberikan oleh toko atau produk tertentu biasanya sedikit “menjebak” bagi orang awam. Agar tidak salah kaprah, Bacaterus akan mengatakan panduan cara menghitung diskon yang benar.


Cara Menghitung Diskon yang Benar


 kita yang tidak terlalu suka belanja saja niscaya tertarik dengan barang √ Cara Menghitung Diskon yang Benar Agar Tidak Salah Kaprah


Pernah melihat papan iklan bertuliskan Diskon …% atau Sale …% off? Keduanya mempunyai cara menghitung diskon yang sama. Misalnya, Anda ingin membeli barang seharga Rp 100.000, kemudian barang tersebut mendapat diskon 25%. Cara menghitung diskonnya adalah:



  • Harga awal x persentase diskon

  • Rp 100.000 x 25%

  • Rp 100.000 x 25/100 = Rp 25.000

  • Jadi, Anda memperoleh bagian sebesar Rp 25.000 untuk barang yang ingin dibeli.

  • Rp 100.000 – Rp 25.000 = Rp 75.000


Dari harga semula Rp 100.000, Anda hanya perlu membayar barang tersebut dengan nominal Rp 75.000 saja sesudah mendapat diskon 25%.


Diskon …% + …%


 kita yang tidak terlalu suka belanja saja niscaya tertarik dengan barang √ Cara Menghitung Diskon yang Benar Agar Tidak Salah Kaprah


Yang satu ini yakni diskon yang sering menciptakan orang salah kaprah. Ketika di papan iklan tertulis diskon 30% + 10%, bukan berarti Anda mendapat diskon sebanyak 40%. Harga awal barang yang akan dibeli dipotong dulu dengan diskon pertama, yakni 30%, kemudian karenanya gres dipotong lagi dengan diskon yang kedua, yaitu 10%.


Sebagai contoh, bila barang yang akan dibeli mempunyai harga awal Rp 500.000 dan mendapat diskon 30% + 10%, berikut yakni cara menghitung nominal yang harus Anda bayarkan:



  • Harga awal x presentase diskon pertama (30%)

  • Rp 500.000 x 30%

  • Rp 500.000 x 30/100 = Rp 150.000

  • Kemudian, Rp 500.000 dipotong Rp 150.000 menjadi Rp 350.000

  • Selanjutnya, Rp 350.000 akan kembali dipotong dengan diskon 10%

  • Harga yang sudah dipotong diskon pertama x presentase diskon kedua

  • Rp 350.000 x 10%

  • Rp 350.000 x 10/100 = Rp 35.000

  • Nominal yang harus dibayar yakni Rp 350.000 – Rp 35.000 = Rp 315.000


Kesimpulannya, barang seharga Rp 500.000 yang mendapat diskon 30% + 10% hanya perlu dibayar sejumlah Rp 315.000. Ingat, bagian diskon harus dihitung dua kali supaya Anda sanggup menemukan nominal yang harus dibayar secara tepat.


Buy … Get … Free


 kita yang tidak terlalu suka belanja saja niscaya tertarik dengan barang √ Cara Menghitung Diskon yang Benar Agar Tidak Salah Kaprah


Yang satu ini diskon yang sangat sering sekali digunakan. Mendengar kata “Free” sudah cukup untuk menciptakan orang tertarik dan berlomba-lomba untuk mendapat barang bonus tersebut. Ketika Anda ingin membeli barang dengan promo “Buy 1 Get 1 Free”, itu artinya Anda mendapat diskon 50%. Pasalnya, Anda hanya perlu membayar harga 1 barang saja, tetapi Anda membawa pulang 2 barang.


Sebagai contoh, Anda ingin membeli barang seharga Rp 100.000 yang memperlihatkan promosi “Buy 3 Get 2 Free” Artinya, Anda harus membayar seharga 3 barang untuk sanggup membawa pulang 5 barang sekaligus. Hanya dengan mengeluarkan uang Rp 300.000, Anda sanggup membawa pulang total barang senilai Rp 500.000. Dengan kata lain, toko tersebut sudah memberi bagian 40% kepada Anda.


Diskon … untuk Pembelian Kedua


 kita yang tidak terlalu suka belanja saja niscaya tertarik dengan barang √ Cara Menghitung Diskon yang Benar Agar Tidak Salah Kaprah


“Diskon 50% untuk pembelian kedua” secara tidak pribadi promosi ini mendorong Anda untuk membeli dua buah barang bila ingin mendapat diskon. Bahkan, diskon hanya diberikan untuk satu barang saja, yakni barang kedua. Jadi, barang yang pertama Anda beli tetap harus dibayar dengan harga normal.


Apakah diskon semacam ini menguntungkan bagi pembeli? Ya, diskon menyerupai ini memang menguntungkan, pembeli tetap memperoleh bagian harga. Akan tetapi, Anda perlu mengetahui cara menghitung diskon “untuk pembelian kedua” ini supaya sanggup mengetahui laba yang Anda dapat. Sebagai contoh, barang seharga Rp 300.000 memperlihatkan bagian harga 50% untuk pembelian barang yang kedua.



  • Pembelian pertama Rp 300.000

  • Pembelian kedua Rp 300.000 x 50/100 (Diskon barang kedua 50%) = Rp 150.000

  • Total yang harus Anda bayar yakni Rp 300.000 + Rp 150.000 = Rp 450.000


Jika dua barang dijual dengan harga normal, yakni Rp 600.000, kemudian dengan simulasi “diskon barang kedua” ini Anda hanya diharuskan membayar Rp 450.000 saja, maka laba Anda hanya Rp 150.000 alias 25% saja. Jadi, Anda harus hati-hati dan cermat ketika menemukan promosi “Diskon … untuk pembelian barang berikutnya” sebab diskonnya mungkin tidak sebesar yang Anda kira.


Discount up to …%


 kita yang tidak terlalu suka belanja saja niscaya tertarik dengan barang √ Cara Menghitung Diskon yang Benar Agar Tidak Salah Kaprah


Dari sekian banyak jenis diskon, yang satu ini yakni jenis diskon yang sering menciptakan orang merasa tertipu. Discount up to …% artinya diskon hingga dengan …%. Ketika Anda menemukan goresan pena discount up to 80%, artinya diskonnya tidak benar-benar 80%. Bisa saja diskon yang diberikan hanya 50%, 30%, atau bahkan 10% saja.


Jadi, cermati diskon barang sebelum membeli. Bila perlu, jangan aib untuk bertanya supaya Anda tidak merasa tertipu. Pasalnya, goresan pena “up to” biasanya ditulis dengan karakter berukuran kecil. Tujuannya supaya calon pembeli hanya melihat angka diskonnya saja.


Cara menghitung diskon “up to” ini sama dengan cara hitung diskon pada umumnya. Hanya saja Anda memang perlu memastikan terlebih dahulu diskon untuk barang yang diinginkan. Sedikit informasi, barang dengan diskon yang paling besar biasanya yakni barang usang (cuci gudang) yang tidak laku. Sementara barang-barang gres yang best seller mungkin hanya mendapat diskon 10-20% saja bila ikut didiskon.


Cashback


 kita yang tidak terlalu suka belanja saja niscaya tertarik dengan barang √ Cara Menghitung Diskon yang Benar Agar Tidak Salah Kaprah


Satu lagi jenis diskon atau promosi yang sering menciptakan konsumen bingung. Promo cashback bukan berarti Anda mendapat uang tunai.


Misalnya, ketika Anda membeli barang seharga Rp 300.000 dan memperoleh cashback Rp 100.000, itu bukan berarti Anda boleh membayar Rp 200.000 saja atau nanti Anda akan diberikan uang tunai sebesar Rp 100.000. Cashback sebesar Rp 100.000 biasanya berupa voucher atau nominal yang akan dikreditkan pada kartu kredit Anda.


Promo cashback ini yakni jenis promo yang dirasa kurang menguntungkan sebab cashback yang diperoleh bukan berupa uang tunai. Jika voucher yang diberikan tidak diperlukan, tentu saja promo cashback berupa voucher itu tidak akan mempunyai kegunaan bagi Anda.


Serba-serbi cara menghitung diskon dan isu perihal jenis-jenis diskon ini sanggup membantu Anda menjadi konsumen yang cermat dan cerdas sebelum membeli. Panduan ini tentu saja akan membantu Anda supaya tidak merasa “tertipu” karena tidak menghitung diskon dengan benar. Suka belanja online dan mencari diskon di situs jual beli online? Simak tips belanja online yang ekonomis dan menguntungkan di artikel ini.



Sumber https://bacaterus.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Cara Menghitung Diskon Yang Benar Supaya Tidak Salah Kaprah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel