iklan

Pengertian Analisis Rasio Keuangan (5 Jenis Dan Rumusnya) Berdasarkan Para Ahli

Pengertian Analisis Rasio Keuangan (5 Jenis dan Rumusnya) Menurut Para Ahli| Salah satu metode yang bisa dipakai untuk menganalisa laporan keuangan yaitu analisis rasio. Analisis rasio merupakan cara analisa dengan memakai perhitungan perbandingan dari data kuantitatif yang terdapat dalam neraca maupun keuntungan rugi.

Pada umumnya perhitungan rasio-rasio data keuangan yaitu guna menilai kinerja perusahaan di masa lalu, dikala ini dan banyak sekali kemungkinannya di masa depan.

Penggunaan rasio keuangan umumnya majemuk tergantung dari kepentingannya sendiri, begitupun perbedaan pada jenis perusahaan juga bisa membedakan rasio-rasio nya.

Pengertian Analisis Rasio Keuangan 

Analisis rasio keuangan yaitu membandingkan nominal (angka-angka) yang terdapat pada laporan keuangan suatu perusahaan guna mengetahui posisi keuangan serta menilai kinerja administrasi dalam periode tertentu.

James C V Horne dalam Kasmir (2008: 104) mengartikan rasio keuangan yaitu indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi yang diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainya.

Irawati (2005: 22) rasio keuangan yaitu teknis analisis dalam bidang administrasi keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu ataupun hasil-hasil perjuangan suatu perusahaan pada satu periode tertentu dengan cara membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan baik kolom neraca maupun keuntungan rugi.

Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Berikut ini akan diuraikan jenis-jenis rasio keuangan. Menurut Rahardjo (2007: 104) rasio keuangan perusahaan digolongkan menjadi lima kelompok yaitu:

1. Rasio Likuiditas (liquidity ratios) yaitu rasio yang mengatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

2. Rasio Solvabilitas (laverage atau solvency ratios) adalah rasio yang mengatakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban baik jangka pendek atau jangka panjang.

3. Rasio Aktivitas (activity ratios) yaitu rasio yang mengatakan tingkat efektivitas dalam penggunaan aktiva atau kekayaan (asset) perusahaan.

4. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas (probability rasio) yaitu rasio yang mengatakan tingkat perolehan keuntungan dibandingkan penjual atau aktiva.

5. Rasio Investasi (investment rasio) yaitu rasio yang mengatakan rasio investasi dalam surat berharga menyerupai saham dan obligasi.

Rumus Rasio Keuangan

1. Rasio Likuiditas

Fred Weston dikutip dari Kasmir (2008:129):  menyatakan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang mengatakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

Dalam rasio-rasio likuiditas, analisa yang dilakukan yaitu dengan memakai rasio sebagai berikut:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan memakai aktiva lancar yang tersedia. Rumusnya adalah:

                                Aktiva  Lancar
Current ratio = ———————– x 100%

Hutang  Lancar

b. Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)

Rasio  cepat yaitu rasio yang mengatakan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang lancar memakai aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Rumusnya adalah:

                         Aktiva  Lancar −Persediaan
Quick Ratio = ——————————— x 100 %

                             Hutang  Lancar 

Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini ini yaitu minimum sebesar 150%, semakin besar yaitu semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.

2. Rasio Aktivitas

Rasio acara yaitu rasio yang dipakai untuk mengukur efisiensi / efektivitas perusahaan dalam memakai aktiva (aset) yang dimilikinya.

Dalam analisa acara rasio yang dipakai adalah:

a. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover ratio)

Rasio perputaran persediaan, mengukur acara atau likuiditas dari persediaan perusahaan.  Rumusnya adalah:

                                            Harga  Pokok  Penjualan
Inventory Turn-over = ——————————— x 1 kali

                                                       Persediaan  

b. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio)

Perputaran total aktiva akan mengatakan efisiensi perusahaan dalam memakai seluruh aktiva nya untuk menghasilkan penjualan. Rumusnya adalah:

                                                 Penjualan
Total Asset Turn-over = ———————– x 1 kali

                                                 Modal  Aktiva 

3. Rasio Solvabilitas

Menurut Fred Weston dikutip dari Kasmir (150:2008),

Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang dipakai untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan didanai dengan utang dan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panajang apabila perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Rasio yang dipakai adalah:

a. Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio)

Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan yang didanai oleh utang atau seberapa besar hutang perusahaan sanggup besar lengan berkuasa terhadap pengelolaan aktiva. Rumusnya adalah:

                                           Total  hutang
Debt to assets ratio = ———————– x 100%

                                          Modal  Aktiva

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)

Rasio ini akan mengatakan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik  perusahaan, untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan.

                                         Total  hutang
Debt to equity ratio = ———————– x 100%

                                          Modal  Sendiri

4. Rasio Profitabilitas

Menurut Sofyan Safri Harahap (2008:304),  “Rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapat laba  melalui seluruh kemampuan, dan sumber yang ada menyerupai kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya”.

a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Margin keuntungan kotor merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sehabis perusahaan membayar harga pokok penjualan.

                                          Laba Kotor
Gross Profit Margin = ———————– x 100%

                                               Penjualan

b. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)

Margin keuntungan operasi yaitu ukuran  persentase dari setiap hasil sisa penjualan setelah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak, atau keuntungan higienis yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. Rumusnya adalah:

                                                  Laba  setelah  pajak
Operating Profit Margin = ———————– x 100%

                                                      Penjualan

c. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Margin keuntungan higienis merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sehabis dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak. Rumusnya adalah:

                                  Laba  setelah  pajak
Net Profit Margin = ———————– x 100%

                                           Penjualan

Demikianlah pembahasan Pengertian Analisis Rasio Keuangan (5 Jenis dan Rumusnya). Terimakasih banyak atas kunjungannya. Semoga sanggup menambah wawasan dan bermanfaat bagi pembaca.

Baca : 

 


Sumber http://www.akuntansilengkap.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Analisis Rasio Keuangan (5 Jenis Dan Rumusnya) Berdasarkan Para Ahli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel