iklan

11 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Beserta Contoh

tahap siklus akuntansi perusahaan dagang  11 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Beserta Contoh

“11 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Beserta Contoh”

Akuntansilengkap.com | Dengan disusunnya Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang ini yang mencakup seluruh proses akuntansi mulai dari:

  • Neraca
  • Transaksi Perusahaan Dagang
  • Jurnal Khusus (Junal Penjualan dan Pembelian, Jurnal Penerimaan dan Pengeluaran Kas)
  • Jurnal Umum Perusahaan Dagang
  • Buku Besar Pembantu (Buku Pembantu Piutang, Utang, dan Persedian)
  • Buku Besar Umum
  • Laporan Harga Pokok Penjualan
  • Jurnal Penyesuaian
  • Kertas Kerja (Neraca Lajur)
  • Laporan Keuangan (Laporan Laba Rugi, Perubahan Modal, Laporan Arus Kas, Laporan Neraca)
  • Jurnal Penutup
  • Jurnal Pembalik Perusahaan Dagang

Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian, jangan lupa share. 🙂

Siklus Akuntansi

11 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Beserta Contoh – Dalam aktivitas akuntansi perusahaan, kita seringkali mendengar wacana istilah siklus akuntansi perusahaan. Siklus akuntansi perusahaan merupakan proses aktivitas dalam rangka menciptakan sebuah laporan keuangan pada periode tertentu dalam suatu perusahaan. Proses aktivitas siklus akuntansi dimulai pada dikala terjadi transaksi hingga pada laporan keuangan disertai dengan pembuatan jurnal epilog dan jurnal pembalik.

Artikel kali ini akan membahas wacana siklus akuntansi perusahaan dagang sesudah di kesempatan sebelumnya mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa.

Perusahaan Dagang

Perusahaan yang aktivitas utamanya membeli barang dagang dari pemasok dan menjualnya kepada konsumen dengan tanpa merubah baik bentuk dan kualitas suatu barang yaitu ciri-ciri perusahaan dagang.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Sekilas tidak ada yang berbeda dari siklus akuntansi perusahaan jasa maupun dagang. Kegiatannya mulai dari pencatatan semua transaksi kedalam jurnal kemudian di bukukan kedalam buku besar dengan kelompok akun yang sejenis. Pada tamat periode, setiap saldo dari semua rekening dihitung dan dicantumkan kedalam neraca lajur yang akan memudahkan proses pembuatan laporan keuangan. (Baca: 16 Software akuntansi terbaik )

tahap siklus akuntansi perusahaan dagang  11 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Beserta Contoh

tahap siklus akuntansi perusahaan dagang  11 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Beserta Contoh

Gambar di atas sanggup menggambarkan wacana tahapan siklus akuntansi secara umum dan sanggup diterapkan pada perusahaan dagang khususnya.

1. Identifikasi Transaksi Jurnal Umum

Tahap siklus akuntansi yang pertama yaitu dengan cara mengidentifikasi transaki yang terjadi pada perusahaan yang melibatkan semua akun Contoh transaksi perusahaan dagang biasanya yaitu pelunasan piutang dagang oleh pelanggan. Transaksi tersebut kalau dicatat pada jurnal umum yaitu sebagai berikut. Baca Contoh Jurnal Umum Perusahaan Dagang. 

Nama Akun

Debet

Kredit

Kas

xxxx

          Piutang Dagang

xxxx

2. Jurnal Khusus

Bagi perusahaan yang memiliki transaksi yang sedikit mungkin sanggup saja hanya memakai jutnal umum untuk mencatat transaksinya. Namun bagaimana kalau transaksinya sangat banyak ? niscaya akan sulit untuk mengkelompokkannya, jadi butuh jurnal khusus sebagai buku jurnal yang menjadi wadah untuk transaksi-transaksi tertentu. Penggunaan jurnal khusus sanggup mengefisiensikan waktu tenaga dan biaya. Jenis-jenis jurnal khusus diantaranya :

1. Jurnal Penerimaan Kas.
2. Jurnal Pengeluaran Kas.
3. Jurnal Pembelian.
4. Jurnal Penjualan.

3. Buku Besar Pembantu

Setelah jurnal khusus yang dibentuk untuk mencatat transaksi tertentu, perusahaan dagang pada umumnya juga menciptakan buku besar khusus atau biasa disebut dengan buku besar pembantu. Buku besar pembantu yaitu potongan dari buku besar umum yang bertujuan untuk merinci lebih lanjut data dalam satu akun. Pencatatan beberapa akun tertentu (akun piutang dan akun hutang) untuk kemudian dijadikan dasar informasi menyusun neraca saldo perusahaan dagang.

Jenis buku besar pembantu (subsidiary ledger) yang dipakai perusahaan umumnya terdiri dari

  1. Buku besar pembantu utang (account payable subsidiary ledger). Buku utang berfungsi mencatat rincian utang berdasarkan nama kreditor.
  2. Buku besar pembantu piutang (account receivable subsidiary ledger). Buku piutang berfungsi mencatat rincian piutang perusahaan berdasarkan nama langganan (debitor).

4. Posting ke Buku Besar

Tahap selanjutnya yaitu memindahkan data dari jurnal umum kedalam buku besar. Selain daripada jurnal umum, pada perusahaan dagang informasi data buku besar berasal dari jurnal khusus. Peristiwa ini disebut dengan posting buku besar. Baca Contoh Buku Besar Perusahaan Dagang.

5. Laporan Harga Pokok Penjualan

Bila perusahaan dagang menerapkan metode pencatatan secara perpetual (fisik), secara otomatis besarnya harga pokok barang yang terjual sanggup ditentukan saat terjadi penjualan sehingga dikala menciptakan jurnal penjualan sekaligus mencatat harga pokok penjualan. Namun perhitungan HPP tetap dianggap sebagai komponen dari laporan keuntungan ruhi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

Perhitungan harga pokok penjualan disusun pada tamat periode akuntansi atau pada dikala pembuatan laporan keuangan, dan laporan HPP disajikan secara terpisah dari laporan keuntungan rugi. Baca juga Harga Pokok Penjualan (HPP) Definisi ,Manfaat dan Contoh Lengkap.

6. Membuat Neraca Saldo

Informasi yang dipakai untuk menciptakan neraca saldo yaitu berasal dari buku besar yaitu setiap saldo tamat pada setiap akun-akun. Posisi debet dan kredit harus balance, kalau tidak balance artinya ada kesalahan dikala mencatat dari buku besar. Baca Contoh Neraca Saldo Perusahaan Dagang

7. Jurnal Penyesuaian

Pembuatan jurnal penyesuaian yaitu akhir dari terjadi transaksi yang besar lengan berkuasa kepada sejumlah akun perusahaan dan terkadang memunculkan kehadiran akun baru. Contoh transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang biasanya yaitu sewa toko yang sudah jatuh tempo. Contoh Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang + Soal Dan Jawabannya.

8. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Tahap selanjutnya yaitu penyesuaian neraca saldo dengan jurnal penyesuaian yang menghasilkan neraca saldo sesudah diadaptasi (adjusted trial balance).

9. Menyiapkan Laporan Keuangan

Tahap berikutnya yaitu pembuatan laporan keuangan. laporan keuangan di buat dengan tujuan memudahkan pencarian informasi mengenai posisi keuangan perusahaan ibarat keadaan harta, utang dan modal perusahaan. Informasi yang dipakai pada laporan keuangan berasal dari neraca saldo sesudah disesuaikan. Informasi tersebut sanggup di dapatkan pada laporan keuangan yaitu laporan keuntungan rugi, laporan perubahan modal dan neraca. Baca Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

10. Membuat Jurnal Penutup

Tahap berikutnya yaitu menciptakan jurnal epilog dari akun-akun yang terdapat di laporan keuntungan rugi yaitu akun pendapatan dan biaya. Selengkapnya klik link Pengertian, Tujuan dan Contoh Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik.

11. Neraca Soldo Setelah Penutupan

Tahap ini yaitu penyesuaian antara neraca saldo dengan jurnal penutup, kenapa harus diadaptasi ? sebab untuk mencatat kembali akun-akun yang telah berubah baik saldo atau pun akunnya.

12. Jurnal Pembalik

Pada kondisi tertentu tidak perlu di buat jurnal pembalik sebab jurnal pembalik dibentuk hanya untuk akun tertentu saja, contohnya untuk trasaksi pendapatan yang diterima dimuka yang pada dikala penjurnalan dicatat dengan sebagai pendapatan atau untuk transaksi biaya yang dibayar dimuka (piutang).

Itulah tadi klarifikasi mengenai Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. Semoga sanggup bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terimakasih banyak atas kunjungannya. 🙂

Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Baca: 


Sumber http://www.akuntansilengkap.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "11 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Beserta Contoh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel