iklan

Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


Pengertian akuntansi sangat perlu dipahami untuk mengelola informasi yang dipakai manajemen bank dalam proses pengambilan keputusan.


Dengan akuntansi, informasi sanggup disajikan sempurna waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan.


Dalam akuntansi, konsistensi metode, teknik dan prinsip tetap dipelihara untuk keseragaman persepsi.


Keseragaman persepsi akan menciptakan akuntansi tidak hanya sanggup dipakai untuk kepentingan internal, tapi juga pihak-pihak eksternal yang membutuhkan informasi akuntansi.


 


01. Pengertian Akuntansi


 Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


A. Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi?


Memahami perihal pengertian akuntansi sangat bermanfaat bagi pemilik perusahaan dan menajemen perusahaan.


Sebagai contoh:


Akuntansi dipakai untuk ‘mencatat angka’.


Jika seorang manajer suatu perusahaan tidak tahu angkanya, maka ia tidak akan tahu apakah tindakan yang dilakukannya sempurna atau tidak.


So, bagaimana ia bisa menentukan keputusan strategis?


“Masa nunggu wangsit dari langit” 🙂


Satu contoh lagi…

Jika anda sebagai mahasiswa atau pelajar dan menjalani ujian, tapi tidak diberi tahu nilai yang diperoleh, maka anda akan kesulitan untuk meningkatkan nilai anda.


Hal yang sama berlaku pula di dunia usaha, jikalau manajemen perusahaan tidak memahami laporan keuangan, maka mereka tidak sanggup menilai imbas dari tindakan yang dilakukanya.


Jadi tidak hanya para akuntan yang perlu memahami pengertian akuntansi dan bagaimana menciptakan serta menganalisis laporan keuangan dan Siklus Akuntansi Lengkap dari A hingga Z.


Namun, semua orang yang terlibat dalam dunia usaha, baik perjuangan dagang, jasa, manufaktur perlu mengatahui akuntansi.


“Tipis-tipis saja juga boleh, nggak perlu hingga detil”


Sampai di sini saya rasa paham ya…


 


B. Sekilas perihal Sejarah Akuntansi



Bagaimanakah sejarah perkembangan akuntansi hingga kini?


Sejarah terbentuknya akuntansi dimulai dari ribuan tahun silam, individu atau keluarga bisa untuk hidup sendiri, artinya mereka mencari makan sendiri, menciptakan pakaian sendiri, dan membangun tempat tinggal sendiri.


Kemudian, dimulailah spesialisasi, di mana beberapa orang menjadi mahir dalam menciptakan tembikar, mata panah, pakaian dan lainnya.


Ketika spesialisai dimulai, begitu pula dengan perdagangan, yang awalnya dalam bentuk pertukaran (barter).


Pada awalnya, setiap pengrajin bekerja sendirian dan perdagangan sepenuhnya masih dilakukan secara lokal.


Namun para jago pengrajin lama kelamaan menciptakan pabrik-pabrik kecil dan mempekerjakan buruh,


Yang yang kala itu dalam bentuk kulit kerang mulai digunakan, dan perdagangan meluas tidak terbatas di kawasan lokal saja.


Seiring dengan perkembangan ini, dimulailah bentuk primitif dari perbankan.


Pedagang kaya yang meminjamkan hasil manfaatnya dari transaksi-transaksi yang telah kemudian kepada pemilik pabrik swasta yang membutuhkan uang untuk membeli kereta kuda, kapal dan barang dagangan.


Ketika pinjaman pertama diberikan, pihak pemberi pinjaman sanggup secara fisik menyidik harta pihak peminjam dan menilai kemungkinan pinjaman tersebut dilunasi.


Namun, lama-kelamaan, keadaan menjadi makin komplek.

Peminjam mulai membuatkan pabrik-pabrik besar, pedagang membeli armada kapal dan kereta barang, dan pinjaman diberikan untuk membuatkan tambang dan pos perdagangan yang jaraknya jauh.


Pada titik tersebut, para pemberi pinjaman tidak sanggup lagi menyidik sendiri harta yang mendukung pinjaman mereka, dan mereka membutuhkan suatu cara untuk meng-ikhtisarkan harta dari si peminjam.


Beberapa investasi juga dibentuk atas dasar bagi hasil, dan ini berarti keuntungan harus ditentukan.


Pada waktu yang sama, pemilik pabrik dan pedagang besar membutuhkan LAPORAN untuk melihat seberapa efektif perusahaan mereka telah dijalankan dan pemerintah informasi yang sanggup dipakai untuk menilai pajak.


Semua alasan tersebut, mengakibatkan munculnya kebutuhan akan adanya LAPORAN KEUANGAN, adanya kebutuhan akan AKUNTAN untuk menciptakan laporan tersebut.


Dan AUDITOR untuk memverifikasi keakuratan hasil pekerjaan akuntan.


Sistem ekonomi telah berkembang pesat semenjak awal dimulainya, dan akuntansi menjadi makin kompleks.


Namun alasan-alasan awal adanya laporan keuangan masih tetap berlaku, yaitu :



  • Bankir dan investor membutuhkan informasi akuntansi untuk mengambil keputusan brilian dan cerdas.

  • Manajer membutuhkannya untuk meng-operasikan perjuangan secara efisien.

  • Badan perpajakan membutuhkannya untuk menilai pajak dengan cara yang wajar.


 


C. Definisi Akuntansi


 Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


Lalu bersama-sama apa pengertian akuntansi?


Pengertian akuntansi berdasarkan AICPA – Committee on Terminology of The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) bahwa akuntansi yaitu seni mencatat, menggolongkan dan mengikhtisarkan transaksi dan insiden yang paling tidak sebagian bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan uang, serta menginterpretasikan hasil-hasilnya.


Ada juga yang mendefinisikan bahwa akuntansi yaitu seni, juga dipandang sebagai bahasa dunia usaha, yaitu sebagai sarana untuk mengkomunikasikan informasi perihal suatu perusahaan.


Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai:


#1: Konsep informasi


Sebagai konsep informasi, akuntansi yaitu acara jasa yang menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, perihal kesatuan-kesatuan ekonomi yang dimaksudkan semoga bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam menetapkan pilihan yang pantas di antara aneka macam alternatif tindakan.


#2: Sistem informasi.


Akuntansi sebagai sistem informasi yaitu proses yang menjalin sumber informasi, terusan komunikasi dan seperangkat penerima.


Pandangan ini menekankan pada konseptual dan empiris, maksudnya adalah:


#1. Diasumsikan bahwa sistem akuntansi yaitu satu-satunya sistem pengukuran yang formal suatu organisasi.


#2: Pandangan ini menimbulkan kemungkinan peranscangan suatu sistem akuntansi secara opsional yang bisa menyediakan informasi yang berkhasiat bagi semua pemakai.


#3: Menekankan pentingnya pengirim akuntansi(akuntan) dan peserta akuntansi (pemakai).


Dengan melihat aneka macam definisi akuntansi, pengertian akuntansi secara umum yaitu sebagai seni, ilmu, sistem informasi yang di dalamnya menyangkut pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisarkan dengan cara sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian yang setidak-tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta adanya penginterpretasikan hasil pencatatan dan disajikan dalam laporan keuangan.


Agar fungsi akuntansi sanggup tercapai, yaitu menyediakan data yang sanggup dipakai dalam pengambilan keputusan, maka disusun prinsip akuntansi.


Penyusunan prinsip akuntansi didasarkan pada asumsi-asumsi dan konsep-konsep dasar.


Hubungan itu bisa dijelaskan dengan gambar berikut:


Selanjutnya yuk kita lanjutkan pembahasannya perihal konsep, prinsip, dan persamaan dasar akuntansi perbankan.


 


02. Kerangka Konsep Akuntansi


 Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


Kerangka konsep akuntansi yaitu suatu sistem pertalian yang bersahabat (koheren) dari tujuan dan konsep-konsep dasar yang saling berafiliasi dan saling mengarahkan terciptanya prinsip-prinsip yang konsisten serta menggambarkan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi besera laporan keuangan.


Sebagai konsep tentu akan menunjukkan manfaat bagi perkembangan akuntansi atau sebaliknya perkembangan perkembangan akuntansi yang menunjukkan manfaat bagi konsep dasar akuntansi.


Oleh lantaran itu, dalam menghadapi problem akuntansi hendaknya sanggup dikembalikan pada konsep dasarnya.


Kerangka konseptual akuntansi menjadi sangat penting untuk dipahami, lantaran dengan kerangka ini akan sanggup dirumuskan prinsip-prinsip akuntansi yang sanggup menjadi contoh bagipara pemakau informasi akuntansi.


Dan selanjutnya hal ini akan mendasari praktek akuntansi. Di samping itu sebagai kerangka dasar setiap perubahan atau perkembangan akuntansi yang sulit dipecahkan.


Maka harus dilandasi kerangka konseptual ini dalam setiap memecahkan masalah-masalah yang berkembang dan berkaitan dengan akuntansi tersebut.


Dengan kerangka konseptual juga akan dihasilkan tujuan dan dasar-dasar praktik akuntansi dan pelaporan keuangan.

Dengan demikian hal ini akan memudahkan para pemakai dalam memahami tujuan, isi, dan karakteristik informasi yang dihasilkan oleh akuntansi.


Kerangka konseptual juga akan menunjukkan pedoman untuk menentukan alternatif yang mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi dengan cara yang paling akurat dalam lingkungan tersebut.


Setiap jenis perjuangan mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga informasi yang dihasilkan pun juga berbeda.


Padahal untuk menilai acara diharapkan keseragaman persepsi mengenai informasi tersebut.


Dalam konteks ini, maka tugas pemasok informasi harus sanggup membuatkan dan bersikap profesional, semoga informasi yang diperlakukan oleh pengambil keputusan tidak MENYESATKAN.


Dengan demikian kerangka konseptual akuntansi sangat berkhasiat dalam menyajikan informasi yang sanggup diterima oleh semua pihak dalam aneka macam lapangan usaha.


Bagaimanakah kerangka konsep akuntansi dibangun?

Kerangka konseptual akuntansi dibangun dari 3 tingkatan:



  • Tingkatan #1: Tujuan pokok akuntansi

  • Tingkatan #2: Konsep dasar pelaporan yang terdiri dari karakteristik informasi dan elemen laporan keuangan. Tujuan pokok dan konsep dasar pelaporan tersebut selanjutnya dipakai pada tingkatan ketiga.

  • Tingkatan #3: Menyusun pedoman pelaksanaan. Pedoman pelaksanaan ini harus memperhatikan:

    • prinsip akuntansi

    • asumsi dan konsep dasar akuntansi

    • kendala atau keterbatasan akuntansi.




Tiga tingkatan ini bila diilustrasikan dengan sebuah gambar yaitu menyerupai berikut:


 Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


 


Mari ditelisik satu per satu ya…


A. Tujuan Pokok Akuntansi


Tujuan utama akuntansi yaitu tujuan umum laporan keuangan yaitu menunjukkan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para pemakainya.


Untuk sanggup memberikan informasi tersebut harus memakai alat atau media berupa laporan keuangan.


Secara khusus laporan keuangan harus mencapai tujuan menunjukkan informasi keuangan yang sanggup mendapatkan amanah mengenai:



  • Posisi aktiva

  • Hutang dan Modal beserta perubahannya


Sehingga sanggup dipakai untuk menaksir :



  • Prospek arus kas

  • Kondisi keuangan

  • Prsetasi

  • Potensi perusahaan atau bank dalam menghasilkan laba

  • Dapat menjelaskan bagaimana dana diperoleh dan digunakan


Tujuan laporan keuangan yaitu menunjukkan informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan.

Ini berarti tujuan tersebut sanggup saja berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan pemakai, situasi dan kondisi ekonomi, politik, aturan maupun aspek lingkungan bisnis.


Tapi yang dihentikan dilupakan bahwa laporan keuangan tersebut disusun dalam konteks untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan semua pemakai yang berbeda-beda atau bersifat umum.


Jika demikian, maka kelompok pemakai tertentu tidak mempunyai hak untuk menentukan jenis informasi tertentu.


Para pemakai laporan keuangan dituntut untuk mengetahui karakteristik perusahaan dan pengetahuan akuntansi semoga memahami informasi dalam laporan keuangan.


Siapa saja pemakai laporan keuangan bank?


Ada 24 pemakai laporan keuangan bank, yaitu:



  1. Pemilik perusahaan

  2. Kreditur/deposan

  3. Pemasok

  4. Investor potensial

  5. Karyawan

  6. Pihak manajemen

  7. Analisi keuangan

  8. Konsultan manajemen

  9. Pialang atau broker

  10. Penjamin emisi

  11. Badan legislatif

  12. Pengelola pasar modal

  13. Organisasi pengusaha

  14. Pakar dan konsultan hukum

  15. Pakar ekonomi

  16. Dinas perpajakan

  17. Badan-badan pemerintah

  18. Penerbit media masa

  19. Serikat pekerja

  20. Periset dan distributor riset

  21. Dosen dan mahasiswa

  22. Guru dan siswa

  23. Para pesaing perusahaan

  24. Masyarakat umum


 


B. Konsep Dasar Pelaporan



Dalam memahami konsep pelaporan terlebih dulu perlu menjawab pertanyaan mengapa akuntansi diperlukan, hal ini menyangkut tujuan.


Dan kemudian bagaimana mencapai tujuan tersebut sebagai pedoman pelaksanaan.


Konsep dasar pelaporan merupakan penghubung antara pedoman pelaksanaan dengan tujuan yang hendak dicapai.


Dalam konsep ini harus bisa menjelaskan karakteristik atau mutu informasi dan elemen-elemen yang akan disajikan dalam laporan keuangan sehingga fungsi akuntansi sebagai penyedia jasa informasi sanggup menentukan:



  • Kepada siapa informasi tersebut ditujukan

  • Tipe-tipe informasi yang dibutuhkan, dan

  • Bagaimana karakteristik informasi yang dibutuhkan.


Dengan demikian tujuan untuk menunjukkan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak sanggup dipenuhi.


01. Karakter Mutu Informasi Akuntansi


Pemilihan metode akuntansi, tipe informasi, dan format informasi yang diharapkan akan menentukan nilai kegunaan informasi bagi pengambil keputusan.


Untuk itu informasi yang disajikan harus informasi yang baik dan menunjukkan manfaat yang lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh/menyajikan informasi tersebut.


Beberapa alternatif laporan yang sanggup disajikan juga harus menjadi pertimbangan.


Misalnya pos-pos apa saja yang harus dikapitalisasikan sebagai aktiva atau sebagai kewajiban (pasiva), pendapatan dan biaya serta komitmen dan kontinjensi (khusus untuk laporan keuangan bank) apa saja yang harus disajikan dari periode pelaporan tersebut.


Dan  apa ukuran yang dipakai dalam menyajikannya?


Untuk ukuran ini, contohnya berupa biaya historis, nilai kini atau nilai buku.


Informasi-informasi tersebut harus berafiliasi dengan tipe keputusan yang akan diambil oleh pemakai informasi.


Untuk sanggup menghubungkan informasi tersebut, para pemakai harus mengerti informasi yang disajikan.


Pemakai harus sanggup mencicipi kadar kemampuan dan arti pentingnya informasi yang diterimanya.


Informasi yang sanggup dimengerti yaitu informasi yang mempunyai sifat relevansi dan reliabilitas, mempunyai daya banding, dan konsisten.


Pada korelasi informasi yang sanggup menunjukkan manfaat bagi pengambil keputusan tercermin dalam hierarki kualitas informasi akuntansi menyerupai pada gambar berikut.


 Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


Penjelasan gambar:

1.1. Relevansi Informasi Akuntansi

Kualitas primer suatu informasi akuntansi ditentukan oleh relevansi dan reliabilitasnya. Relevansi ini sanggup diukur melalui maksud penggunaan informasi tersebut.


Dengan demikian relevansi berarti menentukan metode pengukuran dan pelaporan yang sanggup membantu setiap pemakai laporan keuangan yang akan mengambil keputusan.


Informasi yang relevan yaitu informasi yang menimbulkan perbedaan. Perbedaan itu sanggup memperlemah atau memperkuat pengharapan yang ada.


Dengan demikian relevansi selalu dikaitkan dengan feedback dan nilai prediktif dari informasi tersebut.


Jika pengambil keputusan tidak merasa diperkuat atau diperlemah oleh informasi yang disajikan, maka informasi itu bisa dikatakan tidak mengandung relevan.


Sebaliknya bila pengambil keputusan sanggup memperhitungkan konsekuensi-konsekuensi yang bakal timbul di kemudian hari atas dasar informasi, maka informasi tersebut dikatakan relevan.


Informasi juga bisa dikatakan relevan kalau disajikan sempurna waktu, alasannya informsi yang kedaluwarsa atau disampaikan tidak sempurna waktu akan tidak ada gunanya bagi pengambil keputusan. Dengan kata lain informasi tersebut tidak relevan.


1.2. Reliabilitas Informasi Akuntansi

Informasi yang disampaikan harus ANDAL, dalam arti bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan sanggup mendapatkan amanah pemakainya yaitu telah disajikan dengan benar dari yang seharusnya disajikan atau secara masuk akal diharapkan sanggup disajikan.


Sehingga mencerminkan secara sempurna mengenai keadaan atau insiden ekonomi yang akan disampaikan.


Reliabilitas atau keandalan tidak sama dengan keakuratan secara absolut. Informasi-informasi yang disampaikan bisa saja didasarkan pertimbangan-pertimbangan yang didalamnya tidak lepas dari estimasi.


Dan estimasi tersebut tidak akan sempurna secara total atau eksak. Namun begitu informasi masih mengandung keandalan untuk digunakan.


Keandalan informasi ini sanggup ditentukan oleh:



  • daya uji atau uji kebenarannya,

  • bersifat netral atas dasar pertimbangan sehat, serta

  • harus lengkap dan ada ketepatan dalam penyajian


ketepatan dalam penyajian (jujur) merupakan kesesuaian antara informasi yang dilaporkan dengan hasil-hasil positif dari acara ekonomi yang diukurnya.


1.3 Komparabilitas atau Daya Banding

Informasi akan semakin bermanfaat apabila sanggup dikaitkan dengan standar ukuran tertentu. Standar ukuran  ini menjadikan informasi ini sanggup diperbandingkan.


Perbandingan sanggup dilakukan terhadap data dari periode yang berbeda dalam satu perusahaan, atau/dan sanggup pula terhadap data atau informasi dari perusahaan lain yang sejenis pada periode yang sama.


Perbandingan ini sanggup untuk mengidentifikasi kecenderungan atau tren posisi dan kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan baik secara otoriter maupun relatif.


Oleh lantaran itu, pengukuran dan penyajian informasi keuangan dari transaksi atau insiden lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten.


Konsisten di sini artinya taat asas dan memakai metode serta prinsip akuntansi yang sama.


Namun demikian perlu diingat bahwa keseragaman tidaklah selalu menjawab komparabilitas.


Dalam kenyataannya, praktik akuntansi pada lingkungan yang berbeda mungkin akan membutuhkan perlakuan yang berbeda pula.


Sehingga masalah besar dalam akuntansi yang mendapatkan aneka macam alternatif metode akuntansi cukup umur ini dalam situasi yang tidak begitu berbeda belum memadai untuk membenarkan praktik akuntansi yang berbeda-beda.


1.4. Konsisten

Seperti diungkapkan sebelumnya, bahwa untuk menyajikan informasi keuangan atau akuntansi dihadapkan pada aneka macam alternatif metode akuntansi.


Oleh lantaran itu semoga informasi akuntansi bermanfaat, penggunaan metode akuntansi harus konsisten semoga ke-kontinuan dan kekomparabelan laporan keuangan tercapai.


 


02. Elemen-elemen Laporan Keuangan


 Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


Elemen pokok laporan keuangan terdiri dari aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.


Tugas akuntansi yaitu untuk mengikuti, mengukur dan mengkomunikasikan perubahan-perubahan dan perkembangannya.


Elemen pokok ini telah berlaku umum di dunia perjuangan dan setiap elemen saling terkait dengan elemen-elemen.


Lantas apa yang dimaksud elemen tersebut?


  1. Aktiva yaitu manfaat ekonomi yang dinyatakan untuk sumber-sumber ekonomi yang dimilki perusahaan, yang meliputi barang dan hak-hak yang menunjukkan manfaat di masa yang akan tiba dan didapat dari transaksi-transaksi atau insiden yang terjadi di masa lalu.

  2. Hutang atau kewajiban yaitu pengorbanan sumber irit yang mungkin di masa yang akan tiba yang timbul dari kewajiban entitas tertentu pada dikala ini. Untuk menyerahkan aktiva atau menunjukkan jasa kepada entitas yang lain di masa lampau.

  3. Modal yaitu jumlah uang yang dinyatakan untuk sisa hak atas aktiva perusahaan sesudah dikurangi seluruh kewajibannya. Modal merupakan hak atas aktiva perusahaan yang menempel pada pemiliknya.

  4. Pendapatan yaitu jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban (atau kombinasi keduanya). Pendapatan timbul dari acara penjualan barang atau jasa, penyerahan jasa dan acara lainnya yang mengakibatkan diperolehnya pendapatan atau keuntungan bagi perusahaan.

  5. Biaya yaitu jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban. Biaya ini timbul dari kegiatan-kegiatan pembuatan atau pengadaan barang dan jasa, dan lain-lain kegiatan perjuangan untuk memperoleh pendapatan dalam suatu periode.

  6. Laba yaitu selisih lebih antara pendapatan di atas biaya dalam suatu periode, dan disebut rugi apabila terjadi sebaiknya.


 


03. Bagaimana Akuntan Bekerja Membuat Laporan Keuangan?


 Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


Sangat disadari bahwa pekerjaan menerjemahkan aset FISIK ke dalam ANGKA.


Dan angka bukanlah suatu hal yang mudah, menyerupai yang harus dilakukan oleh akuntan ketika menyusun laporan keuangan.


Angka yang disajikan pada neraca umumnya menggambarkan biaya historis dari aset dikurangi persediaan.


Tapi, persediaan sanggup rusak, usang, atau bahkan hilang, contohnya aset tetap menyerupai mesin dan bangunan sanggup mempunyai nilai yang lebih tinggi.


Atau lebih rendah daripada biaya historis yang telah disusutkan dan piutang bisa jadi tidak sanggup tertagih.


Dari sisi kewajiban, beberapa klaim yang sah mungkin tidak tersaji dalam neraca, contohnya kewajiban untuk membayar biaya kesehatan pensiunan.


Beberapa biaya yang dilaporkan pada Laporan LABA RUGI juga mungkin kurang saji, menyerupai yang terjadi ketika sebuah pabrik dengan masa manfaat 10 tahun disusutkan selama 20 tahun.


Saat menyidik seperangkat laporan keuangan, anda harus tetap ingat bahwa ada realitas yang nyata di balik angka-angka tersebut.


Dan anda hendaknya menyadari bahwa realitas yang nyata di balik angka-angka tersebut.

Selain itu, sebaiknya anda juga harus menyadari bahwa penerjemahan aset-aset fisik menjadi angka yang benar yaitu sesuatu yang jauh lebih akurat.


Sebagaimana dijelaskan dalam paragraf-paragraf sebelumnya, bahwa para akuntan harus sanggup menciptakan laporan keuangan.


Sedangkan pihak lain yang terlibat di dunia perjuangan perlu mengetahui cara membaca dan menganalisis laporan keuangan.


Agar efektif, baik investor maupun manajer umum harus mempunyai pengetahun kerja atas Laporan Keuangan dan apa yang mereka ungkapkan.


Demikian pembahasan perihal pengertian akuntansi dan laporan keuangan serta sejarahnya.


Sebenarnya semua bidang memerlukan akuntansi, sehingga pengertian akuntansi pun banyak, sesuai dengan bidang yang memakai akuntansi.


Sehingga ada pengertian akuntansi bisnis, manufaktur, forensik, sosial, koperasi, auditing, biaya, keuangan, keuangan daerah, internasional, pendidikan, perpajakan, anggaran, manajemen, dan pemerintahan.


Ada yang akan ditambahkan perihal pengertian akuntansi?


 


C. Prinsip Akuntansi



Prinsip akuntansi yaitu dalil atau kepercayaan untuk mengawasi suatu sistem atau acara tertentu yang telah diterima kebenarannya.


Prinsip akuntansi bukan merupakan kebenaran yang hakiki dalam bidang akuntansi, lantaran pada hakekatnya akuntansi selalu berkembang dan selalu berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan nilai-nilai yang terjadi di masyarakat.


Prinsip akuntansi sanggup bersifat tertulis maupun tidak tertulis sebagai jawaban yang timbul dari pengalaman yang sanggup dipakai sebagai pedoman dalam menyajikan informasi keuangan.


Prinsip akuntansi dibutuhkan dalam kondisi yang selalu berubah, mengingat akuntansi tidak menciptakan diskriminasi dengan menyelenggarakan aktivitas-aktivitas yang secara khusus diarahkan untuk memenuhi pihak tertentu.


Akan tetapi informasi yang disajikan yaitu relevan dengan kepentingan dan memuaskan aneka macam pihak yang menggunakan.


Bila informasi keuangan yang disajikan tidak memenuhi kepuasan aneka macam pihak berarti laporan keuangan tersebut sebagai media penyampaian informasi telah gagal.


Mengapa demikian?

Karena:



  • Pertama telah kehilangan fungsinya sebagai acara penyedia jasa.

  • Gagal untuk memenuhi fungsinya sebagai suatu sistem informasi

  • Akuntansi tersebut telah kehilangan maknanya sebagai suatu fungsi analisis


Oleh lantaran itu, penggunaan prinsip akuntansi menjadi sangat penting semoga ada kesamaan dalam hal cara, metode mekanisme tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan, bersifat netral dan sanggup diperbandingkan.


Prinsip akuntansi berterima umum tersebut adalah:


1. Prinsip Harga Perolehan


Prinsip akuntansi yang menghendaki harga perolehan ini ditekankan bahwa aktiva, utang, moda, penghasilan dan biaya hendaknya dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.


Penggunaan prinsip ini didasari bahwa harga tersebut ditentukan secara obyektif, jumlahnya sudah diketahui dan sanggup diuji kebenarannya melalui bukti-bukti transaksi.


Prinsip akuntansi sebagai catatan historis yaitu melalui jumlah kas atau yang ekuivalen.


2. Prinsip Realisasi Penghasilan


Prinsip dasar akuntansi realisasi penghasilan ini intinya meliputi pengertian, pengukuran, dan ratifikasi penghasilan.


Penghasilan yaitu setiap penambahan aktiva atau penurunan hutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu.


Pengukuran penghasilan sanggup ditentukan melalui jumlah kas atau ekuivalennya, jumlah aktiva yang diterima dan jumlah penurunan hutang.


Kemudian ratifikasi penghasilan pada prinsipnya berdasarkan realisasi penghasilan.


Realisasi penghasilan sanggup ditentukan berdasarkan justifikasi bahwa barang atau jasa telah tersedia dan jumlahnya sudah diketahui secara pasti.


Dalam kaitannya dengan ratifikasi penghasilan, maka timbul beberapa metode ratifikasi penghasilan, yaitu:


2.1. Pada dikala penjualan barang atau jasa.

Bila penjualan barang dan jasa sudah tersedia dan sanggup diukur secara pasti, maka metode ini sanggup diterapkan.


Sebagai contoh, pada forum perbankan ketika menunjukkan kredit, maka dikala komitmen direalisasi seluruh pendapatan non bunga (provisi, administrasi, biaya taksasi) dari kredit tersebut eksklusif dicatat sebagai pendapatan.


2.2. Pengakuan penghasilan sanggup dilakukan pada dikala sebelum melaksanakan penjualan

Metode ini sanggup dipakai jikalau pemasaran barang dan jasa sudah terjamin, contohnya sudah adanya kontrak perjanjian tertentu dengan pihak lain.


Kemudian harganya sudah relatif niscaya dan sebagian besar kegiatan untuk memperoleh penghasilan dimaksud sudah dilaksanakan.


Sebagai contoh, dalam transaksi call option.


3.3. Pengakuan penghasilan berdasarkan pada dikala penerimaan kas

Metode ini sanggup dilakukan jikalau risiko terjadi piutang tidak tertagih atau jangka waktunya relatif lama.


Metode ini dipakai bank terutama bila mengakui pendapatan bunga yang berasal dari kredit bermasalah atau bahkan macet.


Untuk kredit macet pendapatan bunga tidak akan diakui menjadi rekening nominal (pendapatan bunga) sebelum benar-benar direalisasi.


3. Prinsip Mempertemukan Pendapatan dan Biaya


Prinsip akuntansi yang mempertemukan antara pendapatan dan beban yaitu prinsip yang menghendaki bahwa acara perusahaan selama periode tertentu yang dituangkan dalam laporan keuangan merupakan hasil dalam periode yang sama.


Pendapatan dan biaya harus sesuatu hal yang terjadi dalam waktu yang sama.


Untuk sanggup mempertemukan pendaptan dan biaya dalam periode yang sama, maka diharapkan metode ratifikasi pendapatan dan biaya.


Pengakuan tersebut bisa memakai dasar waktu (accrual basis).


4. Prinsip Obyektif


Prinsip dasar akuntansi objektif ini menunjukkan pengertian bahwa laporan keuangan yang dihasilkan haruslah didasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti-bukti transaksi yang obyektif.


Bukti transaksi yang obyektif sanggup diperoleh bila transaksi yang dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang bertransaksi, serta didukung oleh pengawasan dan pengendalian intern yang baik.


5. Prinsip Pengungkapan Penuh


Laporan keuangan hendaknya sanggup menunjukkan semua informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitaif yang sanggup mensugesti interpretasi dan pengambilan keputusan para pemakainya.


Untuk mencapai ini, maka laporan keuangan:



  • harus disusun secara baik sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK) yang disepakati umum,

  • menggunakan istilah-istilah yang tepat,

  • memberikan catatan tambahan,

  • memberikan lampiran,

  • catatan kaki.


6. Prinsip Konsistensi


Prinsip ini intinya menyampaikan bahwa laporan keuangan tersebut harus mempunyai daya banding.


Daya banding ini untuk perusahaan-perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda atau dalam perusahaan yang BERBEDA untuk periode yang sama.


Daya banding laporan keuangan akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan yang diterapkan sebelumnya.


Konsistensi ini bukanlah harga mati, artinya pada kasus tertentu ada metode yang tidak cocok dengan kondisi dikala ini, maka perusahaan sanggup mengganti metode tersebut asalkan perusahaan menjelaskan perihal perubahan metode tersebut dan imbas penggunaan metode tersebut terhadap angka-angka dalam laporan keuangan.


Dan video ini semoga bisa semakin meningkatkan pemahaman kita perihal prinsip akuntansi.


 


D. Asumsi dan Konsep Dasar Akuntansi


 Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


Untuk memahami akuntansi harus mengetahui konsep dasar akuntansi.


Pengertian Konsep yaitu pernyataan yang tidak perlu dibuktikan atau merupakan aksioma yang diterima secara umum lantaran sesuai dengan tujuan laporan keuangan, dan menggambarkan sifat kesatuan akuntansi dari sebuah perusahaan.


Konsep-konsep akuntansi yang dipakai dalam lingkungannya akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, kondisi ekonomi, dan politik.


Kondisi ini sanggup juga dikatakan sebagai perkiraan dasar dalam akuntansi.


Asumsi dasar ini terutama dalam menyusun prinsip akuntansi. Prinsip akuntansi disusun dengan memperhatikan tujuan laporan keuangan, keadaan perekonomia, keadaan politik, dan perundang-undangan yang berkaitan dengan dunia usaha.


Bisa saja terjadi perbedaan perumusan konsep dasar akuntansi antara pakar/ahli yang satu dengan pakar yang lain lantaran faktor-faktor tersebut.


Bahkan sering terjadi sulit membedakan antara konsep dengan prinsip akuntansi. Sedangkan konsep dasar akuntansi tersebut antara lain meliputi:


1. Kesatuan Usaha (Prinsip Akuntansi Business Entity)


Konsep dasar akuntansi yang menyatakan bahwa keuangan perusahaan harus terpisah dari pemiliknya.


Perusahaan merupakan kesatuan perjuangan yang terpisah dengan pemiliknya dan akuntansi memandang dari segi perusahaannya.


Laporan keuangan yang disusun yaitu laporan keuangan perusahaan, BUKAN laporan keuangan pemilik.


Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama yang dijadikan pertimbangan untuk membebankan pada kesatuan ekonomi (konsep akuntansi entity economic) tersebut yaitu kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.


Batas entitas akuntansi perjuangan tidak harus sama dengan batas hukumnya. Misalnya perusahaan induk dan perusahaan anak merupakan entitas aturan tersendiri.


Tapi secara akuntansi bukan merupakan penyimpanan bila ada penggabungan acara perusahaan untuk tujuan akuntansi dan pelaporan.


2. Kesinambungan (Prinsip Dasar Akuntansi Going Concern)


Prinsip akuntansi yang mengasumsikan bahwa perusahaan akan terus beroperasi yaitu ini menjelaskan bahwa  perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas dan akan berlangsung secara terus menerus.


Mendeskripsikan prinsip dasar akuntansi going concern ini akan menunjukkan santunan yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehannya dan bukan atas dasar nilai kontan aktiva tersebut atau nilai yang direalisasikan pada dikala likuidasi.


3. Periode Akuntansi


Konsep ini menjelaskan bahwa rugi dan keuntungan perusahaan gres sanggup diketahui sesudah perusahaan dilikuidasi (prinsip akuntansi liquidity)


Atau dengan kata lain bahwa tingkat kesuksesan suatu perusahaan hanya sanggup diketahui pada dikala perusahaan menghentikan usahanya dan mencairkan seluruh hartanya menjadi kas.


Namun demikian, pada kenyataannya keputusan manajemen banyak dilakukan selama berlangsungnya kegiatan perusahaan.


Untuk mengambil leputusan ini perlu informasi.


Penyusunan laporan keuangan periodik ini beranggapan bahwa unsur kegiatan perusahaan yang tidak terbatas tersebut intinya merupakan rangkaian kegiatan perusahaan dari beberapa periode.


Bagian-bagian periode dari periode yang tidak terbatas ini selanjutnya disebut periode akuntansi.


4. Pengukuran dalam Nilai Uang


Penyelenggaraan akuntansi beranggapan bahwa mata uang yaitu alat pengukur yang berlaku umum terhadap semua kegiatan ekonomi.


Penggunaan satuan mata uang (rupiah) didasarkan pemahaman bahwa mata uang mempunyai nilai yang tetap (static of price).


Jika perkiraan ini tidak dipenuhi maka fungsi laporan keuangan sebagai informasi akan berkurang nialainya.


5. Penetapan Beban dan Pendapatan


Penentuan laba periodik dan posisi keuangan/neraca dilakukan berdasarkan metode akrual, yaitu dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada dikala terjadinya.


Bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang. Penentuan keuntungan periodik menyangkut dua masalah yaitu:



  1. Pengakuan pendapatan selama periode

  2. Penentuan beban yang terjadi sehubungan dengan perjuangan untuk menghasilkan pendapatan tersebut.


 


E. Kendala atau Keterbatasan Akuntansi


 Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


Informasi yang disajikan harus mempunyai karakteristik mutu. Tapi untuk menyajikanseperti ini akan dihadapkan pada kendala-kendala.


Kendala tersebut sanggup dikelompokkan menjadi hambatan primer dan hambatan sekunder ini tidak begitu penting, tapi perlu dipertimbangkan dalam menyajikan informasi akuntansi.


1. Asas Manfaat dan Biaya


Untuk mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan informasi akuntansi diharapkan biaya.


Para pemakai harus mempertimbangkan biaya untuk menghasilkan informasi tersebut.


Kesulitannya yaitu tidak semua manfaat informasi sanggup diukur atau dibuktikan.


Manfaat informasi tersebut sanggup dirasakan oleh pihak penyaji dalam bentuk efisiensi pengendalian dan oleh para pemakai dalam bentuk alokasi sumber-sumber ekonomi, jumlah pihak yang dibayar, ketaatan terhadap regulasi.


Sedangkan biaya untuk pengadaan informasi umumnya gampang dikuantitatifkan.


 


2. Asas Materialitas


Kerangka teoritis/konseptual akuntansi memang sangat kompleks, namun dalam penyajiannya harus praktis.


Dalam arti hal-hal yang tidak besar lengan berkuasa terhadap acara perjuangan harus dikeluarkan dari laporan/catatan akuntansi.


Asas ini mengemukakan bahwa transaksi –transaksi dan lain-lain insiden yang tidak penting/kurang berarti terhadap kegiatan ekonomi perusahaan yaitu tidak harus diperlakukan secara konsekuen dengan prinsip-prinsip akuntansi.


Perlakuan menyerupai ini sanggup diterima lantaran informasi yang tidak materialitas tidak cukup berarti atau tidak dapt mensugesti keputusan ekonomi para pemakainya.


Kesulitan mengukur materialitas menjadi kendala, mengingat materialitas sangat tergantung pada imbas atau alhasil kepada para pemakainya.


Dengan demikian perlu adanya batasan bahwa bila suatu item dalam hubungannya dengan laporan keuangan dianggap material jikalau mempunyai akibat-akibat yang cukup berarti dalam pengambilan keputusan-keputusan yang dibentuk berdasarkan laporan keuangan tersebut.


Di sini harus dipahami bahwa item/transaksi dianggap material itu tidak sanggup ditentukan atau diukur hanya berdasarkan item itu sendiri, tetapi harus dihubungkan dengan item yang lain yang saling berhubungan.


 


3. Asas Konservatif


Asas ini bersahabat kaitannya dengan risiko ketidakpastian di masa yang akan datang.


Asas ini mencerminkan kehati-hatian dalam hal mengakui adanya pendapatan dan biaya sehingga terhindar dari kemungkinan risiko yang akan timbul di masa yang akan datang.


Perusahaan dalam menghadapi aneka macam alternatif harus melaporkan berdasarkan alternatif yang menunjukkan keuntungan terkecil.


Apabila dalam aktiva terdapat aneka macam penilaian, maka nilai aktiva yang paling rendah harus diakui. Sebaliknya bila dalam hutang terdapat dua atau lebih alternatif jumlahnya, maka jumlah hutang yang paling besar yang dicatat.


Begitu pula jikalau dalam pendapatan dan biaya terdapat aneka macam alternatif, maka harus dipilih pendapatan dan biaya yang akan mengakibatkan keuntungan periodik paling rendah.


Dalam kaitannya dengan ratifikasi dan evaluasi pada asas ini terdapat empat macam, yaitu:


3.1. Pengakuan dan evaluasi penghasilan

Dalam hal ini penghasilan harus diakui pada dikala realisasinya. Penghasilan yaitu setiap nilai yang menambah aktiva.


Untuk itu sangat bersahabat dengan evaluasi aktiva yang dihentikan melebihi harga perolehannya.


Dengan demikian penghasilan dihentikan diantisipasi terlalu besar atau terlalu kecil.


3.2. Dalam hubungannya dengan ratifikasi biaya

Dalam hubungannya dengan ratifikasi biaya, maka biaya harus dibebankan pada periode akuntansi sesuai dengan periode ratifikasi penghasilan yang diperoleh dengan biaya tersebut.


3.3. Dalam hubungannya dengan laba

Dalam hubungannya dengan laba, maka keuntungan harus diakui pada dikala realisasi.


3.4. Dalam hubungannya dengan ratifikasi kerugian

Menurut asas ini bahwa perusahaan harus sudah mengakui semua kerugian dan hutang yang diketahui baik yang sudah niscaya maupun yang belum pasti.


Dalam hal terjadinya hutang ataupun kerugian yang belum pasti, maka kita mengenal adanya hutang taksiran yang biasanya ditampung dalam rekening kontinjensi.


Asas ini sanggup diterima dalam praktik akuntansi, namun bila diterapkan secara berlebihan akan mengakibatkan kesalahan dalam penyajian keuntungan rugi periodik.


Untuk itu harus dipakai secara masuk akal dan tidak benar dipakai untuk menghindari regulasi-regulasi, terutama di forum perbankan.


Misalnya untuk perpajakan dan penyisihan aktiva produktif.


Keberadaan asas ini bersama-sama didasari pemikiran bahwa dalam hal jumlah yang seharusnya tidak sanggup ditentukan, akan lebih baik bila memberikan kepada para pemakai untuk jumlah yang terkecil di antara yang besar.


 


4. Kebiasaan-kebiasaan dalam Dunia Bisnis


Dalam praktik akuntansi secara nyata lebih menginginkan kepraktisan dan aspek kegunaan, sehingga sering dijumpai penyimpangan-penyimpangan terhadap prinsip-prinsip akuntansi.


Hal ini masih bisa diperkenankan lantaran setiap jenis perjuangan mempunyai karakteristik dan spesifikasi tersendiri. Badan perjuangan tersebut tidak selalu menerapkan akuntansi secara konseptual.


Hal ini menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai dengan karakteristik mutu pelaporan.


 


03. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan


 Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


Lembaga perbankan mempunyai karakterisitik dan keunikan yang tidak dimiliki oleh jenis bisnis lain.


Apa karakteristik dan keunikan bank?


Karakteristik umum:


  1. Bank merupakan forum mediator keuangan antara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dana. Selain itu forum perbankan berfungsi untuk memperlancar kemudian lintas pembayaran dengan berpijak pada falsafah kepercayaan. Sebagai contoh transaksi kliring

  2. Sebagai forum kepercayaan, bank harus selalu menjaga likuiditasnya sehingga bisa memenuhi kewajiban yang harus segera dibayar. Karakteristik ini mengisyaratkan bahwa bank harus memperhatikan sisi sumber dananya.

  3. Bank selalu dihadapkan pada dilema antara pemeliharaan likuiditas atau peningkatan earning power. Kedua hal ini berlawanan dalam mengelola dana perbankan. Artinya, kalau menginginkan likuiditas tinggi, maka earning atau rentabilitas rendah dan sebaliknya. Dengan demikian bank harus bisa menyikapi hal ini.

  4. Bank sebagai forum kepercayaan mempunyai kedudukan yang strategis untuk menunjang pembangunan nasional. Sebagai contoh penerbitan bank garansi.


Karakteristik khusus:


  1. Sebagian aset bank yaitu monetary assets atau alat-alat likuid yang sifat fisiknya tidak tampak. Sedangkan aktiva yang berwujud nilainya relatif kecil.

  2. Obyek yang diperdagangkan yaitu uang dan jasa yang bersifat abstrak, sehingga perlu adanya internal control yang ketat.

  3. Di dalam bank uang berfungsi sebagai alat likuid.

  4. Perdagangan dan manajemen jenis mata uang relatif banyak.

  5. Dalam bertransaksi, bank mengandalkan kepercayaan masyarakat, kode rahasia, dan dokumen-dokumen.

  6. Jumlah kantor cabang relatif banyak bahkan bisa di seluruh dunia.

  7. Lembaga perbankan selalu diatur secara ketat di manapun beroperasi.


Keunikan bank:


  1. Ada tugas monitor to monitor Artinya bank sebagai forum mediator telah menghimpun dana dari deposan dan menempatkannya ke kredit.

    Deposan akan memonitor bank dan bank akan memonitor debitur.

    Dengan santunan pengelolaan informasi yang baik, maka biaya informasi untuk monitoring bagi deposan akan lebih rendah dibandingkan monitoring eksklusif oleh deposan ke pengguna dana (debitur).

  2. Kebutuhan pemberian kredit kepada perusahaan tertentu akan direspon positif oleh pasar. Perusahaan yang diberi kredit berarti perusahaan yang sehat, maka saham perusahaan tersebut akan direaksi positif oleh pasar.

    Keunikan ini tidak dimiliki oleh forum bisnis lainnya.

  3. Mampu memerankan transfer kekayaaan dari yang bau tanah ke yang muda (intergenerational wealth transfer).

    Generasi bau tanah sudah pensiun suka menabung atau tidak produktif lagi. Sedangkan generasi muda masih ulet berusaha.

    Yang muda memakai dana generasi bau tanah untuk kepentingan yang produktif melalui mediator bank.

  4. Dapat bertindak sebagai asset transformer.

    Bank bisa menerbitkan klaimkeuangan berupa surat berharga obligasi, deposito dan lainnya kemudian ditempatkan dalam bentuk kredit atau yang lain.


Dengan memperhatikan karakterisitik dan keunikan bank, maka sanggup dipastikan bahwa pengelolaan informasi untuk pengambilan keputusan sangat diperlukan.


 


A. Rumus Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan


Sebelum dibahas lebih dalam, sejenak tonton video pembelajaran persamaan dasar akuntansi berikut ini…



Untuk mengelola informasi diharapkan AKUNTANSI.


Dan untuk memahami proses akuntansi yaitu dengan persamaan dasar akuntansi.


Apa itu persamaan dasar akuntansi?


Persamaan dasar akuntansi (basic accounting equation) menggambarkan korelasi antara aset, kewajiban, dan modal.


Persamaan dasar akuntansi yaitu persamaan akuntansi yang dibangun antara hak dan kewajiban.


Hak merupakan kekayaan atau aktiva atau aset. Hak ini ada dikarenakan telah timbul kewajiban.


Konsep akuntansi menghendaki keseimbangan antara hak dan kewajiban. Oleh lantaran itu, setiap pertambahan kewajiban BANK, harus diikuti peningkatan hak atau aset.


Bagaimana persamaan dasar akuntansi itu ditulis?


Secara umum rumusan persamaan dasar akuntansi adalah:


HAK = KEWAJIBAN

AKTIVA = PASIVA

Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan kewajiban terhadap pihak internal.


Kewajiban kepada pihak eksternal yaitu kewajiban kepada kreditur atau pemberi dana atau deposan.


Sedangkan kewajiban terhadap internal yaitu kewajiban kepada pemilik modal. Dengan demikian format persamaan dasar akuntansi sanggup diperluas menjadi:


AKTIVA = HUTANG + MODAL

Bila bank melaksanakan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan mengeluarkan biaya. Selisih pendapatan dengan biaya merupakan keuntungan bank.


Laba bank merupakan komponen modal bank, untuk itu susunan persamaan dasar akuntansi adalah:


Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya


Atau


Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan


Perhatikan, pada sisi kiri terdapat aktiva dan biaya, sedangkan pada sisi kanan terdapat hutang, modal, dan pendapatan.


Persamaan ini akan mempermudah bagi pemula dalam menciptakan jurnal umum. Perhatikan korelasi antara persamaan dasar akuntansi dan jurnal umum berikut ini:


 Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


Dengan persamaan dan penggambaran rekening buku besar maka sanggup disimpulkan bahwa:



  1. Setiap pertambahan aktiva akan didebit, dan pengurangan aktiva akan dikredit.

  2. Setiap pertambahan biaya akan didebit, setiap pengurangan biaya akan dikredit

  3. Setiap peningkatan hutang akan dikredit, dan setiap pengurangan/pelunasan hutang akan didebit.

  4. Setiap pertambahan modal akan dikredit dan penurunan modal akan didebit.

  5. Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan pendapatan akan didebit.


Aktiva bank contohnya berupa:


  • kas,

  • giro BI,

  • penempatan pada bank lain,

  • sekuritas jangka pendek,

  • kredit yang diberikan,

  • penyertaan, dan

  • aktiva tetap.


Hutang bank misalnya:


  • giro nasabah,

  • tabungan,

  • deposito,

  • pinjaman diterima.


Modal contohnya berupa:


  • modal disetor

  • laba ditahan.


Pendapatan bank contohnya bisa berupa:


  • pendapatan bunga

  • pendapatan lainnya.


Biaya bank contohnya berupa:


  • biaya bunga

  • biaya lainnya.


 


B. Contoh Pembukuan Transaksi Perbankan dengan Persamaan Dasar Akuntansi


Untuk membantu pemahaman perihal persamaan dasar akuntansi perbankan ini, berikut ini saya sajikan contoh persamaan dasar akuntansi 7 transaksi:



  1. Mas Kumambang mendirikan bank dengan nama Bank Kumambang. Mas Kumambang menanamkan modalnya sebesar Rp 100.000.000.000 yang disetor secara tunai ke Bank Kumambang.

  2. Untuk memperlancar operasi bank, Bank Kumambang membeli kendaraan seharga Rp 400.000.000 secara tunai.

  3. Diterima tunai untuk pembukaan rekening tabungan atas nama Anita Rp 100.000.000

  4. Diterima tunai Rp 500.000.000 untuk pembukaan rekening deposito berjangka atas nama Ratna

  5. Diberikan kredit kepada Desi sebesar Rp 1.000.000.000. Hari ini direalisasikan dan eksklusif dikreditkan ke rekening giro Desi sebesar Rp 900.000.000, dan secara tunai Rp 100.000.000

  6. Arip membuka rekening giro dengan setoran perdana Rp 200.000.000 tunai.

  7. Anita menarik tabungan senilai Rp 10.000.000


Sekarang kita catat contoh transaksi-transaksi tersebut dengan konsep persamaan dasar akuntansi perbankan berikut ini:


Tabel contoh persamaan dasar akuntansi dalam Excel  (juta-an)

 Mengapa Perlu Memahami Pengertian Akuntansi Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]


Jika kita perhatikan menyerupai pada penyelesaian persamaan akuntansi di atas tampak bahwa jumlah total pada sisi AKTIVA sama dengan tota pada sisi PASIVA, yaitu sebesar Rp 101.690.000.000


Hal ini terjadi alasannya setiap melaksanakan pen-debitan rekening niscaya harus meng-kredit rekening yang lain.


Misalnya, mendapatkan uang sebesar Rp 100.000.000, otomatis men-debit rekening kas. Penerimaan tunai tersebut untuk membuka rekening tabungan.


Dengan demikian bank akan meng-kredit rekening tabungan. Coba perhatikan lagi tabel di atas.


Dan bila Anda menginginkan template Excel untuk mencatat transaksi bisnis hingga menjadi laporan keuangan lengkap, eksklusif saja ke Accounting Tools & SOP Finance.


Demikian yang sanggup saya sampaikan mengenai pengertian akuntansi perbankan dari konsep hingga contoh.


Semoga bermanfaat.


***



Sumber https://manajemenkeuangan.net

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mengenal Akuntansi Perbankan [Pengertian, Konsep, Prinsip, Persamaan Dasar, Contoh]"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel