10 Alat Dan Cara Pembayaran Internasional (Tunai, Open Account) Dan Lainnya
Akuntansilengkap.com – Alat Pembayaran Internasional | Kegiatan ekonomi pada kehidupan insan menjadikan terjadinya transaksi dagang. Alat pembayaran diharapkan dalam transaksi perdagangan atau untuk melaksanakan suatu proses pembayaran. Dalam perdagangan internasional transaksi perdagangannya akan lebih kompleks dikarenakan melibatkan produsen dan konsumen dari dua negara atau lebih.
Isi Artikel
- Alat Pembayaran Internasional
- 1. Devisa
- 2. Valuta Asing (Foreign Exchange)
- Cara Pembayaran Internasional
- Pembayaran Tunai (Cash Payment)
- Open Account
- Letter of Credit (L/C)
- Commercial Bills of Exchange atau Trade Bill
- Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
- Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)
- Advance Payment
- Counter Trade (Imbal Beli)
Alat Pembayaran Internasional
Proses aktivitas perdagangan internasional menjadikan proses impor dan ekspor. Dan mengingat setiap negara satu dengan yang lainnya terkadang mempunyai jenis mata uang yang berbeda. Makara diharapkan alat pembayaran internasional diantaranya:
1. Devisa
Pengertian devisa ialah sejumlah valuta absurd yang dipakai dalam pembiayaan transaski perdagangan internasional.
Seorang pengusaha (eksportir/importir) dalam melaksanakan transaksi ekonomi luar negeri lazimnya memakai valuta absurd sebagai alat pembayaran. Valuta absurd yang dipakai sebagai alat pembayaran valuta absurd ini dikenal sebagai devisa. Tujuan penggunaan devisa negara secara lebih rinci ialah sebagai berikut:
- untuk membayar barang-barang modal
- untuk membiayai perjalanan dinas para pejabat pemerintah ke luar negeri
- untuk membayar cicilan utang dan bunga tunjangan luar negeri
- untuk mendonasikan sumbangan kepada negara lain yang membutuhkan dana menyerupai negara yang dilanda peristiwa dan sebagainya.
- Untuk mendanai agenda pembangunan nasional pada umumnya.
Baca juga:
2. Valuta Asing (Foreign Exchange)
Valuta absurd atau valas (foreign exchange) ialah mata uang absurd dan alat pembayaran lain yang biasanya dipakai untuk membiayai atau melaksanakan transaksi ekonomi dan keuangan internasional.
Jumlah valas yang dimiliki pemerintah dan swasta pada suatu negara disebut cadangan devisa. Pada suatu negara, cadangan devisa tersebut dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu cadangan devisa resmi (official forex reserve) dan cadangan devisa nasional (country forex reserve).
Setiap negara mempunyai mata uang yang memperlihatkan harga setiap barang dan jasa. Contoh mata uang negara internasional seperti:
Negara | Mata Uang |
Indonesia | Rupiah |
Jepang | Yen |
Filipina | Peso |
India | Rupee |
Malaysia | Ringgit |
Jerman | Deutce Mark |
Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya dikenal dengan istilah kurs atau nilai tukar (exchange rate). Kurs sangat berperan penting dalam perdagangan internasional, mengapa? alasannya kurs memungkinkan untuk membandingkan harga seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh aneka macam negara.
Mata uang yang menjadi kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan juga yang sering dipakai sebagai alat pembayaran disebut hard currency. Hard currency ialah mata uang yang banyak dipakai sebagai satuan hitung dalam transaksi internasional. Mata uang yang dimaksud ini biasanya berasal dari negara maju yang perekonomiannya besar lengan berkuasa dan cenderung stabil. Dibandingkan dengan mata uang lainnya, mata uang ini sering menerima apresiasi (kenaikan nilai).
8 mata uang yang diakui sebagai hard currencies yaitu:
US dollar | Amerika Serikat |
Poundsterling | Inggris |
Deutsche Mark (DM) | Jerman |
Yen | Jepang |
Franc | Prancis |
Canadian Dollar | Canada |
Franc | Swiss |
Euro | Uni Eropa |
Disamping itu, ada juga mata uang yang jarang dipakai sebagai kesatuan hitung dan alat pembayaran alasannya nilainya yang relatif tidak stabil atau sering mengalami penurunan nilai disebut soft currency. Mata uang ini berasal dari negara yang berkembang menyerupai Malaysia, Filipina dan Thailand.
Baca juga:
Cara Pembayaran Internasional
Pembayaran internasional sanggup memakai beberapa cara yaitu:
-
Pembayaran Tunai (Cash Payment)
Pembayaran dengan cara tunai pada umumnya dengan memakai mata uang negara (domestik) atau dengan mata uang asing. Melalui bank, transaksi pembayaran tunai antar negara yang bersangkutan sanggup pribadi dilakukan.
Pembayaran dengan cara ini biasanya dilakukan pada ketika barang dikirim oleh eksportir dengan memakai cek, mengapa? Karena:
- Memerlukan persediaan kas yang cukup besar.
- Harus menurut rasa percaya dan kejujuran dari eksportir.
- Memungkinkan terjadinya kehilangan modal dikarenakan barang yang diterima kemudian.
Melihat kondisi yang ada, banyak yang memakai pembayaran dengan cara ini, disisi lain cara ini meringankan importir yang mempunyai keterbatasan dana (finansial).
-
Open Account
Pembayaran dengan open account ialah kebalikan dari cara tunai. Dengan pembayaran open account, barang dikirim kepada importir tanpa dilengkapi dengan surat perintah membayar atau dokumen resmi lainnya. Resiko pembayaran dalam open account ditanggung sepenuhnya oleh eksportir. Jika antara penjual dan pembeli sudah saling kenal, cara ini tentunya akan lebih efisien, keadaan ekonomi dan politik stabil sehingga akan terhindar dari risiko perubahan kurs.
Cara pembayaran ini dilakukan dengan cara mengirim barang kepada importir tanpa dilengkapi dengan dokumen atau perintah pembayaran. Ditambah pembayaran yang tergantung akal pihak importir, Makara resiko menyerupai harus cukup modal alasannya untuk mengurangi resiko yang timbul.
Kelemahan dari cara pembayaran ini diantaranya:
- Cara ini sanggup diterapkan dalam kondisi ekonomi dan politik yang stabil.
- Pembayaran yang dilakukan harus bersahabat dengan pasar.
-
Letter of Credit (L/C)
Cara pembayaran dengan letter of credit (L/C) ini banyak dipakai oleh penjual dan pembeli pada umumnya dalam transaksi ekspor atau impor. Letter of credit ialah surat jaminan atas transaksi jual beli barang antar negara yang dikeluarkan oleh pihak bank (issue bank). Saat memakai pembayaran L/C, ada syarat yang harus dilengkapi menyerupai dokumen yang dikeluarkan oleh suatu perusahan jasa pengiriman yang berisi pemberitahuan barang yang dikirimkan (bill of lading) dan akta asal negara (certificate of origin). Baca selengkapnya tentang letter off credit.
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pembayaran letter of credit diantaranya:
- Opener (importir) ialah pembeli yang membuka L/C.
- Issuer ialah bank yang mengeluarkan L/C.
- Benefeciary ialah acreditee ialah penjual (eksportir).
-
Commercial Bills of Exchange atau Trade Bill
Bills of exchange atau drafts atau trade bills ialah surat perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu di waktu yang telah ditentukan. Definisi lainnya menyebutkan bahwa Commercial Bills of Exchange atau Surat Wesel Dagang ialah komitmen yang dibentuk oleh eksportir dengan importir dengan menarik wesel dari importir sejumlah harga barang yang terdapat pada kontrak dagang.
Penarikan surat wesel ini harus dilengkapi dengan beberapa dokumen seperti: surat muat (Bill of Lading), invoice, surat keterangan asal barang (certificate of origin), surat keterangan pabean dan lainnya yang tertera dalam kontrak dagang.
Wesel sendiri ialah surat perintah pembayaran yang diinstruksikan seseorang untuk membayarkan sejumlah uang pembayaran sesuai dengan tanggal dan jumlah dalam wesel kepada si penarik.
-
Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
Kompensasi pribadi ialah cara penyelesaian transaksi utang piutang antara pihak importir/eksportir dengan mengalihkannya kepada seseorang penduduk yang masih dalam satu negara.
-
Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)
Pembayaran dilakukan sesudah barang yang dikirim sudah terjual seluruhnya atau sebagian merupakan metode pembayaran konsinyasi. Jika antar penjual dan pembeli atau seseorang sudah saling mengenal dengan baik, biasanya akan melaksanakan transaksi pembayaran konsinyasi ini. Makara status barang yang akan dijual ialah barang titipan yang berjangka waktu tertentu dan menyangkut soal pembayaran.
Dalam bidang ini, kita juga sanggup memanfaatkan jasa bank dalam pengiriman dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk penitipan barang, dengan jasa ini kemungkinan risiko penjual sanggup di minimalisir.
Jika barangnya sudah laris terjual, pihak pembeli membayar harga sejumlah uang atas nilai barang kepada bank, dan bank akan menyerahkan delivery insrtruction kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan barangnya.
Pembayaran dengan metode konsinyasi sanggup kita lihat menyerupai berikut:
-
Advance Payment
Pembayaran ini ialah dengan cara pembeli memperlihatkan dana kepada penjual sebelum barang pesanan tersebut dikirim.
-
Counter Trade (Imbal Beli)
Pembayaran ini disebut juga sebagai perdagangan timbal balik, alasannya penjual akan mengirim sejumlah barang kepada pembeli sekaligus membeli kembali barang dari rekananya itu sesuai dengan nilai barang yang telah dijualnya.
Itulah tadi 10 Alat dan Cara Pembayaran Internasional (Tunai, Oppen Account) dan Lainnya. Senang sanggup menyebarkan informasi. 🙂 Terimakasih banyak atas kunjungannya. Like and share yaa !
Kunjungi juga artikel lainnya:
- Pengertian, Segmentasi Pasar [Strategi dan Contoh]
- Pengertian Stakeholder [Teori Analisis dan Contoh]
- (Lengkap) Pengertian, Contoh, Fungsi Lembaga Ekonomi dan Tujuannya
- 11 Pengertian, Ciri-ciri, Contoh dan Fungsi Lembaga Sosial di Indonesia
- Pengertian, Tujuan Administrasi Perkantoran [Ruang Lingkup Dan Fungsi]
0 Response to "10 Alat Dan Cara Pembayaran Internasional (Tunai, Open Account) Dan Lainnya"
Posting Komentar