Karakteristik Dan Analisa Pasar Persaingan Tepat (Perfectly-Competitive Market)
Pada beberapa bahan sebelumnya kita telah mencar ilmu perihal konsep usul dan penawaran, serta sikap konsumen dan produsen.
Dalam bahan tersebut kita juga sedikit menyinggung perihal pasar persaingan tepat (perfectly-competitive market).
Kali ini kita akan membahas lebih detil terkait karakteristik pasar persaingan tepat dan analisa pasar persaingan tepat dalam jangka pendek (short-run analysis), termasuk terbentuknya kurva usul dan penawaran, serta ekuilibrium permintaan-penawaran.
1. PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN SEMPURNA.
Pada dasarnya, pasar persaingan sempurna dimaknai sebagai pasar yang didalamnya terdapat banyak pembeli dan penjual, dengan produk ditawarkan yang bersifat homogen (identik); sehingga pembeli dan penjual tidak mempunyai kuasa untuk menghipnotis harga. Dengan kata lain, baik pembeli maupun penjual bertindak sebagai price taker.
Contoh sederhana ialah pasar untuk produk minuman dalam botol. Karena banyaknya produk-produk yang identik, maka tidak satupun produsen minuman yang mempunyai kuasa untuk mengendalikan harga.
Disisi lain, lantaran konsumen hanya mengkonsumsi sebagian kecil dari produk tersebut (jika dibandingkan dengan seluruh persediaan yang ada di pasar), maka konsumen juga tidak mempunyai kuasa untuk menentukan harga.
Dari pengertian diatas terdapat beberapa kata kunci yang menjadi karakteristik pasar persaingan sempurna, yakni:
Selain itu, lantaran produsen tidak bisa menentukan harga (harga ditentukan oleh pasar), maka kurva usul yang dihadapi produsen selalu berbentuk garis lurus mendatar (horizontal). Dengan demikian, berapapun banyaknya usul produk, harga per unit produk tersebut selalu sama.
Gambar 1. menjelaskan bentuk kurva usul di pasar persaingan sempurna.
keterangan:
Untuk maksimalisasi keuntungan di pasar persaingan sempurna bisa dipelajari pada bahan Konsep Penerimaan (Revenue), Laba (Profit), dan Maksimalisasi Laba (Profit Maximization).
2. EKUILIBRIUM DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA.
Pada hakikatnya terdapat dua tingkat ekuilibrium di pasar persaingan sempurna, yakni:
Sementara pasar secara keseluruhan akan mencapai ekuilibrium kalau seluruh output dari tiap produsen berada dalam ekuilibrium, dan jumlah output tersebut sama dengan jumlah usul konsumen.
Adapun kalau dilihat dari periode waktu, ekuilibrium di pasar persaingan tepat dibedakaan menjadi dua, yakni:
3. EKUILIBRIUM PRODUSEN DALAM JANGKA PENDEK.
Ekuilibrium jangka pendek tercapai apabila produsen memperoleh keuntungan maksimal dalam jangka pendek (short-run maximum profit), atau kalau produsen mendapat kerugian minimum jangka pendek (short-run minimum lost).
3.1. Keseimbangan Jangka Pendek – Terpenuhinya Keuntungan Maksimum.
Keuntungan maksimum jangka pendek tercapai jika:
Untuk lebih memahami pengertian diatas, kita bisa melihatnya melalui Gambar 2.
keterangan:
3.2. Keseimbangan Jangka Pendek – Terpenuhinya Kerugian Minimum.
Syarat terpenuhinya kerugian minimum di pasar persaingan tepat bekerjsama sama dengan terpenuhinya keuntungan maksimum, kecuali syarat ketiga yang berubah, yakni harga (P) lebih besar daripada Average Variable Cost (AVC).
Ingat bahwa TC = FC + VC; dan FC akan tetap menjadi biaya bagi produsen meskipun tidak berproduksi. Prinsipnya adalah: produsen bersedia mengalami kerugian dalam jangka pendek, asalkan biaya variabel (VC) yang dikeluarkan produsen masih tertutupi oleh hasil penjualan.
Dengan demikian syarat-syarat terpenuhinya kerugian minimum jangka pendek ialah sebagai berikut.
Penjelasan lebih detil bisa dilihat pada Gambar 3.
keterangan:
Perlu dicatat sekali lagi bahwa kurva usul pada pasar persaingan tepat dalam jangka pendek berbentuk garis lurus mendatar (P = MR); sedangkan kurva penawaran ialah sama dengan kurva MC, tepatnya ketika posisi naik keatas (berada diatas kurva AVC) .
3.3. Break-even Point dan Shut-down Point.
Break-even point atau titik impas ialah titik dimana produsen tidak memperoleh keuntungan dari penjualan produk. Kondisi ini terjadi apabila harga produk sama dengan titik minimum average cost, atau P = minimum AC.
Gambar 2. diatas menjelaskan ketika harga produk turun ke titik minimum AC (titik H), ketika itulah produsen berada dalam titik impas.
Sedangkan shut-down point ialah titik dimana harga produk sama dengan minimum average variable cost (AVC), atau P = minimum AVC.
Gambar 3. mengatakan titik shut-down point (titik M). Kondisi tersebut merupakan titik krusial dimana produsen mesti mengambil keputusan apakah akan menghentikan produksi atau tidak, mengingat hanya variable cost saja yang ter’cover dalam hasil penjualan.
Dari seluruh uraian diatas, maka ringkasan terkait produksi dan keuntungan produsen di pasar persaingan sempurna ialah sebagai berikut:
4. KURVA PENAWARAN JANGKA PENDEK.
Ingat kembali bahwa kurva penawaran jangka pendek untuk produsen individual merupakan kurva MC ketika posisi naik (diatas kurva AVC).
Sedangkan kurva penawaran jangka pendek secara total merupakan penjumlahan dari seluruh kurva produsen yang ada di pasar.
Contoh: contohnya di pasar persaingan tepat terdapat produsen A dan B, maka terbentuknya kurva penawaran masing-masing produsen bisa dilihat pada Gambar 4. berikut.
keterangan:
Sedangkan terbentuknya kurva penawaran keseluruhan pasar bisa dilihat pada Gambar 5.
keterangan:
5. EKUILIBRIUM PERMINTAAN-PENAWARAN.
Ekuilibrium pasar terpenuhi ketika jumlah penawaran secara keseluruhan sama dengan jumlah usul konsumen.
Tercapainya ekuilibrium di pasar persaingan tepat dalam jangka pendek dimulai dari terpenuhinya ekuilibrium pasar secara keseluruhan, kemudian setiap produsen menyesuaikan kuantitas output mereka dengan harga pasar yang telah terbentuk.
Dengan demikian siklusnya akan kembali menyerupai pada bab yang telah diterangkan diatas.
Penjelasannya bisa dilihat di Gambar 6. berikut.
keterangan:
Demikian ulasan perihal karakteristik dan analisa pasar persaingan tepat untuk jangka pendek, termasuk terbentuknya kurva usul dan penawaran, serta ekuilibrium permintaan-penawaran. Untuk analisa pasar persaingan tepat dalam jangka panjang akan kita kupas pada bahan berikutnya. *
Referensi:
Konsep Penerimaan (Revenue), Laba (Profit), dan Maksimalisasi Laba (Profit Maximization)
Konsep Biaya (Cost) dalam Ilmu Ekonomi
Materi selanjutnya:
Kurva Penawaran dan Ekuilibrium Jangka Panjang di Pasar Persaingan Sempurna
Karakteristik, Maksimalisasi Laba, dan Ekuilibrium di Pasar Monopoli Sumber http://www.ajarekonomi.com
Dalam bahan tersebut kita juga sedikit menyinggung perihal pasar persaingan tepat (perfectly-competitive market).
Kali ini kita akan membahas lebih detil terkait karakteristik pasar persaingan tepat dan analisa pasar persaingan tepat dalam jangka pendek (short-run analysis), termasuk terbentuknya kurva usul dan penawaran, serta ekuilibrium permintaan-penawaran.
1. PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN SEMPURNA.
Pada dasarnya, pasar persaingan sempurna dimaknai sebagai pasar yang didalamnya terdapat banyak pembeli dan penjual, dengan produk ditawarkan yang bersifat homogen (identik); sehingga pembeli dan penjual tidak mempunyai kuasa untuk menghipnotis harga. Dengan kata lain, baik pembeli maupun penjual bertindak sebagai price taker.
Contoh sederhana ialah pasar untuk produk minuman dalam botol. Karena banyaknya produk-produk yang identik, maka tidak satupun produsen minuman yang mempunyai kuasa untuk mengendalikan harga.
Disisi lain, lantaran konsumen hanya mengkonsumsi sebagian kecil dari produk tersebut (jika dibandingkan dengan seluruh persediaan yang ada di pasar), maka konsumen juga tidak mempunyai kuasa untuk menentukan harga.
Dari pengertian diatas terdapat beberapa kata kunci yang menjadi karakteristik pasar persaingan sempurna, yakni:
- terdapat banyak pembeli dan penjual, yang masing-masing bertindak sebagai price taker.
- produk yang ditawarkan bersifat homogen.
- produsen mempunyai kebebasan untuk masuk-keluar pasar, kapanpun mereka mau.
Selain itu, lantaran produsen tidak bisa menentukan harga (harga ditentukan oleh pasar), maka kurva usul yang dihadapi produsen selalu berbentuk garis lurus mendatar (horizontal). Dengan demikian, berapapun banyaknya usul produk, harga per unit produk tersebut selalu sama.
Gambar 1. menjelaskan bentuk kurva usul di pasar persaingan sempurna.
keterangan:
- berapapun jumlah usul produk, lantaran harga per unit tidak berubah, maka kurva yang terbentuk ialah garis lurus mendatar (kurva lentur sempurna).
- ingat bahwa lantaran harga tidak berubah, maka pemanis keuntungan dari setiap pemanis satu unit produk yang terjual, selalu sama dengan harga produk. Dalam hal ini P = MR (lihat kembali materi sebelumnya).
Untuk maksimalisasi keuntungan di pasar persaingan sempurna bisa dipelajari pada bahan Konsep Penerimaan (Revenue), Laba (Profit), dan Maksimalisasi Laba (Profit Maximization).
2. EKUILIBRIUM DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA.
Pada hakikatnya terdapat dua tingkat ekuilibrium di pasar persaingan sempurna, yakni:
- ekuilibrium produsen secara individual.
- ekuilibrium pasar secara keseluruhan.
Sementara pasar secara keseluruhan akan mencapai ekuilibrium kalau seluruh output dari tiap produsen berada dalam ekuilibrium, dan jumlah output tersebut sama dengan jumlah usul konsumen.
Adapun kalau dilihat dari periode waktu, ekuilibrium di pasar persaingan tepat dibedakaan menjadi dua, yakni:
- ekuilibrium jangka pendek (short-run equilibrium), dengan perkiraan bahwa produsen tidak bisa menambah kapasitas produksi dan tidak ada produsen gres yang memasuki pasar.
- ekuilibrium jangka panjang (long-run equilibrium), dimana produsen bisa menambah kapasitas produksi dan disaat yang sama terdapat kesempatan bagi produsen gres untuk memasuki pasar.
3. EKUILIBRIUM PRODUSEN DALAM JANGKA PENDEK.
Ekuilibrium jangka pendek tercapai apabila produsen memperoleh keuntungan maksimal dalam jangka pendek (short-run maximum profit), atau kalau produsen mendapat kerugian minimum jangka pendek (short-run minimum lost).
3.1. Keseimbangan Jangka Pendek – Terpenuhinya Keuntungan Maksimum.
Keuntungan maksimum jangka pendek tercapai jika:
- Marginal Cost (MC) sama dengan Marginal Revenue (MR). Ingat bahwa di pasar persaingan sempurna, P = MR; Oleh lantaran itu bisa dikatakan bahwa keuntungan maksimum jangka pendek tercapai ketika MC = P = MR.
- Kurva MC harus dalam posisi naik (dari bawah keatas); lantaran kalau sebaliknya, yang didapatkan ialah kerugian maksimal (maximum lost).
- Harga (P) lebih besar daripada Average Cost (AC).
Untuk lebih memahami pengertian diatas, kita bisa melihatnya melalui Gambar 2.
keterangan:
- keuntungan maksimum jangka pendek terpenuhi ketika MC = MR (titik D). Titik F bekerjsama juga bersinggungan dengan MR, namun posisi MC ketika itu menurun.
- titik C merupakan titik yang memenuhi syarat P > AC, kemudian tarik garis sejajar dengan sumbu horizontal, sehingga didapatkan garis BC.
- hasilnya, dengan harga sebesar P dan output sebanyak Q1, produsen akan memperoleh keuntungan maksimum sebesar area ABCD.
3.2. Keseimbangan Jangka Pendek – Terpenuhinya Kerugian Minimum.
Syarat terpenuhinya kerugian minimum di pasar persaingan tepat bekerjsama sama dengan terpenuhinya keuntungan maksimum, kecuali syarat ketiga yang berubah, yakni harga (P) lebih besar daripada Average Variable Cost (AVC).
Ingat bahwa TC = FC + VC; dan FC akan tetap menjadi biaya bagi produsen meskipun tidak berproduksi. Prinsipnya adalah: produsen bersedia mengalami kerugian dalam jangka pendek, asalkan biaya variabel (VC) yang dikeluarkan produsen masih tertutupi oleh hasil penjualan.
Dengan demikian syarat-syarat terpenuhinya kerugian minimum jangka pendek ialah sebagai berikut.
Penjelasan lebih detil bisa dilihat pada Gambar 3.
keterangan:
- pada Gambar 3. diatas, harga jual lebih rendah daripada AC, dimana P bersinggungan dititik terendah AC (titik J); dari situ ditarik garis sejajar dengan sumbu horizontal dan didapatkan garis JK.
- hasilnya, area ADJK merupakan area kerugian minimum jangka pendek.
Perlu dicatat sekali lagi bahwa kurva usul pada pasar persaingan tepat dalam jangka pendek berbentuk garis lurus mendatar (P = MR); sedangkan kurva penawaran ialah sama dengan kurva MC, tepatnya ketika posisi naik keatas (berada diatas kurva AVC) .
3.3. Break-even Point dan Shut-down Point.
Break-even point atau titik impas ialah titik dimana produsen tidak memperoleh keuntungan dari penjualan produk. Kondisi ini terjadi apabila harga produk sama dengan titik minimum average cost, atau P = minimum AC.
Gambar 2. diatas menjelaskan ketika harga produk turun ke titik minimum AC (titik H), ketika itulah produsen berada dalam titik impas.
Sedangkan shut-down point ialah titik dimana harga produk sama dengan minimum average variable cost (AVC), atau P = minimum AVC.
Gambar 3. mengatakan titik shut-down point (titik M). Kondisi tersebut merupakan titik krusial dimana produsen mesti mengambil keputusan apakah akan menghentikan produksi atau tidak, mengingat hanya variable cost saja yang ter’cover dalam hasil penjualan.
Dari seluruh uraian diatas, maka ringkasan terkait produksi dan keuntungan produsen di pasar persaingan sempurna ialah sebagai berikut:
- P > minimum AC. Pada kondisi demikian, produsen memperoleh keuntungan, sehingga produsen bisa memasuki pasar untuk jangka panjang.
- P = minimum AC. Ini ialah ketika produsen mengalami impas (break-even). Untuk jangka panjang produsen sebaiknya tidak masuk atau keluar pasar.
- P < minimum AC. Dalam situasi menyerupai ini, produsen mengalami kerugian, sehingga sebaiknya keluar pasar.
- P > minimum AVC, maka untuk jangka pendek produsen bisa melaksanakan produksi.
- P = minimum AVC. Produsen bisa melaksanakan produksi atau menentukan berhenti untuk jangka pendek, lantaran hanya VC yang ter’cover. Kondisi ini disebut sebagai titik henti produksi (shut-down point).
- P < minimum AVC. Produsen semestinya melaksanakan penghentian produksi , lantaran VC tidak ter’cover pada hasil penjualan.
4. KURVA PENAWARAN JANGKA PENDEK.
Ingat kembali bahwa kurva penawaran jangka pendek untuk produsen individual merupakan kurva MC ketika posisi naik (diatas kurva AVC).
Sedangkan kurva penawaran jangka pendek secara total merupakan penjumlahan dari seluruh kurva produsen yang ada di pasar.
Contoh: contohnya di pasar persaingan tepat terdapat produsen A dan B, maka terbentuknya kurva penawaran masing-masing produsen bisa dilihat pada Gambar 4. berikut.
keterangan:
- kurva penawaran produsen secara individual bisa dilihat di masing-masing kurva.
Sedangkan terbentuknya kurva penawaran keseluruhan pasar bisa dilihat pada Gambar 5.
keterangan:
- kurva penawaran pasar secara keseluruhan merupakan adonan dari setiap kurva penawaran produsen yang ada di pasar persaingan sempurna.
5. EKUILIBRIUM PERMINTAAN-PENAWARAN.
Ekuilibrium pasar terpenuhi ketika jumlah penawaran secara keseluruhan sama dengan jumlah usul konsumen.
Tercapainya ekuilibrium di pasar persaingan tepat dalam jangka pendek dimulai dari terpenuhinya ekuilibrium pasar secara keseluruhan, kemudian setiap produsen menyesuaikan kuantitas output mereka dengan harga pasar yang telah terbentuk.
Dengan demikian siklusnya akan kembali menyerupai pada bab yang telah diterangkan diatas.
Penjelasannya bisa dilihat di Gambar 6. berikut.
keterangan:
- dimulai dari terbentuknya titik ekuilibrium di pasar secara keseluruhan (saat harga sebesar P2 dan kuantitas sebesar QT).
- dengan harga yang sudah terbentuk (P2), masing-masing produsen menyesuaikan kuantitas output, yakni sebesar Qe, sehingga terbentuklah ekuilibrium produsen secara individual.
Demikian ulasan perihal karakteristik dan analisa pasar persaingan tepat untuk jangka pendek, termasuk terbentuknya kurva usul dan penawaran, serta ekuilibrium permintaan-penawaran. Untuk analisa pasar persaingan tepat dalam jangka panjang akan kita kupas pada bahan berikutnya. *
Referensi:
- Krugman, Paul, and Robin Wells. (2011). Economics, Second Edition, Worth Publishers.
- Mankiw, Gregory N. (2008). Principles of Microeconomics, Fifth Edition, South-Western Cengage Learning.
- Samuelson, Paul A., and William D. Nordhaus. (2002). Economics, Seventeenth Edition, McGraw-Hill.
Konsep Penerimaan (Revenue), Laba (Profit), dan Maksimalisasi Laba (Profit Maximization)
Konsep Biaya (Cost) dalam Ilmu Ekonomi
Materi selanjutnya:
Kurva Penawaran dan Ekuilibrium Jangka Panjang di Pasar Persaingan Sempurna
Karakteristik, Maksimalisasi Laba, dan Ekuilibrium di Pasar Monopoli Sumber http://www.ajarekonomi.com
0 Response to "Karakteristik Dan Analisa Pasar Persaingan Tepat (Perfectly-Competitive Market)"
Posting Komentar