Investasi: Pengertian, Jenis-Jenisnya

Apa itu Investasi ? Di dalam dunia modern dikala ini, kata investasi sudah sangat sering di dengar dalam keseharian dan secara awam sanggup diterangkan sebagai acara yang berkaitan dengan keuangan serta ekonomi. Banyak sekali jenis investasi yang dicari dan dijalankan untuk ladang bisnisnya.

Karena dalam berinvestasi tidak hanya uang saja yang bisa diinvestasikan tapi bisa menyerupai emas, apartemen dan lain sebagainya untuk dijadikan modal untuk berinvestasi. Tapi semoga sukses dalam berinvestasi maka harus mengetahui dasar dari apa itu investasi.

Isi Artikel

• Pengertian Investasi Menurut Para Ahli
• Jenis-jenis Investasi
  • Deposito
    • Deposito berjangka
    • Sertifikat deposito
  • Saham
  • Obligasi
  • Reksadana
  • Menabung
  • Investasi Sektor Riil atau Barang
    • Sektor manufaktur
    • Properti
    • Teknologi
    • Emas
• Manfaat Investasi
• Tujuan Investasi 
  • Investasi Jika Dilihat Dari Ruang Lingkup Usahanya
    • Investasi aktiva nyata
    • Investasi pada aktiva finansial
    • Investasi langsung
    • Investasi tidak langsung
  • Investasi Dilihat Dari Segi Kepastian Dalam Pendapatan Keuntungan
    • Investasi bebas resiko
    • Investasi beresiko
• Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi
  • Pengaruh suku bunga
  • Pengaruh nilai tukar
  • Pengaruh tingkat inflasi
  • Pengaruh insfrastruktur
• Resiko Dalam Investasi
  • Resiko suku bunga
  • Resiko pasar
  • Resiko inflasi
  • Resiko likuiditas
  • Resiko nilai tukar mata uang (valas)
  • Resiko negara
  • Resiko reinvestment

Pengertian Investasi Menurut Para Ahli

Investasi ialah penempatan sejumlah dana atau penanaman asset pada dikala ini dengan impian untuk memperoleh laba di masa yang akan datang.

Kata investasi sesungguhnya berasal dari bahasa Inggris yaitu investment yang berarti menanam. Berdasarkan arti kata berdasarkan kamus, istilah Pasar Modal dan keuangan kata investment diartikan sebagai penanaman modal atau uang dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Menurut ilmu ekonomi, pengertian investasi ialah pengeluaran penanam modal maupun perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang serta jasa yang tersedia dalam perekonomi.

1. Salim HS dan Budi Sutrisno

Pengertian investasi berdasarkan hebat ekonomi Indonesia ini ialah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor ajaib maupun domestic dalam banyak sekali bidang perjuangan yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.

2. Menurut Fitzgeral

Pengertian investasi berdasarkan Fitzgeral ialah suatu acara yang bekerjasama dengan perjuangan penarikan sumber-sumber (dana) yang digunakan untuk mengadakan barang modal pada dikala kini dengan barang modal tersebut akan dihasilkan pedoman produk gres di masa yang akan datang.

3. Menurut Kamaruddin Ahmad

Pengertian investasi itu ialah menempatkan uang/dana dengan impian untuk memperoleh pemanis atau laba tertentu atas uang atau dana tersebut. Bila ditelaah, ada 3 pengertian investasi berdasarkan Komaruddin, yaitu :

• Investasi ialah suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat pernyataan lainnya.
• Investasi merupakan suatu tindakan untuk membeli barang-barang yang digunakan untuk modal.

• Investasi itu ialah pemanfaatan dana yang tersedia untuk diperhunakan dalam produksi dengan pendapatan di masa yang akan datang.

Baca juga:

1. Cara Mengatur Keuangan Bagi Anak Sekolah Yang Mudah
2. 8+ Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran Suatu Barang
3. 10 Usaha Yang Paling Laris Di Kampung/Desa

Jenis-jenis Investasi

Adapun beberapa investasi finansial contohnya menyerupai :

1. Deposito

Investor akan menanamkan modalnya dengan jangka waktu tertentu, namun umumnya berjangka pendek dan memperoleh laba berupa bunga. Bunga pada deposito biasanya sesuai dengan resikonya. Adapaun deposito dibagi menjadi umumnya terdapat dua macam, diantaranya :

1. Deposito berjangka

Adalah bentuk investasi yang kondusif dan mempunyai resiko rendah. Deposito berjangka mempunyai simpanan berjangka yang diterbitkan atas nama, tidak sanggup diperjualbelikan, dan penarikannya diubahsuaikan dengan jangka waktu tertentu. Jangka waktunya yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan.

2. Sertifikat deposito

Pada deposito ini umumnya bunga akan diterima dibagian awal, waktunya biasanya sama dengan deposito berjangka, yaitu lebih dari satu tahun atau sesuai dengan hukum yang disepakati.

2. Saham

Jika mempunyai saham pada suatu perusahaan maka sama halnya mempunyai asset perusahaan tersebut.

3. Obligasi

Yaitu surat tanda bukti dari pernyataan hutang. Artinya suatu bukti bahwa seseorang telah menunjukkan hutang kepada suatu perusahaan atau forum tertentu. Makara pihak yang berhutang akan membayar bunga dalam jangka waktu tertentu, biasanya jangka waktu untuk mengembalikan hutang lebih dari 12 bulan. Obligasi mempunyai beberapa laba menyerupai sanggup menunjukkan pendapatan tetap dan bunga yang ditawarkan lebih tinggi daripada deposito. kerugiannya biasanya kalau pihak yang berhutang gulung tikar maka tidak sanggup membayar hutangnya dan memilki jangka waktu yang cukup panjang.

4. Reksadana

Dapat diartikan sebagai kawasan menghimpun dana secara kolektif. Lalu dana yang terkumpul akan diinvestasikan kedalam fortofolio, yang dimana nantinya dana yang terkumpul akan di investasikan. Biasanya kalau mendapat laba maupun kerugian akan dibagi secara merata kepada para investor. Reksadana dikala ini merupakansalah satu jenis investasi yang perkembangannya cukup pesat, meski begitu masih banyak orang belum memahaminya. Dalam berinvestasi jenis ini, maka harus berhati-hati lantaran rawan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

5. Menabung

Dapat diartikan sebagai menyimpan uang di bank sehingga uang tersebut terkumpul dan sanggup digunakan di kemudian hari kalau di butuhkan. Investasi dengan cara menabung bisa dilakukan oleh semua orang.

1. Investasi Sektor Riil atau Barang

Adapun beberapa investasi pada sektol riil atau barang, contohnya menyerupai :

1. Sektor manufaktur

Merupakan investasi dalam menangani mengelola barang-barang mentah, materi baku, barang setengah jadi dan barang jadi untuk diolah lagi sehingga menjadi barang yang mempunyai nilai guna yang tinggi. Biasanya pada sektor ini ada juga yang berbasis kepada jasa transportasi, otomotif, agrobisnis dan lain-lain.

2. Properti

Yaitu investasi pada sektor ini yang ada hubungannya dengan bangunan, mulai dari perumahan, apartemen dan gedung-gedung, sehingga bangunan tersebut bisa di jual atau disewakan.

3. Teknologi

Yaitu investasi yang ada hubungannya dengan bisnis-bisnis pada sektor tekonologi, contohnya menyerupai pada dunia pertelevisian, perfilman, rumah produksi, telekomunikasi dan lain-lain.

4. Emas

Harga emas cenderung selalu stabil bahkan selalu naik setiap tahunnya. Banyak orang yang berinvestasi dengan emas, kemudian menjualnya kembali dikala harganya megalami kenaikan yang cukup tinggi dan emas yang di investasikan umumnya emas batangan.

Orang-orang berinvestasi dengan emas biasanya mempunyai alasan, lantaran emas gampang dijual, mempunyai daya tahan yang lama, dan yang paling utama yaitu harganya yang stabil. Mungkin kelemahan kalau berinvestasi emas, kemungkinan nilai emas mengalami penurunan tapi hal menyerupai ini relatif jarang terjadi dan tidak menunjukkan penghasilan rutin.

Manfaat Investasi

Adapun beberapa manfaat investasi yang bisa di dapatkan dalam berinvestasi, contohnya menyerupai :

1. Menciptakan kebahagiaan bagi keluarga
2. Dapapat meningkatkan asset
3. Dapat memenuhi kebutuhan hidup di masa depan
4. Hidup jadi lebih hemat
5. Mencegah dari jeratan hutang
6. Meat berinvestasi sesuai dengan suatu keadaan keuangan

Tujuan Investasi 

Tujuan dari investasi tersebut ialah :

1. Untuk mendapat sebuat pendapatan yang tetap dalam setiap periode, yaitu menyerupai bunga, royalty, deviden, atau uang sewa dan lain sebagainya.
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, contohnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial dan lain-lain.
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan suatu perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas suatu peruahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya materi baku dan untuk mendapat pasar untuk produk yang dihasilkan.
5. Untuk mengurangi persaingan di perusahaan-perusahaan yang sejenis.
6. Untuk menjaga kekerabatan dengan baik  antara perusahaan maupun cabang perusahaan.

Investasi Jika Dilihat Dari Ruang Lingkup Usahanya

Jika dilihat dari ruang lingkup dalam melaksanakan usaha, investasi umumnya dibagi menjadi dua macam diantaranya :

1. Investasi aktiva nyata

Merupakan tindakan investasi dalam bentuk yang sanggup dilihat secara nyata. Misalnya menyerupai membangun rumah untuk di kontrakan , membangun pabrik atau bisa juga dengan membeli emas, berlian, membeli apartemen kemudian disewakan dan lain-lain.

2. Investasi pada aktiva finansial

Merupakan tindakan investasi dengan bentuk surat-surat berharga. Misalnya menyerupai deposito, obligasi, saham dan lain-lain. Terdapat dua cara dalam berinvestasi terhadap aktiva financial, diantaranya menyerupai :

3. Investasi langsung

Maksudnya dengan mempunyai surat-surat berharga pemilik surat tersebut sanggup memilih jalannya kebijakan yang sanggup kuat terhadap investasi surat berharga yang dimilikinya, contohnya menyerupai pada saham.

4. Investasi tidak langsung

Maksudnya pengelolaan surat-surat berharga yang diwakilkan oleh suatu forum atau suatu tubuh perjuangan yang sanggup mengelola investasi para pemegang surat-surat berharga, dan sebisa mungkin berusaha untuk menghasilkan laba yang sanggup menunjukkan kepuasan terhadap pemegang surat-surat berharga.

Investasi Dilihat Dari Segi Kepastian Dalam Pendapatan Keuntungan

Jika dilihat dari segi kepastian dalam mendapat keuntungan, investasi dibagi menjadi beberapa macam diantaranya :

1. Investasi bebas resiko

Yaitu seseorang berinvestasi tidak akan menanggung resiko yang bisa saja terjadi. Investasi bebas resiko diantaranya menyerupai tabungan, depositu dan obligasi.

2. Investasi beresiko

Yaitu kalau berinvestasi seseorang akan menanggung resiko yang bisa saja terjadi, menyerupai menanam saham, modal perjuangan dan lain-lain.

Investasi Bebas Resiko maksudnya nilai laba yang diperoleh relatif terjamin dan jalannya investasi cukup aman. Tentunya, dalam berinvestasi ada yang namanya risiko maka yang harus dilakukan ialah dengan cara meminimalisir resiko. Karena investasi selalu dipengaruhi oleh faktor yang merujuk kearah ketidakpastian.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi

1. Pengaruh suku bunga

Merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi lantaran mempunyai pangaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Jika suku bunga sumbangan turun maka para investor meminjam modal tersebut untuk melaksanakan investasi.

2. Pengaruh nilai tukar

Secara teoritis dampat perubahan tingkat atau nilai tukar dengan investasi bersifat tidak pasti. Shikawa mengatakan, dampak tingkat kurs yang berubah pada investasi sanggup eksklusif lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan kuat pada dua saluran, sisi seruan dan sisi penawaran domestik.

Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui dampak negatifnya pada absorbs domestic atau yang dikenal dengan expenditure recuding effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan mengakibatkan nilai riil asset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan seruan domestik masyarakat.

Pada sisi penawaran, dampak aspek pengalihan pengeluaran akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk impor-impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan atau barang-barang ekspor relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan, sehingga didapat kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong perluasan investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

3. Pengaruh tingkat inflasi

Tingkat inflasi kuat negatif pada tingkat investasi lantaran harga barang secara umum mengalami kenaikan secara terus menerus. Hal ini disebabkan lantaran tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi juga sanggup mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal, selain itu juga akan menimbulkan peningkatan resiko proyek investasi.

4. Pengaruh insfrastruktur

Seperti dilakukan banyak Negara di dunia, pemerintah mengundang investor guna berpatisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor insfrastriktur, menyerupai jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabukan dan lain-lain. Partisipasi tersebut sanggup berupa pembiayaan mata uang rupiah atau mata uang asing. Pembangunan insfrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan kuat pada meningkatnya gairah ekonomi masyarahat. Dengan insfrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia perjuangan akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.

Resiko Dalam Investasi

Resiko ialah kenyataan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berikut merupakan jenis-jenis resiko yang mungkin terjadi dalam investasi, diantaranya :

1. Resiko suku bunga

Resiko yang dialami tanggapan dari perubahan suku bunga yang terjadi di pasaran yang bisa memberi dampak bagi pendapatan investasi.

2. Resiko pasar

Resiko pasar ialah fluktuasi pasar secara keseluruhan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi, bahkan menimbulkan investor mengalami capital loss. Capital loss ini sanggup disebabkan oleh banyak faktor, menyerupai munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, isu, spekulasi maupun perubahan politik.

3. Resiko inflasi

Resiko inflasi ialah resiko potensi kerugian daya beli investasi lantaran terjadinya kenaikan rata-rata harga konsumsi.

Sebagai alternatif investasi yang bisa dilakukan oleh investor yaitu :

Menabung. Menabung di bank sanggup mem-back up , lantaran bunga yang kita terima bisa mem-back up inflasi.

Investasi emas, dengan kita berinvestasi emas maka kita akan terhindar dari risiko inflasi yang akan menggerogoti nilai mata uang kita, lantaran apabila terjadi inflasi tinggi maka harga emas pun akan tinggi.

4. Resiko likuiditas

Resiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan masyarakat bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas yang diperdagangkan, maka semakin likuid sekuritas tersebut. Resiko ini bisa juga didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau jatuh tempo dengan memakai asset yang ada.

5. Resiko nilai tukar mata uang (valas)

Resiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lainnya. Resiko ini dikenal juga dengan nama currency risk atau  exchange rate risk.

6. Resiko negara

Resiko ini disebut juga resiko politik, lantaran sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Resiko politik ini juga berkaitan dengan adanya perubahan ketentuan perundangan yang berakibat turunnya pendapatan yang diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi kerugian total dari modal yang diinvestasikan. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, stabilitas ekonomi dan politik negara bersangkutan akan sangat perlu diperhatikan guna menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.

7. Resiko reinvestment

Yaitu resiko terhadap penghasilan-penghasilan suatu asset laba yang harus di re-invest dalam asset yang beropini rendah (resiko yang memaksa investor menempatkan pendapatan yang diperoleh dari bunga kredit atau surat-surat berharga ke investasi yang berpendapatn rendah tanggapan turunnya tingkat bunga).

Artikel yang berkaitan:

1. 24 Peluang Usaha Sampingan Generasi Milenial (Menjanjikan)
2. NPWP : Pengertian, Fungsi dan Syarat Pembuatannya
3. Pengertian SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
4. Pengertian, Fungsi dan Jenis Valuta Asing (Valas)
5. Cara Menghitung Pesangon Phk (Pemutus Hubungan Kerja)

Sumber http://www.akuntansilengkap.com

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: