iklan

16 Macam-Macam Majas Dan Contohnya! Calon Penulis Wajib Baca!

MACAM-MACAM MAJAS – Khusus buat Anda yang ingin jadi penulis tapi galau mau mulai dari mana, coba simak ini baik-baik. Menulis tidak sama dengan membaca.


Namun keduanya berkaitan satu sama lain. Ketika seseorang ingin menjadi penulis, ia harus siap terlibat dalam kegiatan emosional. Di sinilah pentingnya berguru macam-macam majas.


Fungsi majas yang paling utama untuk mengikat emosi pembaca terhadap tulisan. Tapi ada hal yang perlu dicatat. Pemborosan majas juga bisa berpotensi goresan pena menjadi kurang menarik.


Sebab akan tampak terlalu genit dan terkesan dibuat-buat. Kurang terasa jujur. Kaprikornus secukupnya saja. Seperti Anda memasukkan gula dan garam ke dalam masakan. Kalau terlalu bagus kurang enak, begitu pula terlalu asin.


Dari berguru wacana majas, seorang penulis bahkan bisa membuat kata-kata mutiara yang sanggup menyentuh hati pembacanya. Yuk, berguru macam-macam majas dari sekarang!




Macam-Macam Majas yang Wajib Diketahui Calon Penulis


 Khusus buat Anda yang ingin jadi penulis tapi galau mau mulai dari mana 16 Macam-Macam Majas dan Contohnya! Calon Penulis Wajib Baca!
pixabay.com


Apa saja macam-macam majas yang perlu dipelajari? Mari kita bahas satu demi satu.




  1. Majas Asosiasi




Majas ini salah satu yang paling sering digunakan. Tujuannya untuk membandingkan dua hal yang sama, tetapi dengan kalimat berbeda. Biasanya ditandai dengan kata hubung seperti, laksana, bagaikan, seakan-akan, dan seumpama. Contohnya bisa kita lihat kembali di paragraf kedua tadi. “Seperti Anda memasukkan gula dan garam ke dalam masakan”.




  1. Majas Hiperbola




Majas ini juga salah satu majas yang paling sering digunakan. Tujuannya untuk memberi imbas kejut dan membawa daya tarik tertentu. Topik yang semula datar-datar saja jadi lebih mempunyai nilai dari segi rasa.


Contohnya, “Penonton di Stadion terbakar emosinya hingga banyak yang melempari wasit pakai botol air mineral.” Untuk lebih mendalami silakan merujuk ke artikel sebelumnya tentang contoh majas hiperbola yang gampang dipahami.




  1. Majas Paradoks




Boleh jadi bila majas ini paling sering digunakan oleh orang-orang cerdas. Ataupun orang yang ingin tampak cerdas. Majas ini mengandung paduan kata kunci yang bertentangan. Namun, bisa membuat kondisi multitafsir yang mengagumkan. Contohnya, “Saat membaca pidato di kelas, keringat hirau taacuh Fandy keluar sangat deras padahal cuaca begitu panas.”




  1. Majas Litotes




Majas Litotes juga salah satu dari macam-macam majas yang paling sering diterapkan. Terutama di kalangan masyarakat. Penggunaan majas ini ditandai dengan pengurangan esensi fakta yang ada. Kadangkala efeknya bisa bikin yang mengucapkannya tampak lebih rendah hati. Contohnya, “Benarkah? Aku sangat bersyukur bila kau mau main ke gubuk tuaku.”




  1. Majas Metafora




Majas ini paling sering digunakan dalam puisi. Bahkan sudah menjadi identitasnya alasannya yaitu sifatnya yang memancar atau figuratif. Sampai ada yang nyeletuk, bila puisi belum menghadirkan metafora, maka ia belum layak disebut puisi. Contohnya, “Rumahku yaitu surgaku. Apalagi bila aku, istri, dan anak berkumpul bersama sambil bercerita banyak hal.”




  1. Majas Ironi




Majas ini sangat bersahabat kaitannya dengan sindiran. Tahu, kan bagaimana seseorang menyindir? Tujuannya untuk mengkritik kegiatan maupun insiden yang tak diharapkan. Salah satu macam-macam majas ini juga sering digunakan ibu-ibu muda terhadap suaminya, lho. Misal, “Suami Prita sangat sayang dengan perempuan, hingga pulangnya telat terus.”




  1. Majas Sarkasme




Majas ini mempunyai perangai yang kasar. Kalau diucapkan di luar lingkup cerita, bisa menyerupai dengan hinaan. Seringkali majas ini digunakan oleh para bintang film antagonis di sinetron-sinetron Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, pemakaiannya sangat tidak disarankan. Contoh majas sarkasme antara lain, “Bodoh betul kamu! Percuma sekolah tinggi-tinggi hingga S3!”




  1. Majas Repetisi




Cara pemakaian majas ini dengan diulang-ulang dengan kalimat yang setara. Tujuannya semoga informasi yang diberikan menjadi lebih jelas. Jadi, yang mendapatkan informasi pun bisa memvisualisasikannya secara lebih detail. Contohnya, “Parah! Di desa kita ada 7 lintah darat yang semakin kaya saja. Mereka kaya dari bunga yang tinggi. Sukanya menghisap uang tetangga!”




  1. Majas Personifikasi




Ini juga majas yang sering digunakan. Majas ini bisa membuat benda seolah-olah menjadi hidup. Umumnya juga untuk memberi sentuhan puitis. Tetapi tentu saja tidak hanya ada dalam puisi. Sekarang headline di berita-berita sudah mulai menggunakannya. Contohnya, “Pisau itu merajuk gara-gara terlalu banyak memotong bambu.”




  1. Majas Pleonasme




Seringkali kita temui salah satu dari macam-macam majas ini digunakan dalam goresan pena fiksi. Sifat dari majas ini yaitu untuk menegaskan suatu insiden yang bahwasanya tidak diharapkan lagi. Namun untuk memberi imbas menyihir pembaca, keberadaan majas ini jadi penting. Contohnya, “Suara itu kembali terdengar memanggil-manggil namamu.”




  1. Majas Innuendo




Mungkin masih banyak yang kurang begitu mengenal majas ini. Masih satu kamar dengan majas sindiran, penggunaan innuendo untuk merendahkan fakta yang sudah ada. Contohnya, “Saya tahu bagaimana usaha Pak Toto. Dulu beliau mantan pengamen dan pemulung. Mentang-mentang sudah kaya, kini jalannya petentengan dan kurang ajar!”




  1. Majas Alegori




Majas ini digunakan untuk perlambang yang mempunyai nilai tuntunan hidup maupun kebijaksanaan. Penggunaan majas ini kerap dilakukan untuk mengedukasi. Contohnya, “Tahu Pohon Ilmu? Apabila masih kecil, pupuklah rawat baik-baik. Bila diserang hama malas, maka harus diberantas. Sehingga nanti bisa berbuah banyak dan bisa dibagikan pada sesama.”




  1. Majas Metonimia




Majas ini hadir alasannya yaitu sebuah merek terus-menerus hadir dalam kehidupan masyarakat. Sehingga seolah-olah sudah menjadi serpihan dan sanggup mewakili benda-benda secara umum. Contohnya pada kasus penyamaan SGM dengan susu sapi keseluruhan pengganti ASI. “Anakmu sudah dikasih SGM belum? Daripada tidak minum susu, nanti bisa sakit.”




  1. Majas Sinisme




Majas ini menyerupai kata dasar pembentuknya, “sinis”, mempunyai tujuan merendahkan sesuatu. Masih ada yang menyamakan antara sinis dengan iri. Padahal keduanya bebeda jauh. Sinis yaitu pengungkapan kalimat yang merendahkan sesuatu. Sementara iri yaitu sifat. Contohnya, “Tanpa perlu baca banyak isu saya sudah tahu bila Tarmin itu koruptor kelas teri.”




  1. Majas Antitesis




Salah satu macam-macam majas ini berisi adonan kata yang antara satu dengan yang lain berlawanan. Namun apabila sudah berada konteks kalimat atau kesatuan kalimat, akan mempunyai satu pengertian yang kokoh. Contohnya, “Di arena politik, orang ndeso dan orang cerdas bisa masuk kapan saja asal ada uang.”




  1. Majas Simbolik




Hampir setara dengan majas paradoks, simbolik sering menjadi ukuran kecerdasan seseorang. Utamanya semoga suatu kalimat atau kisah bisa ditafsirkan siapa saja. Karena sifatnya tersembunyi, majas ini jadi terasa lebih menantang. Contohnya, “Saya heran berapa lagi kepala rusa akan menghiasi dinding-dinding Pak Lurah. Konon beliau tengah berburu lagi.”


Kegunaan majas untuk membangun interaksi eksklusif maupun tidak eksklusif pada pembaca. Terutama dalam hal keterikatan emosional. Nanti ada statement begini, “Menulislah dengan hati maka akan hingga pada hati-hati yang lain.” Menulis dengan hati memang bisa membebaskan diri dari tendensi apa pun. Tapi, mustahil hati bisa diterjemahkan dalam bentuk kata dengan baik, tanpa proses berpikir dahulu, kan?




Bagi calon penulis, mengetahui macam-macam majas ini penting sekali. Namun tidak wajib atau mutlak dibutuhkan. Apabila nantinya ilmu menulis ingin diajarkan pada orang lain, maka sifatnya menjadi wajib.


Namun apabila untuk diri sendiri, cukup dengan membaca atau menyimak artikel, berita, dan dongeng banyak-banyak. Nanti lama-lama kemampuan menulis bisa terasah sendiri.



Sumber https://tekooneko.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "16 Macam-Macam Majas Dan Contohnya! Calon Penulis Wajib Baca!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel