Makalah Kenakalan Cukup Umur Di Sekolah - Pola Makalah Wacana Kenakalan Remaja
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tumbuh kembang remaja pada zaman kini sudah tidak bisa lagi dibanggakan. Perilaku kenakalan remaja dikala ini sulit diatasi, khususnya di kalangan pelajar. Baru-baru ini sering sekali kita mendengar berita-berita di televisi yang disebabkan oleh kenakalan remaja diantaranya tawuran, pelecehan seksual yang dilakukan oleh pelajar SMA, pemakaian narkoba dan lain-lain. Kenakalan menyerupai itu biasanya dilakukan di luar sekolah, adapun bentuk kenakalan yang sering dilakukan oleh para pelajar di lingkungan sekolah diantaranya merokok, mencoret-coret dinding sekolah, mencuri barang milik sahabat sendiri, mangkir sekolah, merusak akomodasi sekolah dan lain sebagainya.
Etika,moral dan tingkah laris remaja di abad kini ini sanggup kita ketahui secara garis besar sangat buruk. Hal ini sanggup di lihat dari segi pergaulan, lingkungan dan segi lainya. Padahal mereka sudah diberi tuntunan pendidikan di sekolah dengan baik.
1.2. Rumusan Masalah
- Apa pengertian kenakalan remaja ?
- Apa saja faktor-faktor yang mengakibatkan kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan sekolah ?
- Bagaimana mengatasi masalah kenakalan remaja di lingkungan sekolah tersebut ?
- Pendidikan menyerupai apa yang seharusnya diberikan kepada para remaja dikala ini ?
1.3. Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui pengertian dari kenakalan remaja.
- Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan sekolah.
- Untuk mengetahui hal apa saja yang sanggup dilakukan dalam mengatasi masalah kenakalan remaja di lingkungan sekolah.
- Untuk mengetahui pendidikan apa yang baik untuk perkembangan para remaja dikala ini.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Remaja
Remaja ialah waktu insan berumur belasan tahun. Pada masa remaja insan tidak sanggup disebut sudah cukup umur tetapi tidak sanggup pula disebut anak-anak. Masa remaja ialah masa peralihan insan dari belum dewasa menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa cukup umur yang berjalan antara umur 12 tahun hingga 21 tahun.
Menurut psikologi, remaja ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu :
- 12-15 tahun
- Masa remaja awal 15-18 tahun
- Masa remaja pertengahan 18-21 tahun
- Masa remaja akhir
2.2. Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja ialah sikap jahat atau dursila yang terjadi pada belum dewasa remaja secara sosial yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial , sehingga mereka membuatkan bentuk tingkah laris yang menyimpang dan tidak sesuai dengan fatwa norma yang berlaku.
- Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH ialah :
- Semua perbuatan yang dari orang cukup umur merupakan suatu kejahatan bagi belum dewasa merupakan kenakalan jadi semua yang tidak boleh oleh aturan pidana, menyerupai mencuri, menganiaya dan sebagainya.
- Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
- Semua perbuatan yang memperlihatkan kebutuhan santunan bagi sosial.
2.3. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja di Lingkungan Sekolah
Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya kenakalan remaja di lingkungan sekolah, antara lain yaitu :
2.3.1 Faktor Kepribadian
Kepribadian ialah suatu organisasi yang dinamis pada system psikosomatis dalam individu yang turut memilih caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya disebut abjad psikisnya).Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa belum dewasa untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu krisis identitas lantaran belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja atau sikap menyimpang.
2.3.2 Faktor Pendidikan Dari Orangtua
Pendidikan yang salah di keluarga pun, menyerupai terlalu memanjakan anak, tidak memperlihatkan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2.3.3 Faktor Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat
Perkembangan teknologi di aneka macam bidang khususnya dalam teknologi komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya absurd yang masuk akan banyak mensugesti rujukan tingkah laris anak menjadi kurang baik, lebih-lebih anak tersebut belum siap mental dan akhlaknya, atau wawasan agamanya masih rendah sehingga gampang berbuat hal-hal yang menyimpang dari tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku.
2.3.4 Faktor Status dan Peranannya di Masyarakat
Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap aturan yang berlaku, sehabis selesai menjalankan proses hukuman aturan (keluar dari penjara), sering kali pada dikala kembali ke masyarakat status atau sebutan “eks narapidana” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melaksanakan tindakan penyimpangan aturan lantaran meresa tertolak dan terasingkan.
2.3.5 Faktor Hubungan di Sekolahnya
Dalam masalah ini efek sahabat sangat besar terhadap efek moral remaja. Biasanya remaja dikala ini berkelompok dan melaksanakan sesuatu yang sama dengan sahabat sekelompoknya. Sedangkan banyak remaja itu sendiri yang tidak tahu apa sikap itu benar atau tidak.
2.4. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja
Singgih D. Gumarso (1988 : 19), menyampaikan dari segi aturan kenakalan remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum, yaitu :
- Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-undang sehingga tidak sanggup atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran hokum.
- Kenakalan yang bersifat melanggar aturan dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan aturan yang berlaku sama dengan perbuatan melanggar aturan jikalau dilakukan orang dewasa.
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan, yaitu :
- Kenakalan biasa, menyerupai suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit .
- Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan menyerupai mengendarai kendaraan beroda empat tanpa SIM, mengambil barang orang renta tanpa izin.
- Kenakalan khusus menyerupai penyalahgunaan narkotika, hubungan sec diluar nikah, pelecehan seksual dll. Kategori di atas yang dijadikan ukuran kenakalan remaja dalam penelitian.
2.5. Akibat Kenakalan Remaja
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja antara lain:
2.5.1 Bagi diri remaja itu sendiri
Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu sanggup memperlihatkan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu seringnya terjangkit aneka macam penyakit lantaran gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama remaja tersebut tidak mempunyai orang yang membimbing dan mengarahkan.
2.5.2 Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya sanggup menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak bisa lagi bekerja. Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari fatwa agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan putusnya komunikasi antara orang renta dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik lantaran sanggup mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga akan merasa aib dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.
2.5.3 Bagi lingkungan masyarakat
Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat, dampaknya akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa remaja itu ialah tipe orang yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang mempunyai moral rusak, dan pandangan masyarakat wacana sikap remaja tersebut akan jelek. Untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang usang dan hati yang penuh keikhlasan.
2.6. Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja di Lingkungan Sekolah
Usaha yang bisa dilakukan dalam mengatasi kenakalan remaja di lingkungan sekolah ialah sebagai berikut :
- Menguatkan sikap mental remaja supaya bisa menuntaskan duduk masalah yang dihadapinya.
- Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
- Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.
- Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laris baik dan merangsang hubungan sosial yang baik.
- Mengadakan kelompok diskusi dengan memperlihatkan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memperlihatkan pengarahan yang positif.
- Menyediakan sarana-sarana dan membuat suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar
- memberikan hukuman tegas kepada pelaku kenakalan remaja.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laris para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memperlihatkan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laris remaja di rumah dan di sekolah.
Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dengan dua pendekatan:
Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu mengatasinya.
Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut.
2.7. Peran Pendidikan Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di Lingkungan Sekolah
Sekolah ialah forum pendidikan formal yang mempunyai efek besar lengan berkuasa terhadap perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melaksanakan kegiatan “monitoring” training remaja melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan aneka macam kegiatan konkret bagi remaja.
Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan eksekusi terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak bertindak. Akan tetapi eksekusi yang berat menyerupai skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas memberikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memperlihatkan peringatan secara verbal maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melaksanakan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.
Mengingat pentingnya pendidikan , rasanya sangat baik apabila pendidikan yang baik itu ditanamkan semenjak dini, supaya kelak sanggup tumbuh dan terbentuk abjad dan jiwa para remaja yang benar-benar berkualitas. Penanaman pendidikan semenjak dini ini sanggup diawali dari penanaman pendidikan yang diajarkan di lingkungan keluarganya . Apabila keluarganya menanamkan pendidikan yang tidak baik , maka abjad anaknya juga akan menjadi buruk.Sebaliknya , apabila orangtua mengajarkan pendidikan yang baik maka anak-anaknya akan menumbuhkan abjad anak bangsa yang baik dan berkualitas.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kenakalan remaja ialah sikap jahat atau dursila yang terjadi pada belum dewasa remaja secara sosial yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial , sehingga mereka membuatkan bentuk tingkah laris yang menyimpang dan tidak sesuai dengan fatwa norma yang berlaku.
Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya kenakalan remaja di lingkungan sekolah , antara lain yaitu faktor kepribadian, faktor Pendidikan dari orangtua, faktor perubahan sosial budaya yang begitu cepat, faktor status dan peranannya di masyarakat,dan faktor hubungan di sekolahnya
Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak lantaran merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun lingkungannya semenjak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut.
3.2. Saran
Dengan mempelajari ini, kita sanggup lebih mengetahui apa saja bentuk-bentuk dan faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja.
Sebagai seorang remaja, kita seharusnya bisa bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada perkembangan kenakalan remaja yang sudah memprihatinkan dikala ini. Oleh lantaran itu sebagai salah satu bentuk implementasi dari tanggung jawab tersebut terhadap kenakalan remaja ialah dengan berusaha semaksimal mungkin menjadi remaja yang baik.
0 Response to "Makalah Kenakalan Cukup Umur Di Sekolah - Pola Makalah Wacana Kenakalan Remaja"
Posting Komentar