Materi Bahasa Dan Sastra Indonesia, Pengertian Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Materi Bahasa dan Sastra Indonesia atau Pengertian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Disetiap kehidupan dan setiap insan pastilah mempunyai masalah. Karena setiap orang atau setiap individu itu berbeda, masalahnya pun berbeda-beda. Hidup tanpa duduk kasus itu tidak mungkin di dunia ini. Para Nabi dahulu pun mempunyai masalah-masalah yang bisa dikatakan begitu rumit. Baik zaman dahulu maupun zaman kini pun duduk kasus niscaya ada. Hanya sedikit perbedaan, sesuai dengan zaman kehidupannya kapan.
Tidak hanya sesuai dengan kehidupannya kapan, tapi setiap yang hidup niscaya mempunyai masalah, baik duduk kasus pribadi, duduk kasus keluarga, duduk kasus organisasi atau kelompok, dan masih banyak lagi jenis masalah.
Dalam kehidupan zaman sekarang, pengetahuan merupakan kunci besar menuju kesuksesan. Pengetahuan diperoleh dalam dunia pendidikan, dunia pendidikan pun juga terdapat masalah. Dalam hal ini, profesi pendidikan atau organisasi pendidikan harus sanggup mengatasi masalahnya atau setidaknya sanggup mengurangi duduk kasus yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sehingga memajukan atau melahirkan generasi yang siap akan perkembangan zaman yang terus-menerus mengalami kemajuan ini.
Masalah yang ingin dipecahkan atau lebih tepatnya diselesaikan, harus diteliti seteliti mungkin. Bagi peneliti, duduk kasus yaitu jiwanya. Masalah memegang kiprah penting bagi penelitian. Dari duduk kasus yang ada, peneliti perlu mengidentifikasi, memilih, dan merumuskan. Tiap duduk kasus pada hakikatnya kompleks apabila dipikirkan secara dalam. Begitu kompleksnya masalah, tidak mungkin duduk kasus itu diteliti secara menyeluruh, lantaran adanya kebatasan waktu, biaya, tenaga, kemampuan, dan sebagainya.
Baca : Contoh masalah KKN - Solusi dan permasalahan dalam KKN
Salah satu pola duduk kasus dalam dunia pendidikan yaitu duduk kasus pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Untuk mengatasi duduk kasus tersebut, peneliti harus melaksanakan penelitian pendidikan bahasa dan sastra Indonesia itu sendiri. Biasanya, penelitian terhadap dunia pendidikan dilakukan oleh mahasiswa untuk memenuhi kiprah skripsinya. Mata kuliah penelitian pendidikan bahasa dan sastra indonesia di tingkat S1 memegang kiprah penting lantaran menjadi dasar bagi mahasiswa untuk berguru meneliti secara benar. Agar bisa meneliti, tentunya dibutuhkan pemahaman yang memadai mengenai beberapa konsep yang bekerjasama dengan penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian, harus terlebih dahulu mengetahui hakikat penelitian pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Hakikat penelitian pendidikan bahasa dan sastra indonesia yang harus diketahui, yaitu apa itu pengertian mengenai penelitian pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, harus mengetahui ruang lingkup penelitian pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, dan juga kegunaan penelitian pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
- Apakah pengertian penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia?
- Apa saja ruang lingkup penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia?
- Apa kegunaan penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia?
1.3 Tujuan Masalah
- Untuk mengetahui pengertian penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
- Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
- Untuk mengetahui kegunaan penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Sebelum menjelaskan pengertian Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, terlebih dahulu menjelaskan mengenai pengertian penelitian secara umum, pengertian penelitian pendidikan, dan gres akan menjelaskan pengertian penelitian pendidikan bahasa dan sastra Indonesia itu sendiri.
Menurut Kerlinger (1990), penelitian yaitu penyelidikan sistematik, terkontrol, empiris, dan kritis terhadap proposisi-proposisi hipotetis wacana kekerabatan yang diperkirakan terdapat antargejala alam.
Baca : Pengertian Teks Eksplanasi Beserta Ciri ciri dan strukturnya
Menurut Wlersma (1991), penelitian yaitu suatu proses sistematik pengumpulan dan penganalisisan warta (data) untuk banyak sekali tujuan.
Menurut Emzir (2008), penelitian yaitu suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan duduk kasus yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.
Secara umum, penelitian pada hakikatnya merupakan proses, cara, perbuatan menyidik sesuatu dengan cermat untuk mencari atau mengetahui sesuatu yang ingin diketahui oleh peneliti, yang balasannya berupa pengetahuan. Penelitian juga sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Susetyo, 2010:4).
Pengumpulan data dan analisis data memakai metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif ataupun kualitatif. Penelitian merupakan upaya untuk menyebarkan pengetahuan, menyebarkan dan menguji teori. McMillan dan Schumacher mengutip pendapat Walberg (1986) ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu:
- Mengidentifikasi duduk kasus penelitian,
- Melakukan studi empiris,
- Melakukan replikasi atau pengulangan,
- Menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan
- Menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksanaan.
Pengertian dari penelitian pendidikan yaitu suatu kegiatan yang sistematis untuk menemukan jawaban yang mendekati kebenaran mengenai permasalahan pendidikan atas dasar kebijaksanaan budi yang rasional dan logis, serta adanya sumbangan dari fakta empiris.
Pengertian penelitian pengajaran bahasa dan sastra Indonesia ialah kegiatan ilmiah yang dilakukan menurut langkah-langkah ilmiah untuk menjawab permasalahan yang dihadapi dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia (Susetyo, 2010:4).
2.2 Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Ruang lingkup penelitian PBSI meliputi wilayah yang amat luas baik pada tataran input, proses, maupun output dari PBSI.
Pada tataran input, ruang lingkup penelitian antara lain siswa, guru, faktor-faktor internal dan eksternal yang kuat pada PBM, kondisi awal, kesiapan mental, dan sebagainya.
Pada tataran proses, ruang lingkup penelitian antara lain bahan, metode, strategi, banyak sekali pelaksanaan keterampilan menyerupai membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, dan sebagainya.
Baca : Pengertian Aspek dan Karakteristik Perilaku Konsumtif
Pada tataran output, penelitian sanggup meliputi banyak sekali model penilaian yang digunakan, kekerabatan banyak sekali variabel PBM Bahasa dan Sastra Indonesia dengan prestasi berguru bahasa, penelitian terhadap kurikulum secara menyeluruh terkait dengan output, dan sebagainya.
Berbicara wacana ruang lingkup penelitian pengajaran bahasa dan sastra Indonesia berarti berbicara wacana cakupan dan apa saja yang bisa dijadikan objek penelitian. Apapun bisa dijadikan objek penelitian, selagi hal itu dirasakan perlu dan bisa diteliti. Fenomena alam, benda-benda, kejadian-kejadian di sekitar kita, fakta-fakta, data-data, ataupun warta wacana apa saja bisa dijadikan objek penelitian.
Dalam bidang pengajaran bahasa dan sastra indonesia, ruang lingkupnya bisa meliputi :
- Aspek pengajarannya (kurikulum, guru, siswa, materi, metode, media, dan evaluasi.);
- Aspek bahasanya (fon, fonem, morfem, frasa, klausa, kalimat, paragraf, wacana);
- Aspek sastranya (teori sastra, sejarah sastra, karya sastra, apresiasi sastra, ekspresi sastra, kerasi sastra)
Untuk kegiatan studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, ruang lingkup tersebut bisa dilihat sebagai bidang kajian penelitian bagi para mahasiswa untuk menuntaskan kiprah selesai atau penyusunan skripsi. Pada setiap bidang kajian terdapat banyak sekali topik-topik yang potensial dijadikan objek penelitian. Bidang kajian pertama, yaitu:
a) Pengajaran
Meliputi unsur guru, siswa, materi atau materi ajar, metode pembelajaran, teknik teknik pembelajaran, kurikulum, sarana-prasarana, kepala sekolah dan pengelola, lingkungan sosial dll. Unsur guru potensial dijadikan objek penelitian. Kedudukannya begitu penting, bisa dikatakan sebagai faktor utama dalam pendidikan. Topik-topik yang bisa digali dan dijadikan objek penelitian yang terkait dengan guru antara lain: tingkat pendidikan, latar belakang sosial ekonomi, penguasaan materi, penguasaan metode dan teknik, gaya mengajar, cara pandang guru terhadap siswa dll. Bidang kajian yang terkait dengan materi atau materi latih yang sangat banyak. Setidaknya, kita bisa mengelompokkannya menjadi kelompok materi latih kebahasaan, kesastraan, keterampilan berbahasa, dan keterampilan bersastra.
b) Bidang kebahasaan
Mencakup kajian terhadap bunyi, ejaan, suku kata, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana. Setiap aspek tersebut bisa dipecah lagi menjadi topik-topik yang lebih spesifik. Misalnya, kajian bidang ejaan saja bisa dipecah lagi menjadi kaidah penulisan kata, huruf, tanda baca, angka dll. Untuk bidang kajian kata, bisa dipecah menjadi kata dasar, kata jadian. Untuk kata jadian, bisa dipecah lagi menjadi topik yang lebih spesifik menyerupai kata ulang, kata berimbuhan, dan kata majemuk. Penjabaran bidang kajian menjadi cabang, bahkan ranting (topik yang sangat spesifik) bisa kita lakukan untuk mencari dan menentukan objek penelitian yang feasible (bisa) dilakukan untuk penulisan skripsi.
c) Bidang kajian sastra
Bidang kajian yang menyangkut sastra juga sangat luas. Untuk bidang karya sastra saja, ada jenis puisi, prosa, dan drama. Setiap jenis bentuk karya tersebut bermacam-macam bisa dilihat dari bentuk formalnya, maupun masanya (sastra lana, baru, dan modern). Jumlah karya sastra menyerupai puisi, prosa, dan drama pun tidak terhitung jumlahnya.
Itu semua bisa dijadikan topik kajian penelitian untuk skripsi. Bidang kajian yang terkait dengan siswa, bisa dikaitkan dengan tingkat kompetensi siswa. Kompetensi tersebut bisa dikaitkan pribadi dengan materi ajar. Misalnya, penguasaan siswa dalam pelafalan huruf, penguasaan jenis-jenis morfem, penggunaan kata berafiks dalam kalimat, kemampuan memakai frasa, menyusun kalimat, merangkai paragraf, menyusun karangan dll. Setiap pola bidang kajian tersebut bisa dijabarkan lebih detail lagi. Sebagai contoh, yang berkaitan dengan kemampuan mengarang bisa dijabarkan menurut jenis karangannya (deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, dan persuasi) atau menurut pola pengembangannya (kronologis, topikal, sebab-akibat, pemecahan masalah dll.).
Bidang kajian yang terkait dengan pembelajaran, antara lain pemilihan dan penggunaan model, strategi, metode, ataupun teknik pembelajaraan. Kita mengetahui bahwa banyak sekali model mengajar (sinektik, jigsau, inkuiri, dll), metode mengajar (simulasi, tanya-jawab, ceramah, dll.), maupun teknik mengajar (bertanya, tugas, ceramah dll.) yang bisa dijadikan materi eksperimen penelitian. Banyaknya variasi dan temuan-temuan gres wacana model, metode, dan teknik pembelajaran bisa kita jadikan topik penelitian.
Secara garis besar, ruang lingkup penelitian pendidikan bahasa dan sastraIndonesia ialah kurikulum pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, guru pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, siswa yang berguru bahasa dan sastra Indonesia, materi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, metode yang akan dipakai dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, media yang dipakai dalam pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, dan terakhir evaluasi.
2.3 Kegunaan Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Penelitian pendidikan bahasa dan sastra Indonesia pada umumnya dilakukan untuk mengembangkan, menemukan, dan menguji atas kebenaran dari suatu konsep, prinsip, pengetahuan, dan mengenai pendidikan bahasa dan sastra Indonesia itu sendiri.
Secara umum kegunaan atau fungsi penelitian sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Fungsi pengembangan ilmu
- Fungsi pengembangan ilmu diarahkan pada upaya menghasilkan teori-teori baru.
- Fungsi pemecahan masalah
Fungsi pemecahan duduk kasus diarahkan untuk memperoleh masukan guna memecahkan duduk kasus yang dihadapi dan selanjutnya melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan, sebagai materi masukan bagi para pengambil kebijakan pendidikan, dan untuk mengkaji ketepatan kebijakan pendidikan yang sudah ada.(Susetyo, 2010:2)
Fungsi penelitian pendidikan bahasa dan sastra Indonesia juga dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. Fungsi pengembangan ilmu diarahkan pada upaya menghasilkan teori-teori gres dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia.
- Untuk memecahkan duduk kasus simpel dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. Fungsi pemecahan simpel diarahkan untuk memperoleh masukan guna memecahkan duduk kasus pengajaran bahasa dan sastra Indonesia yang dihadapi dan selanjutnya melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan, sebagai materi masukan bagi para pengambil kebijakan pendidikan dan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, dan untuk mengkaji ketepatan kebijakan pendidikan dan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia yang sudah ada.(Susetyo, 2010:3)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan sanggup diselesaikan melalui penelitian yang secara teliti dengan langkah-langkah ilmiah sehingga sanggup memperoleh pengetahuan baru, yang mana pengetahuan yang gres itu sanggup memecahkan atau tepatnya menuntaskan duduk kasus dalam pengajaran dan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Penelitian yang dilakukan harus sesuai dengan ruang lingkup penelitian pendidikan bahasa dan sastra Indonesia itu sendiri semoga kegunaan atau manfaat penelitian pengajaran dan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia tercapai.
3.2 Saran
Agar penelitian sanggup berjalan dengan baik, hendaknya harus mengetahui dan memahami materi wacana penelitian pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Terkhususnya bagi mahasiswa S1 pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dalam menciptakan skripsi dikala akan menuntaskan studinya. Dimana skripsi yang akan ditulis mahasiswa kegiatan studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia harus berkaitan dengan bidang pengajaran dan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Sumber http://pendidikansrg.blogspot.com
0 Response to "Materi Bahasa Dan Sastra Indonesia, Pengertian Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia"
Posting Komentar