iklan

Apa Itu Socket Obd 2?

Socket OBD 2 yaitu "On-Board Diagnostic" soket yang membantu anda untuk menghubungkan ECU/ECM kendaraan beroda empat dengan alat scanner untuk mendiagnosa banyak sekali dilema di mobil. Tidak semua kendaraan beroda empat dilengkapi socket OBD 2, namun jikalau kendaraan beroda empat anda rakitan tahun 1996 atau yang terbaru, maka diwajibkan oleh aturan internasional untuk memakai socket OBD 2 sebagai standar untuk menyidik kkerusakan dan dilema pada mobil. Khusus untuk negara kita "Indonesia", ada beberapa kendaraan beroda empat yang masih beredar masih memakai OBD 1, ibarat kendaraan beroda empat Kijang EFI, Soluna, Honda Genio, dll. Tiap brand kendaraan beroda empat yang memakai socket DLC OBD 1 bentuknya tiap brand kendaraan beroda empat berbeda, ibarat toyota socket 17 PIN dan 22 PIN, Honda 3 PIN, dll




On-Board Diagnostic atau OBD, dalam konteks otomotif, yaitu istilah umum pada kendaraan untuk mendiagnosa dirinya sendiri dan melaporka data-data ke ECU dan laporan tersebut bisa kita susukan dengan memakai alat scanner. Sistem OBD memperlihatkan akomodasi kepada pemilik kendaraan atau teknisi bengkel mobil, untuk mengetahui kerusakan kendaraan beroda empat dan sistem didalamnya. Jumlah warta diagnostik yang tersedia melalui OBD telah bervariasi secara luas semenjak diperkenalkannya pada awal tahun 1980. Pada tahun 1985, OBD 1  diperkenalkan untuk membakukan cara dimana komputer kendaraan sanggup dipantau. Daftar fungsi OBD 1 bisa melaksanakan pemantauan elektrikal mesin secara sederhana dan sudah bisa membantu teknisi untuk mempermudah mencari dilema di dalam mobil. Tetapi masih banyak kekurangannya, salah satu pola : instruksi trouble atau instruksi dilema disetiap brand kendaraan beroda empat masih berbeda-beda walaupun masalahnya sama.

Kemudian, diawal sejarah OBD 2, sedikit dikenal dengan istilah OBD 1,5. Ini yaitu pengenalan parsial untuk OBD 2, dengan versi beta. Sebagai pola yang memakai OBD 1,5 yaitu GM (General Motors) yang dipakai pada tahun 1994-1995. Pada dikala tersebut katalitik lamda sensor mulai dipasang dan standar yang ditentukan sudah OBD 2 yang membawa kita pasa koode P (Trouble Code). Anda bisa menemukan instruksi ini bila pada kendaraan beroda empat anda terjadi dilema pada sensor dan kita gunakkan alat scan tool untuk melihat dilema tersebut.

Akhirnya, pada tahun 1996 OBD 2 diperkenalkan dan dengan ini tiba konektor Diagnostik 16 PIN yang kita kenal sekarang. OBD 2 standar yang ditetapkan jenis konektor diagnostiknya, mempunya format pesan dan cara dimana signal listrik akan ditransfer ke alat scanner. OBD 2  standar juga menyedianakn daftar ekstensif Diagnostic Code Trouble (DTC) sebagai hasil dari standarisasi ini, satu perangkat atau satu alat scan suda bisa dipakai untuk menscan banyak sekali brand kendaraan beroda empat untuk mendiagnosis masalah.

Spesifikasi OBD 2 mengharuskan konektor standar, yaitu 16 PIN konektor.




 Jika kita perhatikan pada kendaraan beroda empat kita, Toyota avanza lama, APV, Grandmax, dll. Terutama Mobil Jepang, Socket  OBD 2 hanya ada 4 PIN yang dipakai (PIN No. 4, PIN No. 5, PIN No. 7, dan PIN No. 16)


Sumber http://agungwibowo92.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Apa Itu Socket Obd 2?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel