iklan

Ular Genus Chrysopelea



Liputan6.com, Blacksburg : Meski tak bersayap, ular genus Chrysopelea bisa meluncur dari satu cabang ke cabang pohon yang lain dengan anggun. Ia kerap menerima julukan 'ular terbang'.
Berita Terkait


Ular yang biasa ditemukan di hutan hujan di Asia Tenggara itu sejatinya tak benar-benar terbang. Kini, para ilmuwan mungkin telah memecahkan misteri mengapa ia bisa melayang.
Dalam Journal of Experimental Biology, para ilmuwan menyampaikan bahwa ular mengubah bentuknya secara radikal untuk menghasilkan kekuatan aerodinamis yang memungkinkan ia 'terbang'.
"Ular secara intuitif bukan binatang yang bisa terbang. Saat melihatnya, Anda niscaya berpikir: 'pasti ia tak bisa melakukannya (terbang). Dan melihat bentuk tubuhnya, pendapat itu mungkin benar," kata Profesor Jake Socha dari Virginia Tech, Amerika Serikat, ibarat Liputan6.com kutip dari BBC, Kamis (30/1/2014).
Lalu mengapa binatang itu bisa melakukannya?
"Saat mengudara, lepas landas, melompat, dan meluncur dari cabang ke cabang pohon, ular itu mengubah tubuhnya secara drastis," tambah Profesor Socha.
Ada 5 spesies ular terbang yang diketahui ada di dunia, semuanya bab dari genus Chrysopelea.
Tarian Bergelombang
 ular genus Chrysopelea bisa meluncur dari satu cabang ke cabang pohon yang lain dengan a Ular genus Chrysopelea
Gerak tari bergelombang si ular memungkinkannya melayang, alih-alih hanya melata di tanah.
"Saat ia melompat, ular meluruskan tubuhnya dari belakang kepala ke pangkal ekor. Lalu, memakai rusuknya yang bisa bergerak bebas, membuat gerakan memutar ke arah kepala dan ke atas, ke arah tulang belakang."
Gerakan tersebut membuat gerakan meliuk. Tubuh ular berubah bentuk, dari berpenampang lingkaran menjadi gepeng dan cekung di bab bawah.
Tim kemudian menganalisis gaya aerodinamika yang dihasilkan perubahan bentuk itu di udara. Caranya, dengan membuat tiruan liukan ular dari plastik. Mereka kemudian menempatkannya di dalam tangki berisi air yang mengalir.
"Air mengalir melaluinya. Saat kami mengukur kekuatan model, kami juga memvisualisasikan pergerakan ajaran air memakai laser dan kamera berkecepatan tinggi," terang Socha.
Dia menambahkan, ular terbang memproduksi kekuatan aerodinamik yang bisa dibandingkan dengan apa yang dihasilkan oleh sayap pesawat.
"Tim berpendapat, ular itu menggabungkan transformasi fisiknya dengan tarian bergelombangnya di udara untuk terbang melintasi kanopi hutan," tambah Socha. Kanopi ialah bentuk dari percabangan dahan pohon yang menutupi daratan di bawahnya.
"Ia menggerakkan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain, membuat gelombang di bawah tubuh. Seakan binatang tersebut berenang di udara," kata Profesor Socha.
Selain mengibak misteri bagaimana ular terbang untuk melayang di udara, tim mengatakan, pengetahuan soal binatang tersebut bisa menjadi wangsit pengembangan robot yang punya merangkak, memanjat, dan meluncur.


Sumber http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Ular Genus Chrysopelea"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel