iklan

Sinopsis Children Of Heaven

Judul Film: Children Of Heaven
Tokoh Utama
– Zahra
– Ali (kakak Zahra)
Film ini meceritakan wacana derita keluarga miskin ini sangat menyentuh perasaan. Saya yakin banyak yang menangis ketika melihat film ini, jadi sebaiknya sebelum menonton, siapkan tissue atau sapu tangan, atau serbet makan, he..he… 😉


SINOPSIS
Film ini mengambil latar di negara Timur Tengah, negara Iran tepatnya (namun bukan di kotanya, melainkan di tempat pinggiran) dengan setting waktu sekitar tahun 1997-an.  Diawali dengan tukang sol yang sedang memperbaiki sepatu butut berwarna pink, yang merupakan sepatunya Zahra, adik Ali. Sekalian berbelanja di pasar, Ali mengambil sepatu pink tersebut, namun sayang ketika sedang berbelanja kentang di sebuah toko, sepatu yang disisipkan di antara sela-sela dagangan toko tersebut diambil oleh seorang pemulung bergerobak (dengan meminta izin empunya toko). Ali galau ketika mendapati tidak ada lagi sepatu adiknya yang telah dijanjikan akan ia bawa pulang untuk digunakan sekolah keesokan harinya.
Karena takut akan kemarahan ayah dan ibunya, serta tidak ingin menambah beban keluarga, Ali meminta adikknya, Zahra, semoga tutup mulut. Ali berjanji akan mencari sepatu tersebut hingga dapat. Namun hingga malampun tidak diketemukannya, hingga kesudahannya Ali dimarahi oleh ayahnya. Dimarahi bukan sebab menghilangkan sepatu (karena ayahnya tidak tahu) melainkan sebab meninggalkan ibunya bekerja sendirian.
Banyak hal yg perlu di jadikan pola atau teladan yaitu Ketika ayahnya sedang memecah gula (dalam film ini gulanya berupa gula watu yang nantinya akan digunakan untuk minum dalam pengajian di masjid), terlihat betapa keluarga tersebut sangat menjaga amanah, ketika sedang kekurangan gula mereka tidak mau mengambil secuil gulapun dari situ.
Sambil belajar, kedua anak itu memikirkan bagaimana caranya mereka berdua sanggup bersekolah dengan menggunakan sepatu keesokan harinya, sebagai gambaran, si Zahra masuk sekolah pagi dan si Ali masuk sekolah siang. Selisih waktu antara selesainya kelas Zahra dan masuknya kelas Ali tidak banyak, diputuskan untuk saling bergantian menggunakan sepatu Ali yang masih ada, digunakan Zahra paginya, ketika pulang Ali akan menanti di gang untuk bergantian sepatu dan berlari sekuat tenaga ke sekolah semoga tidak terlambat.
Suatu hari Zahra melihat sepatunya dikenakan oleh seorang gadis cilik adik kelasnya, lalu terus-terusan diikutinya gadis cilik bersepatu pink tersebut hingga ke depan sebuah rumah. Lalu, bersama dengan Ali didatanginya rumah gadis cilik tersebut, namun betapa ketika dilihatnya sang ayah dari si gadis cilik tadi buta dan masih bekerja sebagai pengasong, maka keduanyapun lalu mengikhlaskan sepatu tersebut.
Malamnya, malam Ju’m’at, ada program pengajian di masjid. Ayahnya Ali dipinjami seperangkat alat-alat pertamanan yang sanggup digunakannya untuk merawat tamanan di rumah orang-orang kaya di kota oleh temannya. Paginya, hari Ju’m’at merupakan hari libur di negara tersebut, ayah Ali dan Ali menuju ke kota untuk memperlihatkan jasa pemeliharaan taman. Setelah memutari kompleks perumahan elit, dan dengan kecerdasan Ali serta sedikit keberuntungan ada seorang kakek dengan cucunya yang menggunakan jasa perawatan taman kedua ayah beranak tersebut. Dan keduanya awalnya dipanggil bukan sebab sisi kakek sedang ingin merawat tamannya, tapi lebih sebab si cucunya tersebut meminta semoga bisa bermain dengan Ali. Dan merekapun mendapat bayaran yang melebihi bayangan mereka sebelumnya.
Namun malang tak bisa ditolak, ketika pulangnya, sepeda yang mereka naiki blong remnya, dan jatuhlah mereka dengan luka yang tidak mengecewakan serius pada sang ayah, sedangkan Ali cukup baik-baik saja.
Suatu hari di sekolah Ali diadakan registrasi untuk lomba lari jarak jauh dan juara ketiga dari lomba tersebut akan mendapat sebuah sepatu sneaker yang Ali idam-idamkan akan diberikan kepada adiknya. Ali berusaha ikut walaupun pendaftarannya telah ditutup, sehabis membujuk dan memperlihatkan kemampuannya berlari kesudahannya Ali-pun diterima oleh guru olahraga untuk ikut serta didaftarkan.
Pada hari pertandingan, ternyata tidak semudah itu untuk menjadi juara ketiga, namun berbekal tiap hari Ali harus lari pulang pergi sekolah (karena mengejar waktu semoga tidak telat sebab harus bergantian sepatu dengan adiknya), dapatlah Ali menjadi lima pelari pertama. Bahkan sempat menjadi yang pertama, ketika sadar tidak ada orang didepannya, Ali melambatkan larinya semoga menjadi juara ketiga. Ketika disalip oleh beberapa pelari lainnya, Ali sempat jatuh sebab disenggol pelari lain tersebut, Ali tidak mau mengalah dan bangun dan mengejar terus, hingga kesudahannya finish di urutan pertama dengan selisih yang sangat tipis dengan urutan kedua dan ketiga. Saat penyerahan hadiah, Ali malah menangis, terbayang wajah kekecewaan adiknya (karena juara pertama hadiahnya bukanlah sepatu sneaker), tapi hanya berupa sebuah piala (penghargaan).
Di lain tempat pada ketika yang sama, diperlihatkan ayah Ali sedang berbelanja ke pasar dengan menggunakan sepedanya, terlihat dalam bungkusan membawa dua pasang sepatu berwarna putih dan pink untuk kedua anaknya.
Saat Ali hingga di rumah, adiknya telah menunggu namun Ali tidak berkata apa-apa. Dalam keadaan kakinya yang mengelupas, dimasukkannya kakinya dalam kolam ikan di depan kontrakannya, dan sang ikanpun secara abnormal mengerubungi kaki Ali tersebut. Ali murung sebab gagal mendapat sepatu yang akan diberikan pada adiknya.

Sumber http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sinopsis Children Of Heaven"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel